cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
JURNAL ENGGANO
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 26155958     EISSN : 25275186     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Enggano is published twice a year, in April and September, and contains a mixture of academic articles and reviews on all aspects of marine science and fisheries.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1" : 10 Documents clear
STUDI JENIS DAN KELIMPAHAN TERIPANG (HOLOTHUROIDEA) DI EKOSISTEM PADANG LAMUN PERAIRAN DESA KAHYAPU PULAU ENGGANO Oktamalia Oktamalia; Dewi Purnama; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.36 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.9-17

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Kahyapu Pulau Enggano Provinsi Bengkulu pada bulan September sampai November 2013. Hasil pengamatan ditemukan 7 jenis yang termasuk kedalam kelas Holothuroidea, dengan dua ordo yaitu Apodida dan Aspidochirotida dan dua famili yaitu Holothuridea dan Synaptidae, serta 4 Genus yaitu Opheodesoma, Synapta, Eupta, dan Holothuria. Dengan kelimpahan tertinggi pada bulan September dan November stasiun 1 sebanyak 153,33 dan 520 ind/ha, terendah stasiun 1 dan 2 sebanyak 13,33 ind/ha. Pada stasiun 3 masing-masing 13,33 ind/ha. Pada bulan September maupun November kepadatan tertinggi masing-masing berjumlah 0,1- 1,333 ind/25m², dan 1,071 – 2,933 ind/25m². Indeks dominasi bulan September dan November berkisar antara 0,343 – 1 dan 0,120-0,524. Indeks keanekaragaman bulan September dan November berkisar antara 0-0,918 dan 1,52-1,979. Indeks keseragaman  bulan September dan November berkisar antara 0-0,918 dan 0,576-0,765. Hasil pengukuran faktor abiotik didapatkan suhu rata-rata 27,63 oC, kecepatan arus rata-rata 0,2 m/s, kedalaman rata-rata 25-33 cm, kecerahan mencapai 100 %, salinitas rata-rata 30,53 ppm, derajat keasaman (pH) rata-rata 6,78. kandungan padatan tersuspensi berkisar antara 1,720-1,950 mg/l dan kandungan bahan organik dalam sedimen berisar antara 1,63-3,86 %. 
STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PULAU DUA KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA Ali Muqsit; Dewi Purnama; Zamdial Ta’alidin
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.354 KB)

Abstract

Pulau Dua merupakan gugusan kepulauan Enggano yang terletak sekitar 0,5 mil dari Pelabuhan Kahyapu.  Secara geografis pulau ini terletak pada 5o44’ – 5o 45’ LS  dan 102o39 -102o 40’ BT. Luas Pulau dua adalah sekitar 44,32 hektar. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan September-November 2013, Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian adalah Perahu motor, Hand Global Positioning System (GPS), Thermometer, Hand-refractometer, Flow meter, stop watch, alat selam Self Contained Underwater Buoyancy Apparatus (SCUBA), Secchi disc, Sabak/pensil, Camera Underwater, Rol 50 Meter,  peta dasar (basemap) yang sudah digitasi dan Buku identifikasi karang. Metode penentuan lokasi penelitian berdasarkan survey sebelumnya dan dilihat ada komunitas karang kemudian jumlah stasiun pengamatan dibagi menjadi 3 titik stasiun. Masing pada kedalaman 3 meter dan 7 meter. Dalam penelitian ini yang dilihat antara lain data terumbu karang dan parameter kualitas air dan menggunakan beberapa analisis seperti identifikasi jenis, persentase tutupan karang, indeks keanekaragaman hayati, indeks keseragaman dan indeks dominansi.Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Persentase tutupan karang rata-rata pada kedalaman 3 meter adalah sebesar 32,22% dengan  kategori  tutupan  karang sedang. Persentase tutupan karang rata-rata pada kedalaman 7 meter adalah sebesar 18,31% dengan kategori tutupan karang buruk. Nilai indeks keanekaragaman (H’) di daerah penelitian termasuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman (E) termasuk pada kategori rendah dan nilai indeks dominansi (C) tergolong pada kategori rendah yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi pada daerah pengamatan. Dari keseluruhan data yang ada, dapat disimpulkan berdasarkan KepMen LH No 04 Tahun 2001 bahwa kondisi terumbu karang yang ada di Perairan Dua termasuk dalam kategori rusak.
STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA KAHYAPU PULAU ENGGANO Nella Tri Agustini; Zamdial Ta’alidin; Dewi Purnama
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.715 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.19-31

