cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
pedagogia@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDAGOGIA
ISSN : 16935276     EISSN : 25797700     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGIA (e-ISSN 2579-7700, p.ISSN 1693-5276 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan is available in print and online version. PEDAGOGIA published three editions in one year in April, August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2015)" : 9 Documents clear
PROGRAM INTERVENSI PENGEMBANGAN KECAKAPAN BERBICARA ANAK DOWN SYNDROME Kurniawati, Leli
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6006

Abstract

Kemampuan berbicara dan berbahasa merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki anak sebagai modal untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi. Intervensi diberikan bagi mereka yang mengalami hambatan dalam perkembangan termasuk perkembangan bicara bahasa pada anak down syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan program intervensi yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak down syndrome. Penelitian ini untuk mengetahui perkembangan bicara pada anak down syndrome serta upaya yang telah dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan desain sequential exploratory, yakni sebuah desain penelitian yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif secara bertahap. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak masih terbatas pada pengucapan satu kata tanpa adanya penangangan khusus. Program intervensi yang dirancang terdiri dari aspek pemahaman kosakata, sintaksis dan sematis yang disusun berdasarkan perkembangan anak. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukan peningkatan bicara anak pada beberapa kata. Program ini dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Perhatian yang lebih pada anak dapat membantu anak down syndrome meningkatkan kemampuan berbicaranya. interact and communicate. Intervention is given to those who experience barriers to development including speech development of language in children with Down syndrome. This study aims to formulate intervention programs in accordance with the development and needs of children with Down syndrome. This study to determine the speech development in children with down syndrome and the efforts that have been undertaken to help develop their speaking skills. This study used mixed methods with sequential exploratory design, which is a design study that combines qualitative and quantitative research gradually. Results from this study showed that the ability to speak the child is still limited to the pronunciation of the word without any special handling. The program consists of interventions designed aspects of understanding of the vocabulary, syntax and schematically drawn based on the child’s development. The results of the implementation of this program showed improvement in the children speak a few words. This program can be implemented in teaching and learning in the classroom. More attention in children can help children with Down syndrome improve speaking ability
PERSEPSI ALUMNI TERHADAP PELATIHAN MANAJEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI BBPPKS BANDUNG Rohmat, Dewi Nur
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6001

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang atas banyaknya permasalahan sosial yang terjadi pada anak, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pengasuhan anak, maka diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pengelolaLKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam keluarga mengenai pengasuhan anak dan dapat mengurangi permasalahan sosial yang saat ini sedang marak terjadi kepada anak. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan Pelatihan Manajemen Kesejahteraan Sosial berdasarkan aspek: materi pelatihan, metode pembelajaran, pelatih, peserta pelatihan, sarana dan prasarana pelatihan, dan evaluasi pelatihan, 2) Untuk mengetahui persepsi alumni terhadap Pelatihan Manajemen Kesejahteraan Sosial di BBPPKS Bandung berdasarkan jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, jabatan dan asal provinsi wilayah kerja. Teori pendukung dalam penelitian ini adalah konsep persepsi dan konsep pelatihan. Metode yang digunakan adalahmetode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah alumni peserta pelatihan manajemen kesejahteraan sosial di BBPPKS Bandung yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitianmenentukan bahwa Persepsi alumni terhadap Pelatihan Manajemen Kesejahteraan Sosial di BBPPKS Bandung berdasarkan aspek materi pelatihan, metode pembelajaran, pelatih, peserta pelatihan, sarana dan prasarana pelatihan, dan evaluasi pelatihan masuk dalam kategori“tinggi” yang menunjukkan bahwa Pelatihan Manajemen Kesejahteraan Sosial yang telah diselenggarakan oleh BBPPKS Bandung sudah cukup baik karena ada pada kategori “tinggi”. Berdasarkan hasil presentase skor yang di peroleh, jenis kelamin laki-laki, usia antara 19-26tahun, latar belakang pendidikan Diploma, jabatan pengurus dan alumni yang berasal dari Provinsi Jawa Barat memiliki hasil presentase skor yang paling tinggi.
PELATIHAN PENDAMPING SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FASILITASI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA Nurhasanah, Siti
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6007

