Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE INFLUENCE OF GRAIN REFINER ON DENDRITE ARM SPACING OF ALUMINUM ALLOY ADC 12 Bambang Suharno; Is Prima Nanda; Sri Harjanto; Erika Lirachandra
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 8, No 2: FEBRUARI 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.608 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2007.8.2.4776

Abstract

THE INFLUENCE OF GRAIN REFINER ON DENDRITE ARM SPACING OF ALUMINUM ALLOY ADC 12. ADC 12 is the common used materials for die casting process in producing automotive components. Grain refiner was added to aluminum ADC 12 to increase mechanical properties by decreasing grain size and improving fine distribution of gas porosity. Grain refiner also give positive effect in aluminum fluidity, where the proper addition of grain refiner will increase the fluidity. The purpose of present research is determining correlation between grain refiner addition and dendrite arm spacing, which also indirectly related to the grain size. 100% scrap of aluminum ADC12 and Al5Ti1B grain refiner were used as raw materials. Melting process has been done in a 1400 gr crucible with cokes and oxygen as the fuming energy. Argon was introduced into crucible at least in 1 minute for degassing. After degassing process accomplished, 0, 0.05, 0.1, 0.15, 0.2 % grain refiner Al5TiB, which have been choosen as experimental variable, were charged into crucible. Vacuum suction machine has been utilized to measure the aluminum fluidity at 680 0C, the common ADC 12 pouring temperature. Samples for microstructural analysis were tooken at the tip of specimen from vacuum suction test. Measurement of dendrite arm spacing (DAS) was conducted by SIGMA SCAN Pro.5 Software. The result indicated that at 680 0C, the addition up to 0.15% Al5Ti1B grain refinement reduced 50% dendrite arm spacing from 8.8 ìm (without grain refiner) to 4.5 ìm. Over 0.15% Al5Ti1B, the refinement stopped and DAS increased caused by the complex intermetallic phase (Ti-Al, Ti-B) has nucleated from the excess grain refiner.
SIMULASI DAN ANALISIS LOCKING COMPRESSION PLATE IMPLAN TULANG PAHA MENGGUNAKAN METODA FINITE ELEMENT ANALYSIS M. Nasyarudin Latif; Syahril Syahril; Is Prima Nanda; Roni Eka Sahputra; Rizki Rahmadian; Andril Arafat
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 19, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.216 KB) | DOI: 10.36275/stsp.v19i1.157

Abstract

Penggunaan implan pada kasus patah tulang (atau secara umum disebut pemasangan pen), bertujuan untuk menyangga atau menyambung bagian tulang yang patah. Implan ini secara ilmiah dinamakan Locking Compression Plate (LCP) yang terdiri dari pelat dan sekrup. Berdasarkan fungsinya sebagai penyambung, maka LCP dirancang untuk dapat menanggung beban tubuh dan beban lainnya sampai tulang itu sembuh dan menyatu kembali.  Namun, ada kasus tulang paha patah (femur fracture) yang telah disambung menggunakan LCP mengalami patah pada pelat sebelum tulang sembuh sehingga harus dilakukan kembali operasi kedua untuk pemasangan pelat yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kekuatan bahan pelat LCP apakah patah akibat pembebanan yang melebihi kekuatan bahannya atau tidak. Rekonstruksi menggunakan software berbasis 3D Computer Aided Design (CAD) dengan metoda simulasi Finite Element Analysis (FEA). Beban yang diberikan tidak hanya secara vertikal mengikuti beban tubuh diatas tulang paha, namun juga dianalisis beban secara horizontal dan torsional. Disamping itu, juga dikembangkan rancangan pelat dalam 5 bentuk lainnya sebagai alternatif rancangan (prototipe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pelat LCP yang digunakan adalah Stainless Steel 316L medical grade yang sesuai dengan standar bahan implan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi desain dan informasi tentang penggunaan pelat LCP yang baik sehingga kasus-kasus yang mengalami pelat patah dapat dihindari.
Role of Gd addition on machinability of Al-15%Mg2Si in-situ composite during dry turning Is Prima Nanda; Hamidreza Ghandvar; Mohd Hasbullah Idris; Auliya Hanif; Andril Arafat
Communications in Science and Technology Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21924/cst.5.2.2020.186

Abstract

Recently, Al-Mg2Si in-situ composites have achieved considerable attention due to their excellent physical and mechanical properties. In fact, there are some limitations of knowledge regarding the machinability characteristics of these composites - particularly when being inoculated with rare earth additions. This study in turn aimed to investigate the influence of machining parameters as well as Gd addition on the machinability of Al-15%Mg2Si composite. To examine the effect of modifier (1.0 wt. % Gd) and machining parameters (feed rate, cutting speed), microstructural evolution, surface roughness (Ra) and cutting force (Fc) were evaluated during dry turning. The results revealed that Gd addition as modifier element led to better surface roughness and higher cutting force owning to the modification of Mg2Si particle structure as well as the formation of Gd intermetallic compounds.
Karakteristik Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) Berbasis Zat Pewarna Alami dari Ekstrak Jantung Pisang Is Primananda; Rakhmat Dimas Rezvozano
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Sistem Mekanik dan Termal (METAL)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.227 KB) | DOI: 10.25077/metal.1.2.99-108.2017

