cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei" : 5 Documents clear
PENGARUH SUHU TERHADAP PRODUKSI ASAP CAIR DARI BLENDING LIMBAH BIOMASSA CANGKANG SAWIT DENGAN BATUBARA SECARA PIROLISIS Mustafiah Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.42 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.45

Abstract

Asap cair merupakan produk utama dalam pengolahan blending limbah biomassa cangkang sawit dengan batubara secara pirolisis, memiliki kandungan utama yaitu senyawa fenol, karbonil dan asam. Tujuan penelitian untuk mengetahui persentase produk asap cair terhadap pengaruh rasio massa blending limbah biomassa cangkang sawit dengan batubara secara pirolisis dan pengaruh suhu terhadap kualitas produk asap cair yang dihasilkan dari blending limbah biomassa cangkang sawit dengan batubara secara pilorisis. Metode penelitian dengan cara preparasi sampel cangkang sawit dengan batubara kemudian diblending dengan variable rasio (gram) 0 :1000;  250:750; 500:500; 750:250;1000:0 kemudian dilanjutkan dengan metode pirolisis dengan variable suhu pirolisis 200 0 C pada waktu 60 menit, 300 0 C pada waktu 40 menit, 400 0 C pada waktu 25 menit. Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor, didiamkan selama 1 minggu dipisahkan di corong pisah, diuji kimia yaitu pH, kadar air, %rendemen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa presentase produk asap cair dari blending limbah biomassa cangkang sawit dengan rasio massa 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0 menghasilkan presentase terendah yaitu perbandingan 0:100 pada suhu 200 0 C dgn nilai presentase produk asap cair 2,00 % dan presentase produk asap cair paling banyak yaitu perbandingan 100:0 suhu 400 0 C dengan persentase asap cair 27,11%. Adapun pengaruh perubahan suhu terhadap kualitas produk asap cair yang terbaik diperoleh dengan rasio massa blending cangkang sawit dengan batubara 100:0 pada perlakuan suhu 400 0 C, dengan produk asap cair bersifat asam (ph = 3,53). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa presentase produk asap cair terhadap pengaruh rasio massa yaitu 27,11% dan suhu yang optimum digunakan adalah 400  0 C.
PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN BAKU TERHADAP KONSENTRASI BIOGAS DARI ECENG GONDOK DENGAN MENGGUNAKAN STARTER KOTORAN SAPI Darnegsih Darnegsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.707 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.46

Abstract

Biogas adalah produk energy yang berasal dari bahan yang terbarukan utamanya dari bahan biomassa. Saat ini telah banyak penelitian yang mengembangkan produk energy dari bahan yang terbarukan, hal ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian energy fossil yang tak terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan eceng gondok, kotoran sapi dan air terhadap konsentrasi biogas yang dihasilkan.umumnya biogas dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi namun bahan baku biogas dapat juga berasal dari biomassa lignoselulosa yang tersusun atas tiga komponen utama yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dalam bahan lignoselulosa merupakan sumber karbon organik, sehingga bahan tersebut dapat menjadi bahan baku potensial untuk pembuatan biogas. Data hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Rasio optimum campuran bahan baku Eceng Gondok terhadap kotoran sapi adalah 5:1.
PENURUNAN KONSENTRASI DODECYL BENZENE SULFONATE (DBS) DARI LIMBAH DETERJEN MENGGUNAKAN ARANG AMPAS KELAPA Fauziah Nur Aisyah; Zakiyah Darajat; Zakir Sabara; Takdir Syarif
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.926 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.47

