cover
Contact Name
Nurul Aziza
Contact Email
teknika@ft.umaha.ac.id
Phone
+628121603276
Journal Mail Official
teknika@ft.umaha.ac.id
Editorial Address
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Maarif Hasyim Latif Address : LPPM UMAHA Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61257 031-7884034, Fax. 031-7884034 e-mail : teknika@ft.umaha.ac.id URL : https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/teknika
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Teknika: Engineering and Sains Journal
ISSN : 25804146     EISSN : 25795422     DOI : -
The focus and scope of TESJ is a periodic scientific publications in the field of computer engineering, mechanical engineering, industrial engineering, informatics and visual communication design to accommodate the research for lecturers and researchers, who want to publish the results of his scientific work
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017" : 12 Documents clear
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ALAT POTONG SOL SANDAL Sulung Rahmawan Wiraghani; M. Adhi Prasnowo
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.79.73-76

Abstract

Langkah perancangan produk merupakan faktor penting dalam menghasilkan penentuan yang akan dicapai oleh tim desainer. Pada langkah penelitian ini perancangan produk terdiri dari. : (1) Fase Perencanaan (2) Fase Pengembangan Konsep (3) Fase Perancangan Tingkat Sistem (4) Fase Perancangan Detail (5) Fase Pengujian dan Perbaikan (6) Fase Produksi. Pada tahap perancangan kemudian muncul 2 alternatif konsep. Konsep 1 adalah alat dengan mekanisme otomatis memanfaatkan motor listrik sedangkan konsep 2 adalah mekanisme otomatis menggunakan hidrolis angin. Pada tahap pemilihan konsep dipilih konsep 1 menggunakan metode binary dominance matrix dengan prosentase bobot 85,32959%. Setelah konsep dipilih dan produk geometris dirancang kemudian dilanjtkan dalam tahap pengujian dan perbaikan, produk di realisasikan dan diuji dengan kapasitas potong 1473 unit / jam orang dan telah mampu memotong 2 lapisan bahan setebal 6 mm. Tahap akhir adalah membandingkan hasil perancangan dengan alat lama, pada tahap proses pembandingan ini dilakukan dengan metode sebagai berikut: (a) NPV, (b) PPA, (c) stop watch time study. Didapat hasil bahwa secara keseluruhan lebih banyak keuntungan alat baru dibandingkan dengan alat yang lama, dengan hasil perhitungan PV sebesar Rp. 2.072.996.438,54, PPA 0,01405 tahun, kapasitas potong satu setara dengan 5 alat lama yaitu 2496 unit / jam /orang dan posisi operator yang lebih nyaman dengan duduk.
DETEKSI OBJEK SENJATA TAJAM PADA CITRA X-RAY DENGAN METODE PENGUKURAN DIMENSI CITRA Agung Santoso; Uliontang Uliontang; Isturom Arif; Moch. Hatta
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.62.1-10

Abstract

Proses diawali dengan mengubah citra RGB ke YCbYr kemudian dipilih kanal Cb sebagai deteksi warna dan dilanjutkan dengan 3 proses lainnya terdiri dari : binerisasi dengan tujuan mengubah citra menjadi hitam putih, filterisasi berguna untuk menghilangkan noise, segmentasi untuk mengambangkan obyek dan hitung dimensi obyek terdiri dari nilai RV dan ∑ Piksel. Hasil proses deteksi dengan perhitungan dimensi berupa merekomendasikan bahwa obyek berjenis Pisau atau Bukan Pisau.
ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) Dini Retnowati
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.67.41-46

Abstract

CV. SS belum menerapkan manajemen K3 secara baik sehingga menyebabkan timbulnya beberapa kecelakaan kerja serta kesehatan para pekerja mengalami gangguan akibatnya proses produksi CV. SS menjadi terganggu. Sedangkan untuk memenangkan persaingan, CV.SS harus bisa mewujudkan kualitas layanan terbaik kepada customer di dalam produk-produknya, termasuk salah satunya aspek responsiveness atau kecepatan respon berkenaan dengan informasi dan produk itu sendiri. Di dalam penelitian ini, dilakukan analisis risiko kerja yang berakibat pada keselamatan dan kesehatan para karyawan di CV. SS, sehingga CV, SS dapat melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan terhadap bahaya yang muncul. Dari pendekatan metode hazop diperoleh 5 sumber hazard yang muncul dimana sumber hazard conveyor bahan memiliki tingkat risiko paling tinggi sehingga mendapat prioritas terlebih dahulu untuk diperbaiki.
PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST Nurkholis Nurkholis; Gusti Adriansyah
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.63.11-16

