cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
Studi Pencemaran Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) di Pantai Utara Jawa Izzah Hananingtyas
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.323 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.41-50

Abstract

Logam berat dalam lingkungan perairan akibat pembuangan limbah industri di sepanjang wilayah pantai utara dapat menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Berdasarkan data penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah diketahui adanya kandungan logam berat di perairan Laut Jawa, memungkinkan adanya kotaminasi pada ikan laut hasil Laut Jawa yang didistribusikan ke masyarakat. Hal ini menyimpang dari peraturan pemerintah yang mengatur dan melindungi keamanan pangan yaitu PP Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kadar logam berat Pb dan Cd pada ikan tongkol di Pantai Utara Jawa. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ikan tongkol (Euthynnus sp). Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu 10 ekor ikan tongkol yang berasal dari daerah Kendal, Rembang, Tuban, Batang, dan Jepara. Hasil penelitian ini berdasarkan Peraturan BPOM tahun 2009 dan SNI 7387 tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat pada Makanan, dari 10 sampel terdapat 4 sampel (40%) melebihi batas maksimum cemaran Pb pada ikan (< 0,3 mg/kg) dengan kadar antara 0,420-0,610 mg/kg dan 6 sampel (60%) melebihi batas maksimum cemaran Cd pada ikan (<0,1 mg/kg) dengan kadar antara 0,100-0,300 mg/kg.
Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri Tatag Bagus Putra Prakarsa; Kurnia Ahmadin
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.952 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.31-36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keanekragaman Arthropoda di kawasankarst Gunung Sewu khususnya di wilayah kabupaten Wonogiri. Penelitian ini merupakanpenelitian ekologi komunitas dengan metode Nature Snapshot Experiment (NSE). Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus 2016, bertempat di 3 gua di kawasan karst Gunung Sewu,yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Wonoggiri Jawa Tengah. Arthropoda guayang ditemukan terdiri dari Heteropoda sp., Charon grayi, Theliphonus sp., AsamiidaeF, Philosciasp.,CambalopsidaeF, Geophilus sp., Scutigera sp., TenebrionidaeF, Rhaphidophora dammermani,dan FormicidaeF. Habitat gua Sodong dan Potro Bunder membentuk kelompok tersendiriberdasarkan nilai indeks similaritas Jaccard. Kondisi kerusakan lingkungan gua mendasaripemilihan habitat oleh kelelawar. Sehingga dua gua yang mengelompok hanya dihuni lebihsedikit spesies dibandingkan dengan habitat gua Song Gilap.Kata Kunci: Diversitas, Arthropoda, Gua, Karst Gunung Sewu
Perilaku Reptilia Ketika Gerhana Matahari Parsial di PASTY Yogyakarta Hendro Kusumo Eko Praseyto Moro; Hanifah N; Tanzilla R; Lestariningsih F
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.628 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.37-40

Abstract

Perilaku Reptilia di Pasar Aneka Satwa & Tanaman Hias Yogyakarta diamati ketika peristiwa gerhana matahari parsial pada 9 Maret 2016. Faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban udara diamati dan dicatat. Perilaku Kura-Kura, Biawak, dan Ular diamati dengan metode focal point sampling. Ular cenderung memiliki pergerakan yang terbatas, sedangkan biawak dan kura-kura diam sejenak. Perbedaan perilaku reptilia ketika gerhana matahari sebagian ditentukan oleh jenisnya dan faktor lain yang berbeda-beda.
CmBGI Gene Expression encoding β-glucosidase in melon (Cucumis melo L.) under stress condition Yuanita Rachmawati; Ganies Rizaa Aristya; Budi Setiadi Daryono
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.346 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.1-8

