cover
Contact Name
Dwi Susanto
Contact Email
jurnalfibuns@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfibuns@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Haluan Sastra Budaya
ISSN : 08520933     EISSN : 25491733     DOI : -
Core Subject : Education, Art,
Haluan Satra Budaya (HSB) is a biannual scientific journal of humanities published by the Faculty of Cultural Sciences, Universitas Sebelas Maret, Indonesia. This journal issues research papers, conceptual frameworks, and case studies are drawn from a wide range of disciplines, Language and Linguistics, Art, Literature, as well as Culture (anthropology, history, and archeology).
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
STRATEGI KIKI SULISTYO DALAM ARENA SASTRA INDONESIA Dharma Satrya HD
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.20046

Abstract

This paper discusses Kiki Sulistyo’s strategy for reaching position in Indonesia literary field. This research applied phenomenology and structural analysis method. Data were gathered by interview and objectification from social structure. The style of the writers’ poems and his consciousness toward Lombok were analyzed by phenomenology. The research result shows that Lombok literary field is denoted as the economy upside. Kiki Sulistyo denounces the world economy, thus moving within the production of a restricted arena. Kiki Sulistyo created literature as a movement, so he formed Akar Pohon community. Through this community, he generates a young poet and simultaneously undertakes a project of publishing works. Two anthologies of poetry he published brought him to the position of a legitimate poet. The legitimacy is given by poets, literary scholars, and institutions
KONSTRUKSI GENDER MELALUI REPRESENTASI ALAM DALAM PUISI POST SCRIPTUM KARYA TOETY HERATY DAN THE SNAKE CHARMER KARYA SAROJINI NAIDU Nimas Diah Putri Ayu Dewi Nastiti; Syaiful Qadar Basri
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.759 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v2i2.24926

Abstract

Perempuan dianggap memiliki hubungan spesial dengan alam. Hubungan spesial tersebut dapat dilihat dalam kata “Ibu Pertiwi”. Kata “Pertiwi”  memiliki arti “Bumi” dan disandingkan dengan kata “Ibu” sebagai sebuah ungkapan yang menunjukkan perempuan sering dikaitkan dengan alam. Kedekatan tersebut dapat dianggap sebagai sebuah anugerah sekaligus bentuk stereotip. Tulisan ini menganalisis dua puisi Post Scriptum karya Toety Heraty dan The Snake Charmer karya Sarojini Naidu. Melalui dua karya tersebut, penelitian ini melihat cara perempuan direpresentasi melalui simbolisasi alam sehingga dapat menjawab apakah kedekatan perempuan dan alam merupakan konstruksi sosial ataukah bentuk yang sebenarnya. Tulisan ini menemukan bahwa hubungan perempuan dan alam dalam puisi Post Scriptum merupakan hal yang tidak patut untuk dirayakan. Pengaitan alam dan perempuan menunjukkan adanya operasi kuasa niliai-nilai sosial (Cultural Ecofeminism). Puisi The Snake Charmer  ditemukan bahwa hubungan alam dan perempuan merupakan hal istimewa yang menunjukkan keagungan dan kesucian perempuan (Essentialism Ecofeminism). Dalam konteks ini, analisis kedua puisi dikaitkan dengan konteks budaya yang melatarbelakangi penulisan karya.
TIMUR YANG MISTIS DAN BARAT YANG LOGIS: REPRESENTASI PASCAKOLONIAL DALAM CERPEN "SUSUK KEKEBALAN" (2010) KARYA HAN GAGAS Ahmad Mustolih; Hary Sulistyo
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.242 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v2i2.21404

