cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Desain Interior
ISSN : 25272853     EISSN : 25492985     DOI : -
Jurnal Desain Interior (pISSN 2527-2853 eISSN 2549-2985) menerima artikel penelitian penuh di bidang desain interior dan lingkupnya dari bidang subjek sebagai berikut: Sejarah Desain, Sejarah Interior, Budaya Visual Interior, Metodologi Desain, Proses Desain, Wacana Desain, Desain Interior dan Budaya, Sosiologi Desain, Manajemen Desain, interior dan seni kritik, Antropologi dari desain interior, Artifact desain, desain Industri, desain interior, Kerajinan, Arsitektur, Industri Kreatif, Kebijakan desain, psikologis, Perilaku Meruang, Psikologi Desain, Ergonomi, Sain Interior, pendidikan dan konseptual lainnya di interior Desain.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017)" : 6 Documents clear
Kajian Penerapan Ergonomi dalam Perancangan Bangunan Sekolah Dasar, Studi Kasus SDN Bubutan IV Surabaya Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1792.499 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2378

Abstract

Alasan orang tua memilih sekolah yang baik, sering diukur dengan fasilitas dan prestasi sekolah tersebut. Orang tua sering memilih untuk menyekolahkan di sekolah swasta atau sekolah negeri favorit, meskipun lokasinya jauh dari rumah mereka. Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan program SDN Merger sebagai solusi dari permasalahan tersebut. SDN Merger merupakan program penggabungan dua atau lebih sekolah dasar negeri yang memiliki lokasi saling berdekatan dan kekurangan murid. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, dan mendorong tercapainya prestasi bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri.Perencanaan pembangunan gedung sekolah dasar SDN Bubutan IV memperhatikan 3 faktor utama, yaitu : 1) Faktor manusia sebagai pengguna, khususnya siswa SD dengan rentang usia 6 - 12 tahun, menggunakan pendekatan ergonomi dan antropometri, 2) Faktor lingkungan sekitar, untuk dapat mengoptimalkan lingkungan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar; dan 3) Faktor kebijakan pemerintah yang berlaku seperti tertulis pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).Perencanaan pembangunan mengoptimalkan penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan kelas, area terbuka sebagai sarana bermain dan olah raga, organisasi ruang dan KM/WC, keamanan siswa dalam beraktifitas dan meningkatkan kosentrasi belajar siswa, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai penunjang pencahayaan alami.Kata kunci: Ergonomi; SDN Bubutan IV Surabaya; Standarisasi Bangunan SD ABSTRACT The parents reason to choose a good school are often measured by the facilities and the achievement. They often choose a non public school or the favourite public school eventhough far away from their homes. The Surabaya’s City Government has developed a program to resolve this problem, it’s called SDN Merger. As the name implies, the program is merged some elementary public school which near to each other and few students become one public school. The main purpose of this program are to developed the school facilities and encourage achievement of students, teachers and the public school itself.The planning construction of elementary public school SDN Bubutan IV Surabaya, based on 3 factors, are : 1) human factor as user, especially elementary school students with age range 6-12 years, using ergonomic and anthropometry approach, 2) environmental factors, to be able to optimize environment as Supporting teaching and learning activities; And 3) prevailing government policy factors as written in the Minister of National Education Regulation No. 24 of 2007 on Standards of Facilities and Infrastructure for Primary Schools / Elementary Schools (SD / MI), Junior High Schools / Madrasah Tsanawiyah (SMP / MTs) and Senior High School / Madrasah Aliyah (SMA / MA).The planning construction of elementary public school SDN Bubutan IV Surabaya, optimized land used to set up the needs of the classes, open area as playground and sports activities, lay out for organization room, students safety and improve student’s concentration also used natural lighting to support the classroom lighting.Keyword :Ergonomic; SDN Bubutan IV Surabaya; Elementary building standaritation
Desain Toilet dan Tempat Wudhu Masjid Budiono Budiono; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.077 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2374