Abstract

Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan metode survei melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara masyarakat. Data vegetasi mangrove diambil dari tiap transek menggunakan metode transek kuadrat berukuran 10 m x 10 m (kategori pohon), 5 m x 5 m (kategori anakan) dan 2 m x 2 m (kategori semai). Hasil penelitian ditemukan sebanyak 8 (delapan) spesies mangrove sejati dan 8 (delapan) spesies mangrove asosiasi. Kerapatan tingkat pohon keseluruhan tergolong jarang, sedangkan tingkat anakan dan semai tergolong rapat. Persen penutupan mangrove tergolong tinggi sehingga termasuk dalam kategori baik. Frekuensi jenis tertinggi untuk tingkat pohon, anakan dan semai yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Rhizopora apiculata dan Xylocarpus granatum. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan ketiga jenis ini hampir dapat ditemukan di setiap petak/plot pengamatan pada setiap stasiun penelitian. Indeks Nilai Penting (INP) Mangrove yang didapatkan tergolong sedang, hal ini menunjukkan bahwa mangrove di Desa Kahyapu memiliki peranan yang cukup penting bagi lingkungan pesisir. Nilai indeks dominansi tergolong rendah dan nilai indeks keanekaragaman yang didapatkan tergolong sedang. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat jenis yang mendominasi jenis lainnya pada ekosistem mangrove di Desa Kahyapu atau komunitas berada dalam kondisi stabil. 
KEANEKARAGAMAN GENETIK KARANG LUNAK Sarcophyton trocheliophorum PADA POPULASI LAUT JAWA. NUSA TENGGARA DAN SULAWESI Aradea Bujana Kusuma; Dietrich Geoffrey Bengen; Hawis Madduppa; Beginer Subhan; Dondy Arafat
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.577 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.89-96

Abstract

Genetik menjadi kunci konservasi karena berperan penting dalam  mempertahankan dan memulihkan populasi dari kerusakan. Kerusakan pada ekosistem terumbu karang dapat menjadi pemicu kepunahan organisme laut. Salah satu organisme yang tidak terhindar dari kerusakan tersebut ialah Sarcophyton trocheliophorum. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan menurunnya keragaman genetik S. trocheliophorum. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keanekaragaman genetik dari S. trocheliophorum yang terdapat pada tiga populasi di Perairan Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara serta mendeskripsikan implikasinya terhadap kawasan konservasi  di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penanda genetik ND2 untuk menganalisis struktur populasi, konektivitas, dan keragaman genetik. Keragaman genetik S. trocheliophorum pada Perairan Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara masing-masing 0.600, 0.815, dan 0.972. Keragaman genetik pada populasi Perairan Jawa lebih kecil dibandingkan pada Populasi Perairan Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya aktivitas manusia pada pesisir utara Laut Jawa, sehingga berdampak pada menurunnya ukuran populasi S. trocheliophorum. Oleh karena itu perlu adanya perlindungan yang ketat pada populasi Jawa untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
STUDI KESESUAIAN PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR SEBAGAI DAERAH PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI Gesten Hazeri; Dede Hartono; Indra Cahyadinata
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.58 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.33-41

