cover
Contact Name
Firdaus
Contact Email
firdaus@unsiq.ac.id
Phone
+6282220833323
Journal Mail Official
firdaus@unsiq.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ, Jl. Raya Kalibeber, Km.03, Wonosobo
Location
Kab. wonosobo,
Jawa tengah
INDONESIA
SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
ISSN : 24429910     EISSN : 2548642X     DOI : http://dx.doi.org/10.32699/spektra.v6i2
Core Subject : Science, Education,
The Spektra: Jurnal Kajian Pendidikan Sains is dedicated to all science practitioners about studies and research of science. Various topics that can be accepted in this journal are: Physics Education, Chemistry Education, Biology Education, Media Development and Learning, Model Evaluation and Assessment of learning, Applied physics, Applied chemistry, Applied Biology, Science Al Quran
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains" : 10 Documents clear
Persepsi Guru IPA Terhadap Pembelajaran STEM Icha Kurnia Wati; S. Suciati; Meida Wulan Sari; Febriani Sarwendah Asri Nugraheni
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.203

Abstract

Abstrak Pendekatan STEM merupakan alat untuk menghadapai abad 21 sekaligus alat untuk membenahi mutu pembelajaran sains di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi guru IPA terhadap pembelajaran STEM. Subjek penelitian adalah guru MGMP IPA di Surakarta dan Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru IPA yaitu: a) Mayoritas guru IPA masih kurang paham mengenai STEM; b) STEM merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan aspek sains, teknologi, matematik dan engineering; c) forum ilmiah seperti seminar, workshop, dan diklat pelatihan merupakan sumber utama promosi STEM bagi guru IPA; d) Mayoritas guru IPA memiliki persepsi bahwa STEM bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan abad 21; e) Guru sangat tertarik menerapkan STEM dalam pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan 85% responden telah menerapkan pembelajaran STEM dalam rancangan pembelajarannya; f) STEM merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum 2013 dan abad 21; g) mayoritas guru IPA merasa masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran STEM. Studi mengenai persepsi guru terhadap suatu pembelajaran berperan penting dalam penyusunan gagasan program-program pengembangan profesionalisme guru. Program tersebut harus sesuai dengan kebutuhan guru dalam hal pengetahuan konten dan pedagogis untuk menerapkan pembelajaran STEM di kelas.Kata Kunci: Persepsi guru IPA, STEM  AbstractThe STEM approach is a tool to face the 21st century as well as a tool to improve the quality of science learning in Indonesia. This study aims to explore the perception of science teachers on STEM learning. The research subjects were MGMP science teachers in Surakarta and Karanganyar. This research is a case study research. The instrument used is a questionnaire. The results showed that the perceptions of science teachers were: a) The majority of science teachers still did not understand STEM; b) STEM is a learning approach that integrates aspects of science, technology, mathematics and engineering; c) scientific forums such as seminars, workshops, and training and education are the main sources of STEM promotion for science teachers; d) The majority of science teachers have the perception that STEM is useful in improving 21st century skills; e) Teachers are very interested in applying STEM in learning. This is evidenced by 85% of respondents have implemented STEM learning in their learning design; f) STEM is a learning approach that is relevant to the 2013 curriculum and 21st century learning; g) the majority of science teachers still find it difficult to implement STEM learning. The study of teachers' perceptions of learning plays an important role in formulating ideas for teacher professional development programs. The program must match the teacher's needs in terms of content and pedagogical knowledge to implement STEM learning in the classroom..Keywords: Science teacher perceptions, STEM
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEKANIKA BERBASIS PBL UNTUK MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI 5.0 Eko Juliyanto; Eli Trisnowati
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.208

