Madani: Multidisciplinary Scientific Journal
Vol 1, No 10 (2023): November

Kajian : Herbisida Paraquat dichloride Pada Perkebunan Kelapa Sawit dan Lingkungan Menggunakan Alat Pendekatan PRISMA

Muhammad Alfarizi (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Awalluddin Siregar (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Hafis Hari Alfahri (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Rafli Affandi (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Sovhia Agina Areta Br Ginting (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Ivan Alvianus Simangunsong (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Maisarah M (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Makhrani Sari Ginting (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Nurliana N (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)
Rahmad Dian (Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan)



Article Info

Publish Date
31 May 2024

Abstract

Penggunaan Herbisida bahan aktif Paraquat dichloride dalam perkebunan kelapa sawit telah menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan yang serius. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan bahan Paraquat dichloride di perkebunan kelapa sawit. Artikel ini memaparkan kajian mengenai penggunaan herbisida Paraquat dichloride dengan Pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis Item (PRISMA) yang digunakan untuk mengidentifikasi, menyaring, dan memasukkan artikel yang relevan. Mengidentifikasi artikel terkait penggunaan bahan aktif Paraquat dichloride di sektor perkebunan kelapa sawit yang memenuhi syarat untuk analisis menjadi salah satu metode penulisan. Temuan menunjukkan bahwa terdapat tingkat residu yang tinggi dalam penggunaan Paraquat dichloride dalam tanah dan air di sekitar perkebunan. Temuan menunjukkan adanya akumulasi residu Paraquat dichloride yang sering dikenal dengan merk dagang Gramoxone yang melebihi ambang batas yang aman, berpotensi merugikan kualitas tanah dan air, serta mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit itu sendiri. Temuan juga menunjukkan bahwa Gramoxone memiliki dampak terhadap keberagaman hayati di sekitar perkebunan dengan penurunan signifikan dalam keberagaman flora dan fauna. Hal ini menandakan dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Sehingga dari artikel ini menyoroti urgensi untuk menerapkan praktik pengelolaan pestisida yang berkelanjutan dalam industri kelapa sawit. Diperlukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang diperkuat, termasuk pemantauan terhadap penggunaan Gramoxone serta pengembangan alternatif yang lebih ramah lingkungan.Temuan pada artikel juga diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan dan dasar yang kuat bagi perumusan kebijakan yang mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit dan pelestarian ekosistem di sekitarnya.

Copyrights © 2023