Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Transukma
Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transukma

IDENTIFIKASI PERUBAHAN NILAI RESISTIVITAS TANAH GAMBUT AKIBAT CAMPURAN JAMUR RHIZOPUS OLIGOSPORUS: IDENTIFICATION OF CHANGES IN PEAT SOIL RESISTIVITY VALUE DUE TO MIXTURE OF RHIZOPUS OLIGOSPORUS

RIFQI HADI (UNIVERSITAS PALANGKA RAYA)
Stephanus Alexsander (Universitas Palangka Raya)
Fatma Sarie (Universitas Palangka Raya)
Suradji Gandi (Universitas Palangka Raya)
Okrobianus Hendri (Universitas Palangka Raya)



Article Info

Publish Date
26 Jun 2023

Abstract

Telah dilakukan penelitian identifikasi perubahan nilai resistivitas tanah gambut akibat pencampuran jamur rhizopus oligosporus (10:1). Resistivitas tanah gambut diukur menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi wenner alfa. Pengambilan data dilakukan pada skala laboratorium dengan panjang kotak 4 (empat) meter dan jarak antar elektroda 10 cm. Pengukuran resistivitas tanah gambut dilakukan dengan dua tahap yaitu sebelum dan sesudah diberikan campuran jamur rhizopus oligosporus. Data resistivitas tanah gambut dipetakan dalam bentuk 2 (dua) dimensi menggunakan perangkat lunak res2dinv dengan variasi pemeraman rentang waktu dimulai dari 5 hari, 10 hari dan 15 hari. Hasil uji laboratorium pencampuran jamur rhizopus oligosporus terhadap perubahan resistivitas menunjukkan nilai resistivitas tanah gambut sebelum diberikan perlakuan berkisar 13,5-48,2 Ωm, sedangkan nilai resistivitas tanah gambut pada pemeraman 5 hari setelah diberi perlakuan berkisar 8,36-33,4 Ωm, pada rentang 10 hari pemeraman berkisar 5,18-23,3 Ωm dan pada rentang 15 hari berkisar 17,1-58,0 Ωm. Perubahan resistivitas tanah gambut yang paling signifikan terjadi pada rentang waktu 15 hari setelah pencampuran dan dengan rata-rata kesalahan iterasi 30%.   Research has been carried out to identify changes in the resistivity value of peat soil due to the mixing of the fungus Rhizopus oligosporus (10:1). The resistivity of peat soil was measured using the geoelectrical resistivity method of the Wenner alpha configuration. Data collection was carried out on a laboratory scale with a box length of 4 (four) meters and a distance between electrodes of 10 cm. Peat soil resistivity measurement was carried out in two stages, namely before and after being given a mixture of the fungus Rhizopus oligosporus. Peat soil resistivity data were mapped in 2 (two) dimensions using the res2dinv software with variations in curing time ranging from 5 days, 10 days and 15 days. The results of the laboratory test of mixing the fungus rhizopus oligosporus against changes in resistivity showed that the resistivity value of peat soil before treatment was around 13.5-48.2 Ωm, while the resistivity value of peat soil at 5 days curing after being treated ranged from 8.36-33.4 Ωm, in the range of 10 days of curing ranged from 5.18-23.3 Ωm and in the range of 15 days it ranged from 17.1 to 58.0 Ωm. The most significant change in resistivity of peat soil occurred in the 15 days after mixing and with an average iteration error of 30%.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

transukma

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Transukma merupakan jurnal ilmiah teknik sipil sebagai media publikasi ilmiah untuk hasil-hasil inovasi terkini dalam bidang teknik sipil. Media publikasi ini sebagai wadah untuk menuangkan gagasan dan ide dalam pengembangan keilmuan ataupun permasalahan yang ada di dalam masyarakat untuk ...