Abstract

Job Safety Analysis (JSA) adalah suatu kajian sistematis dan bertahap terhadap semua potensi kejadian berbahaya yang terdapat di tiap langkah kerja, untuk dapat menentukan berbagai tindakan pengendalian yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya tersebut, selama proses persiapan dan pelaksanaan suatu pekerjaan (Chevron, 2005). Seperti pada penerimaan afval lokal bagian warehouse di PT. ST adalah suatu perusahaan yang berjalan di bidang pembuatan kertas yang bertempat di Surabaya, Jawa timur, yang memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dengan adanya implementasi program K3 akan sangat membantu dalam menangani permasalahan tersebut, salah satu program K3 adalah melakukan identifikasi jenis kecelakaan kerja dan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan metode Job Safety Analysis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode JSA dapat diidentifikasi jenis kecelakaan kerja/potensi bahaya yang berhubungan dari setiap langkah pekerjaan pada penerimaan afval lokal yaitu : terjatuh dari atas kendaraan, tertimpah bal-balan kertas, terjepit oleh bal-balan kertas, terjepit tali bal–balan, terkena cutter, terkena plat atau kawat, tertabrak kendaraan dan terpeleset atau terkilir. Dan jenis kecelakaan kerja yang dominan pada penerimaan afval lokal adalah terkena cutter. Dari perhitungan angka kecelakaan, maka dapat diketahui tingkat kecelakaan kerja dari tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah turun yang berarti kinerja pada penerimaan afval lokal naik. Rekomendasi pencegahan kecelakaan kerja pada penerimaan afval lokal sebagai berikut : baca/ikuti rambu–rambu keselamatan, mengikuti briffing sebelum kerja, mengikuti instruksi kerja yang benar, gunakan sarung tangan katun dan gunakan sepatu.
COUNTING SPERMA AKTIF MENGGUNAKAN METODE OTSU THRESHOLD DAN LOCAL ADAPTIVE THRESHOLD Moch. Hatta; I Gde Susrama
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.68.47-54

Abstract

Analisis sperma adalah pemeriksaan awal yang dilakukan pada kasus infertilitas pria, salah satunya adalah menentukan motiliti normal dan abnormal, yang dilakukan oleh ahli. Analisa sperma ini juga dapat dilakukan secara otomatis dengan berbantuan komputer, yaitu dengan cara mengambil per-frame video sperma kemudian dilakukan proses segmentasi. Pada proses segmentasi terdapat beberapa kendala antara lain data video yang diambil mempunyai intensitas yang berbeda, sehingga diperlukan beberapa metode segmentasi. Penelitian ini adalah membandingkan proses Otsu Threshold dan proses Local Adaptive Threshold (LAT), dengan proses preprosessing yang menggunakan segmentasi Otsu dan Local Adaptive, sehingga dari beberapa data frame video sperma yang disegmentasi akan diketahui segmentasi yang harus digunakan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa intensitas cahaya pada frame sperma yang dianalisis merata, dapat digunakan Otsu Threshold dan jika gambar sperma yang dianalisis intensitasnya tidak merata akan lebih bangus menggunakan Local Adaptive Threshold, dengan demikian untuk melakukan ekstraksi fitur lebih bagus, namun dari beberapa frame (bingkai) sperma yang diujicoba secara acak didapatkan akurasi yang lebih menggunakan proses otsu threshold yaitu 82% dibandingkan dengan menggunakan proses local adaptive threshold yaitu hanya 52%.
STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK M. Adhi Prasnowo; Arif Khomaruddin; Khoirul Hidayat
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.64.17-24

Abstract

Pengembangan ekonomi kerakyatan merupakan strategi pembangunan yang menempatkan sector ekonomi rakyat sebagai sasaran utama pembangunan. Landasan ekonomi dalam negeri dengan sendirinya dapat terbangun dari perekonomian Indonesia akan mampu lebih mandiri, kokoh dan tidak tergantung dengan perekonomian luar negeri. Sesuai dengan pemikiran dan strategi di atas, maka arah kebijaksanaan ekonomi nasional perlu ditujukan pada sektor-sektor yang sarat dengan kepentingan rakyat, terkait dengan potensi dan kapasitas rakyat, serta sekaligus sesuai dengan sumber-sumber lokal sendiri yang tersedia. Dalam konteks ini sektor industri kecil merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih dan merupakan salah satu langkah untuk membangun ekonomi kerakyatan. Industri pembuatan kerupuk merupakan salah satu produk unggulan di Sidoarjo yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Hal ini dimungkinkan karena pembuatan kerupuk berdasarkan identifikasi dan pemilihan Klaster pengembangan ekonomi lokal (KPEL) mempunyai peranan yang benar dalam menciptakan kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan distribusi pendapatan. Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada matriks QSPM yang didasarkan pada tiga alternatif strategi yang muncul pada tahap pencocokan (matching stage) yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terletak pada strategi “meningkatkan kapasitas produksi“ yaitu sebesar 7,380. Strategi meningkatkan kapasitas produksi ini agar bisa mencukupi kebutuhan pasar yang mengalami peningkatan, serta bisa menjaga persaingan yang semakin ketat.
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK AISI 431 TERHADAP LAJU KOROSI DAN STRUKTUR MIKRO Eddy Gunawan
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.69.55-66

