Vitamin A memiliki segudang khasiat untuk mendefisiensikan angka kematian dan kesakitan, serta bermanfaat bagi pertumbuhan manusia, dan juga mengambil peran terhadap sistem imunitas tubuh, memproteksi tubuh dari terjangkitnya berbagai infeksi seperti campak, diare, dan ISPA. Siklus pertumbuhan dan perkembangan pada balita membutuhkan zat gizi yang lebih besar dibanding dengan kelompok umur yang lain, sehingga balita lebih rentan mengalami masalah gizi. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial). Vitamin A berfungsi untuk daya penglihatan, dan pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Akibat lain yang paling serius dari kekurangan vitamin A (KVA) adalah rabun senja yaitu bentuk lain dari xeropthalmia seperti kerusakan kornea mata dan kebutaan Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare dan ISPA serta memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan mata. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit seperti xerofthalmia, kerusakan mata yang berujung kebutaan, serta meningkatkan risiko kematian. Berdasarkan hasil riset yang diperoleh dari Profil kesehatan Indonesia tahun 2017, persentase dalam pemberian vitamin A pada ibu nifas telah mencapai angka 94,73%. Hal serupa juga terjadi di tahun sebelumnya, yang mana di tahun 2016 persentase dalam pemberian vitamin A pada ibu nifas memiliki persentase sebesar 90,1%, dan mengalami peningkatan di tahun berikutnya. Pemberian vitamin A pada ibu nifas merupakan bentuk upaya pencegahan terjadinya kekurangan vitamin A yang bertujuan untuk menjaga kesehatan bayi dalam memproteksi diri terhadap penyakit xerophthalmia, yang sumber utama vitamin A terbesar yang memungkinkan diterima oleh bayi yakni berasal dari ASI.
Copyrights © 2023