cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2019)" : 5 Documents clear
MENINGKATKAN KAPABILITAS MASYARAKAT MELALUI PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAMPUNG KOTA DI YOGYAKARTA Bawole, Paulus
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan daerah kumuh di dunia masih menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak negara. Selain itu perkampungan kumuh juga menjadi sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG 2030. Di dalam kawasan kumuh tidak hanya ada penduduk miskin yang termasuk golongan menengah ke bawah, tetapi kualitas lingkungan sekitarnya juga buruk. Seringkali masyarakat luar berpendapat bahwa orang miskin tidak dapat melakukan pembangunan, karena mereka tidak memiliki informasi yang cukup, orang miskin dan tingkat pendidikan mereka rendah. Banyak program pemerintah berusaha mengentaskan kemiskinan dan melaksanakan program pengembangan kampung perkotaan untuk menghilangkan permukiman kumuh. Melalui programprogram ini, diharapkan akan ada peningkatan kemampuan masyarakat terpinggirkan yang tinggal di kampungkampung perkotaan. Artikel ini membahas bagaimana kemampuan kaum miskin dalam hal pembangunan permukiman dapat ditingkatkan melalui proses pengembangan infrastruktur infrastruktur partisipatif secara partisipatif yang diprakarsai oleh pemerintah melalui program pembangunan berkelanjutannya.
STUDI ANALOGIS BENTUK ARSITEKTURAL DAN MUSIK BAROK Sugiarto, Roni
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di samping dapat melihat bentuk dan mendengar bunyi, kita dapat juga mendengar bentuk dan melihat bunyi. Ketika kita mendengar bunyi (auditory) kita pun dapat melihat ruang (spatiality).  Meski bahasa yang dipergunakan arsitektur dan musik berbeda, namun kedua bidang ini memiliki karakter berkesenian yang sama yaitu pencarian makna keindahan yang tiada akhir, untuk memenuhi kerinduan manusia akan nilai-nilai puitis yang tertanam dalam lubuk sanubarinya. Arsitektur bisa menjadi sesuatu yang sangat indah, dan bagi setiap orang keindahannya berbeda-beda karena ada „lagu‟ dalam setiap komposisi arsitektur yang dinikmati secara visual dan berdasarkan sensasi persepsi subjektif. Melalui penjelajahan imajinatif dan perseptif karya seni Barok, penelitian ini mencoba mencari analogi antara sensasi auditory (berupa nada, irama, ritme, tempo, dinamika) dengan manifestasi wujud arsitektur (bentuk, material, tekstur, struktur, hirarki, sikuens) dengan bantuan pendekatan konsep representatif dan analogis. Melalui kajian dengan penelusuran dengan membandingkan secara analogis (yang bersifat atributif) telah membuktikan adanya keterkaitan dan kesenambungan unsur bentuk antara arsitektur serta musik Barok. Sistem representasi menjadi kunci dalam menghantarkan visi arsitektur serta musik Barok yang bersifat imajinatif dan ekspresif ke dalam perwujudan bentuk atau suatu manifestasi.
JENJANG RUANG DALAM CARA PANDANG UMA TONGGUL Hamapati, Frederikus Henggu; Kavaso, Fransesco Frayola; Wahjutami, Erlina Laksmiani
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uma Tonggul adalah rumah tinggal nusantara masyarakat Sumba di Desa Hambapraing, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur, NTT. Pada perancangan arsitektur, pembagian ruang pada rumah tinggal (yang selanjutnya disebut sebagai rumah tinggal bukan nusantara), didasarkan pada sifat ruang yaitu: ruang publik, semi publik, semi privat, privat dan servis. Pada Uma Tonggul, pembagian ruang dibagi berdasarkan jenjang ruang yang ditunjukkan dengan perbedaan ketinggian ruang. Permasalahannya adalah bahwa ada perbedaan ruang serta jenjang ruang pada rumah tinggal nusantara dan yang bukan nusantara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ruang, jenjang ruang dan latar belakang pembagiannya pada Uma Tonggul, serta menemukan kesamaan dan kebedaan ruang, jenjang ruang dari kedua kategori rumah tinggal tersebut. Metode penelitian deskriptif analitis, dengan cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran bangunan di lapangan. Wawancara terhadap masyarakat setempat memperkaya hasil pengamatan. Analisis data dilakukan dengan menyandingkan ruang dan jenjang ruang dari keduanya. Ditemukan bahwa jenjang ruang dari kedua rumah tinggal tersebut berbeda.
