cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA
ISSN : 20890117     EISSN : 25805932     DOI : -
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA diterbitkan sejak 1 April 2011 oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) dengan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Cabang Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Daerah Banjarmasin.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)" : 13 Documents clear
REPRESENTASI KEARIFAN LOKAL DAN FILOSOFI DALAM SYAIR LAGU BANJAR (REPRESENTATION OF LOCAL WISDOM AND PHILOSOPHY IN THE BANJAR SONG LYRIC) Lismawati Lismawati
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.14544

Abstract

Representation of Local Wisdom and Philosophy in The Banjar Song lyric. This study aims to describe the local wisdom of the people contained in the Banjar song. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data source is the Banjar songs, while the research data is the Banjar song lyrics in the form of words, phrases and expressions that contain the local wisdom of the Banjar people. The techniques used in this research are documentation, literature study and interview. Based on the result of the analysis of several Banjar songs under study, there are local wisdoms of the Banjar community, including local wisdom in the form of folk architecture or buildings Bubungan Tinggi house and Lanting house, local wisdom of folk food in the form of Soto Banjar, local  wisdom of folk art in the form of Baksa Kambang and Kuriding musical instrument, wisdom of transportation means in the form of jukung Tiung, local wisdom of Bahuma Surung livelihood system, local wisdom in the form of myths and pamali Sanja Kuning, local wisdom in the form of the slogan or motto of Kayuh Baimbai, and local customs and traditions such as bapukung, batimung, bapupur dingin, and manginang.Key words:  wisdom, local, representation, philosopy, songKearifan Lokal dan Representasi Filosofis dalam Lagu Banjar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kearifan lokal masyarakat yang terdapat dalam lagu Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah lagu-lagu Banjar, sedangkan data penelitian adalah lirik-lirik lagu Banjar berupa kata, frasa, dan ungkapan yang mengandung kearifan lokal masyarakat Banjar. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, studi pustaka dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa lagu Banjar yang diteliti terdapat kearifan lokal masyarakat Banjar diantaranyai kearifan lokal pada bentuk arsitektur rakyat atau bangunan  rumah Bubungan Tinggi dan Rumah Lanting, kearifan lokal makanan rakyat berupa Soto banjar, kearifan lokal kesenian rakyat berupa tarian Baksa kambang dan alat musik Kuriding, kearifan lokal alat transfortasi berupa Jukung Tiung,  kearifan lokal sistem mata pencaharian bahuma surung, kearifan lokal berupa mitos dan pamali sanja kuning, kearifan lokal berupa semboyan atau motto kayuh Baimbai, serta kearifan lokal adat istiadat seperti bapukung, batimung, bapupur dingin, dan manginang.Kata-kata Kunci: kearifan, lokal, representasi, filosofi, lagu 
RUANG MENTAL DALAM WACANA DEBAT PILPRES PROGRAM MATA NAJWA EPISODE LAGA USAI PILPRES: KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF (MENTAL SPACES IN PRESIDENTIAL ELECTION DEBATE DISCOURSE ON MATA NAJWA “LAGA USAI PILPRES” STUDY OF COGNITIVE LINGUISTICS) Hanum Lintang Siwi Suwignyo
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.14193

