Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Vol 11, No 1 (2016): Juni (2016)

ANALISIS PINJAMAN DAN BIAYA PINJAMAN DALAM POLA BAGI HASIL USAHA GARAM RAKYAT DI KABUPATEN PAMEKASAN, JAWA TIMUR

Campina Illa Prihantini (Program Studi Ekonomi Pembangunan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bakti Bangsa Pamekasan,)
Yusman Syaukat (Institut Pertanian Bogor)
Anna Fariyanti (Institut Pertanian Bogor)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2016

Abstract

Masalah keterbatasan modal sering dihadapi dalam pengembangan bisnis pertanian pedesaan.Usaha garam rakyat di Kabupaten Pamekasan juga menghadapinya. Pada umumnya, petanipenggarap memutuskan untuk berpartisipasi dalam sistem bagi hasil, yang menyediakan pinjaman,untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengestimasi biaya pinjaman yangditanggung petani penggarap; (2) mengidentifikasi faktor penentu besarnya pinjaman yang diperoleholeh petani penggarap, dan; (3) mengidentifikasi faktor penentu biaya pinjaman yang ditanggung olehpetani penggarap. Penelitian ini menggunakan teknik purposive dan snowballing sampling. Metodeanalisis yang digunakan adalah analisis biaya pinjaman dan analisis regresi linier berganda. Biayapinjaman yang harus ditanggung oleh petani penggarap ternyata jauh lebih besar daripada tingkatsuku bunga pinjaman formal. Biaya pinjaman berada dalam kisaran angka 6.00% hingga 93.45% perbulan. Besarnya pinjaman yang diperoleh oleh petani penggarap dipengaruhi secara signifikan olehlama pinjaman, jumlah anggota keluarga petani penggarap, biaya pinjaman, keuntungan yang diterimapetani penggarap, asal daerah petani penggarap, ketersediaan jaminan, sumber pinjaman lain, dan polabagi hasil. Biaya pinjaman dipengaruhi secara signifikan oleh lama pinjaman, harga garam, produksigaram, ketersediaan jaminan, sumber pinjaman lain, dan pola bagi hasil. Pemerintah perlu bekerjasamadengan perbankan daerah untuk memberikan pinjaman bersubsidi. Hal ini dilakukan untuk mengatasipermasalahan biaya pinjaman yang sangat tinggi.Title: Analysis of Credit and Cost of Fund in Sharecropping System of Salt Production Business in Pamekasan Regency, East JavaLimited capital problem is often faced in developing rural agricultural business. Salt production business in Pamekasan Regency also faced it. Generally, the sharecroppers choosed to join sharecropping system, providing credit, to finish that problem. The objectives of this research are : (1) to estimate cost of fund paid by the sharecropper; (2) to identify the determinants of credit accepted by the sharecropper; and (3) to identify the determinants of cost of fund paid by the sharecropper. This research use purposive and snowballing sampling technique. Analysis methods of this research are the cost offund analysis and multiple linier regression analysis. Cost of fund paid by the sharecropper is more higher than the credit formal interest rate. It was about 6.00% to 93.45% per mounth. Credit nominalaccepted by the sharecropper is affected significantly by duration, number of sharecropper’s family, cost of fund, sharecropper’s profit, sharecropper’s region, collateral, another credit, and sharecroppingsystem. Cost of fund is affected significantly by are duration, price, number of output, collateral, another credit, and sharecropping system. The government should cooperate with the regional bank to give subsidized credit. It can solve the cost of fund problem that is very high. 

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

sosek

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Environmental Science Social Sciences

Description

Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dengan tujuan menyebarluaskan hasil karya tulis ilmiah di bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Artikel-artikel yang dimuat diharapkan dapat ...