Pharmascience
Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Akar Kalakai (Stenochlaena palustris Bedd) Asal Kalimantan Tengah

Rabiatul Adawiyah (Prodi D3 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya)
Muhammad Ikhwan Rizki (Prodi Profesi Apoteker, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru)



Article Info

Publish Date
22 May 2018

Abstract

ABSTRAK Tanaman khas Kalimantan yang banyak digunakan sebagai tanaman obat adalah kalakai atau sering juga disebut paku haruan (Stenochlaena palustris Bedd) atau pakis. Kalakai mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid, alkaloid dan keluarga terpenoid yang telah terbukti sangat efektif sebagai antioksidan. Kalakai merupakan tumbuhan yang tumbuh subur di tanah gambut dan juga ditemukan tumbuh baik di tanah berpasir. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dari akar kalakai (Stenochlaena palustris) yang tumbuh pada tanah gambut dan tanah berpasir berdasarkan parameter Inhibitory Concentration 50 (IC50). Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikril-hidrazil) dan kuersetin sebagai pembanding. Nilai IC50 untuk ekstrak akar kalakai pada tanah gambut yaitu sebesar 19,06 ppm dan pada ekstrak akar kalakai pada tanah pasir didapat IC50 sebesar 24,40 ppm. Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol akar kalakai yang tumbuh pada tanah pasir dan tanah gambut memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata Kunci : Akar, Antioksidan, Kalakai, Stenochlaena palustris Bedd ABSTRACT Borneo plants that are widely used as medicinal plants are kalakai or often also called paku Haruan (Stenochlaena palustris Bedd). Kalakai contains several bioactive compounds such as phenolics, flavonoids, alkaloids and terpenoid that have been shown to be very effective as antioxidants. Kalakai is a plant that thrives on peat soils and is also found to grow well in sandy soils. This study aims to determine the antioxidant activity of kalakai root (Stenochlaena palustris) that grows on peat soil and sandy soil based on Inhibitory Concentration 50 (IC50). Antioxidant activity was tested using DPPH method (2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazil) and quercetin as a comparison. IC50 value for kalakai root extract on peat soil that is 19,06 ppm and at kalakai root extract on sand soil obtained IC50 that is 24,40 ppm. The results of antioxidant activity test on kalakai root extract that grow on sand and peat soil have very strong antioxidant activity. Keywords: Antioxidant, Kalakai, Root, Stenochlaena palustris Bedd

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

pharmascience

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience ...