cover
Contact Name
Karto Wijaya
Contact Email
kartowijaya@universitaskebangsaan.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
arcade@universitaskebangsaan.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur ARCADE
Published by Universitas Kebangsaan
ISSN : 25808613     EISSN : 25973746     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Architecture Journal A R C A D E is Open Journal System published by Prodi Architecture Kebangsaan University, Bandung. Architectural Journal A R C A D E is, is a peer-reviewed scientific journal, publishing scholarly writings about Architecture and its related discussion periodically. The aims of this journal is to disseminate research findings, ideas, and review in architectural studies SCIENTIFIC AREAS: Building (architecture) and Urban/Regional Study: theory, history, technology, landscape and site planning, behavioral, social and cultural, structure and construction, traditional architecture, criticism, digital architecture, urban design /planning, housing and settlements, and other related discussion Architecture Education and Practice: curriculum/studio development, work opportunities and challenges, globalization, locality, professionalism, code of ethics, project managerial etc. Architectural Journal A R C A D E is published 3 times a year in March, July and November every last date of the month.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022" : 17 Documents clear
RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KELURAHAN PELINDUNG HEWAN (RUSUNAWA PELWAN) Renita Ayuandra Nurasili; Karto Wijaya; Amat Rahmat
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1276

Abstract

Abstract: The rate of population growth in Indonesia is growing very rapidly, but this is not accompanied by the availability of adequate decent housing. Limited land in urban areas in Indonesia is one of the important issues behind the unavailability of decent housing for all groups. The decent housing that has been built offers prices that are not affordable for most people. This certainly needs to find a solution so that all people can still get decent housing by utilizing limited urban land, especially for people with middle to lower economic levels or Low Income Communities (MBR). Land efficiency by making residential terraces up or vertical can be a low-cost housing solution for MBR. Through the role of architecture in creating vertical settlements in the form of flats that meet standards, the concept of Pragmatic Architecture which prioritizes aspects of function over aesthetics is considered capable of answering the findings of certain problems that are real and measurable such as population density, limited land, allocation of funds, supporting facilities for the needs of daily residents. day, structure & construction and various other aspects. It is hoped that this functional design will be effective in improving the quality of life for the occupants of the flats in order to provide decent housing in limited urban land.Abstrak: Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berkembang sangat pesat namun hal ini tidak diiringi dengan ketersediaan hunian layak yang memadai. Keterbatasan lahan di perkotaan di Indonesia menjadi salah satu isu penting dibalik tidak tersedianya hunian layak bagi semua kalangan. Adapun hunian layak yang terbangun menawarkan harga yang tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini tentu perlu dicari solusi agar seluruh kalangan masyarakat tetap mendapatkan hunian layak dengan memanfaatkan lahan perkotaan yang terbatas terkhusus bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Efisiensi lahan dengan membuat hunian bersusun keatas atau vertikal dapat menjadi solusi hunian murah bagi MBR. Melalui peran arsitektur guna menciptakan pemukiman vertikal berupa rumah susun yang memenuhi standar, konsep Arsitektur Pragmatik yang memprioritaskan aspek fungsi diatas estetika dinilai mampu menjawab temuan permasalahan tertentu yang nyata adanya serta dapat diukur seperti kepadatan penduduk, keterbatasan lahan, pengalokasian dana, fasilitas penunjang kebutuhan penghuni sehari hari, struktur & konstuksi dan berbagai aspek lainnya. Harapan dari desain yang fungsional ini dapat efektif dalam meningkatkan kualitas hidup penghuni rumah susun dalam rangka memberikan hunian layak di keterbatasan lahan perkotaan.
STUDI KARAKTERISTIK MODERN IKONIK PADA ARSITEKTUR Roy Pratama; Martinus Bambang Susetyarto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1064