Abstract

Mental Spaces in Presidential Election Debate Discourse on Mata Najwa “Laga Usai Pilpres” Episode—Study of Cognitive Linguistics. This research traces mental spaces in presidential election debate on television program, Mata Najwa. This research was conducted by using note-taking method and analyzed by creating schematic images; 1) grouping the data constructions based on mental spaces types, 2) creating the schematic images as representatives of the appeared reality spaces and imagination spaces, 3) identifying the space builders with the connector-counterpart, 4) withdrawing the appeared connection between those spaces, 5) interpreting the true meaning within those connections. The result shows that human think and act spatially or in a space concept—interacting from one point to another. The connections are categorized into 4 types of mental spaces: 1) time; towards the front and back—past, present, future, and vice versa, 2) place; from a narrower space to wider space, 3) hypothetical; that are uttered by expectation, desire, opposition opinion, from one prior or related experience, 4) domain; similar entity from one certain group activity to another.Key words: mental spaces, cognitive, linguistics, debate discourse, schema imageRuang Mental dalam Wacana Debat Pilpres Program Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres: Kajian Linguistik Kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri jejak ruang mental dalam wacana debat di program televisi Mata Najwa. Penelitian ini dilakukan dengan metode simak-catat kemudian dianalisis dengan membuat skema gambar yakni pertama, 1) mengelompokkan konstruksi data berdasarkan jenis pemuncul ruang 2) membuat gambar sebagai wakil dari ruang realitas dan ruang imajinasi yang muncul 3) mengidentifikasi pemuncul ruang serta connectorcounterpart 4) menarik hubungan yang muncul di antara dua ruang tersebut, dan 5) menginterpretasi hubungan makna sebenarnya yang muncul dari hubungan ruang mental tersebut. Hasilnya ditemukan bahwa manusia berpikir dan bertindak, secara spasial atau dalam konsep ruang, yaitu berinteraksi dari satu titik ke titik yang lain. Hubungan tersebut dikelompokkan menjadi 4 jenis ruang mental, yaitu ruang mental: 1) waktu; yang bisa menuju ke arah belakang—past time, saat ini—present time, dan ke depan, future time vice versa 2) tempat; yang bisa dari wilayah lebih sempit ke yang lebih luas 3) hipotetis; yang disampaikan dengan ujaran harapan, keinginan, dan perlawanan pendapat, dari satu pengalaman pada wacana sebelumnya atau dengan pengalaman terkait, dan 4) domain; entitas yang serupa dari satu titik kelompok aktivitas tertentu dengan satu titik kelompok aktivitas lainnya.Kata-kata Kunci: ruang mental, mental spaces, kognitif, linguistik, wacana debat, skema gambar
PRAANGGAPAN PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI DENGAN PERSPEKTIF GENDER (PRESUPPOSITIONS ON THE SPEECH OF CHARACTERS IN AYU UTAMI'S SAMAN NOVEL WITH A GENDER PERSPECTIVE) M. Syarif Syawwali
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.10977

Abstract

Presuppositions on the Speech of Characters in Ayu Utami's Saman Novel with a Gender Perspective. This study aims to: 1. describe the presuppositions of the utterances of the characters in the novel Saman, 2. to describe the gender perspective shown in the presuppositions of the utterances of the characters in the novel Saman. This research use desciptive qualitative approach. The appropriate research method is descriptive method. The type of research selected is non-experimental, namely based on literature study. The source of the data in this study is the novel Saman by Ayua Utami and the data in this study are the utterances between characters in the novel Saman and its context which contains presuppositions with a feminist perspective. The process of collecting data in this study used study documentation techniques. Meanwhile, the data analysis technique used is the content study technique. The research instrument is the researcher himself as the key. The results of the research on the analysis of presuppositions of data on the speech of characters in the novel Sam by Ayu Utami have a presupposition category from Yule's theory (in Jumadi, 2006):1. existential presuppositions, 2. lexical presuppositions, 3. factive presuppositions, 4. nonfactive presuppositions, 5. structural presuppositions, and 6. counterfactual presuppositions. Meanwhile, the gender perspective found from the presuppositions are: 1. gender justice and inequality, 2. gender inequality and inequality.Key words: presupposition, feminism, gender, marginalization, subordinationPraanggapan pada Tuturan Tokoh dalam Novel Saman karya Ayu Utami dengan Perspektif Gender. Penelitian ini bertujuan: 1. mendeskripsikan praanggapan pada tuturan tokoh dalam novel Saman, 2. mendeskripsikan perspektif gender yang ditunjukkan dalam praanggapan tuturan tokoh novel Saman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang sesuai adalah metode deskriptif. Jenis penelitian yang dipilih adalah noneksperimen yaitu berdasarkan studi pustaka. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Saman karya AyuaUtami dan data dalam penelitian ini adalah tuturan antartokoh dalam novel Saman beserta dengan konteksnya yang mengandung praanggapan dengan perspektif feminisme. Proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi. Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kajian isi. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai kuncinya. Hasil penelitian terhadap analisis data praanggapan pada tuturan tokoh dalam novel Saman karya Ayu Utami memiliki keenam kategori praanggapan dari teori Yule (dalam Jumadi, 2006, hlm.1). praanggapan eksistensial, 2. praanggapan leksikal, 3. praanggapan faktif, 4. praanggapan nonfaktif, 5. praanggapan struktural, dan 6. praanggapan konterfaktual. Sedangkan, perspektif gender yang ditemukan dari dalam praanggapan berupa: 1. keadilan dan kesetaraan gender, 2. ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender.Kata-kata Kunci: praanggapan, feminisme, gender, marginalisasi, subordinasi
EUFEMISME DAN DISFEMISME DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YUSUF BILYARTA MANGUNWIJAYA (EUPHEMISM AND DISPHEMISM IN YUSUF BILYARTA MANGUNWIJAYA’S NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR) Dina Ayesha Fahria
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.14545

