Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
Vol 5, No 4 (2016)

Hubungan Kepatuhan Menggunakan Obat Inhaler β2-Agonis dan Kontrol Asma pada Pasien Asma

Haryanti, Sri (Unknown)
Ikawati, Zullies (Unknown)
Andayani, Tri M. (Unknown)
Mustofa, Mustofa (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Dec 2016

Abstract

Asma tetap menjadi masalah kesehatan yang dialami banyak anak-anak dan orang dewasa di dunia. Sebagai penyakit kronis, tata laksana asma memerlukan pengobatan yang berkelanjutan. Salah satu masalah penting dalam tata laksana asma adalah kepatuhan dalam pengobatan. Kepatuhan yang rendah terhadap anti-asma yang diberikan menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan kepatuhan terhadap anti-asma yang diberikan dengan kontrol asma. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan potong lintang yang dilakukan di empat rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta selama enam bulan, yaitu antara bulan Juni sampai Desember 2015. Subjek penelitian adalah pasien dengan gangguan fungsi pernafasan yang menjalani pengobatan di poliklinik penyakit dalam di rumah sakit tersebut dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan. Kepatuhan diukur dengan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan kontrol asma diukur dengan Asthma Control Test (ACT). Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengkaji hubungan antara kepatuhan dan kontrol asma. Total sebanyak 67 pasien diseleksi dan 57 diantara memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan kepatuhannya, pasien dikelompokkan ke dalam kepatuhan sedang (31 pasien atau 54%) dan kepatuhan rendah (26 pasien atau 46%). Berdasarkan kontrol asma, pasien dikelompokkan ke dalam kontrol asma sebagian (11 pasien atau 19%) dan tidak terkontrol asma (47 pasien atau 81%). Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan dengan kontrol asma (r=0,303, p<0,05). Kesimpulan, kepatuhan terapi dapat meningkatkan kontrol asma.Kata kunci: Anti-asma, kepatuhan, kontrol asma, tata kelola asmaRelationship Between Compliance of Using β2-Agonist Inhaler Drugand Asthma Control on Asthma Patient Asthma remains a health problem affecting a large number of children and adult in the world. Being a chronic disease, asthma management requires continous medications. One of the most important issues in asthma management is adherence to treatment. Poor compliance with prescribed anti-asthma leads to increase in morbidity and mortality. This study was conducted to evaluate the relationship between ompliance prescribed anti-asthma and asthma control. This was an observasional study using cross-sectional design conducted in four hospitals around Province of DI Yogyakarta during six months om June until December 2015. Subjects were patients with respiratory disorders who underwent treatment in internal medicine polyclinic in the hospitals, met the inclusion and exclusion criteria and willing to participate in the study by signing the informed consent. Compliance was assesseed by Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) and asthma control was assessed by Asthma Control Test (ACT). Pearson’s correlation test was used to evaluate the relationship between compliance and asthma control. A total of 67 patients were selected and 57 of them met the inclusion and exclusion criteria. Based on the patient’s compliance, the patients were grouped into moderate compliance (31 patients or 54%) and low compliance (26 patients or 46%). Whereas based on the asthma control, the patients were grouped into partly controlled asthma (11 patient or 19%) and uncontrolled asthma (47 patients or 81%). There is a significant relationship between compliance with asthma control (r=0303, p<0.05). Conclusion, compliance can increase asthma control.Keywords: Anti-asthma, asthma control, asthma management, compliance

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

ijcp

Publisher

Subject

Description

Indonesian Journal of Clinical Pharmacy (IJCP) is a scientific publication on all aspect of clinical pharmacy. It published 4 times a year by Clinical Pharmacy Master Program Universitas Padjadjaran to provide a forum for clinicians, pharmacists, and other healthcare professionals to share best ...