Wakawondu merupakan beras yang berwarna merah endemik Buton Utara mempunyai tekstur, rasa dan aroma yang khas menjadi pembeda dengan beras yang berwarna merah lainya, sehingga menarik dikembangkan potensinya untuk diversifikasi pangan berkhasiat kesehatan. Karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi metabolit sekunder dan antosianin total serta aktivitas antioksidan beras wakawondu yang diperoleh di pasaran. Serbuk wakawondu dimaserasi dengan etanol 96% yang diasamkan dengan HCl 1%. Kandungan metabolit sekunder ditentukan dengan metode fitokimia, kadar antosianin total dengan metode pH differensial dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol wakawondu yang diperoleh di pasaran mengandung senyawa golongan alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan polifenol dengan kadar antosianin total 3,156 mg/100 g lebih tinggi diatas rata-rata beras berwarna merah lainya dan nilai IC50 antioksidan 241,55±0,2147 µg/mL, sedangkan vitamin C 11,923±0,2197 µg/mL sebagai antioksidan standar. Disimpulkan bahwa potensi antosianin ekstrak etanol wakawondu diatas rata-rata beras berwarna merah lainya, terkonfirmasi dengan hasil skrining fitokimia yang positif mengandung flavonoid dan polifenol.
Copyrights © 2024