Abstract

Abstract: The development of the modern architectural era is currently growing rapidly, especially in public buildings to attract tourists. Each iconic building has a different character, this is an expression of a function and identity that you want to show to the surrounding environment. Therefore, in designing iconic modern buildings, it is necessary to have a character study that discusses the modern iconic in architecture, especially in public buildings. The purpose of this research is to identify and describe the iconic modern characteristics used in the final project design in the form of mice building with an iconic modern approach. This study uses a literature study research method. The data collected will be sorted and then compiled, analyzed in-depth, and synthesized to become new findings. The findings are criteria or elements of iconic modern concepts that can be applied and considered in designing architectural buildings, including 1) Unique shape; 2) Strategic location; 3) has a majestic scale; 4) has high toughness. Limitations of the research are limited space for movement caused by the COVID-19 pandemic situation and also the limited time to complete the research. This research has originality in its findings so it is hoped that it will be useful for the community, and writers and can also be used as a reference for similar case studies for urban development.Abstrak: Perkembangan era arsitektur modern saat ini berkembang pesat, terlebih pada bangunan yang bersifat publik untuk menarik wisatawan. Setiap bangunan ikonik memiliki karakter yang berbeda, hal ini  merupakan pengekspresian sebuah fungsi dan identitas yang mau di perlihatkan kepada lingkungan sekitar. oleh karena itu dalam mendesain bangunan modern ikonik perlu adanya studi karakteristik yang membahas mengenai modern ikonik pada arsitektur, terutama pada bangunan yang bersifat publik. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan karakteristik modern ikonik yang digunakan dalam perancangan tugas akhir berupa bangunan mice dengan pendekatan modern ikonik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. Data yang dikumpulkan akan dipilah lalu kompilasikan, dianalisis secara mendalam serta disintesiskan untuk menjadi temuan baru. Temuan yang di hasilkan merupakan Kriteria atau elemen konsep modern Ikonik yang dapat diterapkan serta dipertimbangkan dalam mendesain bangunan Arsitektur antara lain : 1) Bentuk yang unik; 2) Lokasi yang strategis; 3) memiliki skala yang megah; 4) memiliki kekokohan yang tinggi. Keterbatasan Penelitian dibatasi ruang gerak yang Disebabkan oleh situasi Pandemi COVID-19 dan juga keterbatasan waktu untuk menyelesaikan penelitian. Penelitian ini memiliki orisinalitas dalam temuannya sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, penulis dan juga mampu dijadikan sebagai rujukan bagi studi kasus serupa untuk perkembangan kota.
SETTING PLAYGROUND TAMAN BUMIREJO SEMARANG TERHADAP PRIVASI DAN KEAMANAN ANAK Nuzlia Rahdini; Djoko Indrosaptono
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1129

Abstract

Abstract: Playgrounds have an important role in fulfilling the basic rights of children, namely playing. To realize a child-friendly playground, in its design it is important to pay attention to the involvement of children and parents as users. This is because individual experiences will affect a person's behaviour patterns towards a setting. This process is carried out by humans to be able to achieve comfort, including those that are part of privacy and savety. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. This study aims to determine the relationship between privacy and savety in influencing the formation of behavioural patterns that occur at the Taman Bumirejo Semarang playground setting. The results showed that a playground setting that meets the savety attributes will be able to fulfil the child's sense of privacy so that the child can be free, comfortable, and happy when playing. Abstrak: Taman bermain anak atau playground memiliki peran penting dalam memenuhi hak dasar anak yaitu bermain. Untuk mewujudkan playground yang ramah anak, dalam perancangannya penting untuk memperhatikan adanya keterlibatan anak dan orang tua sebagai pengguna. Hal ini karena pengalaman individu akan mempengaruhi pola perilaku seseorang terhadap suatu setting. Proses ini dilakukan manusia untuk dapat mencapai kenyamanan, termasuk yang menjadi bagian didalamnya adalah privasi dan keamanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara privasi dan keamanan dalam mempengaruhi terbentuknya pola perilaku yang terjadi pada setting playground Taman Bumirejo Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setting playground yang memenuhi atribut keamanan, akan dapat memenuhi rasa privasi anak sehingga anak dapat leluasa, nyaman, dan senang ketika bermain.
ASPEK FASAD BANGUNAN CAGAR BUDAYA YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT Khoudiy Iffiyah; Bambang Soemardiono; Dewi Septanti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1047

