cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Pemuda
ISSN : 22529020     EISSN : 25273639     DOI : -
Jurnal Studi Pemuda is a pioneer of youth studies journal in Indonesia. Jurnal Studi Pemuda aims to facilitate academic, practical, and policy discussions on youth issues from a variety of perspectives. Jurnal Studi Pemuda aims to raise critical and alternative discourse in youth studies in Indonesia and at the global level.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda" : 8 Documents clear
Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dalam Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja Fitri Mediastuti
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32034

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan terkait sumber informasi yang diharapkan dalam upaya pencegahan kehamilan pada remaja. Hal ini terkait dengan fenomena kehamilan pada remaja memiliki dampak yang cukup kompleks. Sekitar 70.000 remaja di negara berkembang meninggal setiap tahun dari penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan (WHO, 2014). Di Indonesia angka fertilitas total untuk periode tiga tahun terakhir adalah 2,6 anak per wanita, angka ini tidak berubah sejak SDKI 2002-2003. Di Kabupaten Bantul, angka dispensasi nikah pada tahun 2013 paling tinggi yaitu 178 dan alasan permintaan dispensasi nikah mayoritas karena kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan bersifat deskriptifdengan subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri I Srandakan Bantul. Dari berbagai sumber yang ada, teman merupakansumber informasi yang paling banyak diharapkan dalam pengambilan keputusan dan bersikap. Sekolah menjadi pilihan utama siswa untuk mendapatkan sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi. Kenyataan yang ada, informasi di sekolah masih perlu ditingkatkan dan teman yang diharapkan informasinya belum dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu program yang diusulkan adalah yang melibatkan remaja untuk berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Model peer teaching dengan melibatkan sumber ahli diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja. Sumber informasi yang paling diharapkan oleh remaja dalam pengambilan keputusan untuk bersikap terkait kehamilan pada remaja adalah teman sebaya. Model peer teaching dengan melibatkan perguruan tinggi kebidanan diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja.
Remaja dalam Tubuh yang Terbelah Deshinta D Asriani
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32039

Abstract

Remaja lahir sebagai entitas penting justru melalui sejumlah perdebatan. Kehadiran yang tidak berada di ujung maupun pangkal, menjadikan remaja bermukim dalam ambiguitas yang rawan. Di satu sisi remaja dibenarkan sebagai sebuah fase pokok dalam tahap perkembangan individu. Sejumlah argumentasi dibangun agar dia (remaja) mendapat pengakuan yang semestinya. Akan tetapi di sisi lain, tidak ada pernyataan tunggal yang dapat dijadikan rujukan bersama untuk menjelaskan siapa remaja tersebut. Maka defi nisi atas remaja menjadi tidak pasti.
Penyuluhan tentang HIV dan AIDS terhadap Sikap Remaja pada Orang dengan HIV dan AIDS Yohana Dian Natalia; Nining Tunggal Sri Sunarti; Ida Rumawat Astuti
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32035

Abstract

Adanya stigma pada orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang dihubungkan dengan perilaku menyimpang di kalangan masyarakat merupakan salah satu penyebab penularan HIV dan AIDS. Karena stigma sangat menyangkut sikap seseorang, maka dibutuhkan upaya untuk pencegahan penyebaran pada generasi muda Indonesia yang rentan terhadap pergaulan bebas, narkoba dan kenakalan remaja lainnya. Penelitian kali ini menggunakan metode penyuluhan sebagai upaya preventif agar remaja dapat memiliki sikap positif terhadap ODHA di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang HIV dan AIDS terhadap sikap remaja pada ODHA, di SMA N 8 Yogyakarta, tahun 2014. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan randomized pre-test and post-test with control group. Populasi adalah siswa siswi SMA N 8 Yogyakarta, tahun 2014. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan 63 responden. Kenaikan rerata sikap pada kelompok eksperimen sebesar 3,85 dan penurunan rerata sikap pada kelompok kontrol sebesar 0,20. Berdasarkan hasil analisis sikap siswa kelas XI SMA N 8 Yogyakarta didapatkan hasil nilai p value= 0,01, (p value<0,05). Ada pengaruh penyuluhan tentang HIV dan AIDS terhadap sikap remaja pada ODHA, di SMA N 8 Yogyakarta, tahun 2014.Kata kunci : penyuluhan, sikap, remaja, HIV, AIDS
Queer Youth Cultures Maulida Raviola
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32040

Abstract

Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta Tahun 2013 Septi Kristianti; Trisno Agung Wibowo; Winarsih Winarsih
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32036