Abstract

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian pantai laguna untuk aktivitas pariwisata bahari yang meliputi : Wisata bahari, Wisata pantai, dan Kawasan konservasi. Metode yang digunakan adalah metode survei menggunakan kuesioner dan observasi langsung dengan melakukan pengamatan (pengukuran) langsung dilapangan, terdiri dari 3 stasiun pengamatan dengan pengulangan 3 kali. Hasil penelitian kecerahan pada Pantai Laguna adalah 100%, tutupan karang hidup Pantai Laguna yaitu sebesar 31,66%  dengan kodisi sedang, jenis karang 129 jenis yang termasuk kedalam 37 marga dan 15 suku, ikan karang 113 spesies  yang masuk dalam 27 suku, kecepatan arus rata-rata perairan Pantai Laguna adalah 0,053 m/dtk, kedalaman perairan pantai Laguna relative dangkal yaitu rata-rata 0,87 m, Material dasar perairan adalah karang berpasir, tipe pantai adalah berpasir sedikit karang, penutupan lahan Pantai Laguna adalah belukar tinggi, jarak ketersediaan air tawar di Pantai Laguna adalah 60 meter, kemiringan Pantai Laguna dengan kemiringan 13,9 0 (landai), jarak Pantai Laguna 300 meter dari jalan lintas utama, jenis tanah Pantai Laguna adalah endapan pasir dan lumpur (aluvial pantai), ketinggian Pantai Laguna 1,05 m atau 105 cm dari bibir pantai dan sisi pantai tertinggi, drainase Pantai Laguna tidak tergenang, vegetasi Pantai Laguna non mangrove. Pantai Laguna memiliki indeks kesesuaian sebagai wisata bahari pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 77%, indeks kesesuaian sebagai wisata pantai pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 82,7%, indeks kesesuaian sebagai kawasan konservasi pada kategori S1 : Bagus (Sangat Sesuai) dengan nilai indeks 86,2%.
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOWISATA PANTAI KATEGORI REKREASI PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KABUPATEN KAUR Eka Noerma Yulisa; Yar Johan; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.887 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.97-111

Abstract

Pantai Laguna terletak di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai ini  merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai karang berpasir putih yang landai dengan pemandangan bawah laut yang indah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merpas Kabupaten Kaur, pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 dan bertujuan untuk Mengidentifikasi potensi Kawasan Ekowisata Pantai Laguna, Mengetahui kesesuaian Ekowisata Pantai Laguna sebagai Ekowisata Pantai, Menghitung daya dukung Ekowisata Pantai Laguna untuk menjadi kawasan Ekowisata Pantai. Metode yang digunakan yaitu data primer pengambilan data analisis kualitas air, metode penentuan kesesuaian kawasan berdasarkan perkalian skor dan bobot yang diperoleh dari setiap paremeter, kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, kecerahan, kecepatan arus, material dasar perairan, pengamatan biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan Potensi ekowisata pantai di Pantai Laguna ada dua kategori yaitu 1) ekowisata kategori rekreasi untuk indeks kesesuaian kawasan kategori ekowisata rekreasi yaitu 90,6% S1 (sangat sesuai). Daya dukung kawasan kategori ekowisata rekreasi 224 (Orang/hari). 
KONDISI TERUMBU KARANG DI TANJUNG GOSONGSENG DESA KAHYAPU PULAU ENGGANO PROVINSI BENGKULU Muhammad Andre Nugraha; Dewi Purnama; Mukti Dono Wilopo; Yar Johan
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.245 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.43-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi terumbu karang dan mengevaluasi kondisi terumbu karang berdasarkan nilai indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan indeks mortalitas. Metode yang digunakan adalah metode suvei dengan menggunakan transek garis menyinggung (LIT), terdiri atas 3 stasiun dimana masing-masing stasiun dibagi atas 2 sub kedalaman yakni pada kedalaman 3m dan 10m. Tipe terumbu karang yang ada di Perairan Tanjung Gosongseng Pulau Enggano memiliki tipe terumbu karang tepi. Hasil penelitian ditemukan 11 jenis bentuk pertumbuhan, yaitu Acropora Branching (ACB), Acropora Digitate (ACD), Acropora Encrusting (ACE), Acropora Submassive (ACS), Acropora Tabulate (ACT), Coral Branching (CB), Coral Massive (CM), Coral Encrusting (CE), Coral Submassive (CS), Coral Foliose (CF), dan Coral Mushroom (CMR). Tutupan karang di Tanjung Gosongseng menurut Kep Men LH no 4 Tahun 2001 tergolong buruk, sedang, baik dan, baik sekali keanekaragaman di kategorikan sedang, dominansi dikategorikan rendah, keseragaman di kategorikan tinggi, serta mortalitas sedang. Untuk parameter kualitas air baik untuk pertumbuhan terumbu karang
KAJIAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI PULAU TIKUS BENGKULU Maria Pustikawati; Yar Johan; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.276 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.113-119