Abstract

Euphemism and Disphemism in the Yusuf Bilyarta Mangunwijaya’s Novel Burung-Burung Manyar. This study aims to describe linguistic forms and functions of the use of euphemisms and dysfemisms in Y.B.'s Burung-Burung Manyar novel Mangunwijaya. The description is done by qualitative descriptive using data in the form of words, sentences or images instead of numbers. This study uses data collection techniques with careful reading and note-taking techniques to find data to interpret language forms and functions of using euphemisms and dysfemisms. Based on the analysis, the results show that the forms of euphemism and dysfemism used in Y.B.Mangunwijaya's novelBurung-Burung Manyar are in the form of words, phrases and expressions. When viewed from the type of function found euphemisms, namely as a tool to smooth speech, as a tool to keep something secret, as a tool for diplomacy, as an educational tool and as a tool to repel danger. Furthermore, when viewed from the type of dysphemic function found, namely as an expression of anger or annoyance, expression of disappointment, disclosure of fear, expression of pity, and expression of disgust and dirty.Key words: euphemism, dysfemism, novel, functions, formsEufemisme dan Disfemisme dalam Novel Burung-Burung Manyar karya Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kebahasaan dan fungsi penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya. Deskripsi tersebut dilakukan dengan deskriptif kualitatif yang menggunakan data berupa kata, kalimat, atau gambar dan bukan angka. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data dengan teknik baca dan teknik catat secara teliti untuk menemukan data untuk diinterpretasi bentuk kebahasaan dan fungsi penggunaan eufemisme dan disfemisme. Berdasarkan hasil analisis, Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebahasaan eufemisme dan disfemisme yang digunakan dalam novel Burung-Burung Manyar karya Y.B.Mangunwijaya berupa kata, frasa dan ungkapan. Jika dilihat dari jenis fungsi eufemisme yang ditemukan yaitu sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, sebagai alat untuk berdiplomasi, sebagai alat pendidikan dan sebagai alat penolak bahaya. Selanjutnya, apabila dilihat dari jenis fungsi disfemisme yang ditemukan yaitu sebagai pengungkapan rasa marah atau kesal, pengungkapan rasa kecewa, penguungkapkan rasa takut, pengungkapan rasa kasihan, dan pengungkapan rasa jijik dan kotor.Kata-kata Kunci: eufemisme, disfemisme, novel, fungsi, bentuk
ROMANTISME DALAM ANTOLOGI PUISI KIDUNG LELUHUR CIANJUR KARYA YUSUF GIGAN (ROMANTISM IN THE ANTHOLOGY OF KIDUNG LELUHUR CIANJUR BY YUSUF GIGAN) Mia Fatimatul Munsi
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.13213

Abstract

Romantism In The Anthology Of Kidung Leluhur Cianjur By Yusuf Gigan. The anthology of the poem Kidung Ancestor Cianjur by Yusuf Gigan tells a lot about important and historical places, mentioning the names of historical figures in Cianjur, as well as expressing ideas and views on life. Therefore, this study aims to describe romanticism in the anthology of poetry Kidung Leluhur Cianjur by Yusuf Gigan. The method used is descriptive method. Data were collected by using documentary study techniques and content analysis. Furthermore, the data analyzed were 50 poems contained in the poetry anthology Kidung Leluhur Cianjur by Yusuf Gigan. The results of data analysis concluded that the poetry anthology book Kidung ancestral Cianjur by Yusuf Gigan contains romanticism, namely many expressions of the poet about his longing for Cianjur historical figures, God, closest people, historical places, nature (rice fields, fields, rivers, parks, mountains, and the city of Cianjur as his hometown). In addition, it also looks a view of life or ideals.Keywords: romanticism, poetry, anthology, local wisdom, kidung leluhur cianjur.Romantisme dalam Antologi Puisi Kidung Leluhur Cianjur karya Yusuf Gigan. Antologi puisi Kidung Leluhur Cianjur karya Yusuf Gigan banyak menceritakan tempat penting dan bersejarah, penyebutan nama tokoh bersejarah Cianjur, juga pengungkapan ide dan pandangan hidup. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan romantisme dalam antologi puisi Kidung Leluhur Cianjur karya Yusuf Gigan. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik studi dokumenter dan analisis isi. Selanjutnya, data yang dianalisis berjumlah 50 puisi yang terdapat dalam antologi puisi Kidung Leluhur Cianjur karya Yusuf Gigan. Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa buku antologi puisi Kidung leluhur Cianjur karya Yusuf Gigan mengandung romantisme yaitu banyak ungkapan penyair tentang kerinduannya terhadap tokoh bersejarah Cianjur, Tuhan, orang terdekat, tempat bersejarah, alam (sawah, ladang, sungai, taman, gunung, dan kota Cianjur sebagai kampung halamannya). Selain itu juga tampak pandangan hidup atau cita-cita.Kata-kata Kunci: romantisme, antologi, puisi, kearifan lokal, kidung leluhur cianjur.
VARIASI BENTUK DAN FUNGSI MADIHIN (VARIATIONS IN FORM AND FUNCTION OF MADIHIN) Ahmad Fauzan
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.11774