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis akan pelatihan pendamping sosial dalam meningkatkan kemampuan Fasilitasi Program kelompok usaha bersama. Pelatihan pendamping sosial KUBE ini diselenggarakan di BBPPKS Regional II Bandung. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang: 1) Proses pembelajaran pembelajaran pelatihan pendamping sosial KUBE, 2) peningkatan kemampuan fasilitasi pendamping sosial KUBE dan 3) faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pelatihan pendamping sosial KUBE di BBPPKS. Metode yang digunakan dalam penelitina ini adalah metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian pengelola,  widyaiswara, lulusan pelatihan pendamping sosial KUBE dan anggota KUBE. adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi dan trianggulasi data di BBPPKS Regional II Bandung. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Proses pembelajaran pelatihan pendamping sosial KUBE dianalisis dari prosedur, pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran.Proses pembelajaran sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan (2) peningkatan kemampuan fasilitasi pendamping sosial kelompok usaha bersama dianalisis dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Terdapat peningkatan yang di rasakan oleh pendamping KUBE yang telah mengikuti pelatihan pendamping sosial KUBE di BBPPKS dan anggota KUBE yang dibimbinginya. (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelatihan pendamping sosial KUBE. Faktor pendukung diantaranya perencanaan, anggaran, Program pemerintah, sarana prasarana, penggunaan media dan metode bervariatif, kompetensi widyaiswara, menciptakan relasi berbagai pihak, mampu mempererat tali silaturahim dan komunikasi antar pendamping KUBE dalam memecahkan permasalahan program KUBE yang ada. Sedangkan Faktor penghambat pelatihan ini adalah cuaca dingin, kemampuan narasumber atau widyaiswara tidak sama, kemampuan peserta berbedabeda dan jumlah peserta tidak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan oleh pemerintah.
KINERJA KEPALA SEKOLAH SEBAGAI INSTRUCTIONAL LEADER Herawan, Endang
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6002

Abstract

Untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya hendaknya berorientasi atau focus pada pembelajaran. Pemimpin belajaran dalam melaksanakan tugasnya ditujukan pada aspek kurikulum, PBM, penilaian hasil belajar,pengembangan guru, menciptakan suasana yang kondusif yang memungkinkan guru dan murid bisa melaksnakan pembelajaran dengan baik. Untuk dapat melaksanakan kepemimpinan pembelajaran diperlukan seperangkat kompetensi, yaitu merumuskan tujuan pembelajaran,mengarahkan dan membimbing pengembangana kurikulum, melakukan perbaikan PBM, mengevaluasi kinerja guru dan mengembangkannya, membangun komunitas pembelajaran serta melakukan perbaikan berkesinambungan dan membangun komunitas pembelajar
VALIDITAS ISI ALAT UUKUR PENELITIAN: KONSEP DAN PANDUAN PENILAIANNYA Ihsan, Helli
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6004

Abstract

Ada banyak definisi tentang validitas isi tetapi Haynes dkk.(1995) berhasil membuat definisi yang sangat baik sehingga setiap frasa dari definisi itu diuraikan dengan baik pula olehnya. Dari uraian yang dia buat maka penulis berusaha mengaplikasikannya dalam bentuk pembuatan tabel penilaianvaliditas isi. Panduan penilaian itu berisikan penilaian kuantitatif terhadap elemen-elemen alat ukur, kerelevanan pernyataan terhadap definisi konseptual dan opersionalnya dan seberapa baik struktur bahasa dan kesederhanaan kalimat dalam menguraikan pernyataan. Peanduan ini bisadijadikan pedoman pengujian validitas isi dalam pembuatan alat ukur di Indonesia.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD KURANG BERUNTUNG Zaman, Badru
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.5999

