Buletin Konseling Inovatif
Vol 2, No 2 (2022)

Instagram Sebagai Ruang Cyberbullying untuk Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup Hedonis Siswa Sekolah Menengah Atas

Elcindi Lazuardin Zamzamima (Universitas Negeri Malang)
IM Hambali (Universitas Negeri Malang)
Rizka Apriani (Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
16 Nov 2022

Abstract

Abstract: Recently, social media has been an integral part of adolescents’ life, serving as a medium for their self-actualization. On the other hand, adolescents use social media for hostile activities, such as bullying. This study describes Instagram as a platform for cyberbullying as it allows students to demonstrate their hedonist lifestyle. In this study, we used a descriptive qualitative approach. For the data collection, we involved two senior high school students, who were selected through purposive sampling with the criteria of undertaking cyberbullying acts to fulfill their needs for a hedonist lifestyle. The data were collected through structured interviews and documentation. The obtained data were analyzed using the Miles and Huberman model, which consisted of three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion making. The data validity was examined using the data triangulation technique. Our findings suggested that students commit cyberbullying to fulfill their lifestyle and attain recognition from their surroundings. Thus, the school’s guidance and counseling service should further regard our findings in providing the guidance and counseling services.Abstrak: Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja sebagai media aktualisasi diri. Di sisi lain, remaja juga memanfaatan media sosial untuk hal-hal yang bersifat negatif, salah satunya adalah bullying. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Instagram sebagai ruang cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonis siswa sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif. Subjek utama adalah dua orang siswa SMA yang ditetapkan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria siswa yang melakukan cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonisnya. Pengumpulan data melalui wawancara tak berstruktur dan studi dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang cenderung melakukan tindakan cyberbullying di instagram bertujuan untuk memenuhi gaya hidup dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar. Implikasi temuan penelitian ini terhadap layanan bimbingan dan konseling dibahas lebih lanjut.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

buseli

Publisher

Subject

Education

Description

Bulletin Konseling Inovatif publishes articles on counseling innovation, especially in the use of information technology in counseling ...