Pada masa perkembangan remaja individu memasuki masa storm and stress. Kemampuan regulasi emosi yang berlangsung tidak tepat, akan membuat remaja cenderung mengikuti emosinya dalam berbagai tindakan yang menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti terjadinya perkelahian yang merugikan lingkungan sekitar. Keterampilan psikologis akan membantu siswa untuk meningkatkan kesehatan mental mereka. Pengabdian kepada masyarakat yang berupa psikoedukasi dilakukan pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Sebanyak 47 siswa mengikuti kegiatan ini. Hal ini ditunjang dari asesmen kebutuhan melalui wawancara dan menyebarkan kuesioner berupa google form dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang di alami siswa. Psikoedukasi memberikan pengetahuan dan keterampilan (role play) metode regulasi emosi dengan Expressive Writing dan Breathing Exercise. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan peningkatan dari nilai pre-test sebesar 33.000 menjadi 33.979 dalam perhitungan post-test pemahaman tentang psikoedukasi regulasi emosi. Sedangkan dalam pre-test Visual Scale Analoge (VAS) untuk mengukur emosi yang semulanya memiliki rata-rata 3.340 memiliki penurunan menjadi 3.149. Hasil ini menggambarkan bahwa psikoedukasi keterampilan regulasi emosi mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapkan siswa SMP terutama untuk meningkatkan keterampilan meregulasi emosi
Copyrights © 2023