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Teaching and Learning Using Locally Available (Talular) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Lembaga PAUD Kurang Beruntung” ini dilatarbelakangi oleh masalah persoalan krusial yang sedang dihadapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia dalam pengembangan PAUD di yaitu penyelenggaraan PAUD bermutu. Jumlah lembaga PAUD yang menjamur dan banyak pada kenyataannya tidak selalu dibarengi dengan upaya peningkatan kualitas layanan pembelajaran. Hal tersebut jika tidak ditangani secara serius akan berimplikasi pada proses pembelajaran yang kurang bemutu dan tidak mendukung perkembangan anak secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: bertujuan untuk: (1) Mengetahui kondisi objektif kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain kurang beruntung, (2) Mendeskripsikan implementasi model pembelajaran Teaching and Learning Using Locally Available Resources (Talular) di Kelompok Bermain kurang beruntung, (3) Mengetahui keberhasilan penerapan model pembelajaran Teaching and Learning Using Locally Available Resources (Talular) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Kelompok Bermain kurang beruntung. Adapun yang menjadi target penelitian ini adalah dihasilkannya rancangan model pembelajaran Teaching and Learning Using Locally Available Resources (Talular) untuk mengembangkan kualitas pembelajaran di Kelompok Bermain kurang beruntung sehingga dapat menjadi solusi terhadap permasalahan peningkatan mutu penyelenggaraan PAUD pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Sesuai dengan tujuannya, studi ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) mengacu pada Borg and Gall (1983) yang diadaptasi oleh Sukmadinata (2007) yang meliputi langkah atau tahapan sebagai berikut: (1) Tahap studi pendahuluan, (2) Tahap pengembangan model, dan (3) Tahap validasi model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran Talular di lembaga PAUD kurang beruntung di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut secara signifikan meningkatkan ualitas pembelajaran di lembaga-lembaga PAUD tersebut. (terlalu banyak 200 kata saja)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Hadade, H Imron
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6005

Abstract

presentasi dalam pembelajaran Penjas, diantranya; 1). Menemukan perbedaan motivasi pesertadidik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasipada pelajaran Penjas; 2). Menemukan peningkatan motivasi setelah pembelajaran menggunakankomputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas; 3). Menemukan perbedaan hasilbelajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan komputer sebagaimedia presentasi pada pelajaran Penjas; 4). Menemukan peningkatan hasi belajar setelahpembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas. Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun metodenya dengan eksperimen satu kelas(tunggal) dengan teknik pengumpulan data melalui tes dan angket (obsevasi terstruktur). Hasilpenelitian yang diperoleh menunjukan bahwa 1). Terdapat perbedaan Motivas belajar pesertadidik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media komputer dalam pelajaran Penjas;2). Terdapat peningkatan Motivasi belajar setelah peserta didik memperoleh pembelajaranpenggunaan komputer sebagai media dalam pelajaran Penjas; 3). Terdapat perbedaan hasil belajarpeserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media komputer dalam pelajaranPenjas;. 4). Terdapat peningkatan hasil belajar setelah peserta didik memperoleh pembelajaranpenggunaan komputer sebagai media dalam pelajaran Penjas. Untuk itu, perlu dikembangkannyapembelajaran menggunakan komputer sebagai media.The aim of this research is to find effectiveness of using computer as presentation media inPhysical Education learning, including: 1). To find the diference of students motivation beforeand after learning by using computer as presentation media in Physical Education learning; 2).To find the increasing of motivation after learning by using computer as presentation media intPhysical Education learning; 3). To find diference of students’ result learning before and afterlearning by using computer as presentation media in Physical Education learning; 4). To findincreasing of students result after learning by using computer as presentation media in PhysicalEducation learning.This research uses a quantitative approach, while the experiment method with one class (single)and technique of the data using tests and questionnaires (structured observation). The researchresults obtained show that: 1). There are difference of Motivation learning before and afterlearning by using computers in Physical Education learning; 2). There is an increasing learningof motivation after the students acquire learning by using computer as a medium of learningin the Physical Education learning; 3). There are differences of students results before andafter instruction using computer media in Physical Education lessons; 4). There is increasingof learning results after the students acquire learning by using computer as a medium in thePhysical Education learning; this efor, it is necessary to develop learning by using the computeras a medium.
MODEL KONSELING RESOLUSI KONFLIK BERLATAR BIMBINGAN KOMPREHENSIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI HIDUP DAMAI DAN HARMONI SISWA SMK Sudrajat, Dadang; -, Ilfiandra; Saripah, Ipah
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6000

