Penggunaan aluminium pada industri otomotif menjadi pilihan terbaik dalam memproduksi suku cadang seperti piston, blok silinder, karburator, crankcase, dan cylinder head. AlSi merupakan paduan aluminium silikon digunakan untuk pembuatan piston dikarenakan meningkatkan nilai kekuatan, thermal stress yang baik, serta tahan terhadap korosi. Penambahan unsur tembaga dapat meningkatkan sifat mekanik, dengan dilakukan proses pengecoran logam. Logam hasil coran yang baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, ditinjau dari penyebaran cacat dan sifat mekanisnya. Namun, beberapa kali dijumpai adanya cacat pada hasil coran, seperti porositas, penyusutan, dan inklusi. Dilakukan rekayasa untuk mengurangi cacat pengecoran paduan Al7Si-Cu dengan memberikan variasi degasser dan serbuk fluks. Unsur tembaga 4% dan 6% akan dilakukan penambahan 5 variasi, yaitu tanpa variasi, 4% degasser dan 2% serbuk slager, 6% degasser 1% slager, 8% degasser, dan 3% serbuk slager. Logam dileburkan menggunakan tungku Nabertherm dengan temperatur 11000. Hasil penelitian menunjukkan degasser dan serbuk slager dapat menurunkan penyebaran cacat pengecoran. Penyebaran cacat terbanyak pada komposisi tembaga 6% tanpa variasi yaitu 5064 dalam 1600 mm2 dengan area 6,928% dan penyebaran cacat sedikit pada tembaga 4% dengan variasi 4% degasser dan 2% serbuk slager yaitu 1728 dalam 1600 mm2 dengan area 1,651%. Berbanding terbalik dengan nilai kekerasan, dimana kekerasan tertinggi pada penambahan 6% tembaga variasi 4% degasser 2% serbuk slager sebesar 151 HV dan kekerasan terendah pada tembaga 4% tanpa variasi 103,74 HV. Pada logam Al7Si-Cu, terbentuk 2 fasa dominan α–al (ferrite) dan fasa eutectic. Penambahan unsur tembaga membentuk presipitat Al2Cu.
Copyrights © 2023