Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KERAGAAN TEKNIS DAN ASPEK BIOLOGI PENANGKAPAN MADIDIHANG MENGGUNAKAN RUMPON DI PERAIRAN KAUR, BENGKULU Ali Muqsit; Roza Yusfiandayani; Mulyono S Baskoro
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12739.377 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.55-66

Abstract

Pengembangan suatu perikanan tangkap di suatu daerah terdiri dari berbagai aspek, salah satunya dilihat dari aspek biologi. Adanya aspek biologi memiliki arti penting sebagai upaya untuk pengembangan perikanan suatu daerah. Dalam penelitian ini aspek biologi berguna untuk mengetahui komposisi isi lambung ikan tuna sirip kuning yang didaratkan di Pasar Lama. Sebanyak 30 ekor sampel lambung ikan tuna sirip kuning yang diambil pada bulan September 2015 – Januari 2016 dari pengepul tuna di pasar lama untuk selanjutnya dilakukan pengukuran panjang total, berat tubuh, analisis hubungan panjang berat, serta analisis isi lambung dengan metode frekuensi kejadian, metode volumetrik, dan index prepoderance. Data yang telah dihitung antara hubungan panjang total ikan dengan berat tubuh semua ikan tuna sirip kuning bersifat allometrik positif dengan nilai b sebesar 4,227. Hasil yang didapatkan dari dari semua perhitungan indeks preponderance organisme cumi-cumi sebesar 81,77%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan, cumi-cumi merupakan makanan utama bagi ikan tuna sirip kuning di wilayah Pasar Lama Kaur dan berdasarkan hubungan panjang berat didapatkan hasil bersifat allometrik positif dimana pertumbuhan bobot ikan tuna sirip kuning lebih cepat dibanding pertumbuhan panjang.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TEKNOLOGI ATRAKTOR MULTIFUNGSI DI PERAIRAN KAHYAPU, ENGGANO, BENGKULU Zamdial Zamdial; Nurlaila Ervina Herliany; Wahyu Nurmansyah; Ali Muqsit
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2989.009 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.127-139

Abstract

Multifunctional attractor technology is a technology of enriching fish resource stock in a water. This research aims to calculate and analyze the structure of coral fish communities associated in the waters of Kahyapu Village, Enggano Island, Bengkulu. The research was conducted in March-April 2020. The data was collected using Underwater Visual Census (UVC) techniques and underwater camera using SCUBA equipment. The method used in this study was a survey method. The relationship between reef fish abudance and immersiontime in multifunction attractor technology was analyzed by simple linier regression. It found 1.041 individuals from 43 species of 15 coral fish families associated with, consisting of 13 target fish species, 5 species of indicator fish, and 25 species of major fish groups. The composition of the species was found species with highest number of individuals from Dascyllus trimaculatus of 11,82%. Abundance of coral fish (X) amounts to 1,19 individuals/m3. The value of the diversity index was (H’) 3,25. The evenness index (E) value was 0,863. Meanwhile, the dominant index value (C) was in the range of 0,0019-0,2363. The value of the three indexes are high diversity and evenness but no fish dominates. The result of a simple linear regression analysis was Y=1,3639x+130,89 (R2=0,0807, r=0,284, F=0,439, and Ftable=6,61). Water parameters at the research location are very suitable for the life of coral biota.
Analisis Usaha Penangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) Di Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu Zamdial Zamdial; Ali Muqsit; Nurlaila Ervina Herliany; Icencye Ayu Nickty Aziza
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 2 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.719 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i2.1035