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai cerpen Susuk Kekebalan karya Han Gagas dengan teori Orientalisme Edward W. Said. Cerpen tersebut bercerita mengenai kondisi representasi konflik politik 1965. Dalam konfilk itu, relasi superioritas dan inferioritas tersebut merupakan representasi antara dikotomi oposisi biner antara Barat dan Timur. Selain itu, dalam kacamata Barat, Timur sering kali dianalogikan sebagai pihak yang lemah, mistis, antah berantah, dan tidak logis, sedangkan Barat adalah oposisi biner yang sebaliknya. Penelitian ini melihat aspek  superioritas dan inferioritas, yang mistis dan logis, dan melihat korelasinya dengan kondisi historis khususnya dengan aspek kesejarahan di era kolonial. Timur direpresentasikan dalam diri Warok Wulunggeni dan Warok Wirodigdo, yang mistis dan mudah di adu domba. Representasi Barat dalam diri Bapak bersenapan yang cerdas, superior, dan representasi dari kekuasaan. Hasil penelitian ini adalah bahwa meskipun Timur dalam kacamata Barat berada dalam posisi lemah dalam hierarki kekuasaan, di sisi lain nilai-nilai Timur seperti setia kawan, jiwa ksatria, dan kemistisan dengan memasang susuk, membuat Timur memiliki nilai dekonstruktif terhadap sudut pandang Barat
AUTENTISITIAS KEBAHAGIAAN DALAM NOVEL “PUTRA SALJU” (2011) KARYA SALMAN EL-BAHRY: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Abdul Basid; Hasan Basri; Imroatul Ngarifah; Muh. Zuhdy Hamzah
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.34 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bentuk autentisitas kebahagiaan dalam novel Putra Salju (2011) karya Salman El-Bahry berdasarkan perspektif psikologis. Selain itu, tujuan yang lain adalah mengungkapkan cara manusia untuk mencapai autentisitas kebahagiaan tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik model interaktif dan menggunakan sumber data utama novel Putra Salju karya Salman El-Bahri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga bentuk autentisitas kebahagiaan dalam hidup manusia, yaitu hidup yang menyenangkan, hidup yang baik, dan hidup yang berarti. Manusia melakukan upaya untuk mencapai tiga bentuk autentisitas kebahagiaan, yakni senantiasa memiliki sikap yang optimis, sikap kebijaksaan, keberanian, kemanusiaan, kesederhanaan, dan transendensi. 
THE CONSTRUCTION OF MASCULINITY IN THE REALITY SHOW "MASTER CHEF US" SEASON FIVE Adithea Rake Sanjaya
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.689 KB)

Abstract

Culture of masculinity has been constructed since the day men were born. It is constructed by state apparatus of a culture; family, law, religion, and media. Professional kitchens are today, and have historically been, male dominated. This masculinity is in male domination in kitchen definitely that is in contrast to women gender role regarding to kitchen. One of reality show was Master Chef US season Five took three professional male chefs as judges, they are: Gordon Ramsay, Graham Elliot and Joe Bastianich. This competition has 50% male contestants. The masculinity domination was reflected in Judges who managed and implemented the competition by their own characteristic related to masculinity. Because they had the best experiences about culinaries, business and networks. Some of masculine areas are physical, functional, sexual, emotional and intellectual. It also includes gender stereotype. But in this competition there were special masculinity domination as the result of research that reflected and represented Judges’ power. The results of masculinity domination were playing leadership role, aggressiveness, discipline, strength, independence and determination. Most of them related to the judges experiences, characteristics, expressions and attitudes during competition went on. However, this research had lack that had to be completed. It might to be complemented by researching one of masculinity domination stereotypes in order to be focus and get much discussion, understanding and knowledge. It also needs comparison with other variable to know the differences each other.
SASTRA HIJAU DAN PEMBELAJARAN SASTRA ANAK: ALTERNATIF GERAKAN EKOLOGIS DALAM PUISI Bernadetta Lisa Andika Permatasari
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.875 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v2i2.4592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sastra hijau dalam pembelajaran puisi kontemporer. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan pembelajaran. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas XII SMA Kristen Cita Hati Surabaya tahun ajaran 2016/2017. Analisis data yang dilakukan adalah (1) inventarisasi data, (2) klasifikasi data, (3) identifikasi data, (4) refleksi, dan (5) persepsi hasil analisis data. Prosedur pengembangan yang dilakukan adalah (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) uji coba di dalam kelas, (3) mengevaluasi keefektifan model environmental learning, dan (4) merevisi materi pembelajaran yang dikembangkan melalui model environmental learning. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model dan strategi sastra hijau pada pembelajaran puisi kontemporer melalui berbagai tahap penulisan dan interpretasi puisi.
DARI RITUAL MENUJU KOMERSIAL: PERGESERAN TRADISI RUWAHAN DI KELURAHAN SUKOREJO, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN KLATEN Kinanti Bekti Pratiwi
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.921 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v2i2.23306

