Resistensi antibiotik telah menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan global karena dampaknya yang serius terhadap pengobatan infeksi bakteri. Fenomena ini terjadi ketika bakteri mengembangkan kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak meskipun terpapar antibiotik, mengurangi atau bahkan menghilangkan efektivitas obat tersebut. Penyebab utama resistensi antibiotik termasuk penggunaan antibiotik yang berlebihan, penggunaan yang tidak tepat, dan penyebaran gen resistensi melalui lingkungan. Konsekuensinya meliputi tingkat infeksi yang sulit diobati, peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan peningkatan angka kematian. Upaya untuk mengatasi resistensi antibiotik melibatkan pendekatan multidisiplin termasuk penggunaan antibiotik yang bijaksana, pengembangan antibiotik baru, pengendalian infeksi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi sejak dini melalui program school of AMR Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) kepada siswa dan mahasiswa bahwa pentingya mengenal antibiotik dan memutus rantai resistensi antibiotik. Kegiatan dilaksanakan dengan beberapa metode yang terdiri dari edukasi yang diberikan langsung oleh apoteker dan dosen, kemudian diskusi dan tanya jawab serta yang terakhir yaitu pemberian pre dan post kuesioner untuk melihat ketercapaian hasil dari kegiatan yang diberikan. Hasil menunjukan kenaikan yang progresif dari sebelumnya rata-rata pemahaman peserta berada dibawah nilai 80% menjadi rata-rata direntang 90%. Hal ini menunjukan pemberian edukasi secara terstruktur dan diberikan langsung oleh yang memiliki kompetensi akan memberikan dampak yang baik. Kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan harapan generasi berikutnya bebas dari penggunaan antibiotik yang tidak bijak.
Copyrights © 2024