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis kelayakan usaha penangkapan kepiting bakau (Scylla sp.) dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat di perairan Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan September 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Responden penelitian terdiri dari 13 orang nelayan usaha penangkapan kepiting bakau yang menggunakan bubu lipat di perairan Kelurahan Kandang. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Bubu lipat yang digunakan oleh nelayan berukuran panjang 45 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 15 cm. Perahu motor tempel yang digunakan nelayan berukuran panjang 4,3 m, lebar 1,1 m, tinggi 0,6 m. Hasil perhitungan gross tonnage perahu motor tempel yaitu 0,63 GT. Mesin yang digunakan berkekuatan 5,5 PK – 6,5 PK dengan merek mesin diantaranya Honda, Nixon, Bion, Proquip dan Pujiama. Daerah penangkapan kepiting bakau di perairan Kelurahan Kandang berada di sekitar perairan hutan mangrove dengan dasar perairan berupa lumpur berpasir, dengan jarak dari base fishing yaitu 2-3 km. Hasil tangkapan utama bubu lipat adalah kepiting bakau (Scylla sp.). Analisis kelayakan usaha penangkapan kepiting bakau dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat di perairan Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dinyatakan layak dengan hasil NPV = Rp 2.097.872, Net B/C Ratio = 1,02, IRR = 27% menggunakan tingkat suku bunga deposito Bank BRI 12% dan PP = 2,61 tahun atau 2 tahun 6 bulan 1 hari.
Analisis Penentuan Ukuran Utama Purse Seine Sibolga Berdasarkan SNI 8186:2015 Ratu Sari Mardiah; Shiffa Febyarandika Shalichaty; Tyas Dita Pramesthy; Yulia Estmirar Tanjov; Ali Muqsit; Ganang Dwi Prasetyo
JURNAL ENGGANO Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.6.1.%p

Abstract

Purse seine memiliki konstruksi utama yaitu jaring, terbagi atas sayap, badan dan kantong. Konstruksi utamanya sangat mempengaruhi panjang, tinggi purse seine pada saat dioperasikan dan metode pengoperasiannya. Selain itu, ukurannya juga mempengaruhi seberapa panjang tali ris atas-bawah dan  tali cincin akan dipasang pada purse seine. Penelitian ini penting dilakukan untuk memastikan ukuran konstruksi utama purse seine Sibolga telah sesuai dengan Standarisasi Nasional Indonesia nomor 8186:2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ikan target utama purse seine Sibolga, menentukan panjang purse seine terpasang dan menganalisis karakteristik bentuk purse seine menggunakan ukuran utama konstruksi purse seine Sibolga. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari-Maret 2020 di PPN Sibolga. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa persentasi ikan target utama yang didapatkan adalah tongkol (58%) dan cakalang (42%). Panjang purse seine Sibolga terpasang memiliki nilai sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam SNI 8186:2015, yaitu 400 m. Karakteristik bentuk purse seine Sibolga memiliki nilai a/l 0,42; b/l 0,42; c/l 0,11; l/m 0,80; dan h/l 0,62.
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN TEKNIS PENANGKAPAN RAWAI DASAR DI DESA KOTA BANI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA Wisnu Linggo Franjaya; Zamdial Zamdial; Ali Muqsit
JURNAL ENGGANO Vol 3, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.037 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.3.2.261-274

Abstract

Pancing rawai dasar merupakan alat tangkap dominan yang digunakan oleh nelayan di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perikanan tangkap pancing rawai dasar di sentra perikanan Desa Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode Survei dengan teknik observasi dan wawacara. Analisis data dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produktivitas perikanan rawai dasar di desa kota bani diperoleh nilai produktivitas per trip sebesar 3 kg dan produktivitas pertahun sebesar 6000 kg. Ukuran alat tangkap pancing rawai di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara dengan panjang tali utama rata-rata 1.000 meter, panjang tali cabang 1 depa atau 1,5 meter, mata pancing rata-rata 100 - 200 mata pancing, tanda atau bendera 2 buah, pelampung berjumlah rata-rata 5 buah, pemberat rata-rata berjumlah 5. Ukuran kapal rata-rata panjang 10 meter, tinggi 1 meter, lebar 1,5 meter, dengan ukuran rata-rata adalah 3 GT. Mesin penggerak yang digunakan adalah mesin tempel 15 PK dengan jenis BBM yang digunakan yaitu pertalite yang dicampurkan dengan oli merek Castrol 2T. Jumlah anak buah kapal (ABK) perahu/kapal nelayan penangkapan ikan berjumlah 2 orang dalam satu perahu/kapal. Metode pengoperasiaan Pancing Rawai Dasar dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: Persiapan, Setting, Drafting dan Haulling. Kedalaman daerah penangkapan ikan nelayan berkisar antara 10 – 20 meter dengan ikan hasil tangkapan Pancing Rawai Dasar terdiri dari 5 jenis, yaitu ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus), ikan manyung (Arius thalassinus), ikan kerapu (Epinephelus sp.), ikan hiu putih (Selachimorpha) dan ikan pari (Dasyatis sp.). 
ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN EKOWISATA PANTAI DI PANTAI PANJANG PROVINSI BENGKULU Ali Muqsit; Yar Johan; Dede Hartono; Amelia Oktaviani
JURNAL ENGGANO Special Issue SEMINAR NASIONAL VIRTUAL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.5.3.566-586