Abstract

Tradisi ruwahan sebenarnya adalah peninggalan ajaran agama Hindhu. Selanjutnya, ritual ini diubah sering masuk agama Islam dalam  masyarakat Jawa. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan pergeseran atau perubahan ritual ruwahan di Sukorejo, Wonosari, Klaten. Objek kajiannya adalah masyarakat desa itu yang melakukan ritual ini. Sudut pandang yang digunakan adalah sosiologis. Hasil yang dicapai dalam tulisan ini ada beberapa. Pertama, persegeran itu karena masuknya nilai-nilai Islam yang dipadukan dengan aspek akal dan pikiran. Kedua, perubahan muncul dari tradisi untuk kegiatan ritual spritual menjadi aspek komersial dan ekonomi. Ketiga, keterlibatan warga menjadi plural dan semua aktif dalam hal komersialisasi atau persoalan ekonomi dan hiburan kecil dalam monteks perubahan urban culture dalam pembangunan kota Klaten. 
VARIASI LEGENDA KAMANDAKA BERDASARKAN TRANSMISI MASYARAKAT PENDUKUNG Widya Putri Ryolita
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.071 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v2i2.22012

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian sastra lisan yang  bertujuan mengangkat potensi lokal (kearifan lokal). Dengan metode deskriptif analitik dan teori fungsi Finnegan, penelitian  menyelidiki tiga variasi cerita legenda Kamandaka yang didasarkan pada transmisi dan fungsi cerita tersebut. Tiga variasi tersebut adalah pertama versi dari Sri Yulianingsih, juru kunci petilasan Carangandul, versi Budi Sasongko (keturunan kerajaan Pasirluhur), dan  Carlan (pengurus situs purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyumas). Tiga variasi tersebut menghasilkan fokus penceritaan yang berbeda-beda, terutama pada cara mengungkapkan ide-ide kepada pendengar. Versi Sri Yulianingsih menceritakan kehidupan Kamandaka sampai Patih Carangandul untuk tujuan mengumpulkan modal sosial bagi Sri Yulianingsih. Versi Budi Sasongko lebih banyak menceritakan kehidupan Kamandaka sampai pada keturunannya untuk tujuan modal simbolis bagi dirinya sendiri. Versi Carlan lebih banyak menceritakan situs-situs purbakala untuk potensi wisata sejarah yang berkaitan dengan tempat-tempat di dalam cerita Kamandaka dan berfungsi sebagai sarana meningkatkan karirnya.
THE REPRESENTATION OF POWER AND DOMINATION IN ASSASSIN’S CREED: A MULTIMODAL CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Clerensia Tian Sunarto; Albert Tallapessy; Sabta Diana
Haluan Sastra Budaya Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.506 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v3i1.32790

Abstract

This study aims to reveal the power of dominant group which is from different social class and status. The data source is a movie entitled Assassin’s Creed which is downloaded from internet. The theory of Generic Structure is used to identify the elements of the movie and to collect the data. The data are analysed in the form of shots and clauses which is visual and linguistics element. The linguistics data are analysed by using Systemic Functional Linguistics (SFL) by Halliday (2004) the other hand, the visual data are analysed by using Systemic Functional Visual Element by Kress and Van Leeuwen (2006). Therefore, this research is Critical Discourse analysis (CDA) study. The research’s finding is the power that represents by the dominant people which is constructed in Assassin’s Creed.
MITOS LORELEI DARI WAKTU KE WAKTU: KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALISME PADA TIGA LIRIK LORELEI TAHUN 1823, 1981, DAN 2013 Griselda Febrina Talitha; Lisda Liyanti
Haluan Sastra Budaya Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.454 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v3i1.25730

Abstract

This study analised the theme of the myth contained in three lyrics of Lorelei from three different times. Lorelei is a mythical woman whose name is taken from a cliff on the Rhine. This research will refer to the relationship between women (Lorelei) and male figures and the relation will be analyzed through the perspective of existentialist feminism using two main concepts, Men as Subjects and Women as Other Figures. The author chose the Lorelei-lyrics from three different time, Heinrich Heine's Lorelei (1823), Dschinghis Khan's Loreley (1981), and Faun's Lore Lay (2013) to show the Lorelei myth displayed in different era. Through the study of existentialism feminism, it can be seen that Lorelei is still described as the object which is marginalized by the strong myth of the fame fatale. Although the depictions of Lorelei's subjectivity can be found in some parts of the lyrics by Dchingis Khan (1981) and Faun (2013), but those depictions are still very vague. Keywords: Myth, Lorelei, Existentialism Feminism, Men, Women

Page 3 of 10 | Total Record : 91