Abstract

Anemia disebabkan karena kurangnya menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Anemia terjadi pada 45% wanita di Negara berkembang dan 13% di Negara maju.Anemia banyak terjadi oleh wanita, karena wanita setiap bulan kehilangan darah berkisar 30-50 ml perbulan. Hal ini yang mengakibatkan wanita kehilangan zat besi sebanyak 12-15 mg perbulan atau 0,4-0,5 mg perhari selama 28 hari sampai 30 hari. Berdasarkan hasil studi pendahuluan siswa remaja putri di SMA Negeri 1 Imogiri yang menderita anemia berjumlah 25 orang dari 150 remaja putri. Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan analitik. Pengambilan sampel dengan purposive sampling diperoleh responden 40 responden. Analisis data menggunakan dengan chi square. Kategori anemia pada remaja putri sebesar 40% dan kategori tidak anemia pada remaja putri 60%. Kategori siklus menstruasi pada remaja putri normal 40% dan kategori siklus menstruasi tidak normal sebesar 60%. Secara Statistik terdapat hubungan yang signifi kan anemia dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Yogyakarta (α=0,05 p value=0,018).Kata kunci: anemia, siklus menstruasi
Dampak Perilaku Seks Berisiko terhadap Kesehatan Reproduksi dan Upaya Penanganannya (Studi tentang Perilaku Seks Berisiko pada Usia Muda di Aceh) Fajri Kasim
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32037

Abstract

Artikel ini membahas tentang keterkaitan antara perilaku seks berisiko dengan isu kesehatan reproduksi di Aceh. Hal ini menjadi menarik mengingat Aceh adalah sebuah daerah di Indonesia yang menggunakan pendekatan syariat islam yang mungkin tidak serupa dengan daerah lainnya meskipun dalam satu negara yang sama. Studi ini banyak menggunakan sumber data dari observasi dan wawancara langsung maupun tidak langsung yang kemudian dilengkapi dengan penelusuran (tracking) media dan dokumentasi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa praktik seks berisiko di Aceh yang tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe, dengan tingkat keterlibatan pelajar mencapai 70 persen. Lhokseumawe menduduki peringkat pertama terbanyak pelaku seks pra-nikah di kalangan pelajar, menyusul Banda Aceh sebanyak 50 persen di ikuti oleh kabupaten/kota lainya. Dampak dari seks berisiko adalah kasus kehamilan tidak diinginkan, penyakit kelamin menular, HIV/AIDS, serta aspek psikologi dan sosial lainya.Kata Kunci: perilaku seks berisiko, dampak bagi generasi muda aceh, upaya penanggulangannya.
Dampak Perkawinan Anak di Indonesia Djamilah Djamilah; Reni Kartikawati
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32033

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifi kasi dampak ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya dari permasalahan perkawinan anak di 8 (delapan) wilayah penelitian, yaitu DKI Jakarta, Semarang, Banyuwangi, Bandar Lampung, Kabupaten Sukabumi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, memberikan rekomendasi kebijakan terkait dengan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja. Tulisan didasarkan penelitian yang menggunakan metode kualitatif melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam di delapan kota di Indonesia selama bulan Juni - Juli 2014. Diskusi kelompok terfokus dilakukan terhadap remaja yang tidak melakukan perkawinan dini, sedangkan wawancara mendalam dilakukan terhadap remaja yangmelakukan perkawinan muda, orang tua remaja, tokoh agama/masyarakat, pemerintah daerah, organisasi sosial masyarakat, kepala sekolah/guru/akademisi, kepala catatan sipil/KUA, dan petugas kesehatan/dinas kesehatan. Penelitian ini berhasil mengidentifi kasi dampak ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya di masing-masing daerah. Faktor dominan mengapa terjadi perkawinan anak karena kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual (PKRS) yang komprehensif sejak dini untuk memberikan pemahaman yang tepat untuk remaja akan pilihannya. Oleh sebab itu direkomendasikan untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi yang komprehensif sejak dini di sekolah dan meninjau ulang UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974.
Fenomena Seksualitas Anak Muda (Studi Kasus tentang Dispensasi Kawin pada Pos Bantuan Hukum Pengadilan Agama di Sleman, Yogyakarta) Abdul Jalil
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32038

Abstract

Artikel ini mencoba menganalisis angka permohonan Dispensasi Kawin (DK) pada Pengadilan Agama (PA) di Kabupaten/Kota se D.I Yogyakarta yang selalu meningkat.Undang-Undang No.1 Tahun 1974 mengamanatkan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak laki-laki sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun, sementara penyuluhan yang digalakkan terutama bagi penggerak dan pegiat Keluarga Sejahtera telah mensosialisasikan atas pendewasaan usia perkawinan, yakni laki-laki 25 tahun dan perempuan minimal 21 tahun. Dalam realitanya, ada kecenderungan banyak yang melakukan perkawinan di bawah usia tersebut. Tulisan ini hendak melihat faktor-faktor apa saja yang mendorong perkawinan usia muda dan bagaimana dampak yang dialami oleh mereka yang melangsungkan perkawinan saat usia muda.Kata kunci: dispensasi kawin, dampak, usia muda

Page 1 of 1 | Total Record : 8