Abstract

Pantai Panjang Kota Bengkulu merupakan pantai yang terdapat di bagian barat Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pantai Panjang yang membentang sepanjang 7 km dengan luas 84.09 ha. Pantai panjang telah ditetapkan menjadi salah satu objek ekowisata pantai unggulan pada kawasan wisata alam di Kota Bengkulu. Ekowisata pantai merupakan kegiatan ekowisata yang dilakukan di daerah pantai pada umumnya memanfaatkan sumberdaya pantai dan permukaan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata pantai di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesesuaian ekowisata pantai untuk kategori rekreasi adalah sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai, sedangkan kesesuaian kawasan ekowisata pantai kategori olahraga dan berjemur terdiri dari sesuai bersyarat dan tidak sesuai.Panjang beach is located in the western part of the island of Sumatra and directly borders with the Indian Ocean. Panjang beach which stretches along 7 km with an area of 84.09 ha. Panjang beach has been designated as one of the leading beach ecotourism objects in the natural tourism area in the city of Bengkulu. Coastal ecotourism is an ecotourism activity carried out in coastal areas in general utilizing coastal and water surface resources. This study aims to analyze the suitability and carrying capacity of coastal ecotourism in the Long Beach of Bengkulu City. The method used in this research was the survey method. Based on the results of the study, the suitability of the beach ecotourism for the recreation category was very appropriate, appropriate and not appropriate, while the suitability of the beach ecotourism area for the sports and sun categories consists of conditional and unsuitable.
RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PULAU ENGGANO PROVINSI BENGKULU Zamdial Zamdial; Deddy Bakhtiar; Ari Anggoro; Dede Hartono; Ali Muqsit
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.08 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.23-39

Abstract

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau kecil terluar di Indonesia yang terletak di perairan Pantai Barat Sumatera, Samudera Hindia. Pulau Enggano adalah sebuah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Untuk kepentingan ekologis dan ekonomi, semua potensi sumberdaya hayati kelautan yang ada  di Pulau Enggano, harus dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan metode survei.  Data primer  yaitu kondisi bio-fisik dan persepsi masyarakat, dikumpulkan dengan metode obesrvasi, wawancara dan FGD (Focus Group Discussion). Data dikumpulkan dengan metode studi kepustakaan. Semua data di analisis dengan metode deskriptif-kualitatif. Luas wilayah daratan Pulau Enggano, ±  400,6 km² atau ± 40.600 hektar. Ekosistem utama adalah hutan mangrove ± 1414,78 ha (141,478 km2), dan terumbu karang ± 5.097 ha (± 50,97 km2). Potensi sumberdaya hayati lainnya adalah padang lamun, berbagai jenis  rumput laut,  ikan karang, ikan pelagis dan ikan demersal yang ekonomis penting. Kebijakan pengelolaan KKPD Pulau Enggano diarahkan untuk pemanfaatan kegiatan pariwisata dan perikanan berkelanjutan.  Lokasi KKPD Pulau Enggano di tetapkan di Kawasan Desa Banjarsari dan Desa Kahyapu. Visi Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara adalah “Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Enggano secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat”. Pengelolaan KKPD Pulau Enggano untuk Rencana Jangka Panjang (RJP) adalah selama 20 tahun yang meliputi 4 tahapan Rencana Pengelolaan jangka Menegah (RPJM).MANAGEMENT PLAN AND ZONING OF THE CONSERVATION AREA OF THE ENGGANO ISLAND, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island is one of the outer small islands in Indonesia which is located in the waters of the West Coast of Sumatra, Indian Ocean. Enggano Island is a district in the region of North Bengkulu Regency, Bengkulu Province. For ecological and economic interests, all potential of marine living resources that exist on the island of Enggano, must be managed by optimally and sustainably. The purpose of this study was to compile the Document of Management Plan And Zoning of The Enggano Island Regional Marine Conservation Area (RMCA), Bengkulu Province. The study was conducted by survey method. Primary data, namely bio-physical conditions and community perceptions, were collected by observation, interviews and FGD (Focus Group Discussion) methods. Secondary data were collected by the literature study method. All data were analyzed by descriptive-qualitative methods. The total land area of Enggano Island, ± 400.6 km² or ± 40,600 hectares. The main ecosystem is mangrove forest ± 1414.78 ha (141.487 km2), and coral reef ± 5,097 ha (± 50.97 km2). Other potential biological resources are seagrass beds, various types of seaweed, reef fish community, pelagic and demersal fish which are economically important. The management policy of the Enggano Island RMCA is directed for the utilization of sustainable tourism and fisheries activities. The location of the Enggano Island RMCA was determined in the Banjarsari and Kahyapu Villages. The Vision of the Management of the Enggano Island KKPD of North Bengkulu Regency is "Realizing the management and utilization of the Enggano Marine Protected Area in an integrated, optimal and sustainable manner, so that it is beneficial for the welfare and prosperity of the community". The Management of the Enggano Island RMCA for the Long-Term Plan (LTP) is for 20 years which includes 4 stages of the Medium-Term Management Plan (MTMP).
TELAAH ALAT PENANGKAPAN IKAN PILIHAN DI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Zamdial Zamdial; Ali Muqsit; Kristina Manullang; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.6.2.%p

