Jurnal Hortikultura
Vol 22, No 4 (2012): Desember 2012

Penetapan Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Tanaman Duku Berdasarkan Analisis Daun

Desi Hernita (Unknown)
Rhoedy Poerwanto (Unknown)
Anas D Susila (Unknown)
S Anwar (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Oct 2016

Abstract

Duku mempunyai perakaran yang dalam, sehingga sulit untuk memperoleh sampel tanah yang representatif pada daerah tersebut, sehingga lebih tepat menggunakan analisis daun. Status hara daun merupakan gambaran status hara aktual dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk menentukan kategori status hara N, P, dan K, serta rekomendasi pemupukan optimum berdasarkan status hara tersebut pada tanaman duku. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro, Jambi pada Bulan Desember 2008 sampai dengan April 2012.  Rancangan penelitian menggunakan acak kelompok dengan lima ulangan.  Perlakuan dosis pupuk N (0, 400, 800, 1.200, dan 1.600 g N) , P (0, 500, 1.000, 1.500, dan 2.000 g P2O5), K (0,600, 1.200, 1.800, dan 2.400 g K2O/tanaman/tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara N sangat rendah (< 1,81%), rendah (1,81 ≤ N < 2,82%), dan sedang (≥ 2,82%), status hara P sangat rendah (< 0,09%), rendah (0,09 ≤ P < 0,17%), dan sedang (≥ 0,17%), serta status hara K sangat rendah (< 1,16%), rendah (1,16 ≤ K < 2,19%), dan sedang (≥ 2,19%).  Rekomendasi pemupukan pada tanaman duku untuk status hara sangat rendah yaitu 858 g N, 1.770 g P2O5, dan 1.900 g K2O/tanaman/tahun, untuk status hara rendah, 588 g N, 1.335 g P2O5, dan 1.107 g K2O/tanaman/tahun, sedangkan berdasarkan pendekatan multinutrien 920 g N, 1.565 g P2O5, dan 1.488 g K2O/tanaman/tahun (biaya produksi terendah). Rekomendasi pemupukan N, P, dan K berdasarkan analisis daun dapat diterapkan pada pertanaman duku di Indonesia dan meningkatkan produksi serta kualitas buah duku. Duku has been deep roots making it difficult to obtain a representative sample of soil at the root zone, so the more appropriate used of leaf analysis. Leaf nutrient status was picture of the actual nutrient status of the soil. The aimed of this study was to determine leaf N, P, K level category and recommendation study determine the optimum fertilizer rate for each nutrient level category on duku plant. The experiment was conducted at Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency, in Jambi Province, from December 2008 to April 2012. Each treatments were arranged in randomized block design with five replications. The treatments were N (0, 400, 800, 1,200, 1,600 g N/plant/year), P (0, 500, 1,000, 1,500, 2,000 g P2O5/plant/year), and K (0, 600, 1,200, 1,800, 2,400 g K2O/plant/year). The results showed that leaf nutrient status of N was very low (< 1.81%),  low (1.81 ≤ N < 2.82%), and medium (≥ 2.82%), status of P was very low (< 0.09%), low (0.09 ≤ P < 0.17%), and medium (≥ 0.17%); status of K was very low (< 1.16%), low (1.16 ≤ K < 2.19%), and medium (≥ 2.19%).  Fertilizer recommendation  rate on duku plant for very low nutrient status were 858 g N, 1,770 g P2O5, and 1,900 g K2O/plant/year, low nutrient status were 588 g N, 1,335 g P2O5, and 1,107 g K2O/plant/year, multinutrient approach were 920 g N, 1,565 g P2O5, dan 1,488 g K2O/plant/year (lower production cost). Recommendation of fertilizer N, P, and K based on leaves analysis can be applied on duku in Indonesia and increase production and fruit quality of duku.

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

JHORT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Hortikultura (J.Hort) memuat artikel primer yang bersumber dari hasil penelitian hortikultura, yaitu tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman buah tropika maupun subtropika. Jurnal Hortikultura diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, ...