Abstract

Desain toilet dan ruang wudhu di fasilitas publik seperti di kantor, pertokoan, sarana hiburan-rekreasi, hotel, restaurant dan bangunan masjid, sebagian besar belum mengakomodasi kebutuhan ‘bebas najis’ dan privasi aurat penggunanya serta belum memperhatikan lay out toilet, sehingga posisi kloset dan urinal tidak menghadap / membelakangi arah kiblat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu disusun konsep desain dan alternative desain toilet dan tempat wudhu yang lebih Islami. Untuk mewujudkan interior toilet yang Islami tersebut khususnya pada bangunan masjid, maka perlu dilakukan kegiatan penyusunan konsepsi desain toilet dan ruang wudhu yang Islami. Konsep desain ini diperlukan untuk meningkatkan wawasan takmir masjid terhadap persoalan dan solusi fisik dari desain toilet dan ruang wudhu, serta menghasilkan satu alternatif desain sebagai acuan atau langsung dikonstruksi pada kegiatan pembangunan baru atau renovasi.Konsep desain toilet dan ruang wudhu yang Islami terutama adalah ide tentang bagaimana mendesain urinoir yang dapat menghindari terjadinya percikan balik/cipratan urin (najis) sehingga tidak mengenai tubuh atau pakaian pengguna, serta bagaimana cara meningkatkan privasi visual (aurat) pengguna saat buang air, dan bagaimana menata lay out toilet dan ruang wudhu sehingga tidak menghadap atau membelakangi kiblat. Konsep tersebut diimplementasikan dalam bentuk alternatif desain beruba gambar pradesain.Dengan adanya konsep desain dan alternatif desain yang Islami diharapkan masyarakat Muslim sebagai penduduk mayoritas di negeri ini tidak gamang dan ragu lagi untuk menggunakan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pelayanan masjid pada para jamaahnya karena jamaah akan semakin merasa aman dan nyaman. Yang dijadikan kasus pada studi ini adalah toilet dan ruang wudhu masjid Al-Falah dan Masjid Ampel Surabaya. ABSTRACTThe design of toilets and ablution room in public facilities such as in offices, shops, entertainment-recreation facilities, hotels, restaurants and especially mosque buildings have not yet accommodated the needs of 'free of unclean' and aurat privacy and also have not yet paid attention to lay out toilets, so the position of the toilet and the urinoir avoiding facing / backing towards Qibla. Based on this, it is necessary to prepare the Islamic design concept of toilet and ablution room. This design concept is needed to improve the insight of ‘the mosque's takmir’ on the issues and physical solutions of toilet design and ablution room, and to produce an alternative design as a reference to new building construction or renovation activities.The Islamic design concept of toilet and ablution room is primarily an idea of how to avoid splashes of urine so that it does not affect the body or clothing of the user, and how to better maintain the user's visual privacy while urinating, and not facing or back to Qibla. This concept is implemented in an alternative design in the form of pre-design drawings.With the Islamic design concept and alternative design, it is expected that the Muslim community as a majority citizen in this country will not be hesitant to use, which in turn will improve the mosque's service to its congregation because the congregation will feel more secure and comfortable. The case in this study is the toilet and ablution room of Al-Falah Mosque and Ampel Mosque in Surabaya.Keyword: ablution; aurat; Islami; Qibla; toilet; unclean.
Relasi Desain dan Tata Letak Sarana Duduk Terhadap Kenyamanan Pengunjung Kafe Alifia Wida Izzati; Yuni Maharani; Dudy Wiyancoko
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.154 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2379

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin beragamnya aktivitas yang dapat dilakukan saat berada di kafe. Keberagaman aktivitas inilah yang kemudian menimbulkan kecenderungan pengunjung dalam memilih desain dan tata letak sarana duduk yang nyaman guna mendukung aktivitas selama berada didalam kafe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan duduk pengunjung di kafe. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi dan pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap kafe yang dijadikan studi kasus pada penelitian ini. Data yang didapatkan kemudian di olah dan dianalisis. Hasil analisis kemudian dilakukan uji validasi akhir pada penelitian untuk memastikan kecocokan hasil observasi dan pengamatan dengan uji validasi yang telah dilakukan. Hasil temuan penelitian berupa rekomendasi desain dan tata letak sarana duduk yang baik bagi pengunjung kafe.Kata kunci: desain; tata letak; sarana duduk; kenyamanan ABSTRACT This research is motivated by the variety of activities that can be performed while in a cafe. The variety of these activities can affect the consumer’s choice about comfortable seat design and layout to support them when doing activities inside the cafe. This research is intended to identify the factors that can affect the consumer’s comfort level when sitting inside the cafe. This research uses descriptive qualitative method, bydoing observations directly and thoroughly towards the case studies of this research. The data obtained is then analyzed to get the best research results in the form of seat design and layout recommendations for the consumer’s comfort. The results show that there is some tendency in consumer choosing means of sitting in accordance with the activities carried out. At the end of the research validation test will be carried out to once again to the respondent to ensure that the observations made are in accordance to the statement and produces the best recommendations for consumer’s comfort.Keywords: design; layout; seating facilities; comfortibility
Implementasi Prinsip-Prinsip Strukturalisme untuk Mengidentifikasi Kondisi Aktual Dry Leaf Board sebagai Material Perancangan Interior Firman Hawari
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.229 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2375

