Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
Vol 1, No 3 (2012)

PENGEMBANGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) SEBAGAI MANISAN KERING DENGAN KAJIAN KONSENTRASI PERENDAMAN AIR KAPUR (CA(OH)2) DAN LAMA WAKTU PENGERINGAN

Windyastari Carina (Universitas Brawijaya.)
Wignyanto Wignyanto (Universitas Brawijaya)
Widelia Ika Putri (Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
18 Apr 2013

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang tepat dari penambahan konsentrasi Ca(OH)2 dan lama waktu pengeringan untuk menghasilkan manisan kering yang berkualitas (organoleptik dan kimia), serta dapat mengkaji lebih lanjut mengenai perencanaan produksi manisan kering belimbing wuluhsebagai pengembangan pada industri skala kecil. Kombinasi perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi Ca(OH)2 (6%(b/v); 1,2%(b/v); dan 1,8%(b/v)) dan lama pengeringan (10 jam; 11 jam; dan 12 jam). Pengujian meliputi uji organoleptik (warna, tektur, rasa dan aroma) menggunakan metode Hedonic scale scoring, kemudian uji kimia (kadar air, total gula dan total asam) dilakukan dari hasil perlakuan terbaik. Perencanaan produksi dilakukan dari perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik adalah perlakuan dengan konsentrasi Ca(OH)2 1,8% dan lama waktu pengeringan 11 jam. Perencanaan kebutuhan bahan perhari untuk pembuatan manisan kering pada industri skala kecil adalah 10 kg buah belimbing wuluh hijau, 9 kg gula pasir, 0,024 kg garam dan 0,18 kg Ca(OH)2 dengan ketersediaan bahan cukup melimpah di Kota Malang. Total biaya kebutuhan bahan per hari adalah Rp 91.896.Kata Kunci:Belimbing wuluh, Ca(OH)2,Waktu Pengeringan, Manisan Kering

Copyrights © 2012