Abstract

Variations in Form and Function of Madihin. This research aims to (1) describe the variations and development in form of madihin and (2) describe the variations and development in function of madihin. Approach used in this research is qualitative and descriptive method. Sources of data in this research are madihin video recordings and informants. Data collection technique used triangulation. Technical data analysis is content analysis and models of Miles and Huberman, is data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. Research result showed that (1) concerning form of madihin is (a) language variations indicate dominance of a particular language and development is used of Indonesian and foreign languages, (b) rhyme patterns variations indicate amount patterns used and development of varied forms, (c) serving structure variations indicate amount different structure used and development of varied forms, (2) concerning variations in function of madihin is (a) traditional madihin contain function of entertainment or humor, education, satire, and Islamic preaching, (b) dangdut madihin contain function of marriage and promotion (entertainment services), (c) instagram madihin contain function of campaign (environment), promotions (products, campuses, and tourist attractions), birthday greetings, and appeal, and (d) beatbox madihin contain function of solidarity or humanity and campaigns (regional head candidates). Concerning its development is (a) promotional functions (entertainment services, products, campuses and tourist attractions), (b) campaign (environment and regional head candidates), (c) birthday greeting, and (d) appeal.Key words: variations in form, variations in function, development in form, development in function, madihinVariasi Bentuk dan Fungsi Madihin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan variasi serta perkembangan bentuk madihin dan (2) mendeskripsikan variasi serta perkembangan fungsi madihin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dan dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini ialah rekaman video madihin dan informan. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data ialah analisis isi dan model Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) menyangkut bentuk madihin yakni (a) variasi bahasa menunjukkan kedominanan bahasa tertentu dan perkembangannya ialah penggunaan bahasa Indonesia dan asing, (b) variasi pola sajak menunjukkan jumlah pola yang digunakan dan perkembangannya bentuk yang variatif, (c) variasi struktur penyajian menunjukkan perbedaan jumlah struktur yang digunakan dan perkembangannya bentuk yang variatif, (2) menyangkut variasi fungsi madihin meliputi (a) madihin tradisional memuat fungsi hiburan atau humor, pendidikan, sindiran, dan dakwah Islam, (b) madihin dangdut memuat fungsi perkawinan dan promosi (jasa hiburan), (c) madihin instagram memuat fungsi kampanye (lingkungan), promosi (produk, kampus, dan tempat wisata), ucapan hari lahir, dan imbauan, serta (d) madihin beatbox memuat fungsi solidaritas atau kemanusiaan dan kampanye (calon kepala daerah). Menyangkut dengan perkembangannya meliputi (a) fungsi promosi (jasa hiburan, produk, kampus, dan tempat wisata), (b) kampanye (lingkungan dan calon kepala daerah), (c) ucapan hari lahir, dan (d) imbauan.Kata-kata Kunci: variasi bentuk, variasi fungsi, perkembangan bentuk, perkembangan fungsi, madihin
KEKERASAN GENDER DALAM KELUARGA PADA NOVEL MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (GENDER INEQUALITY IN THE NOVEL OF MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS WRITTEN BY PRAMOEDYA ANANTA TOER) Tasmi Tina Sari
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.14546

