Asma merupakan kondisi penyempitan jalan nafas yang selama ini hanya dianggap sebagai reaksi hipersensitifitas tipe 1 karena pada kondisi lain juga dapat disebabkan oleh inflamasi dan koagulasi. Pada hipersensitifitas tipe 1 terdapat peran neutrofil dan eosinofil dan dalam penelitin ini akan dipetakan fenotip asma berdasarkan aktifitas eosinof dan neutrofil yaitu eosinofilik dan neutrofilik pada serangan akut asma. Penelitian dilakukan dengan desain observasional retrospektif terhadap data sekunder pasien asma dewasa, dalam waktu 1 tahun kebelakang dengan sampel sebanyak 91 orang di RSUD Kebumen. Pengambilan data menggunakan data rekam medis. Analisis data menggunakan uji ANOVA untuk data terdistribusi normal, dan uji rerata Kuskal-Wallis untuk data tidak normal. Karakteristik subyek sejumlah 91 orang, dengan 31 subyek pria dan rerata umur 38 tahun. Delapan puluh empat persen subjek adalah asma derajat ringan, 4 % berat dan sisanya sedang. Pada uji rerata eosinofil dan neutrofil, terdapat berbedaan rerata antar derajat serangan namun tidak signifikan secara statistik. Subyek asma neutrofilik lebih mendomasi dibandingkan eosinofilik. Walaupun begitu, belum dapat diambil kesimpulan hubungan kadar eosinofil dan neutrofil terhadap derajat asma karena belum ada hasil statistik yang signifikan.
Copyrights © 2018