Abstract

Abstract: The facade of teh building can affect the public interest in activities around the building. A good building facade can influence people to dare to pass or even stop around the building. Tunjungan as a cultural heritage area, has experienced a phase of lost space which caused a decrease in the intensity of activities on Jalan Tunjungan due to the nonactive frontage. It the importance to understand the facade of the building that is of interest to the community so that the cultural heritage area can develop properly. This study aims to determine the aspects of the facade of cultural heritage buildings that affect the attractiveness and interest of the community in the Tunjungan area. This research uses qualitative phenomenological methods through interview tactics, distributing questionnaires to participants, and observation at the site. This study shows that the aspects that influence people's interest in activities on Jalan Tunjungan are building openings, building shapes, building decorations, building colors and building materials. Facades that attract public interest must maintain uniqueness, aesthetics and classic style to be a community attraction.Abstrak: Bentuk fasad bangunan dapat mempengaruhi ketertarikan masyarakat untuk beraktivitas di sekitar bangunan. Fasad bangunan yang baik dapat mempengaruhi masyarakat untuk berani melintas atau bahkan berhenti di lingkungan sekitar bangunan. Tunjungan sebagai kawasan cagar budaya pernah mengalami fase kawasan lost space yang menyebabkan turunnya intensitas kegiatan di Jalan Tunjungan akibat adanya fasad bangunan yang tidak aktif. Pentingnya pemahaman mengenai fasad bangunan yang diminati oleh masyarakat agar kawasan cagar budaya dapat berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek fasad bangunan cagar budaya yang mempengaruhi daya tarik serta minat masyarakat di Kawasan Tunjungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologi melalui taktik wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap partisipan serta pengamatan langsung pada lokasi penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa aspek yang mempengaruhi minat masyarakat untuk beraktivitas di Jalan Tunjungan adalah bukaan bangunan, bentuk bangunan, dekorasi bangunan, warna bangunan dan material bangunan. Fasad yang menarik minat masyarakat harus mempertahankan keunikan, estetika dan gaya klasik sehingga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat. Selain itu penjagaan warna dan material bangunan asli juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
PENGARUH DIMENSI MOTIVASI, KARAKTERISTIK LINGKUNGAN, DAN AKTIVITAS PADA SENSE OF PLACE SHOPPING MALL Nurul Adha Sitorus; Rahy Rachmawan Sukardi; Karto Wijaya; Hanson Endra Kusuma
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1147

Abstract

Abstract: The rapid growth of shopping malls in Indonesia creates differences in people's spending motivation. The main purpose of visiting shopping malls is not only for utilitarian activities but for hedonic activities. The difference in shopping motivation is related to the behavior patterns of visitors in carrying out activities. The characteristics of the mall environment play a role in influencing the selection of malls that visitors find attractive. Seeing this phenomenon, this study aims to see the causal relationship between motivation, characteristics of the physical environment, activities, and sense of place experienced by visitors at shopping malls. The research was conducted in two phases, qualitative and quantitative. From the analysis results obtained 7 dimensions of internal motivation, for the category of hedonic motivation (relaxation shopping, role shopping, social shopping, value shopping, adventure shopping), categories of utilitarian motivation (anticipated utility and efficiency shopping), 2 dimensions of physical environment characteristics (green open space). , completeness of facilities), 3 dimensions of activity (group/social, functional and recreational, and entertainment), 3 measurable variables of sense of place (want to visit again, want to linger, feel comfortable). Based on multivariate regression, the results obtained that internal motivation (social shopping) has a strong influence on sense of place, and environmental characteristics do not have a direct influence on sense of place but environmental characteristics encourage a strong influence for someone to carry out certain activities at the shopping mall. and the activities carried out also affect the sense of place in the shopping mall.Abstrak: Pesatnya pertumbuhan shopping mall saat ini, menyebabkan perbedaan motivasi berbelanja dalam mengunjungi mall. Tujuan utama mengunjungi mall bukan hanya melakukan aktivitas utilitarian tetapi juga aktivitas hedonik. Perbedaan ini berkaitan dengan pola perilaku pengunjung dalam melakukan aktivitas. Karakteristik lingkungan mall berperan dalam mempengaruhi pemilihan mall yang menurut pengunjung menarik. Melihat fenomena tersebut, adapun penelitian ini berusaha untuk melihat hubungan sebab akibat antara motivasi, karakteristik lingkungan fisik, aktivitas, dan sense of place yang dialami pengunjung saat di shopping mall. Penelitian dilakukan dalam dua fase, kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil analisis diperoleh 7 dimensi motivasi internal, untuk kategori motivasi hedonik (relaxation shopping, role shopping, social shopping, value shopping, adventure shopping), kategori motivasi utilitarian (anticipated utility dan efficency shopping ), 2 dimensi karakteristik lingkungan fisik ( ruang terbuka hijau, kelengkapan fasilitas), 3 dimensi aktivitas (berkelompok/sosial, fungsional dan rekreasional, dan hiburan), 3 variabel terukur sense of place (ingin berkunjung kembali, ingin berlama-lama, merasa nyaman). Berdasarkan regresi multivariat, diperoleh hasil motivasi internal (social shopping) memiliki pengaruh yang kuat terhadap sense of place, dan karakteristik lingkungan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap sense of place namun karakteristik lingkungan mendorong pengaruh yang kuat bagi seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu di shopping mall, dan kegiatan yang dilakukan tersebut juga mempengaruhi sense of place di shopping mall
PENERAPAN PRINSIP BANGUNAN TROPIS PADA MASJID AL MANSHUR WONOSOBO Margaretnaning Dyah Astuti; Eddy Prianto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1009