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) mengambil peran penting pada revolusi industry 5.0. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih problem solving adalah pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL). Salah satu mata kuliah di program studi Pendidikan IPA yang dapat digunakan untuk pengembangan LO problem solving adalah mata kuliah mekanika. Bahan kajian mekanika berkaitan dengan gerak benda yang banyak berkaitan dengan dunia nyata dan kehidupan sehari-hari mahasiswa, sehingga lebih mudah untuk menyusun bahan ajar berbasis problem based learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis model pembelajaran problem based learning (PBL). Dengan tersusunnya bahan ajar tersebut diharapkan dapat melatih mahasiswa kemampuan problem solving yang mana sangat dibutuhkan dalam menghadapi revolusi industry 5.0. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan. Pada penelitian ini tahap pengembangan sampai pada tahap validasi bahan ajar oleh ahli. Instrumen yang digunakan untuk melakukan validasi adalah lembar validasi. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa ada indikator PBL yang kurang baik dilaksanakan, yaitu penyelidikan individu maupun kelompok (dengan skor 2.43 dari 4.00), serta analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah mahasiswa oleh dosen (dengan skor 2.49 dari 4.00). Karateristik buku ajar berbasis PBL yang mampu menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah era revolusi industri 5.0 adalah dengan menyajikan permasalahan nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan tipe pertanyaan terbuka. Hasil validasi ahli materi menunjukkan bahwa materi yang disusun pada buku ajar mekanika yang dikembangkan sangat baik dengan skor total rata-rata 3.64 dari skor maksimum 4 dengan katagori sangat baik. Hasil validasi ahli pengembangan buku ajar menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan memiliki katagori sangat baik dengan skor 3.38 dari nilai maksimum 4. Luaran yang telah dihasilkan dalam penelitian ini adalah publikasi dalam jurnal nasional ber-ISSN yang sudah di-accepted dan draf bahan ajar mata kuliah mekanika.
SOCIO-SCIENTIFIC STUDY: RELATIONSHIP OF STUDENTS' SOCIAL INTERACTIONS WITH NATURAL SCIENCES LEARNING OUTCOMES Mohammad Archi Maulyda; Muhammad Erfan
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.204

Abstract

Social interactions that occur between individuals in natural sciences are called socio-scientific. Socio-scientific norms are rules derived from mathematical values brought into the social context.  norms are seen as being able to increase students' understanding. The main focus in this research are, (1) Analyzing social content in elementary natural sciences learning courses; (2) Describe the process of social interaction on research subjects; and (3) describe the relationship between social interaction and natural sciences learning outcomes. This type of research is quantitative with a descriptive approach. Study subjects was 100 prospective elementary school teachers. Data collection techniques was using survey methods and analysis of student’s final exam in natural sciences test. Data analysis uses simple linear regression analysis. From the research, the results are obtained: (1) Mathematical content in the lecture process has been raised by the lecturer. The lecture system in the form of group discussions can improve students' communication, courage and collaboration skills. (2) The description of students' social interactions can be modeled. Social interaction models show social interaction can be in the form of associative and dissociative. (3) There is a relationship between social interaction with learning outcomes in natural sciences. The relationship is quite strong, and social interaction influences student natural sciences learning outcomes
PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWREJO ENDAH PUJI LESTARI
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan handout berbasis guided note taking, 2) mengetahui respon peserta didik, 3) mengetahui peningkatan berpikir kritis setelah setelah menggunakan handout berbasis guided note taking kelas XI SMA Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R and D). Tahapan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dari Borg & Gall yang disederhanakan menjadi 5 langkah meliputi: 1) penelitian pendahuluan, 2) pengembangan produk awal, 3) validasi ahli dan revisi, 4) uji coba, 5) produk akhir. Hasil penelitian ini adalah: 1) handout berbasis guided note taking yang sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas XI SMA berdasarkan penilaian Dosen ahli sebasar 93,7%, 2) respon peserta didik tinggi berdasarkan skor persentase rata-rata respon peserta didik terhadap handout berbasis guided note taking sebesar 81%, 3) handout berbasis guided note taking mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan nilai standad gain sebesar 0,655 dalam kategori sedang.
Tinjauan Konsep Fisika pada Jembatan Penghubung Antara Desa Gasing dengan Desa Muara Sugih, Banyuasin Jennyfer Ocha Canticha; Mutia Eka Salsabila; Apit Fathurohman
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.196

