Kanker serviks adalah salah satu masalah kesehatan terkemuka yang mencolok bagi wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Indonesia menjadi negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di Asia. Lebih dari 50 persennya meninggal dunia. Hal ini karena masih rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu 1925.943 atau 5,1%. Padahal, pelaksanaan skrining yang ideal adalah 80%. Inspeksi visual asetat (IVA) merupakan salah satu metode deteksi dini kanker serviks yang sama populer dengan pap smear. Dari 175 puskesmas yang ada di Provinsi NTB terdapat 154 puskesamas yang melakukan pemerisaan IVA sedangkan di Kabupaten Sumbawa tahun 2019 menunjukan bahwa cakupan deteksi dini kanker serviks menggunakan test IVA dari 26 jumlah puskesmas yang ada hanya terdapat 15 puskesmas yang melakukan kegiatan pendetekesi Dini Kanker Leher Rahim dengan menggunakan Metode IVA. Sehingga, pendidikan kesehatan harus tetap dilakukan guna mempertahankan kualitas kesehatan serta meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat terhadap upaya pencegahan kanker serviks. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyaarakat ini narasumber melakukan pendidikan kesehatan menggunakan media power point dan pemutaran video dengan menggandeng Ibu PKK sebagai sasaran yang harapannya informasi atau materi yang didapatkan ini akan tersosialisasikan kepada masyarakat melalui dasawisma. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, ibu-ibu PKK kab Sumbawa menjadi memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bahayanya kanker serviks serta memiliki keinginan untuk segera melakukan skrining dengan metode IVA. Ibu-ibu PKK pun merencanakan untuk turut melakukan sosialaisasi tentang kenker serviks ini kepada keluarga dan juga masyarakat sekitarnya untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat khususnya pada Wanita.
Copyrights © 2023