Abstract

Abstract: Indonesia is one of the regions that has a humid tropical climate. The humid tropics are located around the equator to approximately 15o north and south. One of the public buildings that must have good thermal comfort is the mosque. In this study, the object of the mosque is used because places of worship need to consider various aspects and one of them is thermal comfort. It is intended that users can perform worship solemnly. Meanwhile, this study aims to determine whether the mosque building which has a traditional Javanese design adequately responds to local climatic conditions where traditional Indonesian buildings should have taken into account the climatic conditions of the local area. From this research also resulted that the design of the Al Manshur Mosque building has responded to the surrounding climatic conditions. This is in terms of the shape of the roof, openings that have a solar heat barrier, crossing ventilation systems, and minimal openings in the west.Abstrak: Indonesia adalah salah satu wilayah yang memiliki iklim tropis lembab. Daerah Tropis lembab memiliki letak yaitu berada di sekitar khatulistiwa hingga kurang lebih 15o utara dan selatan. Salah satu bangunan publik yang harus memiliki kenyamanan termal yang baik adalah Masjid. Pada penelitian ini menggunakan objek masjid dikarenakan tempat ibadah perlu mempertimbangkan berbagai aspek dan salah satunya adalah kenyamanan termal. Hal ini bertujuan supaya pengguna dapat melakukan ibadah dengan khusyuk. Sedangkan dari penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah bangunan Masjid yang memiliki desain tradisional Jawa ini cukup merespon kondisi iklim setempat yang mana bangunan tradisional asli Indonesia semestinya sudah mempertimbangkan kondisi iklim wilayah setempat. Dari penelitian ini pula dihasilkan bahwa bangunan Masjid Al Manshur ini desainnya sudah merespon kondisi iklim sekitar. Hal ini ditinjau dari Bentuk atap, Bukaan yang memiliki penghalang panas matahari, sistem ventilasi yang menyilang, dan bukaan yang minim pada arah barat.
PENILAIAN KEBERLANJUTAN KOTA TERHADAP KETAHANAN ENERGI DAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPIS) (Studi Kasus Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi ) Riyan Hermawan; Uras Siahaan; Margareta Maria Sudarwani
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1097

Abstract

Abstract: During development process, incorporation of urban aspects becomes important thing, on the other side it has been recognized that environmental damage and effects global warming are serious threat; this is also exacerbated by the level of density, as well as high urban population activities. Thus, the different application methods, techniques and assessment instruments for sustainable cities needs to be realized, this aims to find out how cities can become more sustainable in future. The method applied to solve problem is to use Key performance indicators (KPIs) for assessing aspects urban sustainability, especially in terms of energy resilience and infrastructure. This research was conducted using the method of selecting several points from KPIs related to energy resilience and infrastructure to measure sustainability performance at urban level using the Analytic Hierarchy Process (AHP) approach. The results are then applied to the sustainable urban planning process. This model was then tested and applied in a case study based on Tarumajaya sub-district. Until finally, this research can provide knowledge about strategies for implementing KPIs to improve city sustainability and can be developed by applying indicators into urban planning to support Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.Abstrak: Selama proses pembangunan, penggabungan dari aspek-aspek perkotaan menjadi hal yang penting, disisi lain telah diketahui bahwa kerusakan lingkungan dan efek pemanasan global menjadi ancaman serius; hal ini juga diperparah dengan tingkat kepadatan, serta aktifitas penduduk kota yang tinggi. Dengan demikian, penerapan metode, teknik, dan instrumen penilaian yang berbeda untuk kota berkelanjutan perlu untuk direalisasikan, hal ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana kota bisa menjadi lebih berkelanjutan di masa yang akan datang. Metode yang diterapkan untuk penyelesaian permasalahan adalah menggunakan Key performance indicators (KPIs) untuk penilaian aspek keberlanjutan kota khususnya pada segi ketahanan energi dan infrastruktur, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan kota berkelanjutan dimana pembangunan dan lingkungan dapat saling terintegrasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode pemilihan beberapa poin dari KPIs yang berkaitan dengan ketahanan energi dan infrastruktur untuk mengukur kinerja keberlanjutan di tingkat perkotaan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). yang kemudian hasilnya diaplikasikan kedalam proses perencanaan kota keberlanjutan. Model ini kemudian diuji dan diterapkan dalam studi kasus berdasarkan keadaan kecamatan Tarumajaya. Hingga akhirnya, Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang strategi penerapan KPIs untuk meningkatkan keberlanjutan kota serta dapat dikembangkan dengan mengaplikasikan indikator ke dalam perencanaan kota untuk mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
ADAPTASI DESAIN SIRKULASI GANG KAMPUNG SEKAYU SEMARANG SEBAGAI RUANG PUBLIK RESPONSIF PANDEMI COVID-19 Paskalis Noventus Krishartadi; Novia Sari Ristianti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1023