Abstract

Alat penangkapan ikan yang layak tidak hanya mementingkan segi produktivitas dan ekonomi, namun juga harus mempertimbangkan aspek kelestarian sumberdaya ikan yang ada. Optimalisasi dan keberlanjutan usaha penangkapan ikan harus memperhatikan beberapa aspek, seperti hal nya aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomis.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkuluyang meliputi Kelurahan Malabero, Kelurahan Pondok Besi dan Kelurahan Bajak. Tujuan penelitian untukmenganalisis dan menentukan jenis alat  penangkapan ikan pilihan di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Data primer yang dikumpulkan meliputi data aspek biologi, aspek teknis, aspek sosial dan aspek ekonomi dari setiap alat penangkapan ikan yang dioeprasikan oleh nelayan. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Untuk menentukan jenis alat penangkapan ikan pilihan dilakukan dengan  analisi metode skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat penangkapan ikan utama di Kecamatan Teluk Segara adalah jaring insang, pukat payang, pukat lirik, pukat lore, pancing ulurdan pancing gurita. Berdasarkan analisis aspek teknis, biologi, sosial, dan ekonomi, alat penangkapan ikan  pilihan adalah pukat payang. 
STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PULAU DUA KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA Ali Muqsit; Dewi Purnama; Zamdial Ta’alidin
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.354 KB)

Abstract

Pulau Dua merupakan gugusan kepulauan Enggano yang terletak sekitar 0,5 mil dari Pelabuhan Kahyapu.  Secara geografis pulau ini terletak pada 5o44’ – 5o 45’ LS  dan 102o39 -102o 40’ BT. Luas Pulau dua adalah sekitar 44,32 hektar. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan September-November 2013, Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian adalah Perahu motor, Hand Global Positioning System (GPS), Thermometer, Hand-refractometer, Flow meter, stop watch, alat selam Self Contained Underwater Buoyancy Apparatus (SCUBA), Secchi disc, Sabak/pensil, Camera Underwater, Rol 50 Meter,  peta dasar (basemap) yang sudah digitasi dan Buku identifikasi karang. Metode penentuan lokasi penelitian berdasarkan survey sebelumnya dan dilihat ada komunitas karang kemudian jumlah stasiun pengamatan dibagi menjadi 3 titik stasiun. Masing pada kedalaman 3 meter dan 7 meter. Dalam penelitian ini yang dilihat antara lain data terumbu karang dan parameter kualitas air dan menggunakan beberapa analisis seperti identifikasi jenis, persentase tutupan karang, indeks keanekaragaman hayati, indeks keseragaman dan indeks dominansi.Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Persentase tutupan karang rata-rata pada kedalaman 3 meter adalah sebesar 32,22% dengan  kategori  tutupan  karang sedang. Persentase tutupan karang rata-rata pada kedalaman 7 meter adalah sebesar 18,31% dengan kategori tutupan karang buruk. Nilai indeks keanekaragaman (H’) di daerah penelitian termasuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman (E) termasuk pada kategori rendah dan nilai indeks dominansi (C) tergolong pada kategori rendah yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi pada daerah pengamatan. Dari keseluruhan data yang ada, dapat disimpulkan berdasarkan KepMen LH No 04 Tahun 2001 bahwa kondisi terumbu karang yang ada di Perairan Dua termasuk dalam kategori rusak.
VALUASI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU ENGGANO, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU Zamdial Zamdial; Dede Hartono; Ari Anggoro; Ali Muqsit
JURNAL ENGGANO Vol 4, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.736 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.4.2.160-173