Abstract

At the present moment, has been a lot of research on renewable energy, such as solar energy utilization is by solar cells. Solar cells at present is dominated by silicon material, but the high cost of production makes more expensive than fossil energy sources. One solution to overcome this is by making organic solar cells or better known as dye-sensitized solar cell (DSSC). DSSC using dye as an alternative solution to absorb sunlight. Researchers have previously used dye sourced from fruit extraction Duwet, skin mangosteen, dragon fruit and other natural dye sources. In this study used dye from the extraction of banana bud with methanol and tartaric acid were varied. The results showed that the highest voltage obtained from DSSC with a solution of the dye that uses methanol 90% and tartaric acid 10% with a voltage of 585 mV at testing indoors, in 1420 mV in testing outdoors in Padang (West Sumatra), and 728 mV at outdoor testing in Depok (West Java).
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN TITIK LELEH CAMPURAN PARAFFIN WAX – SOY WAX Is Prima Nanda; Adjar Pratoto; Jody Yudha Pratama
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.371 KB)

Abstract

Industri pengecoran logam terdapat banyak di Indonesia, beserta produk yang dihasilkan beragam seperti kembang loyang, komponen berbentuk rumit serta dimensi yang kecil. Salah satu industri pengecoran yang berada di Sungai Puar, Sumatera Barat dengan jenis Investment Casting. Pada industri cor Sungai Puar ini melakukan pengecoran kuningan dengan hasil produk cetakan kembang loyang dan masih banyak lainnya dengan menggunakan pola lilin berbahan lilin lebah, akan tetapi jika lilin lebah ini terkadang terhenti produksinya sehingga terganggu produksi pengecoran di Sungai Puar ini maka dari itu diperlukan penelitian penggunaan lilin kedelai sebagai pengganti alternatif saat lilin lebah terhenti produksinya. Pada penelitian ini mendapatkan sifat mekanik dan titik leleh  campuran lilin paraffin dan lilin kedelai yang akan di uji adalah lilin kedelai dengan presentase 0% , 15% , 25% , 35% dalam campuran lilin paraffin dan lilin kedelai, sifat mekanik yang didapatkan dengan pengujian tarik menggunakan uji tarik mini serta mendapatkan titik leleh dengan pengujian titik leleh menggunakan termokopel tipe K. Pengujian dilakukan dengan 3 spesimen tiap variasi sampel. Hasil pengolahan data didapatkan bahwa pada setiap penambahan lilin kedelai pada campuran lilin maka nilai kekuatan tarik , modulus eleastisitas serta titik leleh akan mengalami penurunan, nilai kekuatan tarik, modulus eleastisitas serta titik leleh yang tertinggi pada variasi sampel paraffin wax 100% dengan nilai kekuatan tarik 0,85 MPa, modulus elastisitas 71,16 MPa dan titik leleh sebesar 54,9 oC dan nilai kekuatan tarik , modulus elastisitas serta titik leleh yang terendah pada variasi sampel paraffin wax 65% dan soy wax 35% dengan nilai kekuatan tarik 0,334 MPa, modulus elastisitas 45,33 MPa dan titik leleh sebesar 51,7 oC.
PENGARUH DEGASSER DAN SERBUK SLAGER TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO – MIKRO PADUAN ALUMINIUM SILIKON – TEMBAGA (Al7Si–Cu) MENGGUNAKAN SAND CASTING Is Prima Nanda; Adjar Pratoto; Wulan Herma Sari
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.28 KB)

Abstract

Penggunaan aluminium pada industri otomotif menjadi pilihan terbaik dalam memproduksi suku cadang seperti piston, blok silinder, karburator, crankcase, dan cylinder head. AlSi merupakan paduan aluminium silikon digunakan untuk pembuatan piston dikarenakan meningkatkan nilai kekuatan, thermal stress yang baik, serta tahan terhadap korosi. Penambahan unsur tembaga dapat meningkatkan sifat mekanik, dengan dilakukan proses pengecoran logam. Logam hasil coran yang baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, ditinjau dari penyebaran cacat dan sifat mekanisnya. Namun, beberapa kali dijumpai adanya cacat pada hasil coran, seperti porositas, penyusutan, dan inklusi. Dilakukan rekayasa untuk mengurangi cacat pengecoran paduan Al7Si-Cu dengan memberikan variasi degasser dan serbuk fluks. Unsur tembaga 4% dan 6% akan dilakukan penambahan 5 variasi, yaitu tanpa variasi, 4% degasser dan 2% serbuk slager, 6% degasser 1% slager, 8% degasser, dan 3% serbuk slager. Logam dileburkan menggunakan tungku Nabertherm dengan temperatur 11000. Hasil penelitian menunjukkan degasser dan serbuk slager dapat menurunkan penyebaran cacat pengecoran. Penyebaran cacat terbanyak pada komposisi tembaga 6% tanpa variasi yaitu 5064 dalam 1600 mm2 dengan area 6,928% dan penyebaran cacat sedikit pada tembaga 4% dengan variasi 4% degasser dan 2% serbuk slager yaitu 1728 dalam 1600 mm2 dengan area 1,651%. Berbanding terbalik dengan nilai kekerasan, dimana kekerasan tertinggi pada penambahan 6% tembaga variasi 4% degasser 2% serbuk slager sebesar 151 HV dan kekerasan terendah pada tembaga 4% tanpa variasi 103,74 HV. Pada logam Al7Si-Cu, terbentuk 2 fasa dominan  α–al (ferrite) dan fasa eutectic. Penambahan unsur tembaga membentuk presipitat Al2Cu.