cover
Contact Name
Sony Christian Sudarsono
Contact Email
sintesis@usd.ac.id
Phone
+6285642606679
Journal Mail Official
sintesis@usd.ac.id
Editorial Address
Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unversitas Sanata Dharma Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Sintesis
ISSN : 1693749X     EISSN : 27229408     DOI : 10.24071/sin
SINTESIS adalah jurnal ilmiah bahasa, sastra, dan kebudayaan Indonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sintesis terbit pertama kali bulan Oktober 2003 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan Oktober. Sintesis is a scientific journal of Indonesian language, literature, and culture published by the Indonesian Letters Study Program, Faculty of Letters, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Sintesis was first published in October 2003 with a frequency of publishing twice a year in March and October.
Articles 136 Documents
STIGMA JANDA DALAM JUDUL BERITA MEDIA DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Sunarsih Sunarsih
Sintesis Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v14i2.2827

Abstract

Objek penelitian ini adalah judul-judul berita dalam media daring di Indonesia yang memuat kata janda dalam periode pemberitaan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan stigma janda yang dikonstruksi oleh judul-judul berita tersebut. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis wacama kritis feminisme model Sara Mills. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat Enam stigma yang dikonstruksi oleh berbagai judul berita media online yang memuat kata janda. Enam stigma tersebut adalah (1) Aktor perbuatan asusila; (2) Butuh lelaki; (3) Signifikan secara statistic; (4) Aktor yang disantuni; (5) Aktor yang berdaya; dan (6) Istri tokoh.
ANALISIS STRUKTURAL UNTUK MENEMUKAN NILAI MORAL DALAM SASTRA ANAK Ardi Wina Saputra
Sintesis Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v12i1.1740

Abstract

Sastra anak merupakan karya sastra yang dibuat dan ditujukan untuk anak-anak. Meskipun demikianpara pembelajar sastra juka tidak memandang sebelah mata setiap nilai yang terkandung dalamkarya sastra anak. Hal tersebut karena bisa jadi nilai-nilai ini yang dapat diteladani oleh siswa.Cara menemukan nilai yang terkandung dalam sastra anak sangat beragam, salah satunya adalahdengan analisis struktural. Analisis ini membantu para pembelajar satra anak untuk lebih akuratdalam menentukan nilai yang terdapat dalam sastra anak yang dikajinya.
KONSTRUKSI GENDER DALAM NOVEL ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Sintesis Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v11i1.930

Abstract

Dalam artikel ini dibahas tentang konstruksi gender dalam novel Isinga karya Dorothea Rosa Herliany. Dalam novel Isinga ini, berbagai konstruksi gender dapat dilihat dari berbagai aspek dalam masyarakat maupun keluarga. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konstruksi gender adalah mitos, budaya patriarkhi, dan sistem kapitalis melingkari kehidupan masyarakat Papua.Kata kunci: konstruksi gender, novel Isinga, Dorothea Rosa Herliany.
RELASI KEKUASAAN DALAM NOVEL LOLONG ANJING DI BULAN KARYA ARAFAT NUR Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v13i1.1907

Abstract

Relasi kekuasaan sangat kuat tergambar dalam novel Lolong Anjing di Bulan karya Arafat Nur(2018), sebuah karya sastra yang mengangkat permasalahan Gerakan Aceh Merdeka. Topik yangdikaji menggunakan kerangka berpikirnya Fairclough, Bourdieu, dan Gramsci ini mengungkapkantiga gagasan, yaitu bahasa sebagai modal, dominasi kekuasaan, dan konterdominasi/hegemoni.Kemampuan berbahasa merupakan modal untuk memperluas arena kekuasaan,secara khusus dalam berelasi dengan kelompok yang mendominasi. Dominasi dilakukan olehmasyarakat politik, tentara RI, yang bertindak sangat koersif kepada masyarakat sipil di Aceh.Ideologi dominasi RI tersebut adalah keuntungan ekonomi. Dalam relasi kekuasaan tersebut terdapatjuga hegemoni parsial bersifat minimum yang melekat pada masyarakat sipil. Konterdominasi/hegemoni dilakukan oleh kelompok intelektual. Mereka berasal dari (1) masyarakat sipil dankemudian berubah menjadi masyarakat politik; (2) masyarakat politik yang berhasil melakukanhegemoni kepada masyarakat sipil untuk melawan dominasi RI. Ideologi konter dominasi/hegemoniini adalah pengelolaan alam untuk bertahan hidup, ketenteraman hidup, serta harga diri.
METAFORA DALAM WACANA TAJUK TENTANG TERORISME DI HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO P. Ari Subagyo
Sintesis Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v8i1.1017

