<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi nilai profil pelajar Pancasila dalam membentuk karakter Islami peserta didik, hasil internalisasi nilai profil pelajar Pancasila dalam membentuk karakter Islami peserta didik, serta faktor pendukung dan faktor penghambat internalisasi nilai profil pelajar Pancasila dalam membentuk karakter Islami peserta didik di SMPN1 Ponorogo. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, dilakukan penyajian data dengan menggunakan metode deskriptif berupa teks naratif yang diperoleh dari subjek yang diamati, yaitu warga sekolah, meliputi: Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru Penggerak, dan Peserta didik kelas VII. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ponorogo.Adapun hasil penelitian di SMPN 1 Ponorogo diantaranya sebagai berikut: 1) Proses internalisasi nilai profil pelajar Pancasila dalam pembentukan karakter Islami pada peserta didik yang dilakukan melalui tahap transformasi atau penyaluran nilai-nilai berupa akhlak terpuji, dengan pemberian arahan dan nasehat tentang mana nilai yang baik dan buruk; tahap transaksi nilai, dengan melakukan komunikasi dua arah antara peserta didik dengan pendidik untuk meyakinkan peserta didik; tahap transinternalisasi nilai, dengan adanya pembiasaan, kegiatan keagamaan dan pembelajaran berbasis proyek (P5). Strategi yang digunakan adalah keteladanan, pembiasaan, monitoring, reward dan punishment. 2) Hasil internalisasi nilai profil pelajar pancasila dalam pembentukan karakter Islami pada peserta didik cukup signifikan, peserta didik terbangun karakter pada dirinya berupa karakter religius, mandiri, peduli lingkungan dan peduli sosial, serta tanggung jawab. 3) Faktor pendukung internalisasi nilai profil pelajar Pancasila dalam pembentukan karakter Islami pada peserta didik diantaranya adalah sistem sekolah, terjalinnya kerja sama yang baik antar pendidik, lingkungan sekolah dan sarana prasarana yang memadai, adanya dorongan dari wali dari peserta didik serta komite sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah beragamnya keadaan peserta didik serta kurangnya keseimbangan antara lingkungan sekolah dan rumah.]]>
Copyrights © 2023
