Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan obat-obatan herbal yang berasal dari tumbuhan dan rempah meningkat. Tidak hanya di negara berkembang, namun juga dinegara maju salah satunya yaitu tanaman porang. Mengatasi infeksi bakteri diperlukan pencarian senyawa alternatif yang berasal dari bahan alam yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri tersebut, tanaman porang memiliki berbagai kandungan senyawa kimia yang berperan sebagai antijamur, antibakteri, zat sitotoksik, imunomodulator, antelmintik (anti cacing), dan hepatoprotektif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari katak porang terhadap bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis. Serbuk simplisia katak porang dikarakterisasi dan di skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan fitokimianya. Serbuk simplisia katak porang diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol, selanjutnya ekstrak etanol dibuat dalam berbagai konsentrasi dan uji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Propionibacterium acne dan dan staphylococcus epidermidis. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan pencandang kertas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simplisia katak porang memiliki kadar air 6,0867%, kadar sari larut dalam air 29,1161%, kadar sari larut dalam etanol 9,7002%, kadar abu total 93,5125%, dan kadar abu larut dalam asam 91,9645%. Simplisia katak porang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin. Ekstrak etanol katak porang memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%, pada bakteri Propionibacterium acne dengan daerah hambat 6,90 mm; 7,76 mm; 8,66 mm; 9,46 mm; dan 10,16 mm. Pada bakteri Staphylococcus epidermidis 6,76 mm; 7,60 mm; 8,36 mm; 9,03 mm; dan 9,60 mm. Ekstrak etanol dari katak porang memiliki aktivitas antibakteri yang lemah terhadap bakteri Propionibakterium acne dan Staphylococcus epidermidis
Copyrights © 2024