Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society merupakan Jurnal yang dirilis oleh Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pengembangan Jurnal ini bekerja sama dengan Organisasi Profesi Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Gorontalo Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society menerima publikasi dari dosen, mahasiswa dan semua kalangan yang terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kefarmasian dan bidang-bidang ilmu lainnya. Jurnal ini telah memiliki nomor e-ISSN 2829-5064 dan tentunya dengan kehadiran jurnal ini dapat membantu dalam menyebarluaskan ide-ide, kegiatan pengabdian, dan hasil penelitian yang dapat diterapkan untuk menangani permasalahan ataupun problematika yang ada di masyrakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society berfokus pada : Pelayanan kepada masyarakat. Pelatihan (Training), Pemecahan masalah (Problem solving), dan Keterbaharuan teknologi tepat guna Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan wilayah tertinggal/kurang maju Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Articles
45 Documents
Literasi Gizi Pada Ibu-Ibu Untuk Mencegah dan Menurunkan Stunting Melalui Pemanfaatan Kelor Dalam Olahan Puding Di Desa Permata Kecamatan Tilongkabila
Teti Sutriyati Tuloli;
Sarinah Basri K;
Siti Rakhmatia Paramita Th. Kum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 3 (2022): Vol 1 Edisi 3 (2022)
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1002.783 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v1i3.18405
Stunting disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang akibat ketidaktahuan ibu akan kesehatan da gizi balita. Pemberdayaan perempuan sangat penting untuk berhasil mengurangi kejadian stunting pada anak, yang dimaksud adalah pemberdayaan perempuan adalah pemberdayaan ibu di bidang literasi. Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari program KKN-PK. Pada kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta Ibu-ibu bersama dengan Balitanya. Pengabdian ini merupakan pengabdian literasi gizi. Dalam kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan yang pertama adalah koordinasi dengan Kepala Desa Permata Kecamatan Tilongkabila, kedua adalah penyuluhan pemanfaatan kelor dalam mencegah stunting dan tahap ketiga pelatihan pembuatan puding daun kelor. Dalam kegiatan ini ibu-ibu tampak tertarik dengan cara pengolahan daun kelor menjadi olahan puding yang bergizi, ini mungkin karena kesederhanaan metode dan alat yang mudah didapatkan yang sebagian besar sudah ada di dapur ibu-ibu rumah tangga.Dalam pengabdian ini menghasilkan kemampuan ibu meningkat melalui literasi gizi baik penyuluhan manfaat kelor dan pengamatan secara langsung pembuatan puding. Diharapkan ibu-ibu yang ikut serta dalam kegiatan literasi ini dapat menyiapkan berbagai olahan makanan dengan menggunakan daun kelor agar lebih maksimal sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Bone Bolango. Selain itu olahan pudding ini juga dapat di komersialkan.
AICER Es Krim Daun Kelor sebagai Pencegah Stunting di Desa Bongoime, Kec. Tilongkabila. Bone Bolango
Flora Ninta Tarigan;
Moh Rivai Nakoe;
Wiwit Zuriati Uno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (680.614 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18475
Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu desa lokasi terpilih untuk dilakukan pengabdian KKN PK. Di desa ini masyarakat sudah memiliki pengetahuan kesehatan yang memadai. Angka stunting di desa Bongoime menurut data Puskesmas setempat adalah 10% dalam tiga tahun terakhir, namun masyarakat desa ini belum memperhatikan masalah asupan gizi. Oleh karena itu daun kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai sumberdaya tumbuhan yang cukup mudah dijumpai di wilayah Bone Bolango dapat menjadi bahan baku produk inovasi dalam pencegahan stunting dan pemenuhan gizi ibu hamil dan anak-anak. Daun kelor yang diolah menjadi es krim mengandung zat gizi yang tinggi, terutama protein dan kalsium. Mitra kegiatan ini adalah maayarakat Desa Bongoime. Pengolahan produk inovasi es krim kelor dilaksanakan melalui beberapa metode,yaitu: (1) sosialisasi mengenai mater stunting; (2) pelatihan produksi; (3) pendampingan produksi. Secara umum kegiatan ini cukup baik dalam membantu permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu memenuhi asupan gizi sehingga terhindar dari permasalahan stunting.Hal positif lain yangdiperoleh adalah adanya diversifikasi pangan berbahan dasar daun kelor.
