Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR, ASI EKSKLUSIF, POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS TANJUNG LENGKAYAP Amalia Lestari; Chairunnah Chairunnah; Rizki Amalia; Arie Anggraini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i2.292

Abstract

Toddlers are children under five years of age. Toddlerhood is an important period in the process of human growth and development because growth and development takes place quickly. According to WHO (World Health Organization) in Global Nutrition Targets 2025, stunting is considered an irreversible growth disorder which is largely influenced by inadequate nutritional intake and repeated infections during the first 1000 days of life. World Health Organization the incidence of stunting in the world reaches 22% or as many as 149.2 million in 2020. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, parenting style of feeding with the incidence of stunting in toddlers at the Tanjung Lengkayap Health Center. This type of research uses a research design cross sectional. The population in this study were all toddlers who visited the Totorejo Health Center. The sample in this study used a total sampling of 50 toddlers. Data were analyzed by test Chi-Square. Univariate analysis showed that there were 3 toddlers with stunting (6%), while toddlers who were not stunted were 47 respondents (94%). The results of bivariate analysis found that there was a significant relationship between birth weight where the value (P-Value = 0.014), there is a significant relationship between exclusive breastfeeding where the value (P-Value = 0.023), there is a significant relationship between feeding parenting where (P-Value = 0.007) with the incidence of stunting in toddlers at the Tanjung Lengkayap Health Center. In conclusion, there is a relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, and parenting style of feeding with the incidence of stunting in toddlers. It is expected that mothers pay attention to child nutrition as well as during pregnancy to maintain a balanced nutritional pattern, provide exclusive breastfeeding and maintain proper feeding parenting patterns for children.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGKONSUMSI KAPSUL VITAMIN A DI UPTD PUSKESMAS PENGANDONAN KECAMATAN PENGANDONAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2023 Erma Puspita Sari; Rizki Amalia; Eka Afrika; Andre Utama Saputra; Minarti Minarti; Arie Anggraini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.18173

Abstract

Vitamin  A  memiliki  segudang  khasiat  untuk  mendefisiensikan  angka  kematian  dan  kesakitan,  serta bermanfaat  bagi  pertumbuhan  manusia,  dan  juga  mengambil  peran  terhadap  sistem  imunitas  tubuh, memproteksi tubuh dari terjangkitnya berbagai  infeksi seperti campak, diare, dan ISPA. Siklus  pertumbuhan  dan  perkembangan  pada  balita  membutuhkan  zat  gizi  yang  lebih besar  dibanding  dengan  kelompok  umur  yang  lain,  sehingga  balita  lebih  rentan  mengalami masalah  gizi. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial). Vitamin A berfungsi untuk daya penglihatan, dan pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Akibat lain yang paling serius dari kekurangan vitamin A (KVA) adalah rabun senja yaitu bentuk lain dari xeropthalmia seperti kerusakan kornea mata dan kebutaan Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare dan ISPA serta memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan mata. Kekurangan vitamin  A dapat  meningkatkan  risiko berbagai  macam  penyakit  seperti  xerofthalmia,  kerusakan  mata yang  berujung kebutaan,  serta meningkatkan  risiko kematian.  Berdasarkan  hasil  riset  yang diperoleh dari  Profil kesehatan  Indonesia  tahun  2017,  persentase  dalam  pemberian  vitamin  A  pada  ibu  nifas telah mencapai angka 94,73%. Hal serupa juga terjadi di tahun sebelumnya, yang mana di tahun 2016 persentase  dalam  pemberian  vitamin  A  pada  ibu  nifas  memiliki  persentase  sebesar  90,1%,  dan mengalami peningkatan  di  tahun  berikutnya. Pemberian vitamin A pada ibu nifas merupakan bentuk upaya pencegahan terjadinya kekurangan vitamin A yang bertujuan untuk menjaga kesehatan bayi dalam memproteksi diri terhadap penyakit xerophthalmia, yang sumber utama vitamin A terbesar yang memungkinkan diterima oleh bayi yakni berasal dari ASI.