Tanaman Jagung (Zea mays L.) sangat penting bagi kehidupan manusia, untuk memperoleh hasil optimal, diantaranya dengan menggunakan varietas hibrida. Pembentukan varietas hibrida amat tergantung terhadap tersedianya galur murni sebagai tetua. Galur murni diperoleh melalui penyerbukan sendiri (selfing) selama 5-7 generasi. Selfing pada jagung akan merubah konstitusi genetiknya menjadi homozigot. Selfing terjadi tekanan silang dalam (inbreeding depression). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari penurunan ketegaran atau tingkat depresi silang dalam (inbreeding depression) akibat penyerbukan sendiri pada generasi F1, S1 dan S2 populasi tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan pada bulan Desember 2014-bulan Mei 2015. Bahan tanam berupa 24 genotip tanaman jagung yang terdiri dari 8 genotip generasi F1, 8 genotip generasi S1 dan 8 genotip generasi S2. Rancangan yang digunakan adalah blok tunggal tanpa ulangan. Setiap genotip ditanam dalam 1 baris dengan jumah 50 tananam per baris, total populasinya 1200 tanaman jagung. Data dianalisis dengan uji t taraf nyata 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan depresi silang dalam pada beberapa karakter pengamatan kuantitatif. Genotip yang tingkat depresi silang dalamnya paling tinggi adalah B1, B2, B3, B4 dan P1. Karakter kualitatif seperti bentuk dan warna biji yang diamati secara visual menunjukkan terjadi perubahan penampilan antar generasi yang diuji.
Copyrights © 2017