Pengembangan UMKM dari Hasil Kelautan Menuju Kawasan Sentra UMKM
Sudirman Sudirman;
Irina Popoi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 2 (2022): Vol 1 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (554.666 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v1i2.17434
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha produktif yang dimiliki oleh badan usaha perorangan yang bukan bagian dari usaha menengah atau usaha besar. Peningkatan UMKM di masyarakat dapat diupayakan dengan melakukan pengabdian pada masyarakat. Desa Langgula merupakan salah satu desa di Gorontalo yang dijadikan lokasi pengabdian pada masyarakat. Permasalahan masyarakat di desa ini adalah tidak adanya fasilitas dan pemasaran produk hasil kelautan. Menanggapi permasalahan tersebut, maka dilakukan pendekatan pada masyarakat, penetapan program, dan pelaksanaan kegiatan. Adapun program yang dilaksanakan untuk pengembangan UMKM dari hasil kelautan menuju kawasan sentra UMKM yaitu melakukan sosialisasi pada masyarakat terkait diversifikasi produk hasil kelautan dan manajemen pengembangan UMKM, serta pembuatan lapak tempat penjualan
Edukasi Tepat Sasaran sebagai upaya percepatan penurunan insidensi stunting di Desa Meranti, Bone Bolango
Muhamad Nur Syukriani Yusuf;
Pascal Adventra Tandiabang;
Nur Rasdianah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (724.625 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18580
Stunting merupakan masalah yang masih menjadi polemik di Desa Meranti kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo. Kabupaten Bone Bolango masih memiliki angka stunting sebesar 25,1%, yang mana hal ini masih diatas rerata nasional pada tahun 2022 yaitu 24,4% dan masih diatas angka tolerir WHO yatu dibawah 20%. Berdasarkan hal ini, kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan edukasi pada ibu yang memiliki anak balita, ibu menyusui, ibu hamil dan kader kesehatan yang berada di Desa Meranti. Pemberian edukasi pada kelompok ini merupakan salah satu upaya mempercepat penurunan insidensi stunting di Desa Meranti. Edukasi yang diberikan dapat dipahami dengan baik, hal ini diukur dengan pemberian pre-test sebelum edukasi dan post-test setelah Edukai. Namun perlu disadari bahwa pemberian edukasi tidak menjadi satu-satunya upaya untuk menurunkan angka stunting di Desa Meranti, dibutuhkan peran lintas sektor dan dukungan pemerintah untuk bersama melawan stunting
Edukasi Penggunaan Obat Antidiabetes di Bulan Ramadhan pada Masyarakat Desa Buata Kecamatan Botupingge
Widy Susanti Abdulkadir;
Nur Ain Thomas;
Dizky Ramadani Putri Papeo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 1 (2022): Vol 1 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (909.881 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v1i1.14039
Permasalahan utama pasien Diabetes Melitus (DM) adalah kepatuhan dalam minum obat dalam jangka Panjang. Pasien diabetes melitus yang mendapat terapi obat antidiabetes oral yang dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan harus mengikuti aturan baru minum obat, sehingga perlu diberikan informasi mengenai aturan minum obat yang tepat. Pemberian informasi melalui penyebaran brosur merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperkenalkan aturan pemberian obat yang benar. Kegiatan tersebut berlokasi di Desa Buata, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango. Hasil dari kegiatan ini, penderita diabetes melitus lebih siap menghadapi Ramadhan dengan aturan baru minum obat anti diabetes.
Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Desa Lonuo Kecamatan Tilongkabila
Lia Amalia;
Andi Makkulawu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (482.883 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18422
Masalah kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan. Pencegahan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Kader posyandu sebagai perwakilan masyarakat memiliki peran yang besar demi terlaksananya intervensi yang efektif untuk menurunkan angka stunting balita. Peningkatan kapasitas kader posyandu sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan tentang tugas dan peran kader posyandu, sehingga diharapkan kedepan pelayanan posyandu akan lebih baik. Kader posyandu sebagai perpanjangan tangan Puskesmas dalam memantau tumbuh kembang anak harus berperan lebih aktif untuk menciptakan generasi muda yang lebih produktif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kepada kader Posyandu. Tujuan dari kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu sebagai upaya pencegahan stunting pada balita.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Pencegahan Stunting Dengan Pemberian Makanan Tambahan
Andi Makkulawu;
Lia Amalia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 2 (2022): Vol 1 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (903.096 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v1i2.18268
Kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang sangat mudah didapatkan dan dikenali di Desa Lonuo Kecamatan Tilongkabila Kabupate Bonebolango. Masyarakat setempat menggunakan daun kelor sebagai pelengkap makanan berupa olahan sayuran. Daun kelor dikenal memiliki banyak manfaat dan mempunyai banyak nilai gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini bertitiktolak pada pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan dan pemanfaatan daun kelor selain sebagai pelengkap makanan berupa olahan sayuran tetapi juga sebagai hidangan lain seperti pudding, dimana hidangan ini lebih digemari oleh anak-anak sehingga bisa digunakan sebagai pemberian makanan tambahan sebagai pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah perberdayaan masyarakat dengan memberikan pengetahuan pemanfaatan daun kelor sebagai makanan tambahan.
