cover
Contact Name
Hamdan Sugilar
Contact Email
Hamdan Sugilar
Phone
-
Journal Mail Official
pmtk@uinsgd.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Analisa
ISSN : 25495135     EISSN : 25495143     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal Analysa Is a Journal published by Department Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Starting Year 2013. Emphasizing On Aspects Related to Mathematics Learning Include: Curriculum, Strategy / Method, Learning Media, Evaluation, Psychology of Mathematics Learning, Didactical Mathematics , Thinking Process and Development of Mathematics, History / Philosophy of Mathematics and Other Mathematics Education. Journal Analysa is published twice a year in June and December with 5 articles per number or 10 articles per year. Copyright Department of Mathematics Education UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016" : 5 Documents clear
Penerapan Problem Posing Dengan Teknik Learning Cell Terhadap Pemecahan Masalah Matematik Siswa Zela Halida Zia; Yayu Nurhayati Rahayu; Jarnawi Afgani Dahlan
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5377

Abstract

Matematika memiliki peran penting bagi siswa agar siswa memiliki kemampuan untuk berfikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah serta memiliki bekal pengetahuan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi berdasarkan wawancara, siswa masih acuh terhadap pembelajaran matematika terutama dalam memecahkan masalah. Oleh kerena siswa perlu dilibatkan secara aktif dengan model pembelajaran yang baru salah satunya Problem Posing. Penelitian ini untuk melihat penerapan Problem Posing dengan teknik Learning Cell terhadap pemecahan masalah matematika siswa. Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, tes, dan angket skala sikap. Secara keseluruhan aktivitas guru dan siswa sudah mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan Teknik Learning Cell, model pembelajaran pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell dan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Posing tanpa Teknik Learning Cell dengan model pembelajaran Konvensional.
Perbandingan model generative learning dan model guide discovery learning meningkatkan komunikasi matematis siswa Wedi Septian; Rahayu Kariadinata; Yayu Nurhayati Rahayu
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana gambaran proses  pembelajaran menggunakan model Generetive Learning (GL) dan model Guide Discovery Learning (GDL) serta kualitas peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran dengan model GL, model Guide Discovery Learning dan model  Konvensional, perbedaan pencapaian antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model GL, model GDL dan model  Konvensional dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan  model GL dan model GDL. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan model GL dan model GDL terlaksana dengan baik, peningkatan kemampuan komunikasi matematis setelah memperoleh pembelajaran dengan model GL, model GDLdan model  Konvensional  dengan kriteria peningkatan ketiga kelas berturut-turut yaitu sedang, tinggi dan sedang, terdapat perbedaan pencapaian kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model GL, model GDL dan model Konvensional serta sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model GL dan model GDL bersikap positif.
Penerapan Model Knisley untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Wulan Purnamasari
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5380

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilakukan di kelas VII SMPN 51 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah: gambaran pembelajaran matematika siswa dan guru yang menggunakan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas terstruktur dan tugas biasa, perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas terstruktur, tugas biasa dan pembelajaran konvensional, kualitas peningkatan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas terstruktur dan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas biasa, serta sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas terstruktur dan melalui tugas biasa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode berbentuk Nonequivalent (Pretest dan Posttest) Control Group Design. Data yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian berupa tes dan nontes. Setelah dilaksanakan observasi dan dianalisis. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh: gambaran aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan menjadi semakin baik, terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika Knisley melalui tugas terstruktur, model pembelajaran matematika Knisley dan pembelajaran konvensional, kualitas peningkatan yang diperoleh yaitu kualitas rendah, serta siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran matematika Knisley
Pengaruh Penggunaan Media Lottery Card Terhadap Pencapaian Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Segiempat W A Safitri
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5359

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang menggunakan pembelajaran dengan Media Lottery Card berkelompok dan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan, perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa, sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Media Lottery Card berkelompok dengan pembelajaran yang menggunakan media Lottery Card berpasangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Hasil penelitian (a) Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan sebesar 26%. Persentase aktivitas guru yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 57% menjadi 78,6%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. Persentase aktivitas siswa yang menggunakan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan mengalami peningkatan dari 54% menajdi 82%. (b) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa antara yang menggunakan pembelajaran konvensional, pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok dan yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan. (c) Sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berkelompok bersikap positif sedangkan sikap siswa yang menggunakan pembelajaran dengan media Lottery Card berpasangan bersikap negatif
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Geometri Van Hiele Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Example Non Examples Nanang Suherman
Jurnal Analisa Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Terbit Bulan Juni Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i2.5379

Abstract

Pokok bahasan geometri yang berhubungan dengan visualisasi gambar seringkali mengakibatkan siswa tidak senang dalam menghadapi pelajaran matematika. Jika dihubungkan dengan kemampuan berpikir matematis maka kemampuan yang paling cocok untuk dikembangkan berdasarkan masalah tersebut adalah kemampuan berpikir geometri Van Hiele. Tahapan berpikir geometri Van Hiele terdiri dari tahap pengenalan, analisis, pengurutan dan deduksi. Untuk mengaplikasikannya peneliti menggunakan model pembelajaran Example non Examples yang sejalan dengan berpikir geometri Van Hiele karena menggunakan media gambar. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa di kelas, kemampuan berpikir geometri Van Hiele siswa, dan sikap siswa. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMPN 8 Bandung kelas VIII-C semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar  yang berupa tes formatif dan post tes. Untuk memperoleh data mengenai sikap siswa digunakan angket skala sikap. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa aktifitas guru dan siswa mengalami peningkatan untuk setiap siklus, kemampuan berpikir geometri Van Hiele siswa untuk setiap siklus pada sebagian besar siswa tergolong penguasaan tinggi dan lengkap, kemampuan berpikir geometri Van Hiele siswa diseluruh siklus pada sebagian besar siswa tergolong penguasaan tinggi dan lengkap. Dan hampir seluruh siswa bersikap positif terhadap pelajaran matematika, pembelajaran Example non Examples, dan soalsoal geometri Van Hiele. Terlihat dari rata-rata skor sikap siswa untuk setiap indikator selalu lebih besar dari pada skor netral siswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 5