Abstract

Dewasa ini tingkat pencemaran air mengalami peningkatan secara tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pencemaran air ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah akibat adanya limbah deterjen. Deterjen yang masih banyak digunakan di Indonesia adalah jenis Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) yang sangat sulit terdegradasi secara biologis. Belakangan ini telah diketahui bahwa ampas kelapa memiliki kandungan  polisakarida yaitu selulosa. Ampas kelapa memiliki struktur permukaan berpori dan kandungan kimia berupa selulosa 16 %, mannan 26 %, dan galaktomanan 61 %. Selulosa dan galaktomanan merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi adsorben terbaik dan ukuran adsorben terbaik dalam kolom dalam menurunkan kandungan senyawa DBS yang terdapat dalam limbah deterjen. Penelitian dilakukan dengan cara memasukkan adsorben setinggi 10 cm ke dalam kolom kemudian dimasukkan limbah deterjen hingga semua adsorben terendam oleh cairan. Diambil beberapa sampel larutan deterjen tiap selang waktu 20 menit lalu dianalisa dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk mengetahui konsentrasi DBS yang ada di dalam larutan. Prosedur ini dilakukan untuk variasi tinggi 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, serta variasi ukuran -6/+10 mesh, -10/+20 mesh dan -20/+50 mesh. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengolahan limbah deterjen menggunakan arang ampas kelapa dengan tinggi bed 40 cm terjadi penurunan konsentrasi yang cukup besar yaitu 27,6447 ppm; tinggi bed 30 cm=15,0789 ppm dan tinggi bed 20 cm = 12,8657 ppm, sehingga tinggi bed adsorben terbaik yaitu 40 cm. Untuk penurunan konsentrasi DBS dengan ukuran adsorben -6/+10 mesh = 21,4895 ppm; -10/+20 mesh= 24,2289 ppm dan -20/+50 mesh= 25,7 ppm, sehingga arang ampas kelapa yang terbaik yaitu ukuran -20/50 mesh. Kata kunci : DBS,Adsorpi, Ampas Kelapa
PEMANFAATAN LIMBAH BATANG KEDELAI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENURUNAN KESADAHAN AIR Nur Fakih Has
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.374 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.48

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan manusia, kualitas air sumur sebagai air baku semakin menurun dari tahun ke tahun. Salah satu contoh kualitas air yang kurang baik yaitu adanya ion Na + dan ion Cl - dengan konsentrasi cukup tinggi berkisar 19,85-21,25 mg/l. Untuk itulah perlu adanya pengolahan lanjut untuk menurunkan kadar ion-ion dalam air tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan resin penukar ion (Ion Exchanger Resin) yang berfungsi sebagai adsorben. Pengaruh kecepatan pengadukan dan limbah batang kedelai pada proses adsorbsi dapat digunakan untuk menentukan koefisien transfer massa adsorbsi. Tanaman kedelai memiliki gugus amina yang dapat dimanfaatkan sebagai penukar ion, maka dilakukan penelitian “Pemanfaatan Limbah Batang Kedelai Sebagai Adsorben Dalam Penurunan Kesadahan Air”. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi rasio antara kecepatan pengadukan (rpm) dan limbah batang kedelai dengan perbandingan 200:20; 200:30; 200:40; 300:20; 300:30; dan 300:40, kemudian dilakukan proses pengadukan. Dipelajari variabel yang berpengaruh pada proses adsorbsi, yaitu massa batang kedelai,kecepatan pengadukan,dan konsentrasi. Uji akhir yang dianalisis adalah kesadahan total untuk menentukan kadar C A yang terkandung dalam air sadah. Semakin banyak massa batang kedelai dan semakin tinggi kecepatan pengadukan maka koefisien tranfer massa yang diperoleh semakin besar yakni pada massa batang kedelai 40 gr dengan N = 300 rpm, nilai α = 2,53055x10 -11  dan nilai β = 3,669
ANALISIS KINERJA TUNGKU BERBAHAN BAKAR BIO-BRIKET Mandasini Mandasini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.588 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.49

Abstract

Bio-briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari campuran batubara dengan sekam padi, bahan bakar padat ini selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar pengujian tungku bakar. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh laju alir udara, waktu dan temperature ruang pembakaran terhadap efisiensi thermal yang dapat dicapai oleh tungku tersebut. Untuk itu perlu dicari penyelesaiannya dengan merancang system pembakaran berupa tungku bakar yang dilengkapi dengan alat instrument pengendali berupa thermokopel, flow meter dan neraca analitis, sehingga variable seperti laju alir udara, waktu, massa bahan bakar dan temperature pembakaran dapat terukur dengan akurat. Pada sistem pembakaran ini mula-mula laju alir udara dibuat konstan dan selanjutnya setiap interval waktu empat menit secara bersamaan temperatur ruang bakar, massa bahan bakar dan temperatur air di dalm panci dicatat, perlakuan ini dilakukan hingga air mencapai titik didinya yaitu 100  0 C, dengan prosedur yang sama, pembakaran diulangi dengan variasi laju alir udara yang lain (Lu): 0,06 ; 0,08 ; 0,1 (m/detik). Penelitian diperoleh variable laju alir udara 0,1 m/dtk, waktu pembakaran 12 menit dan temperature ruang bakar 510  O C serta efisiensi termal 47,11 % pada laju alir udara 0,1 m/dtk dalam waktu 10 menit

Page 1 of 1 | Total Record : 5