cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
momentumjournal@unikama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Momentum: Physics Education Journal
ISSN : 25489127     EISSN : 25489135     DOI : 10.21067
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2018)" : 6 Documents clear
Keterampilan berpikir kritis pada Bounded Inquiry Lab: analisis kuantitatif dan kualitatif Anisak Intan Eka Prani; Parno Parno; Arif Hidayat
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.306 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v1i1.2217

Abstract

Abstract: Critical thinking skills as an important skill in the 21st century is a major goal of science education. Therefore the researchers develop various learning strategies to enhance and develop students' critical thinking skills. They develop learning materials that integrated with ability to think critically. However, the strategy makes students less understand to the concept of the material. Learning strategy as bounded inquiry lab model can improve both critical thinking skill and students' comprehension of the material. This study aims to determine effectiveness of bounded inquiry lab to critical thinking skills in high school students. This study focuses on hydrostatic pressure, Pascal's law, and Archimedes’ law. Mixed methods of embedded model design were used during the study. A total of 30 students in major natural science program undergo pre test, followed by learning using bounded inquiry lab, doing post test and then interview. The results showed that students' critical thinking skills on hydrostatic pressure, Pascal's law, and Archimedes’ law increased from an average of 20.00 in pretest to 80.67 in post test. In addition, students said that they can improve their understand concepts of matter, determine the variables, how to create and test hypotheses through scientific work, and make good conclusion through classroom learning. So, bounded inquiry lab should be used as an alternative learning to enhance critical thinking skills in static fluids. Abstrak: Keterampilan berpikir kritis sebagai keterampilan penting di abad 21 merupakan tujuan utama pendidikan sains. Hal tersebut membuat para peneliti mengembangkan berbagai strategi pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Sebagian besar peneliti mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang terintegrasi dengan materi pembelajaran. Namun, strategi tersebut membuat siswa kurang memahami konsep dari materi. Strategi pembelajaran berupa model bounded inquiry lab merupakan salah satu model yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis sekaligus meningkatkan pemahaman siswa pada materi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas bounded inquiry lab terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini berfokus pada materi tekanan hidrostatis, hukum Pascal, dan hukum Archimedes. Mixed methods desain embedded model digunakan selama penelitian. Sebanyak 30 siswa kelas XI IPA SMA menjalani pre test, dilanjutkan dengan pembelajaran menggunakan bounded inquiry lab, mengerjakan soal post test kemudian wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa pada materi tekanan hidrostatis, hukum Pascal, dan hukum Archimedes meningkat dari rata-rata nilai pre test sebesar 20,00 ke nilai post test sebesar 80,67. Di samping itu, menurut siswa, pembelajaran di kelas membuat mereka lebih memahami konsep materi, menentukan variabel, cara membuat dan menguji hipotesis melalui kerja ilmiah, serta membuat kesimpulan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian, bounded inquiry lab dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi fluida statis.
Identifikasi kesulitan siswa SMA pada materi usaha-energi Desella Inna Rahmatina; Sutopo Sutopo; Wartono Wartono
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.472 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v1i1.2240

Abstract

Abstract: This study identified student’s difficulty on doing test about work and energy. This study was conducted on 68 high school students at 11th grade who had took work and energy material. Type of this research was descriptive with survey method. Technique of collecting data was test with 15 items two tier's instruments which have been validated by expert. The student’s reasons in answering were used to identify possible causes of errors. Test result showed that the average student's test score is 50.65 with a scale of 100. Common difficulties for students were applying multiplication of the dot product force acting on objects and the movement objects when the movement of objects is presented through graphs, applying work-kinetic energy theorems, misinterpreting relations of gravity and height of objects on the incline, and determine the graph relation of energy with height object as a description of the movement of objects with parabolic paths and influenced by the external forces of the system. This finding can be used as a reference to overcome student difficulties through appropriate learning strategies. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan siswa SMA dalam mengerjakan soal-soal usaha energi. Penelitian dilakukan pada 68 siswa SMA kelas XI yang telah menempuh materi usaha-energi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dengan instrumen berupa soal pilihan ganda beralasan berjumlah 15 butir yang telah divalidasi oleh ahli. Alasan siswa dalam menjawab digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab kesalahan. Hasil tes menunjukkan bahwa skor tes rata-rata siswa adalah 50,65 dengan skala 100. Kesulitan yang umum terjadi pada siswa yaitu menerapkan perkalian dot product gaya yang bekerja pada benda serta perpindahan benda jika pergerakan benda disajikan melalui grafik, menerapkan teorema usaha energi kinetik, salah memaknai hubungan usaha oleh gaya gravitasi dengan ketinggian benda pada bidang miring, serta menentukan grafik hubungan energi dan ketinggian yang benar sebagai deskripsi pergerakan benda dengan lintasan parabola dan dipengaruhi gaya eksternal sistem. Temuan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa melalui strategi pembelajaran yang tepat.
Eksplorasi LOTS dan HOTS materi optik geometri siswa kelas 12 SMAN 9 Malang Fery Hadi Sutrisno; Supriyono Koes-H; Edi Supriana
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.309 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v1i1.2293

