Penyakit busuk pangkal batang yang diakibatkan oleh G. boninense merupakan salah satu hambatan pada perkebunan kelapa sawit yang telah dikendalikan melalui pengendalian teknis, hayati dan kimiawi. Rizosfer ialah wilayah yang sempurna untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba tanah, termasuk di dalamnya agens pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi agens hayati dari daerah perakaran tanaman kelapa sawit terhadap penekanan penyakit busuk pangkal batang dan komponen pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Terdapat 4 perlakuan dengan 6 ulangan, setiap petak percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 72 unit percobaan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman kelapa sawit (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter pangkal batang, jumlah akar, panjang akar) dan gejala penyakit busuk pangkal batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian 3 jenis isolat (agens hayati isolat no. 3 bakteri, agens hayati isolat no. 15 bakteri, dan agens hayati isolat no. 1 cendawan) mampu menekan perkembangan dan penyebaran G. boninense serta meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Perlakuan P2 (agens hayati isolat no. 3 bakteri) memberikan pengaruh terbaik dibanding perlakuan lainnya.
Copyrights © 2024