Abstract

Beberapa kajian mengenai dry leaf board yang dilakukan sebelumnya telah memunculkan beberapa asumsi, antara lain: orisinalitas, urban waste, customize, aplikasi manual, dan pemanfaatan dry leaf board itu sendiri. Asumsi-asumsi tersebut menunjukkan bahwa proses penciptaan dan produksi dry leaf board telah melahirkan bentuk dan struktur yang dapat dilihat bahkan dinilai. Secara filosofis, dry leaf board membangun makna berdasarkan pada bentuk dan struktur tersebut yang terkait erat dengan pola pikir masyarakat di mana ia diciptakan.Kajian berikut ini akan difokuskan pada pembahasan implementasi prinsip-prinsip strukturalisme untuk mengidentifikasi kondisi aktual dry leaf board. Pembahasannya dikaitkan dengan prinsip-prinsip universal dari pikiran manusia yang menjadi dasar karakter budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia dalam proses penciptaan dan produksi dry leaf board sebagai material perancangan interior. Gagasan strukturalisme juga melakukan pencarian keterpaduan unsur pembangun dari realitas gagasan dry leaf board yang beraneka ragam di permukaan secara ilmiah (obyektif, ketat dan berjarak). Berdasarkan pemahaman strukturalisme, makna aktual dry leaf board tidak bersumber dari individu manusia melainkan lebih memusat pada sistem relasi bentuk yang mendasarinya seperti material, proses produksi, kemampuan fisik, serta hasil akhirnya.Pemikiran tersebut membuka peluang pembahasan implementasi prinsip-prinsip strukturalisme dalam membangun sistem relasi bentuk dan struktur pada dry leaf board. Terungkapnya gagasan aktual dari dry leaf board diharapkan akan dapat mempengaruhi pengembangan visual dan pemanfaatannya serta pengaruhnya pada perancangan interior ruang secara keseluruhan di masa yang akan datang.Kata kunci: dry leaf board; strukturalisme; sistem relasi bentuk; kondisi aktualABSTRACT Many research about dry leaf board that has been done previously has concluded some assumptions, among others: originality, urban waste, customize, manual application, and utilization. These assumptions suggest that the process of creating and producing dry leaf boards has produce form and structure that can be seen and even assessed. Philosophically, dry leaf board builds meaning based on the form and structure that is closely related to the mindset of the society in which it was created.This study will be focused on discussing an implementation of structuralism principles to identify actual condition of dry leaf board. A discussion will be linked to universal principles of human mind that become base on cultural character and man-habits in process of creating and producing dry leaf board as an interior design material. The idea of structuralism also searches for the integration of constructive elements from the reality of dry leaf board ideas that are scientifically diverse (objective, strict and distantly). Based on understanding of structuralism, an actual meaning of dry leaf board does not originate from individual human beings but rather focuses on base forms of relation systems such as material, production processes, physical capabilities, and end result. That thought opens an opportunity for discussing implementation of structuralism principles in building the system of form and structure relationships on dry leaf board. The disclosure of actual idea of dry leaf board is expected to affect visual development and its utilization as well as its influence on design of interior space as a whole in the future.Keywords: dry leaf board; strukturalism; system of form relations; actual condition
Kajian Desain Gapura dengan Konsep Green Design sebagai Upaya Pembentuk Identitas suatu Lingkungan Mahendra Wardhana; Anggri Indraprasti; Nadya Rizky Fitriana
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.099 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2376

