Upaya peningkatan produksi kopi arabika terus dilakukan mengingat peluang pasar masih terbuka lebar, diantaranya melalui ekstensifi-kasi area penanaman kopi arabika ke dataran rendah. Tingginya serangan penyakit karat daun menyebabkan produksi kopi arabika di dataran rendah sangat kecil, oleh karena itu dibutuhkan perlakuan khusus untuk meningkatkan ketahanan alaminya agar dapat ber-produksi optimal. Unsur mineral Ca, K, dan I mampu menstimulasi ketahanan alami kopi arabika yang ditanam di dataran rendah. Penelitian ini menguji coba dosis dari campuran ketiga larutan mineral pada kopi arabika fase TBM. Masing-masing larutan stok dicam-pur sesaat sebelum aplikasi sesuai dosis yang ditentukan. Aplikasi dilakukan secara foliar dengan interval pemberian 7 hari sekali. Pasca aplikasi terakhir dilakukan inkubasi selama 30 hari. Variabel pertumbuhan yang diukur adalah kandungan klorofil, jumlah daun, jumlah pucuk, dan, indeks luas daun, sedangkan variabel ketahanan seperti polifenol, lignin, selulosa dan hemiselulosa. Hasil analisis me-nyebutkan bahwa perlakuan D2 (dosis 57 ml/tanaman) berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan hemiselulosa dan memiliki kan-dungan polifenol tertinggi. Kandungan hemiselulosa dan polifenol yang tinggi pada daun diharapkan dapat mencegah infeksi karat daun pada tanaman kopi arabika yang ditanam di dataran rendah. Pertumbuhan vegetatif tanaman tidak terpengaruh akibat perlakuan yang diaplikasikan, sehingga penambahan unsur mineral ini dapat diaplikasikan sebagai suplemen peningkat ketahanan tanaman.
Copyrights © 2022