Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Mercury contamination levels in rivers and resident wells in Padesa and Sepukur Villages, Lantung District, Sumbawa Regency, Indonesia Nurlaila Agustikawati; Anak Agung Ngurah Ketut Riyadi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 17 No. 2 (2022): March 2022
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.053 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v17i2.3133

Abstract

Traditional mining business activities for processing gold ore in Lantung District are amalgamated using mercury (Hg) from 2015 to 2021 and are still ongoing. On average, there are ten to fifteen logs in each village, the waste being discharged only through ditches or small streams leading to rivers. Mercury that enters the aquatic environment will experience precipitation, dilution, and dispersion, absorbed by organisms living in these waters. Mercury water will be converted into methyl mercury by certain bacteria called biomethylation. In methyl-mercury (MeHg), mercury has toxic properties, firm binding, and high solubility. If consumed by biota, it will experience bioaccumulation in the body, and if consumed by humans for a long time, it can cause various types of diseases up to death. This study aims to determine mercury levels in the rivers and wells of residents in Sepukur Village and Lantung District. The research method is a survey with a sampling technique that is purposive sampling based on the distance from the logs to the residents' wells and rivers. The results showed that mercury levels in the Padesa Village river and springs were 0.002 mg/L. The average mercury level in the Sepukur Village River is 0.0004 mg/L, dug wells are 0.0014 mg/L, and drilled wells are 0.0024 mg/L. It can be concluded that the mercury levels in the springs in the village of Sepukur exceed the standard, and the river is classified in class 3. Mercury levels in the drilled wells of the residents of Sepukur Village exceed the standard, and the dug wells are still within the safe limits of the standard. Meanwhile, the river level in the Village of Sepukur is still relatively safe.
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga tentang Pengelolaan Obat yang Benar di Rumah Nurlaila Agustikawati; Ruslan Efendy; Dicky Firmansyah
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 5 (2021): October Pages 1021-1256
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i5.437

Abstract

Obat digunakan untuk pencegahan, penyembuhkan, pemulihan, peningkatan kesehatan, kontrasepsi dan untuk menetapkan diagnosa. Penggunaan obat yang tidak rasional mengakibatkan obat menjadi racun yang dapat memperparah penyakit, meracuni tubuh dan menyebabkan kematian. Masih banyak perilaku tidak rasional dalam proses swamedikasi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Desa Poto. Untuk mengatasi hal tersebut maka Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penggunaan obat. Sasaran kegiatan adalah ibu rumah tangga di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan menggunakan metode penyuluhan dengan menggunakan teknik ceramah, diskusi dan bimbingan konseling. Hasil pengabdian ini menunjukkan perubahan perilaku IRT di Desa Poto dalam mendapatkan obat yang benar sebesar 58,73%, menggunakan obat yang benar sebesar 60,17%, menyimpan obat yang benar sebesar 73,47%, dan membuang obat yang benar sebesar 91,41%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini memberikan dampak yang positif dan dapat meningkatkan pemahaman bagi ibu rumah tangga dalam pengelolaan obat yang benar dalam proses sswamedikasi.
Penyuluhan Alat Penyaringan Arang Aktif Batok Kelapa untuk Mengurangi Kadar Merkuri pada Air Buangan Gelondong Emas Nurlaila Agustikawati; Lina Eta Safitri; Dea Lestari
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.548

Abstract

Kemajuan industri antara lain pembukaan lahan untuk pertambangan tradisional yang tidak didukung dengan teknologi dan pengetahuan yang baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan oleh limbah pertambangan tersebut. kegiatan usaha pertambangan emas tradisional, pengolahan biji emas dilakukan dengan proses amalgamasi dimana merkuri (Hg) digunakan sebagai pengikat emas. Merkuri yang dihasilkan dari limbah PESK akan masuk ke dalam lingkungan perairan dan mengalami pengendapan, pengenceran, dispersi, kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan tersebut. Untuk mencegah dan menanggulangi perairan dan sumur yang tercemar akibat merkuri perlu dilaksanakan tindakan pengolahan dan pengelolaan limbah merkuri dari air buangan gelondong salah satunya dengan teknik adsorpsi menggunakan karbon aktif. Maka perlu dilakukan penyuluhan alat penyaringan arang aktif batok kelapa dengan tujuan untuk mengurangi kadar merkuri pada air buangan gelondong emas di Desa Padesa sehingga mampu menurunkan pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas pertambangan emas skala kecil. Metode yang dilakkukan dalam  kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dengan teknik ceramah dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan pengabdaian ini adalah aadanya kesepakatan antara warga dan Kepala Desa Padesa untuk memproduksi sendiri dan mengimplemntasikan alat penyaringan limbah merkuri ini pada masing-masing gelondong warga Desa Padesa.
Efektivitas teh daun sentalo ( Chromolaena odorataa Linn) menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan Nurlaila Agustikawati; Desy Fadilah Adina Putri; Iga Maliga
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 7 No. SpecialIssue (2021): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v7iSpecialIssue.958