Abstract

Abstract: Higher order thinking is one of the abilities that must be mastered by students. This research is a quantitative descriptive research with the aim to describe how high student’s LOTS and HOTS on topic of geometrical optics. The subjects of the study were the 12th grade MIA students who had learned optics at the previous level. The instrument used consisted of 16 multiple-choice questions related to geometrical optics with reliability coefficient 0.714. An analysis of the descriptive statistics was made to the students' answers according to the cognitive level of the questions. The results of this study indicate that the average LOTS score of students is 44.44 (SD = 22.29) with the highest score of 83.3 and the lowest 25. Furthermore the average HOTS score of students is 53.57 (SD = 22.29 ) with the highest value of 75 and the lowest value of 25. This shows both skills still need to be improved. Based on the results of this study, it can be used as an indicator that student’s high-level thinking ability has to be practiced by a certain learning strategy. Abstrak: Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan seberapa tinggi LOTS dan HOTS siswa pada materi optik geometri. Subjek penelitian adalah siswa kelas 12 MIA yang sudah menerima materi optik pada jenjang sebelumnya. Instrumen yang digunakan berupa 16 soal pilihan ganda terkait materi optik geometri dengan koefisien reliabilitas 0,714. Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap jawaban siswa sesuai tingkat kognitif soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata LOTS siswa adalah 44,44 (SD = 22,29) dengan nilai tertinggi 83,3 dan nilai terendah 25. Selanjutnya nilai rata-rata HOTS siswa adalah 53,57 (SD = 22,29) dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 25. Hal ini menunjukkan keduanya masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa harus dilatih dengan menggunakan strategi belajar tertentu.
Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar Nurul Ain; Choirul Huda
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.542 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v1i1.2368

Abstract

Abstract: One of the features of the 2013 Curriculum is a scientific-based learning approach. The purpose of this study was to describe the understanding, implementation, and barriers of elementary school teachers towards a scientific approach. This research method is descriptive qualitative. Respondents were 50 teachers of SDN at Kecamatan Sukun Malang. Data were obtained through open questionnaire techniques and document Teachers' learning plan. The data are described and analyzed to get an overview of elementary school teacher's understanding of the scientific approach. The results show that the scientific approach can serve as a science process skill and a scientific method. Teachers at the SDN in Kecamatan Sukun Malang understand the scientific approach as a science process skill, not yet understanding the scientific approach as a scientific method. These results can be used as a reference to train elementary school teachers in implementing a scientific approach. Abstrak: Salah satu ciri Kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman, pelaksanaan, dan hambatan guru sekolah dasar terhadap pendekatan saintifik. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Responden sejumlah 50 guru SDN di Kecamatan Sukun Kota Malang. Data diperoleh melalui penyebaran angket terbuka dan dokumen rencana pembelajaran. Data yang diperoleh dideskrpsikan dan dianalisis sehingga didapatkan gambaran umum tentang pemahaman guru Sekolah Dasar terhadap pendekatan saintifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dapat berfungsi sebagai keterampilan proses sains dan metode ilmiah. Guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sukun Kota Malang memahami pendekatan saintifik sebagai keterampilan proses sains, belum memahami pendekatan saintifik sebagai metode ilmiah. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk melatih guru sekolah dasar dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik.
Pembelajaran fisika menggunakan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan proyek ditinjau dari kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa Purwandari Purwandari
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.704 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v2i1.2369

Abstract

Tujuan penelitian: 1). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek. 2). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah. 3). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. 4). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. 5). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 6). Mengetahui adakah interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 7). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Hasil dari penelitian :1) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan Fobs = 12.208 > Fα = 4,02, 2) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah dengan Fobs = 7.826 > Fα = 4,02 3) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kreativitas tinggi dan rendah dengan Fobs = 7.600 > Fα = 4,02 4) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dengan Fobs = 4.564 > Fα = 4,02. 5) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas dengan Fobs = 8.061 > Fα = 4,02. 6) Ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs = 8.910 > Fα = 4,02. 7) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs = 5.122 > Fα = 4,02.
Strategi Mind Map dalam Pembelajaran Group Investigation terhadap Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Siswa Ari Handayani
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.293 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v2i1.2370

Abstract

Abstract: Physics Learning is a learn that is not only emphasized on the concept as a product, but also need to consider the scientific process in learning. Integrated science process skills and learning achievements are two important learning outcomes in learning Newton's legal concepts. Integrating Mind Map strategy in Group Investigation learning will help students in learning. This study aims to assess empirically the influence of Mind Map strategy in Group Investigation study able to improve the skills of science process and student achievement.This research is an experimental research with pretest posttest control group design. This study used three research samples divided into experiment class 1, experiment 2 class and control class. The determination of the three classes was done by cluster sampling sampling technique from population in SMAN 1 Singosari. Research instruments used in the form of multiple choice test instruments and questionnaires. Analysis of hypotesis using one-way MANOVA. The results of this study obtained 0.000 significance less than 0.05 which means there are differences in the science process skills and student achievement learning with mind mapping strategies in Group Investigation learning, students who learn with Group Invesigation learning and students learning with conventional learning. Abstrak: Pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang tidak hanya ditekankan pada konsep sebagai produk, namun perlu juga mempertimbangkan proses ilmiah dalam pembelajaran. Keterampilan proses sains terintegrasi dan prestasi belajar merupakan dua hasil belajar yang penting dalam mempelajari konsep hukum Newton. Memadukan strategi Mind Map dalam pembelajaran Group Investigation akan membantu siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empirik pengaruh strategi Mind Map dalam pembelajaran Group Investigation mampu meningkatkan keterampilan proses sains dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pretest posttest control group. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian sebanyak 3 kelas yang terbagi dalam kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas kontrol. Penentuan ketiga kelas dilakukan dengan teknik cluster sampling dari populasi di SMAN 1 Singosari. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen tes pilihan ganda dan angket. Analisis uji hipotesis menggunakan uji MANOVA satu jalur. Hasil penelitian ini diperoleh signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan prestasi belajar siswa yang belajar dengan strategi mind map dalam pembelajaran Group Investigation, siswa yang belajar dengan pembelajaran Group Invesigation dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.

Page 1 of 1 | Total Record : 6