Abstract

CmBGI is the enzymatic genes encoding β-glucosidase that involved in Abscisic Acid (ABA) metabolism of Cucumis melo L. β-glucosidase promotes the accumulation of glucose, fructose, and sucrose, and it might act as a regulator that mediates melon fruit ripening both climacteric and nonclimacteric. ABA mediates adaptive responses to abiotic and biotic stresses. Agricultural Balitbang in 1997 showed that there were approximately 158.600 ha of degraded land scattered in three zones of agroecosystems in Yogyakarta (DIY). One of them is Dlingo Bantul area which has a karst type critical land area. Karst provides stress to the certain plant growth. One way to conserve critical land is making this area for agriculture. Cultivar TACAPA and TA were superior melons that have been developed by Genetic Laboratory of Biology Faculty UGM. This preliminary research was conducted to examine molecular characterization of CmBGI gene expression in cultivar TACAPA and TA which are planted in normal condition medium and in critical land medium treatment. Total RNA was extracted from leaf tissue then Reversed Transcriptase (RT-PCR) to collect cDNA library. cDNA was amplified using specific primer. Spectrophotometry was conducted in λ260 nm and electrophoresis run in 1.5% agarose gel. Control of band chosen was Cm-Actin. CmBGI gene concentration of TACAPA and TA in normal condition medium are in succession 578.5 and 579.4 μg/ml then for critical land medium treatment 743.4 and 773.5 μg/ml. CmBGI band was showed both of TACAPA and TA as ± 1258 bp. Cm-actin was showed band of DNA as ± 445 bp. CmBGI gene concentration in critical land medium treatment which is given greater stress on melons are higher than normal condition. This suggests that the CmBGI gene is expressed more in cultivar TACAPA and TA melons when they are grown under stress condition.
Potensi Bakteri Penambat Nitrogen dan Penghasil Hormon IAA Dari Sampel Rhizosfer Paku Epifit Di Mulut Gua Anjani, Kawasan Karst Menoreh Andi Joko Purnomo; Anisa Anggraeni; Rini Kusuma Astuti; Agustin Budi Lestari; Galuh Ajeng Antasari
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.54 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.9-15

Abstract

Gua Anjani merupakan salah satu gua horizontal yang terletak pada kawasan karst Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah.Gua memiliki ekosistem spesifik dengan berbagai organisme pembentuk ekosistem gua, salah satunya bakteri penambat nitrogen.Bakteri penambat nitrogen merupakan bakteri yang berperan dalam penyediaan nitrogen pada tanah karena bakteri tipe ini mampu menambat nitrat dengan mengoksidasi ion ammonium pada tanah sehingga dapat terikat dengan kuat pada komponen-komponen humus yang menyebabkan nitrat tidak mudah terbilas keluar tanah (Schlegel, 1994). Bakteri penambat N lebih banyak dijumpai pada daerah rhizosfir, sedangkan paku epifit banyak ditemukan di mulut gua.Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkarakterisasi bakteri penambat nitrogen dan penghasil hormone IAA, menghitung kelimpahannya dan menganalisis kemampuan bakteri tersebut dalam menambat nitrogen sehingga dapat dijadikan salah satu landasan untuk mengembangkan dan memanfaatkan bakteri ini secara lebih lanjut . Bakteri ini akan diisolasi dari sampel tanah yang ada di Gua Nguwik di Kawasan Karst Menoreh, Purworejo, JawaTengah.Berdasarkan penelitian didapatkan hasil pengukuran fiksasi nitrogen pada media NB dengan panjang gelombang 420 nm, pada jam ke 24 didaptkan hasil, isolat T1 memiliki rerata 0,416, G2 sebesar 0,408, dan R2 sebesar 0,402. Kemudian pengukuran pada jam ke 48 didapatkan hasil rerata untuk T1 sebesar 0,457, G2 sebesar 0,635 dan R2 sebesar 0,628. Kemudian dari hasil pengukuran terhadap kepadatan sel pada media NFM diketahui bahwa pada jam ke 24, isolat T1 memiliki rerata 1,605, G2 sebesar 1,682 dan R2 sebesar1,679. Kemudian pada jam ke 48 didapat rerata T1 sebesar 1,764, G2 sebesar 1,725 dan R2 sebesar 1,773.
Polisakarida Krestin dari Jamur Coriolus versicolor terhadap hitung Jenis Leukosit Mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis Risa Purnamasari
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 2 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 2, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.524 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.2.16-30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran polisakarida krestin (PSK) dengan waktu pemberian yang berbeda terhadap hitung jenis leukosit mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit betina dewasa jenis Mus musculus strain BALB/C, berumur 8-10 minggu, berat badan berkisar 25-30 g. Polisakarida krestin (PSK) diisolasi dari Coriolus versicolor yang diperoleh dari alam. Infeksi menggunakan Mycobacterium tuberculosis strain H37Rv (ATCC 27294 T). Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai berikut: kelompok I, hanya diberi akuades; kelompok II, hanya pemberian PSK; kelompok III, hanya dengan infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok IV, pemberian PSK sebelum infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok V, pemberian PSK sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok VI, pemberian PSK sebelum dan sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis. Pemberian PSK dilakukan selama 7 hari berturut-turut melalui gavage. Infeksi Mycobacterium tuberculosis dilakukan sebanyak 2 kali dengan selang waktu 1 minggu melalui intraperitoneal. Hitung jenis leukosit dilakukan dengan mengelompokan masing-masing jenis leukosit dalam 100 sel leukosit pada apusan darah, dan data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, kemudian untuk mengetahui signifikansi dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Secara keseluruhan penelitian menunjukkan presentase jenis leukosit dengan jumlah tertinggi adalah neutrofil. Pada kelompok VI presentase monosit dan neutrofil meningkat melebihi normal, sedangkan presentase limfosit menurun, dan presentase basofil dan eosinofil tidak mengalami perubahan. Kesimpulan penelitian ini adalah PSK meningkatkan jumlah leuksosit mencit jenis neutrofil dan monosit pada waktu sebelum dan sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) Menggunakan Media Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) Mashita Andiana
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 1 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.924 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.1.1-8