Abstract

Pulau Enggano dengan luas ± 400,6 km2 (± 40.600 hektar) adalah sebuah pulau kecil terluar di Provinsi Bengkulu yang terletak di Perairan Barat Sumatera, dan termasuk wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Salah satu sumberdaya alam yang dominan di Pulau Enggano adalah ekosistem terumbu karang yang memberikan manfaat begitu besar bagi kehidupan masyarakat di Pulau Enggano. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang di Pulau Enggano, untuk kepentingan perencanaan pemanfaatan dan pengelolaan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan Metode Survai. Data parameter kualitas air dikumpulkan dengan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Data untuk menghitung nilai keberadaan ekosistem terumbu karang dikumpulkan dengan metode wawancara terhadap 180 orang responden yang dipilih secara purposive sampling. Nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang dianalisis dan dihitung berdasarkan nilai manfaat langsung, nilai manfaat tidak langsung, nilai manfaat pilihan dan nilai manfaat warisan. Nilai rata-rata parameter perairan di perairan Pulau Enggano secara berturut-turut adalah suhu (29,660C), salinitas (35,06 ‰), kuat arus (2,13 m/s), kecerahan 5,33 m), Oksigen Terlarut/DO (7,39 mg/l), dan pH (7,13). Nilai parameter perairan menunjukkan kondisi perairan yang masih baik dan belum tercemar sehingga dapat mendukung keberadaan dan pertumbuhan ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Enggano. Luas ekosistem terumbu karang di Pulau Enggano ± 5.097 hektar. Nilai manfaat ekonomi total ekosistem terumbu karang adalah Rp. 176.901.038.387,- per tahun, yang terdiri dari nilai manfaat langsung Rp. 561.327.640,- per tahun; nilai manfaat tidak langsung Rp. 46.342.500.000,- per tahun, nilai manfaat pilihan Rp. 2.516.077.983,- , nilai manfaat keberadaan Rp. 127.425.000.000,- per tahun dan nilai warisan Rp. 56.132.764,- per tahun.ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island with area of ± 400.6 km2 (± 40,600 hectares) is an the outer  small island in Bengkulu Province that located in the West Coast of Sumatra, and include of North Bengkulu Regency. One of the dominant natural resources in Enggano Island is a coral reef ecosystem that provides enormous benefits to people's lives in Enggano Island. This study aims to calculate the economic valuation of coral reef ecosystems in Enggano Island, for stake of planning, utilization and sustainable management. This research is done by Survey Method. The data of water quality parameter was collected by direct measurement at the study location. Data to calculate the existence value of coral reef ecosystem was collected by interview method to 180 respondents that chosen by purposive sampling. The total economic value of coral reef ecosystems is analyzed and calculated based on the direct value, indirect value, option value and bequest value. The average values of water parameters in Enggano Island waters are (29,66 oC), salinity (35.06 ‰), current speed (2.13 m/s), water brightness (5.33 m), Oxygen Dissolved (7.39 mg / l), and pH (7.13). The parameters of waters shows the condition of the waters are still good and not contaminated so it can support the existence and growth of coral reef ecosystems in Enggano Island waters. The wide of coral reef ecosystem in Enggano  Island ± 5,097 hectares. The total economic value of coral reef ecosystem is Rp.176,901,038,387,- per year, that consisting of direct value Rp. 561,327,640,- per year; indirect value Rp. 46,342,500,000, - per year, the option value Rp. 2,516,077,983, - per year, the existence value Rp. 127.425.000.000,- and the bequest  value Rp. 56,132,764,- per year.