Abstract

Abstract: Public spaces need to adapt to the COVID-19 pandemic by supporting the implementation of health protocols, so they do not become places for the virus to spread, one of which is the implementation of physical distancing. Alleys in urban kampung as public spaces are undoubtedly prone to spread the virus. The narrow width of the alley makes it difficult for people to implement physical distancing like the alley in Sekayu Kampong in Semarang, which has not shown any adaptation, especially the adaptation of circulation design to support the implementation of physical distancing. The research aims to find and recognize the need for a design for circulation alleys in Sekayu Kampong as a public space responsive to the COVID-19 pandemic. This research approach is quantitative. There are two stages of analysis—first, the user typology analysis in Sekayu Kampong through the behavior and place setting methods. The result is user characteristics: gathering at alley intersections, gathering in alleyways and mobilizing on alleyways. Second, analysis of the needs of circulation design elements with quantitative descriptive methods. Two aspects result. Aspects of the circulation path resulted in a design requirement to utilize another alleyway as an alternative route. Aspects of the direction of circulation resulted in design requirements in circulation signposts and the application of a two-way system that is used alternately, which is applied on Sekayu alley.Abstrak: Ruang publik perlu beradaptasi terhadap pandemi COVID-19 dalam mendukung penerapan protokol kesehatan agar tidak menjadi tempat penyebaran virus, salah satunya penerapan physical distancing. Gang di kampung Kota sebagai ruang publik tentu rawan menjadi tempat penyebaran virus. Ukuran lebar gang yang sempit cenderung membuat masyarakat sulit menerapkan physical distancing. Seperti halnya gang di Kampung Sekayu, Kota Semarang yang belum menunjukkan adanya adaptasi, khususnya adaptasi desain sirkulasi untuk mendukung penerapan physical distancing. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan mengenali kebutuhan desain sirkulasi gang di Kampung Sekayu sebagai ruang publik yang responsif terhadap pandemi COVID-19.  Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Terdapat dua tahap analisis. Pertama, analisis karakteristik pengguna gang di Kampung Sekayu dengan metode behaviour dan place setting. Hasilnya adalah karakteristik pengguna yaitu berkumpul di persimpangan gang, berkumpul di badan jalan gang dan mobilisasi di badan jalan gang. Kedua, analisis kebutuhan elemen desain sirkulasi dengan metode deskriptif kuantitatif. Terdapat dua aspek yang dihasilkan. Aspek jalur sirkulasi dihasilkan kebutuhan desain berupa bentuk pemanfaatan jalur gang lain sebagai jalur alternatif. Aspek arah sirkulasi dihasilkan kebutuhan desain berupa penggunaan papan penunjuk arah sirkulasi dan penerapan sistem dua arah secara bergantian yang diberlakukan di Jalan Sekayu Masjid.
KINERJA TERMAL ARSITEKTUR VERNAKULAR SUKU OSING BERDASARKAN TIPE ATAP Hablana Rizka; Ima Defiana; V. Totok Noerwasito
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1069