Abstract

Traditional medicine cannot be removed from the lives of Indonesian people. In addition to very minimal side effects, traditional medicine using natural ingredients is widely used by the Sumbawa people because it is easy to obtain, easy to process, economical and has been carried out for generations. One of the natural ingredients that are widely used is sentalo leaf. This leaf is widely used as a medicine for torn wounds to stop the bleeding that occurs. Sentalo leaves are simply ground and then placed on the torn wound. Apart from being an antibacterial, sentalo leaves also have the potential as antidiabetic. The application of the sentalo leaf is expected to be more efficient, easy to apply by the community in health services for people with diabetes mellitus. The design of this study was True Experimental with treatment using RAL (Completely Randomized Design) and data analysis using the one-way ANOVA test. The results of the analysis of the antidiabetic effectiveness of sentalo leaf tea were shown by looking at the significant value of the one-way Anova test of 0.000 < 0.05 which could be concluded that there was a difference in the antidiabetic activity of sentalo leaf tea. The difference in blood glucose reduction in the treatment with Glibenclamide as a control group with Sentalo leaf tea 250 mg/kgBW was the same and not significant. So, it can be concluded that the optimum dose of sentalo leaf tea to obtain effective antioxidant activity is 250 mg/kgBB
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENAPISAN FITOKIMIA DARI EKSTRAK DAUN PAKOASI DAN KLUWIH SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI Nurlaila Agustikawati; Yayuk Andayani; Dedy Suhendra
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 1 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas. Penggunaan antioksidan sintesis tidak direkomendasikan oleh BPOM karena beberapa diantaranya bersifat karsinogenik, sehingga perlu dikembangkan antioksidan alami dari tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak daun pakoasi dan daun kluwih. Analisis dilakukan menggunakan metode DDPH (1,1-diphenyl-2-pikrylhydrazyl). Hasil uji aktivitas antioksidan dinyatakan dalam nilai Inhibition Concentration (IC50). Nilai IC50 untuk ekstrak daun pakoasi dan daun kluwih berturut-turut 89,659 μg/mL dan 54,719 μg/mL lebih besar dibandingkan dengan nilai IC50 vitamin C yaitu 46,74 μg/mL. Analisis kualitatif senyawa antioksidan menggunakan teknik KLT menunjukkan adanya tujuh profil kromatogram untuk ekstrak daun pakoasi dan empat profil kromatogram untuk ekstrak daun kluwih. Selain itu analisis fitokimia ekstrak daun pakoasi dan daun kluwih menunjukkan adanya kandungan senyawa saponin, tanin, fenol, flavonoid, steroid dan triterpenoid. Berdasarkan hasil analisis ini disimpulkan bahwa ekstrak daun pakoasi dan daun kluwih berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat dilihat dengan nilai IC50 pada sampel berada dalam kategori kuat dan didukung dari hasil analisis fitokimia yang mengidentifikasi adanya senyawa fenol dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan.
PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA PUNGKIT KECAMATAN MOYO UTARA Khaerina Suryati; Nurlaila Agustikawati; Abdul Hamid
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 4 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51487/jks.v4i2.71

Abstract

Masalah sampah rumah tangga masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Demikian pula di Desa Pungkit Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Besar, yang merupakan kawasan dengan jumlah penduduk cukup padat dan termasuk kategori 3T. Desa Pungkit masih terbatas dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara terintegrasi. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menyebabkan risiko sanitasi dan masalah sampah dikategorikan sangat tinggi. Selain itu pula, wilayah ini tidak mendapat akses pengangkutan secara teratur dan menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Pungkit Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Besar. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan SPSS 16 for windows. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh sikap terhadap perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Pungkit Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Besar, dengan hasil uji nilai X2hitung (4,194) > X2tabel (3,841).
PENYULUHAN GEMA CERMAT “CEGAH OBAT MENJADI RACUN” UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA POTO KECAMATAN MOYO HILIR Nurlaila Agustikawati; Ruslan Efendi; Sulistiyawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4: September 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minimnya pengetahuan terkait penggunaan obat, alih-alih menyembuhkan malah menyebabkan penyakit lain. Tingginya upaya pengobatan swamedikasi oleh masyarakat dapat menimbulkan risiko kesalahan penggunaan obat apabila tidak dibekali pengetahuan yang memadai. Peresepan obat dan penggunaan obat yang tidak tepat, penyimpanan obat untuk swamedikasi dan perolehan antibiotik tanpa resep dokter, merupakan perilaku yang keliru dari masyarakat terkait swamedikasi. Akibat yang sangat mungkin mucul dari perilaku tersebut membahayakan masyarakat karena kemungkinan terjadi efek samping obat yang tidak diinginkan serta berdampak pada ancaman meningkatnya resistensi terhadap antibiotika. Pengabdiaan ini bertujuan guna meningkatkan pengetahuan Ibu Rumah tangga dalam menggunakan obat yang baik dan benar di rumah. Kegiatan pengabdian ini menggunakan strategi penyuluhan dengan teknik ceramah dan tanya jawab. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan Ibu rumah tangga sebesar 20%.
Edukasi Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Kepada Siswa SMA Se-Kab Sumbawa Fitri Setianingsh; Desy Fadillah Adina Putri; Nurlaila Agustikawati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i2.272

