Gorga : Jurnal Seni Rupa
Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa

CENGKEH SEBAGAI INSPIRASI PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BERBASIS DIGITAL DI KABUPATEN BULELENG

Ni Gusti Ayu Paramita (Insitut Seni Indonesia Denpasar)
I Wayan Mudra (Institut Seni Indonesia Denpasar)
Anak Agung Gede Rai Remawa (Institut Seni Indonesia Denpasar)



Article Info

Publish Date
17 Dec 2022

Abstract

Batik is one of the textile products that began to develop in Buleleng Regency. The presence of batik in the Buleleng district is used as an alternative for souvenirs and souvenirs that have an attraction for tourists. However, the lack of innovation in the creation of batik motifs and limited human resources have urged the creation of innovations to maintain the existence of batik, especially in the Buleleng Regency. Along with the growth of technology in the current digital era, batik must be able to grow without eroding its philosophical meaning of batik. This study aims to maintain the existence of batik, especially in Buleleng Regency by applying digital design in the design of motifs so that it can accelerate the process of making batik. The method used in this study uses a qualitative method with a three-stage approach to the creation of works of art, namely exploration, design, and embodiment. In the design process, the motifs used took inspiration from the clove plant in the Buleleng district in collaboration with the typical Buleleng motif, Singaraja. This motif was designed using the Adobe Illustrator application with the final result in the form of a batik design mockup. This research is expected to develop the potential of batik in Buleleng Regency by developing variations of the typical motifs of Buleleng Regency. The application of digital technology in designing batik is carried out to accelerate the batik production process to meet market demand.Keywords: cloves, motif development, digital based. AbstrakBatik menjadi salah satu produk tekstil yang mulai berkembang di Kabupaten Buleleng. Hadirnya batik di Kabupaten Buleleng dijadikan alternatif cenderamata maupun oleh-oleh yang mempunyai daya tarik untuk turis. Namun inovasi yang kurang dalam penciptaan motif batik serta keterbatasan SDM mendesak penciptaan inovasi baru guna mempertahankan keberadaan batik khususnya di Kabupaten Buleleng. Seiring dengan pertumbuhan teknologi di era digital sekarang, batik wajib bisa bertumbuh tanpa mengikis makna filosofi dari batik. Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi batik khususnya di Kabupaten Buleleng dengan menerapkan desain digital dalam perancangan motif sehingga dapat mempercepat proses pembuatan batik. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan 3 tahapan penciptaan karya seni, yakni eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Pada proses perancangan, motif yang digunakan mengambil inspirasi dari tanaman cengkeh di Kabupaten Buleleng yang dikolaborasikan dengan motif khas Buleleng yakni singaraja. Motif ini dirancang menggunakan aplikasi Adobe Illustrator dengan hasil akhir berupa mockup desain batik. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi batik di Kabupaten Buleleng dengan mengembangkan variasi motif khas Kabupaten Buleleng. Penerapan teknologi digital dalam mendesain batik ini dilakukan agar dapat mempercepat proses produksi batik guna memenuhi permintaan pasar.Kata Kunci: cengkeh, pengembangan motif, berbasis digital. Authors:Ni Gusti Ayu Paramita : Institut Seni Indonesia DenpasarI Wayan Mudra : Institut Seni Indonesia DenpasarAnak Agung Gede Rai Remawa : Institut Seni Indonesia Denpasar References:Data Statistik Kabupaten Buleleng. (2017). Statistik Jumlah Produksi Komuniti Cengkeh Kabupaten Buleleng. https://bulelengkab.bps.go.id/staticta (diakses tanggal 17 April 2022).Natalia, D. A. W. N., Budhyani, I. D. A. M., & Angendari, M. D. (2019). Batik Bali pada Industri Sari Amerta Batik Collection di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 9(2), 76-87.Gustami, S. P. (2004). Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodelogis. Yogyakarta: Program Pascasarjana S2 Penciptaan Dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

gorga

Publisher

Subject

Arts Education

Description

Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, ...