cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 566 Documents
Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Kaunang, James Albert; Manalip, Hieryco; Windah, Reky S.
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur bangunan bertingkat banyak pada dasarnya rentan terhadap gempa, terutama struktur yang memiliki geometri yang tidak beraturan akan mengalami simpangan yang lebih besar dibanding struktur simetris. SNI 03-1726-2012 mengatur tentang bangunan beraturan dan bangunan tidak beraturan serta metode analisis yang dapat digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat beberapa model bangunan multi portal 10 (sepuluh) lantai baik yang beraturan maupun tidak beraturan untuk kemudian dibandingkan simpangan model yang beraturan dengan yang tidak beraturan untuk mengetahui perilaku bangunan tidak beraturan terhadap beban gempa, serta menganalisis semua model yang ada dengan metode statik ekuivalen dan analisis ragam spektrum respons untuk kemudian membandingkan hasil simpangan yang diberikan oleh kedua metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpangan struktur tidak beraturan terhadap struktur beraturan bervariasi dengan simpangan lebih besar sekitar 41% pada model tertentu dari struktur beraturan, dan beberapa model struktur tidak beraturan sebenarnya dapat dievaluasi menggunakan metode statik ekuivalen karena memberikan simpangan yang relatif lebih besar dibanding analisis dinamis. Kata kunci :    SNI 02-1726-2012, metode statik ekuivalen, analisis ragam spektrum respons, simpangan, struktur tidak beraturan
ANALISA TURAP KANTILEVER PADA TANAH PASIR MENGANDUNG BELERANG Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol 9, No 55 (2011): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turap (sheet pile) adalah salah jenis konstruksi yang digunakan dalam pekerjaan teknik sipil yang secara garis besar konstruksi turap dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni turap kantilever (cantilever sheet pile walls) dan turap penjangkaran (anchored sheet pile walls). Untuk turap kantilever, analisanya adalah untuk menentukan kedalaman pemancangan dan momen maksimum yang berguna untuk penentuan panjang turap yang dibutuhkan dan profil dan bahan yang akan digunakan pada turap tersebut. Dengan menggunakan komponen geser tanah pasir murni dan pasir mengandung belerang yang telah diteliti di laboratorium, dihitung kedalaman pemancangan teoritis dan momen maksimum turap dinding kantilever yang dipancang pada tanah pasir. Dari hasil perhitungan disimpulkan bahwa pasir mengandung belerang yang menambah nilai sudut geser dalam  memberikan nilai Dteoritis dan Mmax masing-masing sebesar 11,17 % dan 16,04 % lebih kecil dari hasil pada pasir murni. Pada tanah pasir yang terdiri atas 2 (dua) lapisan, kondisi 1 < 2 memberikan nilai Dteoritis sebesar 0,43 % lebih kecil dari hasil pada kondisi 1 > 2, dan kondisi 1 > 2 memberikan nilai Mmax sebesar 10,5 % lebih kecil dari hasil pada kondisi 1 < 2.Kata kunci : turap kantilever, pasir, belerang
PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI Tawas, Hansje J.; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol 14, No 65 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis lamai pantai terhadap laut. Kondisi gelombang normal terjadi dalam waktu yang lebih lama, dan energi gelombang dengan mudah dapat dihancurkan oleh mekanisme pertahanan alami pantai. Pada saat badai terjadi gelombang yang mempunyai energi besar. Sering pertahanan alami pantai tidak mampu menahan serangan gelombang, sehingga pantai dapat tererosi. Setelah gelombang besar reda, pantai akan kembali ke bentuk semula oleh pengaruh gelombang normal. Tetapi ada kalanya pantai yang tererosi tersebut tidak kembali ke bentuk semula karena material pembentuk pantai terbawa arus ke tempat lain dan tidak kembali ke lokasi semula. Dari bentuk permodelan perubahan garis pantai, rata-rata kemunduran garis pantai Beo berkisar antara 0,8–3,6  meter setiap tahunnya. Kata kunci : gelombang, garis pantai
ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO Kumaat, Meike
TEKNO Vol 11, No 58 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk memberikan dampak positif bagi peningkatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat perkotaan, namun juga mendatangkan dampak negatif bagi pemanfaatan ruang perkotaan. Pergerakan orang dengan tujuan bekerja, sekolah, belanja, sosial, rekreasi dan ibadah berimplikasi pada besarnya arus kendaraan di ruas jalan.Kemacetan yang terjadi di kota merupakan cerminan dari tingginya pergerakan sosial yang dilakukan masyarakat serta keterkaitan dengan terkonsentrasinya kegiatan di zona tertentu. Pergerakan penduduk kearah pusat aktifitas akan membawa implikasi terhadap sistem transportasi, dimana pemusatan aktivitas menyebabkan penduduk membutuhkan sarana dan prasarana transportasi dalam melakukan pergerakan .Berdasarkan hasil analisis pola pergerakan dan mobilitas penduduk di kota Manado menunjukan bahwa bangkitan pergerakan terbesar terjadi dari kecamatan Tuminting sebesar 15.1% sedangkan tarikan pergerakan terbesar menuju ke kecamatan Wenang sebesar 17.5% . Dimana kecamatan Wenang adalah merupakan pusat perdagangan dan pendidikan. Alasan terbanyak dalam melakukan pergerakan adalah dengan tujuan bekerja dan sekolah.Kata kunci : pergerakan, bangkitan , tarikan.