Abstract

ABSTRACT This community service activity is carried out with the aim of increasing the understanding and awareness of high school students about the Three Basic Threats (TRIAD KRR) which includes sexuality, HIV/AIDS, and NAFZA as well as improving reproductive health in adolescents. The activity is carried out through the provision of health education with the technique of providing information or education about TRIAD KRR which consists of three materials, namely sexuality, HIV/AIDS and NAFZA. The material is given using power point media. The activity was carried out online (online) through the Zoom application and was attended by 31 participants from several high schools throughout the Sumbawa Regency. From the educational activities that have been carried out, students are enthusiastic in listening, asking questions and discussing, and the impact of this education is that students get an increase in students' understanding and awareness about the dangers of the Three Basic Threats (TRIAD KRR) which includes sexuality, HIV/AIDS, and NAFZA. improve their reproductive health by limiting association and doing lots of positive activities, this can be seen from the statements of the students during discussions and the speakers asking questions.
The Counseling on the Impact of Mercury on ASGM Workers in Padesa Village, Lantung District as a Form of Support for the Implementation of RAD-PPM Nurlaila Agustikawati; Luh Putu Yuliastuti; Dea Lestari; Wahyul Izzah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i2.273

Abstract

Gold mining activities in Padesa Village are carried out traditionally, namely with simple and relatively inexpensive techniques using traditional tools and the process of binding gold from the ground using mercury. The mercury residue in the waters of the village of Padesa is 0,002 mg/L anda the average mercury content in yhe waste reservoir is 0,0695 mg/L, which means that is hhas passed the Permenkes Standard No. 32 of 2017. The strategy for implementing mercury-free alternative technology requires very large costs. This causes people to continue to choose to use coils and mercury. The urgency of this community service activity, the low knowledge and awareness of the Padesa Village community about the dangers of mercury and the management of waste water from logs. It is hoped that this service avtivity aims: (1) Increase the knowledge of the Padesa Village community, Lantung Sub-District on the impact of mercury on health and the environment, (2) Encourage the Padesa Village community, Lantung sub-district to change their behavior in managing waste water from logs, (3)Encouraging the community of Padesa Village, Lantung sub-district to take part in controlling environmental pollution caused by mercury waste, (4)Avoiding the negative impact of mercury pollution on health for workers and residents of Padesa Village. The method used is the provision of education to the community through socialization and counseling activities. The result of this activity was that the average target knowledge before being given counseling (Pretest) was 33,89% and increased to 77,22% after being is an increase (Posttest). The impact of this activity is an increase in target knowledge by 43,33% and a change in the behavior of waste water management.
Efektifitas alat penyaringan arang aktif batok kelapa untuk mengurangi kadar merkuri pada air Limbah Buangan Gelondong Emas di Desa Padesa Kecamatan Lantung Nurlaila Agustikawati; Lina Eta Safitri; Luh Putu Yuliastuti; Desy Fadilah Adina Putri; Fitri Setianingsih
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 5 (2022): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i5.1882

Abstract

The progress of the traditional gold mining industry has a positive impact on improving the quality of life of the people, but on the other hand the progress of this industry has a negative impact on the environment. Mercury contamination from traditional gold mining occurs when the processing takes place which results in the holding tank being full, so that the tailings overflow and flow into the river, especially if it rains, then mercury contamination occurs in the surrounding environment. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of a simple filtering device for activated coconut shell charcoal to reduce mercury levels in the waste water of the logs which included optimum contact time, optimum particle size, and optimum reuse. This type of research is True Experimental Design by providing treatment (contact time, particle size and repeated use of activated charcoal). It was concluded that the absorption of mercury waste with the highest efficiency value was activated charcoal particles measuring 35 mesh (0.5 mm) with an absorption percentage of 75.81%, the highest absorption percentage of mercury waste with a contact time of 180 minutes was 88.89%, and the optimal variation of the repetition of the use of activated charcoal is 5 times.