Abstract

Kultur sel merupakan suatu proses saat sel hidup ditempatkan ke dalam suatu media yang dapat membuat sel tersebut berkembang biak atau tumbuh secara in vitro, Kultur sel dapat berupa kultur sel primer maupun cell line, Metode dalam kultur sel terdiri atas kultur monolayer dan kultur suspensi. Pembuatan media kultur untuk pertumbuhan sel diusahakan memenuhi kriteria. Konstituen dasar dari media kultur yang paling banyak digunakan adalah BSS (Balanced Sald Solution). Untuk mendapatkan pertumbuhan sel yang optimal, media kultur ditambahkan serum. Serum yang biasa digunakan dalam kultur adalah serum anak sapi (calf serum), serum fetus sapi (foetal bovine serum), serum kuda dan serum manusia. Perhitungan sel menggunakan counting chamber. Metode yang digunakan adalah revival kemudian split sel, stor sel dan menghitung sel. Hasil revival jumlah sel tertinggi didapat dari botol nomer 3 dengan jumlah sel 310 yaitu botol dengan sel BHK label tahun 2016, dan hasil split sel yang paling tinggi juga didapat dari botol kultur nomer 3 dengan jumlah sel 345 dan 311.
Koleksi DNA dan Konfirmasi Marka ETH10 Pengkode Sifat Pertumbuhan pada Sapi Pasundan Heni Utami Ningsih; Tatag Bagus Putra Prakarsa; Endang Tri Margawati
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 1 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.402 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.1.9-16