Abstract

Penelitian bertujuan merumuskan model konseling resolusi konflik berlatar bimbingan komprehensif untuk mengembangkan kompetensi hidup damai dan harmoni siswa SMK. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif-kualitatif dengan metode riset pengembangan. Populasi penelitian adalah siswa SMK di kota Bandung dengan jumlah sampel 364 siswa, 4 orang konselor, dan 1 orang pakar intervensi BK. Hasil penelitian menunjukkan: (1) learning to be dan learning to live together adalah pilar yang tidak dapat diabaikan, sementara ada pandangan bahwa learning to live together sebagai pilar keunggulan; (2) secara umum kompetensi hidup damai dan harmoni siswa berada pada kategori tinggi namun aspek keharuan, harmoni, dan terima kasih masih perlu pengembangan; (3) resolusi konflik berada dalam payung pendidikan damai (peace education) satu gugus dengan perdamaian, rekonsiliasi, toleransi, penghargaan terhadap hak asasi, dan partisipasi sipil; (4) berdasarkan pertimbangan teoretis dan empiris, konseling resolusi konflik dapat menjadi alternatif solusi pengembangan kompetensi hidup damai dan harmoni siswa; dan (5) hasil validasi rasional menunjukkan bahwa model memiliki fisibilitas untuk diimplementasikan di sekolah.This study aimed at formulating a model of conflict-resolution counseling with comprehensive guidance ground for developing peace and harmony life competences of vocational high school students. Quantitative-qualitative approach with research and development method was used. Population of the research consisted of students of vocational high schools in Bandung Municipality with its sample amounting to 364 students, 4 counselors, and 1 expert of guidance and counseling intervention. Results showed: (1) learning to be and learning to live together were education pillars which were not neglected, where there is a view that learning to live together as a par excellent pillar; (2) Generally students’ peace and harmony life competences were in high category but affection, harmony, and thanks giving aspects needed to be developed; (3) conflict resolution was under the umbrella of peace education, in a group with peace, reconciliation, tolerance, respect to human rights, and civil participation; (4) based on theoretical and empirical consideration, the conflict-resolution guidance with comprehensive guidance background was predicted to be able to become an alternative solution for developing students’ peace and harmony life competences, and (5) validation results of a rational model that involved guidance and counseling experts and school counselors showed that the model had feasibility to be implemented at school.
PENGARUH MEWARNAI GAMBAR BINATANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF ANAK TUNARUNGU KELAS 1 DI SLB BC YPNI PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG Pertiwi, An-Nisaa
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.5998

Abstract

Hyperactive behavior shown by subjects such as legs and arms move when sitting (can not bi silent), disturbing others, did not follow instructions, leaving the seat, throw objects or stationery,excessive talking, spitting, and can not wait for their trun. Hyperactive behavior is very disturbing teaching and learning, others, and the subject itself. Therefore, needs tobe a form of diversion toreduce his hyperactive behavior. The study aims to determine the effect of coloring pictures of animals to reduce hyperactive behavior of children with hearing impairment. AG is one of the seven-years-old deaf child who is now sitting in class one in SLB BC YPNI Pameungpeuk Kab Bandung. For this study we used an experimental method with a single subject research, with A-B-A. The results of measurements using incident recording system, the baseline-1 as much  91,50%. Then the intervention condition (B) the frecuency of hyperactive behavior amounted to 70,75%. Besides the frecuency of hyperactive behavior in baseline conditions-2 to obtain the results as much as 61,75%, which means there is good progress on the subjects hyperactivebehavior decreases. Thus it can be concluded that the coloring pictures of animals have effect reduces hyperactive behavior AG.Perilaku hiperaktif yang ditunjukan oleh subjek seperti kaki dan tangan bergerak saat duduk (tidak bisa diam), mengganggu orang lain, tidak mengikuti instruksi, meninggalkan tempat duduk, melempar benda atau alat tulis, berbicara berlebihan, meludah, dan tidak sabar menunggu giliran. Perilaku hiperaktif tersebut sangat mengganggu proses belajar mengajar, orang lain, dan diri subjek itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mewarnai gambar binatang untuk mengurangi perilaku hiperaktif anak tunarungu. AG adalah satu anak tunarungu yang berusia 7 tahun yang kini duduk di kelas satu di SLB BC YPNI Pameugpeuk. Untuk penelitian ini maka digunakan metode eksperimen dengan pendekatan SSR dan desain penelitian A-B-A. Hasil yang diperoleh dari pengamatan, frekuensi perilaku hiperaktif pada baseline-1 sebanyak 91.5% Kondisi intervensi, frekuensi sebesar 70.75%. Kemudian kondisi baseline-2 sebanyak 61,75% ini menunjukan bahwa perilaku hiperkatif mengalami penurunan atau positif. Dengan demikian dapat disimpulkan mewarnai gambar binatang memberikan pengaruh pada penurunan setiap aspek perilaku hiperaktif pada AG.

Page 1 of 1 | Total Record : 9