Abstract

Artikel ini membahas jenis-jenis metafora dalam wacana tajuk tentang terorisme (WTT) di harian Kompas dan Koran Tempo serta hal-hal yang dikiaskan oleh dua surat kabar harian tersebut. Terungkap bahwa jenis-jenis metafora dalam WTT Kompas dan Koran Tempo meliputi metafora nominal, verbal atau predikatif, dan metafora kalimat. Metafora nominal digunakan untuk mengiaskan (a) Indonesia sebagai korban aksi teror, (b) dekatnya jarak teror bom dengan masyarakat Indonesia, (c) penanganan terorisme berkenaan dengan bom Bali I, (d) tempat terjadinya aksi teror, yakni Bali dan Jakarta, dan (e) kasus peledakan bom serta kinerja Presiden Megawati dan kabinetnya dalam menangani teror bom. Metafora verbal digunakan untuk mengiaskan (a) dampak teror dan (b) cara menangani teror. Adapun metafora kalimat dimanfaatkan untuk mengiaskan langkah memerangi terorisme dan potensi keberlanjutan terorisme.Kata kunci : Metafora, Wacana tajuk, Terorisme, Kompas, Koran Tempo
STRATEGI DOMINASI DALAM NOVEL MARYAM KARYA OKKY MADASARI: PERSPEKTIF PIERRE BOURDIEU Maria Novenia; Yoseph Yapi Taum; Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v13i2.2298

Abstract

Penelitian ini menganalisis tentang jejaring sosial dan kajian alur menurut teori Franco Moretti serta analisis strategi dominasi menurut perspektif Pierre Bourdieu dalam novel Maryam karya Okky Madasari. Hasil analisis pendekatan objektif, yakni jejaring sosial dan kajian alur adalah sebagai berikut. Dalam novel Maryam, terdapat empat simpul yang memiliki relasi aktif dan intens, yakni Maryam, Pak Khairuddin, Umar, dan Zulkhair. Empat simpul tersebut membentuk jaringan sosial dan relasi (tepi) yang berbeda-beda. Alur dalam novel Maryam menggunakan alur campuran, karena cerita tidak berurutan dan sering menceritakan masa lampau. Hasil analisis pendekatan diskursif tentang strategi dominasi memperlihatkan lima kesimpulan sebagai berikut. 1) Perbedaan kelas dalam novel Maryam terbagi menjadi tiga, yakni kelas dominan, kelas borjuasi baru, dan kelas borjuasi kecil. 2) Modal ekonomi, sosial, dan simbolik kelompok Ahmadiyah lebih besar daripada kelompok Islam. Akan tetapi, modal budaya (agama) kelompok Islam lebih kuat. 3) Arena dalam novel Maryam adalah arena agama dan arena ekonomi. 4) Dominasi simbolik dilakukan kelompok Islam dalam bentuk poligami. 5) Kelompok Ahmadiyah yang termasuk kelas dominan justru mengalami dominasi karena dalam arena agama mereka termasuk dalam kelompok minoritas dan dianggap sesat.
LUBANG BUAYA: MITOS DAN KONTRA-MITOS Yoseph Yapi Taum
Sintesis Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v6i1.2709

Abstract

Wacana tentang Lubang Buaya merupakan salah satu wacana dominan dalam masa pemerintahan Orde Baru. Narasi-narasi resmi yang diproduksi negara (state) dan direproduksi masyarakat (society) cenderung menyebarkan kesan menakutkan bahkan menyeramkan. Tulisan bertujuan mengungkapkan narasi-narasi tentang Lubang Buaya sebagai sebuah mitos politik. Dalam penelusuran, ditemukan kenyataan bahwa mitos Lubang Buaya yang telah diawetkan melalui narasi sejarah, monumen, museum, film, hari peringatan sesungguhnya telah mengalami proses demitologisasi. Secara khusus, sastrawan Indonesia mengawali proses demitologisasi Lubang Buaya dengan menciptakan kontra mitos dalam karya-karya mereka.Tulisan ini menyimpulkan tiga hal. Pertama, mitos tentang peristiwa yang terjadi di Lubang Buaya mengandung muatan nilai-nilai emosional yang jelas-jelas dimaksudkan untuk kepentingan propaganda politik. Kedua, mencuatnya pandangan-pandangan yang berbau kontroversial dalam mitos itu menunjukkan bahwa saat ini telah terjadi proses demitologisasi, yaitu proses menghilangkan mitos sebelumnya. Ketiga, sebagai sebuah tragedi nasional, peristiwa Lubang Buaya dan G30S tetap akan dikenang. Sebagai bagian dari usaha untuk tetap mempelajari pengalaman masa lampau itulah, kita akan tetap terbuka menerima segala penafsiran baru mengenai peristiwa itu.KATA KUNCI G30S, Orde Baru, mitos, kontra-mitos, demitologisasi
WACANA IKLAN TELEVISI ROKOK DJARUM 76 VERSI PENGIN EKSIS: ANALISIS TANDA MENURUT ROLAND BARTHES Clara Natalia Christina Mitak
Sintesis Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v11i2.1733