Abstract

Sapi Pasundan secara genetik merupakan generasi dari tetua yang mengalami tekanan inbreeding dari program grading up sapi Ongole dan program grading up sapi Jawa dengan sapi Madura dan sapi Bali. Sifat pertumbuhan merupakan salah satu sifat penting bernilai ekonomis. Salah satu kandidat marka genetik pengkode sifat pertumbuhan yaitu marka mikrosatelit ETH10. Tujuan dari penelitian ini yaitu memahami prosedur konfirmasi marka ETH10 pengkode sifat pertumbuhan pada sapi Pasundan. Sebanyak tiga (3) sampel darah sapi Pasundan (619, 626, dan 602) diambil dari vena caudalis yang digunakan dalam isolasi DNA dengan metode garam pekat. DNA yang dikoleksi kemudian dikuantifikasi menggunakan spektrofotometer untuk mengetahui konsentrasi DNA (λ260) dan kemurnian DNA (λ260/λ280). Amplifikasi marka ETH10 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan suhu annealing 60oC dan 35 siklus. Produk PCR gen (fragment) ETH10 divisualisasi pada Gel Agarose 1,5%. Hasil isolasi DNA diperoleh dengan rata-rata konsentrasi DNA sebesar 116,37± 63,37 ng/μl dan kemurnian DNA sebesar 1,72±0,035. Selanjutnya hasil Amplifikasi marka DNA ETH10 pada sapi Pasundan menunjukkan ukuran fragment sebesar 212-224 pb pada ke tiga sampel. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu telah terkonfirmasinya marka ETH10 yang berhubungan dengan sifat pertumbuhan pada sampel sapi Pasundan. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai informasi awal dalam analisis genetik sapi Pasundan
Deteksi Fragmen DNA Rendah Pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada Sampel Mie Instan Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Winarsih Winarsih; Khoirun Nihayati; Romyun Alvi Khhoiriyah
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 1 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.521 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.1.17-22

Abstract

Mie instan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masayarakat Indonesia, selain cara penyajiannya yang cepat dan harganya terjangkau, rasa dari mie instan juga tidak kalah dengan makanan lainnya. Baru-baru ini sedang marak produk mie instan yang di impor dari Korea dan saat ini sedang digandrungi para remaja di Indonesia. Produk tersebut diduga mengandung babi, dugaan tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku instansi yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan dan juga melakukan pengujian terhadap produk obat, makanan, maupun kosmetik yang diduga mengandung bahan berbahaya atau mengandung babi yang tidak umum dikonsumsi di Indonesia karena mayoritas penduduknya yang muslim. Proses pengujian sampel tersebut dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang spesifik terhadap DNA suatu organisme. Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan didapatkan hasil dari 18 sampel mie instan, diketahui sampel dengan nomor 16 positif mengandung DNA cytb babi. Hal tersebut diketahui dari munculnya pita DNA pada daerah 149 bp.
Identification of Active Substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Extract (retracted) Muhammad Muhibbuddin Abdillah; N. R Khoirotun Nazilah; Eva Agustina
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 1 No. 1 (2017): Biotropic, Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.126 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2017.1.1.23-31

Abstract

Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah yang banyak tumbuh di negara-negara Arab, terutama kota Madinah. Kurma memiliki lebih dari dua puluh jenis dan yang banyak beredar di Indonesia antara lain kurma ajwa, saudi arabia, tunisia, mesir madu, agal madinah, madinah, dan lulu. Identifikasi senyawa dan kandungan dari kurma jenis ajwa sendiri masih belum pernah dilakukan. Oleh karena itu tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam buah kurma ajwa. Daging buah kurma ajwa diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak daging buah kurma diidentifikasi dengan melakukan uji fitokimia, analisis GC-MS, spektroskopi inframerah (FTIR) dan spektroskopi UV-Vis. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui bahwa terdapat kandungan triterpenoid, flavonoid dan karbohidrat. Hasil analisis FTIR membuktikan bahwa adanya stretching dan bending gugus fungsi molekul seperti gugus –OH, -CH alifatik stretching, alkil, -C=C alifatik stretching / aromatik, aldehid, alkohol, eter, dan -CH aromatik. Pada analisis UV-Vis terdapat serapan di panjang gelombang 286 nm yang membuktikan bahwa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak metanol daging buah kurma ajwa termasuk pada golongan flavanon.

Page 1 of 10 | Total Record : 94