ABSTRACTàAhead of the 2014 election, political and social issues become topics that are often raised on the television talk shows. The existence of a talk show as visual discourse is interesting to study because it can influence public opinion on an issue which involves public figures. In addition to raising the popular issue, the talk show is also designed to perform a professional host and resource person who is in the issue. Mata Najwa talk show on Metro TV is one of the talk shows that features the visual power. By using the studio design as a talk space background, this program focuses on the visual power of Najwa Shihab as the host and resource person appearances where the body of participants become a construction of media to attract the audienceââ¬â¢s attention. This study discusses one of epi- sodes of ââ¬ËMendadak Capresââ¬â¢ that presents a public figure Rhoma Irama as resource person. Qualita- tive analysis with Social Semiotic approach puts participants àas part of discourse elements in the production. àThe focus of discussion include visual signs which consist of facial expressions, hand gestures and body position of the host and the resource person to build their identity and power in the visual discourse of the conversation. The body language of participants becomes important because it can build the audience perception and support atmosphere for discussion. This study can also be a model àthat the power of a talk show lies not only on the topic, but also on the visual power of the participants through their body language.àKeywords: visual discourse, body language, and visual powerààABSTRAKàMenjelang Pemilu 2014, isu sosial politik menjadi topik yang sering diangkat dalam pro- gram bincang-bincang à(talk show) di televisi. Keberadaan talk show sebagai sebuah wacana visual menarik untuk dikaji karena mampu mempengaruhi opini publik tentang suatu isu yang melibatkan tokoh publik. Selain mengangkat isu populer, tontonan bincang-bincang juga didesain menampilkan pembawa acara profesional serta narasumber yang tengah menjadi isu. Talk show Mata Najwa di Metro TV adalah salah satu tontonan bincang-bincang yang menampilkan kekuatan visual tersebut. Dengan menggunakan latar desain studio se- bagai ruang bincang-bincang, kekuatan visual dipusatkan pada penampilan Najwa Shihab selaku pembawa acara dan narasumber di mana tubuh partisipan menjadi bagian dari kon- struksi media untuk menarik perhatian penonton. Studi ini membahas salah satu episodeââ¬ËMendadak Capresââ¬â¢ yang menghadirkan figur publik Rhoma Irama sebagai narasumber. Analisis kualitatif dengan pendekatan Semiotika Sosial menempatkan àparitisipan sebagai bagian dari àelemen wacana di dalam produksi. Fokus pembahasan meliputi tanda-tanda visual yang terdiri dari ekspresi wajah, gerakan tangan serta posisi tubuh pembawa aca- ra dan narasumber untuk membangun identitas dan kekuasaan di dalam wacana visual perbincangan. Bahasa tubuh partisipan menjadi penting karena dapat membangun per- sepsi penonton dan mendukung suasana perbincangan. Studi ini sekaligus dapat menjadi sebuah model bahwa kekuatan tontonan bincang-bincang tidak hanya terletak pada topik, tetapi juga pada kekuatan visual partisipan melalui bahasa tubuh.àKata kunci: wacana visual, bahasa tubuh, dan kekuatan visual
Copyrights © 2013