Abstract

Abstract: The traditional house of the Osing Tribe is one of the various vernacular architectures of East Java. Precisely located in Kemiren Village, Banyuwangi Regency at an altitude of 170 meters above sea level, which is included in the low topography of a humid tropical climate with a very high humidity average of about 85%, and an average temperature of 27 ° C, so that it can affect the comfort of the building. This house has three unique types of roofs. The three types of roofs include Tikel Balung, Cecorogan, and Baresan. The Osing traditional house developed from community traditions and took advantage of local potential, including existing technology, materials, and knowledge. However, it is not yet known which type of roof is more efficient in its responsiveness to outside air temperature. This study aims to determine the type of roof of the Osing building that can reduce temperature or respond to current air temperature conditions. This study uses the simulation method. The simulation method is used in this study to examine the thermal performance of several types of roofing envelopes using the Design Builder software version 7. The final results of this study indicate that the vernacular house with the Tikel Balung roof type is better able to reduce the temperature or respond to current air temperature conditions than the Tikel Balung roof type in other types of roof models.Abstrak: Rumah adat Suku Osing merupakan salah satu dari berbagai arsitektur vernacular Jawa Timur. Tepatnya terletak di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi pada ketinggian 170 mdpl yang termasuk dalam topografi rendah beriklim tropis lembab dengan rerarta kelembaban sangat tinggi sekitar 85%, dan rerata suhu 27°C sehingga dapat mempengaruhi kenyamanan bangunan. Rumah ini memiliki tiga tipe atap yang unik. Tiga tipe atap tersebut meliputi, Tikel Balung, Cecorogan, dan Baresan. Rumah adat Osing berkembang dari tradisi masyarakat dan memanfaatkan potensi setempat, meliputi teknologi, material, dan pengetahuan yang ada. Namun belum diketahui tipe atap mana yang lebih efisien dalam responsifitasnya terhadap suhu udara luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe atap bangunan Osing yang paling mampu menurunkan suhu atau merespon kondisi suhu udara saat ini. Penelitian ini menggunakan metode simulasi. Metode simulasi digunakan pada penelitian ini untuk mengkaji kinerja termal pada beberapa tipe atap selubung bangunan dengan menggunakan software Design Builder versi 7. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa rumah vernakular dengan tipe atap Tikel Balung lebih mampu menurunkan suhu atau merespon kondisi suhu udara saat ini dibandingkan tipe model atap lain.
PERKEMBANGAN MORFOLOGI KAWASAN CAGAR BUDAYA DARMO SURABAYA TAHUN 1905-1943 Muhammad Ilham Perkasa; Bambang Soemardiono; Happy Ratna Santosa
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i3.1099

Abstract

Abstract: Surabaya City has undergone rapid development characterized by changes in its physical form. A renowned Darmo heritage landscape has been experiencing such things. But none of the research had uncovered the morphological development of Darmo historic landscape. Even if, Darmo is a historic residential area and became the only masterwork in Surabaya by Henri Maclaine Pont, a renowned Dutch architect. Thus, the purpose of this study is to understand the Darmo Area further from the perspective of the area wholeness used in the urban morphological study by identifying the historical stages of morphological development. The strategy used is historical-interpretative which involves data collection methods of archival studies, literature studies, and in-depth interviews with experts. Meanwhile, the method of analysis used is historical diachronic analysis. The results of the study seemingly suggest that the Darmo Area has three major morphological stages, namely the pre and planning period, the development period, and extension. It shows the generative process of the area, and this can be the basis for historic urban landscape management. Hence, these morphological elements should be conserved altogether as urban morphology entities to ensure the unity of the Darmo historic landscape.Abstrak: Kota Surabaya telah mengalami perkembangan yang pesat, ditandai dengan perubahan bentuk fisiknya. Yang menjadi perhatian, kawasan cagar budaya Darmo mengalami hal tersebut. Namun belum ada penelitian yang mengungkap perkembangan morfologi kawasan bersejarah Darmo. Padahal, Darmo merupakan kawasan hunian bersejarah dan menjadi satu-satunya karya di Surabaya oleh Henri Maclaine Pont, seorang arsitek ternama Belanda. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah memahami Kawasan Darmo lebih jauh dari perspektif keutuhan kawasan yang digunakan dalam studi morfologi perkotaan dengan mengidentifikasi tahapan sejarah perkembangan morfologi. Strategi yang digunakan adalah sejarah-interpretatif yang melibatkan metode pengumpulan data studi kearsipan, studi literatur, observasi, dan wawancara mendalam dengan para ahli. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis sejarah diakronik. Hasil kajian menunjukkan bahwa Kawasan Darmo memiliki tiga tahapan sejarah besar, yaitu periode praperencanaan dan perencanaan, periode pengembangan, dan perluasan. Terlihat proses generatif kawasan dan hal ini dapat menjadi dasar pengelolaan kawasan cagar budaya. Oleh karena itu, elemen-elemen morfologi harus dilestarikan bersama sebagai kesatuan morfologi perkotaan untuk menjamin kesatuan Kawasan Darmo.

Page 1 of 2 | Total Record : 17