Abstract

Tulisan ini membahas makna denotasi, konotasi, dan mitos pada iklan televisi rokok Djarum 76versi pengin eksis. Ada dua hal yang dibahas, yaitu makna denotasi dan konotasi pada iklantelevisi rokok Djarum 76 versi pengin eksis berdasarkan tanda-tanda visual dan verbalnya danmitos di balik iklan tersebut. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwadari sembilan adegan yang dibagi, pada adegan 1, ditemukanmakna denotatif dan konotatif tentangtokoh pria paruh baya dan latar (tempat dan waktu). Pada adegan 2,ditemukan makna denotatifdan konotatif tentang tokoh pria paruh baya dan lampu emas ajaib. Pada adegan 3 ditemukanmakna denotatif dan konotatif tentang tokoh jn dan penggabungan dua mitos. Padaadegan 4ditemukan makna denotatif dan konotatif tentang tokoh jin. Pada adegan 5 ditemukan makna denotatifdan konotatif tentang tokoh pria paruh baya.Pada adegan 6 ditemukan makna denotatif dan konotatiftentang tokoh jin. Padaadegan 7 ditemukan makna denotatif dan konotatif tentang tokoh pria paruhbaya.Padaadegan 8 ditemukan makna denotatif dan konotatif tentang tokoh jin serta pada adegan 9ditemukan makna denotatif dan konotatif tentang logo Djarum 76. Adapun terdapat enam mitosdalam iklan Djarum 76 versi Pengin Eksis, yaitu (a) mengekalkan branding, (b) menunjukkaneksistensi sebagai rokok rakyat, (c) melestarikan budaya, (d) mengkritik budaya pengin eksis, (e)membangun citra humoris, dan (f) menunjukkan kuasa produsen rokok.
REGISTER SIKAP DAN GERAKAN DALAM TARI KERAKYATAN JARAN KEPANG PAGUYUBAN SARI UTOMO JUNGGUL BANDUNGAN Saras Setyowati
Sintesis Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v12i2.1901

Abstract

Artikel ini membahas register gerakan dalam tari kerakyatan jaran kepang yang berjudul TlatahSuci Wahyu Shima oleh Paguyuban Sari Utomo Junggul, Kecamatan Bandungan yang ditampilkandalam acara Festival Segara Gunung V di Sekatul, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada tahun2017. Ada tiga hal yang dibahas, yaitu (i) hal-hal yang melatarbelakangi, (ii) pengelompokan istilahgerakan, dan (iii) pemaknaan gerakan pada tari kerakyatan jaran kepang yang berjudul TlatahSuci Wahyu Shima oleh Paguyuban Sari Utomo Junggul, Kecamatan Bandungan yang ditampilkandalam acara Festival Segara Gunung V di Sekatul, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada tahun2017. Dari hasil penelitian, dapat dibuat istilah gerak tari dalam suatu glosarium atau kamus keciltentang gerakan-gerakan tari. Pemaknaan gerak tari mununjukkan bahwa setiap gerak tari dapatdiketahui maknanya sesuai dengan bentuk atau sikap pada gerakan yang ditarikan.
MANTRA BAHASA DAYAK BENUAQ: STUDI TENTANG JENIS, PROSES RITUAL, DAN GAYABAHASA Yorensius Y.
Sintesis Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v7i2.1012

Abstract

Mantra merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang terdapat pada suku-suku bangsa di Indonesia. Suku Dayak Benuaq, salah satu sub-suku Dayak, juga memiliki mantra. Bagi masyarakat suku Dayak Benuaq, mantra memiliki dua fungsi, yaitu fungsi magis dan fungsi religius. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mantra suku Dayak Benuaq yang biasanya digunakan dalam ritual pengobatan orang sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis mantra pengobatan suku Dayak Benuaq beserta proses ritualnya dan juga memamparkan gaya bahasa yang digunakan pada mantra pengobatan Dayak Benuaq.Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Apa saja jenis-jenis mantra pengobatan suku Dayak Benuaq serta bagaimana proses ritualnya? Gaya bahasa apa saja yang digunakan pada mantra pengobatan Dayak Benuaq? Peneliti melakukan penelitian di Desa Besiq, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur. Dari penelitian ini ditemukan tujuh belas jenis mantra pengobatan pada suku Dayak Benuaq yang terdiri dari dua puluh empat teks mantra. Proses ritual dari setiap mantra berbeda-beda tergantung dari syarat-syarat yang dimiliki oleh mantra tersebut. Kemudian, terdapat dua gaya bahasa dalam mantra pengobatan suku Dayak Benuaq. Gaya bahasa tersebut adalah gaya bahasa perulangan dan gaya bahasa kiasan.Kata kunci : Mantra, Bahasa Dayak Benuaq, Jenis mantra, Struktur mantra.

Page 4 of 14 | Total Record : 136