Abstract

Identitas lingkungan menjadi sangat penting untuk diwujudkan dan diperhatikan dikarenakan hal ini akan menjadi panduan bagi semua orang yang berada di dalamnya untuk mengetahui posisi serta keberadaannya pada lingkungan tersebut. Keberadaan yang dimaksud ini adalah kemudahan dalam menemukan posisinya dalam suatu lingkungan dalam kaitan dengan jarak dan arah terhadap suatu titik tujuannya. Dengan demikian, hal yang dijadikan perhatian atau faktor penting dalam analisa identitas lingkungan adalah view, posisi dan jarak suatu penanda di lingkungan tertentu.Salah satu obyek kajian yang penting dalam memnentuk identitas lingkungan adalah gapura masuk di lingkungan rukun tetangga. Dalam kajian gapura ini tetap dimunculkan konsep green design dikarenakan banyak upaya di lingkungan suatu kota yang cenderung membentuk lingkungan hijau di lingkungannya. Konsep green design pada gapura selalu berkaitan dengan tanaman dan taman yang berada di sekitar gapura. Keberadaan tanaman dan taman yang ada di lingkungan gapura ini yang selanjutnya akan dianalisa posisi dan perletakannya di gapura yang dijadikan contoh kreasi desainnya pada penelitian ini.Olahan konsep green design yang ditunjukkan pada gapura dalam upaya membentuk identitas lingkungan memiliki hasil arahan dengan meletakkan konfigurasi tanaman yang menarik pada bangunan gapura dan di sekitarnya. Hasil analisa lain adalah hadirnya taman akan membentuk kesan green pada lingkungan di sekitar gapura.Kata kunci: Gapura; Identitas; Lingkungan; Tanaman ABSTRACT The environmental identity becomes very important to be realized and cared for because it will be a guide for everyone in it to know its position and whereabouts to the environment. The existence of this is the ease in finding its position in an environment in terms of distance and direction toward a point of its purpose. Thus, an important concern or factor in the analysis of environmental identity is the view, position and distance of a marker in a particular environment.One of the important study objects in establishing environmental identity is the entrance gate in the neighborhood. In the study of this gate is still raised the concept of green design due to many efforts in the environment of a city that tends to form a green environment in the environment. The concept of green design in the gate is always related to plants and parks that are around the gate. The existence of plants and parks that exist in this gate area which next will be analyzed position and placement in the gate that used as examples of design creations in this study.Processed green concept design shown in the gate in an effort to form an environmental identity has the result of landing by putting an interesting plant configuration on the gate and around it. Other analysis results are the presence of the park will form a green impression on the environment around the gate.Keywords: Gate; Identity; Environment; Plants
Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aksesibilitas dalam Ruang Pelayanan Publik Studi Kasus: BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung Mahendra Nur Hadiansyah
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.6 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2377

Abstract

Masalah utama dari pelayanan publik oleh instansi pemerintah tidak hanya bagaimana menerapkan aturan dan sistem pelayanan. Tetapi peran desain interior ruang pelayanan yang dapat membentuk alur sesuai dengan prosedur juga perlu diperhatikan. Aksesibilitas dalam ruang adalah salah satu hal penting dalam interior yang dapat mempengaruhi pergerakan pengunjung sehingga berdampak pada proses pelayanan semua pengunjung. Penelitian Ini bertujuan untuk menganalisis dan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas di dalam ruang pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus “BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung”. Data diperoleh melalui survey dan pengamatan, kemudian data dianalisis dan dijelaskan dalam diskusi mendalam. Secara garis besar, menurunnya aksesibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yatu: sirkulasi pengunjung, density dan crowd pengunjung, kapasitas dan ukuran ruang, selanjutnya penataan furnitur di dalam ruangan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di bidang desain interior untuk memaksimalkan tingkat aksesibilitas dalam ruang sehingga dapat memaksimalkan pergerakan pengunjung yang efektif dalam ruang pelayanan publik. Tetapi masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, karena objek penelitian yang tidak stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu, serta hanya berdasarkan survey dan pengamatan pada waktu tertentu. Saya berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan meninjau perbaikan lebih lanjut dalam penelitian terkait selanjutnya.Kata kunci: Aksesibilitas; Pergerakan; Ruang Pelayanan Publik ABSTRACT The main problem of public services from government agencies not only how apply the rules and service system. But the role of interior design service room that can form a groove in accordance with the procedure also needs to be considered. Accessibility in space is one of the important things in the interior that can affect the movement of visitors so that the impact on the process of service all visitors. This study attempts to analyze and discussed factors that affecting the level of accessibility inside the public services. This research was conducted by using case study approach "BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung". Data were obtained through surveys and observations, then the data were analyzed and explained in depth discussion. Broadly speaking, the decline in accessibility is influenced by several factors: the circulation of visitors, density and crowds of visitors, capacity and size of space, then the arrangement of furniture in the room. The results of this study are expected to be a reference and consideration in improving the quality of service, especially in the field of interior design to maximize the level of accessibility in space so that can make maximum the movement of visitors that is effective in the public services. But still a lot of limitations in this research, because the object research unstable and able to turn at any time, and only based on survey and observation at a particular time. I hope this research can be used as a reference and review for further improvements in the next subsequent related research. Keywords: Accessibility; Movement; Public Service Room

Page 1 of 1 | Total Record : 6