Lereng merupakan suatu permukaan tanah yang miring dengan sudut tertentu terhadap bidang horizontal yang memiliki sifat tanah lunak dan sangat riskan akan terjadinya bahaya longsor. Kelongsoran terjadi karena tanah kehilangan kuat geser dan daya dukungnya karena kandungan air yang tinggi di dalam tanah. Daya dukung tanah adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap runtuhnya lereng. Peningkatan daya dukung tanah menandakan kemampuan tanah untuk menahan beban diatasnya semakin baik. Pada penelitian ini, dibuat 12 buah benda uji, dengan 3 variasi lebar pondasi dan 3 variasi jumlah lapisan geogrid. Pondasi yang digunakan merupakan pondasi menerus yang diletakkan di permukaan lereng dengan sudut 56° dan dengan RC 74%. Variasi lebar pondasi yang digunakan yaitu 4 cm, 6 cm dan 8 cm, serta variasi jumlah lapisan geogrid yang digunakan yaitu 1 lapis, 2 lapis dan 3 lapis perkuatan. Jarak dari tepi lereng ke pondasi adalah senilai dengan lebar pondasi yang digunakan. Jarak antar geogrid tiap lapisannya adalah 3 cm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukan terjadinya peningkatan daya dukung pondasi dengan adanya perkuatan menggunakan geogrid. Dengan bertambahnya lebar pondasi yang digunakan, beban runtuh yang dapat ditahan oleh pondasi akan bertambah juga, namun daya dukung pondasi semakin menurun. Semakin bertambahnya jumlah lapisan geogrid yang digunakan, semakin besar pula daya dukung yang dimiliki oleh pondasi. Bila ditinjau berdasarkan analisis BCIqu dan BCIs yang dilakukan, lebar dan jumlah lapis geogrid dengan peningkatan q paling maksimum terjadi saat B = 4 cm dan n = 3 lapisan. Sedangkan berdasarkan analisis peningkatan dan kontribusi variabel, variasi jumlah lapisan geogrid lebih dominan daripada variasi lebar pondasi. Kata-kata kunci: lereng pasir, daya dukung, pondasi menerus, perkuatan tanah, geogrid
Copyrights © 2015