Analisa Pile Slab Pada Tanah Rawa (Jalan Tol Manado-Bitung) Sorongan, Claudio Daniel; Manoppo, Fabian J; Rondonuwu, Steeva G.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Tol Manado-Bitung yang mempunyai panjang 39,9 km adalah infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah untuk mengurai kemacetan yang terjadi antara kota manado dan kota bitung akibat terjadinya peningkatan volume kendaraan serta interaksi dikedua kota tersebut. Akan tetapi. Saat pembangunan terdapat suatu kendala yaitu trase jalan harus melewati daerah dengan kondisi tanah yang sangat lunak/tanah rawa. Dimana jenis tanah ini diketahui memiliki daya dukung yang sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat jalan dengan menggunakan struktur Pileslab. Struktur Pileslab terdiri dari slab, pile head dan pondasi tiang pancang. Standar pembebanan pada struktur mengacu pada SNI T-02-2005 (Standar Pembebanan Untuk Jembatan). Analisis yang digunakan untuk mendesain struktur Pile slab ini adalah analisis dengan cara statis dan dengan menggunakan program AllPile. Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan, didapatkan bahwa struktur Pile slab dapat memikul beban vertical sebesar 3290,7 kN dan horizontal sebesar 498,5 kN dengan eksentrisitas yang terjadi setinggi 3 m. Setelah dilakukan analisa terhadap daya dukung dengan menggunakan cara statis maupun dengan menggunakan Program AllPile didapatkan penurunan  sebesar 0,1cm dan defleksi sebesar 2,5cm.
EKSTRAKSI SERVIS PADA SISTEM INFORMASI KESEHATAN: SEBUAH PENDEKATAN KE ARAH SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) Paturusi, Sary D. E.
TEKNO Vol 8, No 53 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kesehatan telah berkembang sebagai salah satu sektor yang paling menantang untuk implementasi teknologi informasi karena kompleksitas dan komponen yang heterogen. Walaupun perannya telah membawa dampak positif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan, implementasi teknologi informasi telah menciptakan "pulau-pulau informasi" yang sangat sulit untuk bersinergi. Sedangkan untuk mengembangkan kembali sebuah aplikasi terpadu dari awal akan sangat mahal dan memakan waktu, maka diperlukan metode yang menyediakan interoperabilitas antara monolitic sistem-sistem informasi kesehatan menuju sistem yang lebih komprehensif dan terpadu (tapi masih adaptif). Penelitian ini menggunakan pendekatan SOA (Service Oriented Architecture) untuk mengembangkan sebuah "Service Oriented Sistem Informasi Kesehatan" yang dibangun baik dari sistem yang telah ada atau sistem SOA-compliant yang baru dikembangkan, dan untuk menunjukkan kemampuan dan efektivitas untuk mendukung layanan kesehatan dan sifatnya yang dinamis.Kata kunci : SOA (Service Oriented Architecture), Sistem Informasi Kesehatan
Perbandingan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Biasa Dengan Balok Beton Bertulang Geopolymer Maleke, Brenda Frisheila; Sumajouw, M. D. J.; Pandaleke, Ronny E.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton bertulang adalah kombinasi dari beton dan baja, dimana baja tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Beton geopolymer merupakan beton yang dibuat tanpa menggunakan semen dan digunakan fly ash sebagai bahan penggantinya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kuat lentur beton bertulang biasa dan beton bertulang geopolymer melalui pengujian di laboratorium. Metode pengujian yang digunakan adalah System Two Point Loading Test pada benda uji balok ukuran 100 mm x 100 mm x 400 mm. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai kuat lentur beton bertulang geopolymer lebih besar dari pada nilai kuat lentur beton bertulang biasa.
WATER ENVIRONMENT IMPROVEMENT BY INVESTIGATING RIVER WATER QUALITY Supit, Cindy J.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigating  river water  quality  is an  important  research  topic in the integrated basin management and  will  providea new  approach to  water  environment improvement. In this study, the observed environment done with the analyzing river water quality. From the  observation,  the  results  show that  the  water  quality of  Kase  River  basin  is generally as good. The conditions in the periods after dam construction indicate that river water quality impairment do exist, but not much and still meet the environmental qualification. The replenishment of Kase River Dam reservoir with the Hokuzan dam reservoir in the basin has less affected to change the water quality along the river due to the good implementation of pollution control in this area. Key words : observed environment, river water quality
PEMANFAATAN APLIKASI GIS UNTUK PEMETAAN POTENSI PERTANIAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA WOWOR, ANEKE
TEKNO Vol 8, No 54 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi GIS memungkinkan pembuatanpeta manual menjadi peta digital denganmenggunakan teknologi komputer yang akhirnyamemberikan kemudahan-kemudahan bagimasyarakat yang ingin mengetahui letak geografissuatu wilayah
Pengaruh Penambahan Abu Batu Bara Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Polii, Sindy Natalia; Sompie, O. B. A.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting untuk mendukung beban. Seringkali tanah belum dapat digunakan karena kondisi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan abu batu bara sebagai bahan stabilisasi tanah. Abu batu bara adalah bagian dari sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbentuk partikel halus. Abu batu bara tidak memiliki kemampuan mengikat, namun dengan kehadiran air dan ukurannya yang halus, silikaoksida (SiO2) yang dikandung di dalam abu batu bara akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu batu bara terhadap kuat geser tanah lempung dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada pengujian pemadatan terjadi peningkatan γdmax menjadi 1.265 gr/cm3 pada campuran 25% abu batu bara. Untuk nilai kohesi terbesar yaitu 6.3526 t/m2 pada campuran 20% abu batu bara. Sedangkan untuk nilai sudut geser dalam (∅) = 17˚ pada campuran 15% dan 25% abu batu bara dan tegangan geser terbesar pada campuran 25% dengan nilai τ = 12.4899 kN/m2. Semakin besar jumlah abu batu bara yang digunakan semakan besar pula tegangan geser yang diberikan. Kemudian faktor keamanan dari 1.414 pada campuran 0% menjadi 2.194 pada campuran 20% abu batu bara.

Page 1 of 57 | Total Record : 566