Pelatihan Kader dalam Rangka Pembentukan Forum Tangguh Cegah Stunting di Desa Dutohe Barat, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango
Widy Susanti Abdulkadir;
Zuhriana K Yusuf;
Ibrahim Suleman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (464.143 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18623
Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukan telah terjadi penurunan prevalensi Stunting dari 30,8% tahun 2018 menjadi 27,67% tahun 2019. Meski menurun, angka ini masih dinilai tinggi, karena angka toleransi WHO untuk Stunting sebesar 20 %. Kondisi ini diperberat dengan adanya pandemi COVID-19, yang menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat dan akibatnya daya beli masyarakat khususnya pangan menurun. Secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kejadian Stunting. Provinsi Gorontalo termasuk provinsi dengan jumlah penduduk muda yang signifikan. Sebanyak 395.000 orang atau 35 persen dari total penduduk di provinsi ini adalah anak-anak. Dua dari tiga anak tinggal di wilayah perdesaan. Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang memiliki masalah Stunting di Indonesia. Pada tahun 2018 provinsi Gorontalo masih tinggi angka Stunting yaitu di Kabupaten Bone Bolango, angka prevalensi Stunting di Bone Bolango cukup tinggi, yaitu 25,1%. Angka itu masih di atas angka standar yang ditoleransi World Health Organization (WHO), yaitu di bawah 20%. Tujuan pelaksanaan KKN Profesi Kesehatan ini yakni terbentuknya kader kesehatan peduli stunting. Program KKN Profesi Kesehatan dilaksanakan selama 45 hari, bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan 13 orang mahasiswa, diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Bone Bolango. Hasil yang ditargetkan dalam program ini yakni meningkatnya produktifitas pengabdian dosen kepada masyarakat serta mendorong terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kader Kesehatan sehingga memiliki kesiapsiagaan yang baik dalam menangani dan mencegah stunting.
Pencegahan Stunting Melalui 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Lingkungan Di Desa Ulantha
Sri Manovita Pateda;
Fika Nuzul Ramadhani;
Nur Ayun R. Yusuf
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (490.084 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18590
Stunting atau pendek menjadi topik yang hangat akhirakhir ini, menggeser issue tentang gizi buruk dan obesitas. Stunting merupakan akibat dari malnutrisi kronis yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi. Salah satu penyebab anak mengalami stunting adalah kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Lingkungan fisik ini menentukan derajat kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang terbuka, dan 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih. Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitive. Intervensi fisik untuk sanitasi mencegah stunting merupakan bagian dari intervensi sensitive. Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBL) dicanangkan pemerintah untuk mengurangi angka stunting melalui 5 pilar STBM, yaitu: (1) Cuci tangan menggunakan sabun; (2) Berhenti buang air besar sembarangan; (3) Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga; (4) Pengelolaan limbah cair rumah tangga; (5) Pengelolaan sampah rumah tangga.
Edukasi Penyimpanan dan Pembuangan Obat Rusak/ Expire date dalam Keluarga
Nur Rasdianah;
Wiwit Zuriati Uno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 1 (2022): Vol 1 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (938.864 KB)
|
DOI: 10.3731/phar.soc.v1i1.14086
Pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan, terutama obat masih sangat terbatas, padahal obat merupakan bahan yang mudah kita temukan di sekitar kita. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Pada kegiatan ini dilakukanEdukasi dalam bentuk penyuluhan tentang Penyimpanan dan Pembuangan Obat Rusak/ Expire date dalam Keluarga di Desa Buata. Penyimpanan dan pembuangan obat merupakan suatu masalah penting di Indonesia. Dalam skala rumah tangga, penyimpanan obat yang kurang baik dapat menyebabkan permasalahan serius, seperti keracunan obat secara tidak sengaja. Selain itu, pembuangan atau pemusnahan obat yang kurang benar selanjutnya memunculkan potensi terjadinya daur ulang illegal kemasan atau produk obat kadaluarsa. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut adalah kegiatan sosialisasi atau edukasi yaitu dengan menjelaskan materi kepada masyarakat dan melakukan pembagian leafleat tentang cara penyimpanan obat dan cara membuang obat dengan baik dan benar. Pada kegiatan Edukasi tentang cara penyimpanan obat yang baik dan benar akan membahas materi tentang obat, jenis jenis obat, Kemudian penjelasan sediaan obat dan cara penggunaannya, perlu perhatian khusus agar tidak salah dalam menggunakannya serta tata cara penyimpanan dan pembuangan obat yang baik dan benar berdasarkan bentuk sediaan obat.