Abstract

Jembatan adalah suatu kontruksi yang berfungsi untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan, rintangan ini biasanya jalan lain yang berupa jalur air atau jalan lintas biasa. Pada umumnya jembatan yang direncanakan dapat berfungsi selama masa layan tertentu. Dalam masa layaknya jembatan memerlukan pemeliharaan, karena usia akan mengalami degradasi, baik disebabkan karena durabilitas material jembatan, kondisi lingkungan maupun bencana alam yang dapat mengurangi kemampuan layan tersebut. Jembatan adalah istilah umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang melintasi sungai, danau, rawa, jurang maupun rintangan lainnya. Tahapan penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan melakukan studi literatur melalui jurnal yang terkait dengan materi, dengan pengamatan langsung  pada kontruksi jembatan gasing,dan pengolahan data dari hasil yang telah di dapatkan pada saat melakukan pengamatan langsung. Jembatan gasing laut merupakan jembatan yang berada di Gasing, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Jembatan ini memiliki ukuran yang cukup panjang yang menghubungkan antara Desa Gasing (Talang Kelapa) dan Desa Muara Sugih (Tanjung Lago). Jembatan Gasing ini termasuk kedalam golongan jembatan kantilever. Jembatan kantilever adalah jembatan panjang yang mirip dengan jembatan sederhana yang terbuat dari batang pohon atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah. Jembatan Gasing juga termasuk ke jenis jembatan dengan rangka baja.
Penilaian Kemampuan Representasi Grafik Mahasiswa pada Konsep Gerak Parabola Berbantuan Video Simulasi Software Modellus Fitria Nur Rahma; Eko Setyadi Kurniawan
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.215

Abstract

Penggunaan grafik pada sajian data sebuah eksperimen berperan penting dalam proses penerimaan informasi dan pengambilan solusi dalam sebuah permasalahan. Pada pengamatan sejauh ini, mahasiswa masih kesulitan merepresentasikan sebuah grafik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kesulitan mahasiswa dalam mengintepretasikan grafik dan menemukan solusi permasalahan. Untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengintepretasikan grafik, digunakan salah satu media pendukung yaitu software Modellus. Salah satu simulasi sederhana yang dapat dibuat adalah gerak parabola. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan instrument berupa soal pre-test dan soal post-test. Penilaian kemampuan mahasiswa dalam merepresentasikan grafik berada dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 64,64%. Setelah diberikan video simulasi gerak parabola dengan software modellus, penilaian kemampuan mahasiswa dalam merepresentasikan grafik meningkat sebesar 16,36% sehingga menjadi 81,0%. Penilaian kemampuan mahasiswa setelah diberikan video simulasi gerak parabola dapat dikatakan baik.
ANALISIS EFFECT SIZE PENGARUH BAHAN AJAR CETAK BERUPA MODUL PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Rissa Pramita; Asrizal Asrizal; Festiyet Festiyet
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.218

Abstract

The 21st century is marked as the century of openness or the century of globalization. In other words, human life in the 21st century undergoes fundamental changes that are different from the order of life in the previous century. The 2013 revised 2017 curriculum is one of the efforts made by the government to improve education in Indonesia. Where the 2013 revised 2017 curriculum integrates four things in learning, namely 1) strengthening character education, 2) literacy movement, 3) 4C skills, and 4) Higher Order Thinking Skill (HOTS). This study focuses on the 4C skills, namely critical thinking. In improving critical thinking skills, supporting learning resources are needed. One of them is printed teaching materials in the form of learning modules according to the characteristics of students. This study focuses on the effect of printed teaching materials in the form of learning modules on students' critical thinking skills. This study aims to determine how much influence printed teaching materials in the form of modules have on students' critical thinking abilities. The research method used is the article review method by reviewing 20 journal articles at the junior and senior high school level on science and physics material. From the data analysis that has been carried out, it can be concluded that printed teaching materials in the form of modules have a significant influence on students' critical thinking skills. This can be seen from the results of the analysis of the material at the education level, learning models and the results of the analysis of all journals based on learning modules on students' critical thinking skills
Spektrum Cahaya Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Praktikum Fisika Lusiana dewi; Makrifatul Hasanah; Nugroho Prasetya Adi
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.216

