MAJALAH ILMIAH GLOBE
Vol 16, No 2 (2014)

KAJIAN WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

Hidayat, Edwin (Unknown)
Sutandi, Atang (Unknown)
Tjahjono, Boedi (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Nov 2015

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor basis di Kabupaten Majalengka, namun memiliki keterkaitan sektoral yang lemah dengan industri pengolahan hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi keunggulan komparatif-kompetitif komoditas unggulan pertanian berdasarkan luas tanam, (2) mengidentifikasi desa-desa berbasis industri kecil pengolahan hasil pertanian, (3) mengidentifikasi desa yang memiliki tingkat fasilitas pelayanan dan aksesibilitas tinggi untuk mendukung industri, (4) mengidentifikasi potensial fisik lahan untuk pengembangan komoditas, (5) menentukan daerah pengembangan industri kecil berbasis komoditas unggulan pertanian dan daerah pengembangan komoditasnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis location quotient (LQ), shift share (SSA), skalogram dan kesesuaian fisik lahan. Komoditas pertanian yang diteliti adalah jagung, mangga, kedelai, dan pisang. Hasil penelitian menunjukkan jagung unggul di 6 kecamatan, mangga unggul di 13 kecamatan, kedelai unggul di 1 kecamatan, dan pisang unggul di 3 kecamatan. Terdapat 179 desa berbasis industri kecil pengolahan hasil pertanian. Desa dengan tingkat fasilitas pelayanan dan aksesibilitas tinggi terdiri atas 50 desa. Fisik lahan yang sesuai untuk masing-masing wilayah pengembangan komoditas terdiri atas 21.862 hektar untuk jagung, 207.546 hektar untuk mangga, 4.073 hektar untuk kedelai, dan 20.669 hektar untuk pisang. Wilayah yang diarahkan untuk pengembangan industri kecil berbasis komoditas unggulan pertanian terdiri atas 10 desa sebagai desa industri dan 6 kawasan industri yang merupakan gabungan dari beberapa desa, sedangkan arah prioritas pengembangan komoditas terdiri atas 3.264,24 hektar untuk jagung, 302,57 hektar untuk mangga, 3.694 hektar untuk kedelai, dan 907,61 hektar untuk pisang.Kata Kunci: Majalengka, komoditas unggulan, industri kecil, wilayah pengembanganABSTRACTAgriculture is a basic sector on Majalengka Regency, but it has a weak sectoral linkages with agro-processing industries. This study aimed to: (1) identify the comparative-competitive advantage of agricultural advantage commodities acreage, (2) identify the villages with become small industries of agro-processing based, (3) identify villages with high level of the facilities services and accessibility to support the industry, (4) Identify physical potention of the land for commodity development, (5) determine the development areas for small industries based on agricultural advantage commodities and its commodity development areas. The analytical method used was analysis of the location quotient (LQ), shift share analysis (SSA), schallogram and physical land suitability analyses. This research focus on commodities, those were corn, mango, soybean and bananas. The results showed that corn was superior in 6 districts, mango was superior in 13 districts, soybean was superior in 1 district and bananas was superior in 3 districts. There were 179 villages as basic of small agro-processing industries. Villages with the high level of facilities services and accessibility consisted of 50 villages. There were 21,862 ha land that phisically suitable for corn, 207,546 ha for mango, 4,073 ha for soybean and 20,669 ha for bananas. There were 10 industrial villages and 6 industrial areas that consisted of some villages, that could be developed as a development region for small industries based on agricultural advantage commodities. The priority areas for commodity development were 3,264.24 hectares for corn, 302.57 hectares for mango, 3,694 hectares for soybean and 907.61 hectares for bananas.Keywords: Majalengka, advantage commodity, small industry, development region

Copyrights © 2014