Abstract

Suatu permukaan logam yang berinteraksi langsung dengan lingkungan korosif dengan adanya keadaan ketidakseragaman akan terjadi perbedaan potensial efektif lokal, sehubunan dengan itu makan akan terjadi korosi pada daerah yang lebih anodic daripada permukaan lain disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada material tersebut, misalnya adalah proses heat treatment. Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah baja tahan karat martensitic stainless steel AISI dengan kadar krom 17%, kadar karbon 0,20%, kadar nikel 1,6%. Pada penelitian kali ini akan dilakukan suatu penelitian terhadap pengaruh variasi temperatur pemanasan pada proses heat treatment terhadap laju korosi. Proses heat treatment disini adalah menggunakan temperatur pemanasan : 750ºC, 850ºC, 950ºC, ditahan 30 menit dan di quenching dengan media pendingin air. Dari proses heat treatment tersebut akan dilakukan pengujian kekerasan strukturmikro dan uji laju korosi, dimana metode yang digunakan adalah metode immerse (media korosif HCL). Dari hasil pengujian tersebut di atas didapatkan hasil sebagai berikut : baja tanpa laku panas mengalami laju korosi sebesar 51,8 mpy, untuk baja mengalami laku panas 750ºC dengan holding time 30 menit. Laju korosi specimen 1 adalah 50 mpy, specimen 2 adalah 30 mpy, specimen 3 adalah 76 mpy, specimen 4 adalah 68 mpy, specimen 5 adalah 67 mpy. Untuk laku panas 850ºC, laju korosi specimen 1 adalah 43 mpy, specimen 2 adalah 61 mpy, specimen 3 adalah 46 mpy, specimen 4 adalah 29 mpy, specimen 5 adalah 27 mpy. Untuk laku panas 950ºC, laju korosi specimen 1 adalah 82 mpy, specimen 2 adalah 84 mpy, specimen 3 adalah 78 mpy, specimen 4 adalah 75 mpy, specimen 5 adalah 77 mpy.
Front Cover : TESJ 1(1) editor editor
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER EDUCATION SERVICE QUALITY (HiEdQUAL) Ika Widya Ardhyani; Moses Laksono Singgih
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.65.25-32

Abstract

Kualitas layanan merupakan kunci sukses dalam pemasaran dan bisnis strategi. Peningkatan kualitas layanan terhadap perguruan tinggi merupakan hal yang perlu mendapatkan prioritas, karena kualitas layanan berhubungan erat dengan peningkatan keuntungan kompetitif. UMAHA merupakan universitas swasta di Sidoarjo. Sejak didirikan tahun 1998 hingga 2015 animo masyarakat terhadap UMAHA terus mengalami peningkatan hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar. Namun disisi lain masih terjadi keluhan-keluhan terhadap pelayanan akademik. Berdasarkan hal tersebut, maka pengukuran kualitas layanan pendidikan yang akurat sangat penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dan menjadi pedoman dalam melakukan suatu perbaikan. Item-item dalam penelitian ini diadaptasi dari instrumen HEdPERF dan HiEdQUAL. Pengukuran kualitas layanan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan responden dosen, staf administrasi dan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data, berupa harapan dan persepsi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Kualitas layanan akan di ukur dengan menggunakan model diskonfirmasi SERVQUAL, yang mendefinisikan kualitas dalam hal perbedaan yang muncul antara harapan pelanggan dan persepsi layanan yang sebenarnya. Hasil perhitungan skor SERVQUAL untuk ketiga responden, menunjukkan masing-masing item belum dapat memenuhi harapan pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan semua item yang bernilai negatif.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI Dony Perdana
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.70.67-72

Abstract

Di dalam perkembangan industri, terutama pada bidang permesinan, metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini. Maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memperbaiki sifat-sifat logam diantaranya adalah sifat tahan korosi yang baik. Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas dengan variasi temperatur, yaitu pada spesimen 1 dengan T = 6000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 2 dengan T = 7000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 3 dengan T = 8000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 4 dengan T = 9000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Sebab pada temperatur ini presipitasi karbida akan terbentuk. Kemudian dilanjutkan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan asam sulfat H2SO4. Dari hasil penelitian didapatkan: Pada temperatur 6000C laju korosi sebesar 11,2208931 mpy, Pada temperatur 7000C laju korosi sebesar 12,6235047 mpy, Pada temperatur 8000C laju korosi sebesar 21,0391745 mpy, Pada temperatur 9000C laju korosi sebesar 30.8574559 mpy, dan pada kondisi non heat treatment laju korosi sebesar 1,40261163 mpy.

Page 1 of 2 | Total Record : 12