Abstract

Spectrometer merupakan instrument yang digunakan untuk mengamati dan mengukur sudut deviasi cahaya datang yang dikarenakan pembiasan dan dispersi oleh medium. Spectrometer pada umumnya berfungsi untuk menganalisis cahaya yang datang dari sumber cahaya dengan menggunakan kisi difraksi dalam proses penggunaan nya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis kuantitatif dengan membandingkan hasil analisis alat dengan persamaan matematis. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan alat pengukur panjang gelombang cahaya serta mengetahui pengaruh variasi merk dan daya lampu, celah kolimator, dan jarak teleskop terhadap hasil pembiasan cahaya oleh prisma. Hasil penelitian menunjukkan telah dihasilkan alat spectrum cahaya serta tidak terdapat pengaruh antara hasil pembiasan dengan variasi merk dan daya lampu, celah, dan jarak teleskop.
INOVASI BATAKO PLASTIK Tri Hastuti
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.209

Abstract

Saat ini hampir semua orang menggunakan plastik untuk keperluan sehari-hari. Hal ini menyebabkan meningkatnya sampah plastik di lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan solusi untuk mengurangi limbah sampah plastik, salah satunya dengan memanfaatkan sampah plastik diubah menjadi biji plastik kemudian dicampurkan dalam pembuatan batako. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan batako dengan mencampurkan biji plastik serta pengaruh biji plastik terhadap sifat fisis dan mekanik batako. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.  Kadar  biji  plastik  yang  digunakan dalam campuran batako adalah: 5%, 10%, 15%, 20%, 25%  dari  penggunaan  pasir.  Hasil penelitian menunjukkan batako yang dihasilkan adalah: sifat fisis batako ukuran 360 mm x 90 mm x 150 mm dalam kategori sedang serta tidak memiliki keretakan, sudut siku-siku tidak mudah dirapikan. Sifat mekaniknya kuat tekan dapat dikategorikan batako mutu III, daya serapnya 10,94%-11,58% dan berat jenisnya semakin banyak campuran biji plastik akan semakin ringan. Batako biji plastik yang memenuhi syarat SNI nomor 03-0349-1989 adalah batako dengan campuran biji plastik dibawah 15 %.dan dapat digunakan sebagai dinding.
Bagaimana Menjadi Guru Sains di Era 4.0 bagi Generasi Y dan Z? Panggih Priyambodo; Wulandari Saputri
JURNAL SPEKTRA Vol 7, No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v7i2.217

Abstract

Proses pembelajaran sains di era 4.0 bagi generasi Y dan Z membutuhkan perhatian khusus mengingat kedua generasi ini memiliki karakteristik yang relatif berbeda dengan generasi sebelumnya. Kedua generasi ini memiliki kehidupan yang sangat akrab dengan teknologi namun kurang dalam hal bersosialisasi. Pembelajaran sains di era 4.0 tidak boleh hanya menekankan pada aspek pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan hidup di abad 21. Hal ini sebagaimana hakikat sains itu sendiri yang meliputi produk, proses, dan pendekatan nilai, sikap, serta keterampilan. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi guru sains di Era 4.0 bagi generasi Y dan Z di antaranya: (a) menerapkan pembelajaran sains berpendekatan saintifik, (b) mengupayakan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), (c) mengembangkan pembelajaran berbasis teori multiple intelligences, (d) mengkolaborasikan pembelajaran dengan teknologi informasi, dan (e) mengintegrasikan pembentukan karakter dalam proses pembelajatan. Selain itu, guru sains era 4.0 juga harus memiliki kompetensi berikut, di antaranya: (a) educational competence, (b) competence for technological commercialization, (c) competence in globalization, (d) competence in future strategies, dan (e) conselor competence, Penerapan pembelajaran dan penguasaan kompetensi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi Y dan Z.

Page 1 of 1 | Total Record : 10