Abstract

Pulau Tikus merupakan pulau kecil yang terletak di sebelah Barat Kota Bengulu. Dengan jarak sekitar 10 km dari pusat kota. Pulau Tikus memiliki potensi ekowisata bahari terumbu karang dengan perairan yang jernih dan bersih sehingga keindahannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Terumbu karang yang ada di Pulau Tikus bisa dimanfaatkan sebagai objek ekowisata yaitu ekowisata bahari kategori diving dan snorkeling. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi ekosistem terumbu karang di Pulau Tikus dan  menganalisis kesesuaian kawasan ekowisata bahari kategori diving dan snorkeling. Kualitas air terdiri atas kecerahan, suhu, kecepatan arus, dan kedalaman. Analisis kondisi penutupan karang menggunakan Line intecept transec, analisis ikan karang menggunakan Underwater Visual Census dan analisis kesesuaian menggunkan indeks kesesuaian kawasan. Rata-rata tutupan ekosistem terumbu karang yang ada di Pulau Tikus yaitu 37,59% masuk kategori (sedang). Rata-rata kesesuaian ekowisata bahari kategori diving yaitu 60,4% masuk dalam kategori S2 (sesuai) dan rata-rata kesesuaian ekowisata bahari kategori Snorkeling yaitu 46,33% masuk dalam kategori S3 (sesuai bersyarat).
IDENTIFIKASI POTENSI ENZIM AGARASE YANG DIHASILKAN OLEH KAPANG HASIL ISOLASI DARI Caulerpa sp. Bertoka Fajar SP Negara; Mujizat Kawaroe Kawaroe; Dwi Setyaningsih Setyaningsih
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.209 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.1-7

Abstract

Kapang adalah mikroorganisme yang dapat diisolasi dari beberapa sumber seperti sedimen, air, serasah, rumput laut dan masih banyak lagi. Kapang dapat menghasilkan enzim yang memiliki banyak fungsi dan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi kapang dari sedimen, serasah, dan air yang berasal dari sekitar lingkungan Caulerpa sp. Dan mengidentifikasi potensi enzim agarase yang dihasilkan. Sebanyak 41 isolat berhasil diisolasi. 5 isolat memiliki aktivitas enzim yang potensial (A10, A11, A13, SUC 7 dan SEC 8). Isolat A13 adalah isolat terbaik karena memiliki aktivitas agarase tertinggi dan waktu pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang lain.
APLIKASI SIG UNTUK ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN BUDIDAYA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DENGAN METODE PENCULTURE DI PERAIRAN TELUK KIOWA, DESA KAHYAPU KECAMATAN ENGGANO Ully Wulandari; Bambang Sulistyo; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1739.322 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.57-73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Teluk Kiowa, Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penentuan tingkat kesesuaian kawasan budidaya berdasarkan Matriks Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dalam menghasilkan Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang ditentukan oleh Kriteria, Bobot dan Skor tiap parameter (kedalaman, kondisi dasar perairan, kecerahan, salinitas, derajat keasaman, keterlindungan, kandungan oksigen terlarut, dan suhu permukaan laut). Penelitian ini dikhususkan untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Berdasarkan hasil analisis, Perairan Teluk Kiowa merupakan perairan dengan persentase kesesuaian yang bervariasi sebagai kawasan budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Kelas Sangat Sesuai (S1) seluas 102,477 Ha, kelas Sesuai (S2) seluas 62,435 Ha, dan kelas Tidak Sesuai (S3) seluas 197,991 Ha.

Page 1 of 1 | Total Record : 10