REKAYASA MATERIAL PLASTIK BANNER UNTUK TEKNOLOGI KULIT BANGUNAN (SECONDARY FACADE) Amijaya, Sita Yuliastuti
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit bangunan merupakan bagian terluar dari sebuah bangunan yang secara terus-menerus berinteraksi dengan kondisi iklim dan cuaca di lingkungan bangunan tersebut berdiri. Konsep secondary skin atau ‘kulit kedua’ pada bangunan tropis menjadi penting jika dikaitkan dengan fungsinya untuk mengurangi paparan langsung dari kulit luar bangunan terhadap kondisi di luar bangunan tersebut. Plastik banner merupakan material limbah bekas dari kegiatan promosi yang potensial untuk dikembangkan. Saat ini penggunaannya masih terbatas dalam wujud yang masih sama dengan material dasarnya. Melalui inovasi dan teknologi, material tertentu dapat memberikan keuntungan, sehingga bahan banner bekas dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai material penutup untuk pembuatan secondary skin. Teknik pengolahan dipilih yang mudah dan ekonomis serta tidak memerlukan peralatan yang mahal. Penggunaan teknik tekan dingin dan panas dilakukan pada penelitian ini untuk membentuk modul lembaran sebagai bahan dasar kulit bangunan. Selain itu inovasi dalam desain dan bentuk juga merupakan aspek yang terkait dengan pemilihan teknik tekan yang sesuai, sehingga dibutuhkan maket model untuk mempertimbangkan aspek kemudahan pada rancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan metode dingin dan panas pada pelakuan material. Lembaran modul banner bekas ini akan diaplikasikan pada desain kulit bangunan yang bisa bergerak, sehingga memungkinkan untuk dirancang sebagai ‘kulit kedua’ pada fasad bangunan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KESIAP SIAGAAN MENGANTISIPASI ANCAMAN BENCANA ALAM DI DESA KALI DAN KALI SELATAN MINAHASA Poli, Hanny; Franklin, Papia J.C.; Lakat, Ricky M.S
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan suatu luaran dari implementasi kegiatan bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang kebencanaan yang dapat melibatkan masyarakat. Melalui program dengan skim Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tahun 2018, tim telah melaksanakan kegiatan “PKM Pelatihan Teknis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana di Desa Kali dan Kali Selatan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa” yang telah dihadiri sebanyak 46 orang peserta dari anggota masyarakat setempat. Luaran dari kegiatan ini ialah tersedianya karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional serta tersedianya petunjuk teknis yang praktis dan memadai bagi masyarakat.  Program ini dilaksanakan dengan metode survey, observasi lokasi lingkungan permukiman desa, melakukan wawancara dengan pemerintah desa Kali dan Kali Selatan serta mitra kerja yaitu masyarakat yang ada disekitar lokasi rawan banjir, tanah lonsor, erupsi gunung berapi dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) serta studi pustaka. Sebagai kesimpulan, upaya peningkatan ketentraman, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di desa memerlukan kerjasama antara pemerintah dari kedua desa dimaksud dengan masyarakat, lembaga sosial masyarakat, lembaga pendidikan tinggi sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana. Pertumbuhan dan perkembangan suatu komunitas masyarakat ditentukan oleh adanya rasa tenteram, aman dan nyaman yang perlu difasilitasi oleh pemerintah melalui: pembangunan infrastruktur yang tanggap terhadap ancaman bencana alam seperti: banjir dan tanah longsor dan erupsi gunung berapi; melaksanakan penghijauan bukit serta memelihara drainase; penegakan peraturan dalam membangun rumah pada kawasan rawan bencana; pelatihan teknis / sosialisasi;  penempatan tanda-tanda jalur evakuasi; pendampingan baik dari pemerintah dalam hal ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Minahasa serta Lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki kepakaran ilmu dan teknologi, ketrampilan dalam bidang kebencanaan serta lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lainnya yang berkompeten dalam rangka memberikan rasa tenteram, aman dan kenyamanan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5