Pada umumnya metoda perencanaan perkerasan yang digunakan di Indonesia adalah adopsi dari perencanaan AASHTO atau TRL. Sebagaimana diketahui bahwa kondisi lingkungannya jauh berbeda dengan di Indonesia sehingga beberapa model yang digunakan pada mereka perencaan tersebut harus diadaptasikan . Makalah ini membahas hasil penelitian tentang model keruntuhan perkerasan lentur yang sesuai dengan tipe perkerasan dan kondisi lingkungan Indonesia. Penelitian dilakukan pada beberapa ruas jalan di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Beberapa kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Model keruntuhan retak (lapis beraspal) ; εh = 6153,1 (N)-0,2329 Model keruntuhan deformasi (tanah dasar); εv = 46211 (N)-0,3051 ; untuk kedalaman alur 10 mm εv = 65940 (N)-0,3232 ; untuk kedalaman alur 15 mm εv = 93491 (N)-0,3393 ; untuk kedalaman alur 20 mm Untuk ketiga model keruntuhan deformasi di atas, sebaiknya digunakan sesuai dengan kelas jalan
Copyrights © 2005