Abstract

Gender Inequality in the Novel of Midah si Manis Bergigi Emas Written by Pramoedya Ananta Toer. This study aims to describe gender violence, gender marginalization, stereotypes, and double burden in the Novel Midah Si Manis Bergigi Emas novel by Pramoedya Ananta Toer. The method used in this research is qualitative. With a qualitative method the authors analyzed the contents of the Midah Si Manis Bergigi Emas novel by Pramoedya Ananta Toer through gender violence. Data analysis techniques that will be used in this research are: (1) Reading the Midah Si Manis Bergigi Golden manuscript written by Pramoedya Ananta Toer, (2) Providing interpretation through listening to the characteristics related to the focus of research, namely gender violence (3) Conducting analysis of gender violence in the family (4) Describing the parts by sections defined in the study. The results showed that there was gender violence in the family in the novel Midah Si Manis Bergigi Emas by Pramoedya Ananta Toer, which included (1) gender violence, (2) gender marginalization, (3) stereotyping, (4) double burden. The forms of violence against women can be in the form of physical violence, verbal violence, psychological violence, sexual violence, economic violence, social violence. Gender marginalization here explains the limitation of the right to stereotyped women (bad image), which is a bad view of women. Double burden means the workload received by one sex more than the other sex.Key words: gender injustice, marginalization, stereotype, double burden.Kekerasan Gender dalam Keluarga pada Novel Midah si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kekerasan gender, marginalisasi gender, stereotip, dan beban ganda dalam novel Midah Si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan metode kualitatif penulis menganalisis isi novel Midah Si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer melalui kekerasan gender. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Membaca naskah novel Midah Si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer, (2) Memberikan interpretasi melalui menyimak ciri-ciri yang berhubungan dengan focus penelitian, yaitu kekerasan gender (3) Melakukan analisis kekerasan gender meliputi kekerasan gender, (4) Mendeskripsikan bagian demi bagian yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan telah terjadi kekerasan gender dalam keluarga pada novel Midah Si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer, yang meliputi (1) kekerasan gender, (2) marginalisasi gender, (3) stereotip, (4) beban ganda. Bentuk kekerasan terhadap perempuan itu jenisnya dapat berupa kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi, kekerasan social. Marginalisasi Gender disini menjelaskan pembatasan hak terhadap perempuan stereotip (citra buruk), yaitu pandangan buruk terhadap perempuan. Beban ganda artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.Kata-kata Kunci: ketidakadilan gender; marginalisasi; stereotip, beban ganda
PENGUNGKAPAN MUATAN UJARAN KEBENCIAN BERDASARKAN KESUKUAN PADA BAHASA SEBAGAI ALAT BUKTI HUKUM: ANALISIS LINGUISTIK FORENSIK (DISCLOSURE OF HATE SPEAKING BASED ON ETHNICITY ON LANGUAGE AS LEGAL EVIDENCE: FORENSIC LINGUISTIC ANALYSIS) Ali Kusno; M. Bahri Arifin; Widyatmike Gede Mulawarman
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.12721

Abstract

Disclosure of Content of Hate Speech Based on Ethnicity in Legal Evidence: Forensic Linguistic Analysis. This study aims to reveal allegations of hate speech based on SARA. This research uses descriptive qualitative research with research data in the form of the use of language as legal evidence in uploading SL (Reported) and information from police investigators. The analytical approach uses triangulation theory, namely the analysis of critical discourse models of Fairclough, sociopragmatics, and Roland Barthes' semiotics. This study concludes that SL uploads are strongly suspected of causing hatred or hostility to individuals and/or groups based on SARA between tribal organizations (KP and PB organizations). Handling such cases needs to be done quickly because they have the potential to cause communal social conflicts.Keywords: SARA hate speech, critical discourse analysis of legal cases, speech acts, semiotics, forensic linguisticsPengungkapan Muatan Ujaran Kebencian Berdasarkan Kesukuan pada Alat Bukti Hukum: Analisis Linguistik Forensik. Penelitian ini bertujuan mengungkap dugaan ujaran kebencian berdasarkan SARA. Penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan data penelitian berupa penggunaan bahasa sebagai alat bukti hukum dalam unggahan SL (Terlapor) dan keterangan penyidik kepolisian. Pendekatan analisis menggunakan triangulasi teori, yakni analisis wacana kritis model Fairclough, sosiopragmatik, dan semiotik Roland Barthes. Penelitian ini menyimpulkan bahwa unggahan SL diduga kuat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok berdasarkan SARA antarormas kesukuan (ormas KP dan PB). Penanganan kasus seperti itu perlu dilakukan dengan cepat karena berpotensi menimbulkan konflik sosial komunal.Kata-kata Kunci: ujaran kebencian SARA, analisis wacana kritis kasus hukum, tindak tutur, semiotik, linguistik forensik
REPRESENTASI KEKUASAAN TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU KELAS PADA MADRASAH IBTIDAIYAH ISTIQLAL BANJARMASIN (REPRESENTATION OF THE POWER OF DIRECTIVE SPEECH ACTS PRODUCED BY THE CLASS TEACHER AT MADRASAH IBTIDAIYAH ISTIQLAL BANJARMASIN) Maulina Maulina
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.14543

Abstract

Representation of the Power of Directive Acts Produced by the Class Teacher at Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal Banjarmasin. This study aims to determine the representation of the teacher’s power in directive speech acts, namely: requests, questions, commands, prohibitions, granting of permission, and advice to classroom teacher and their effects on the students of MI Istiqlal Banjarmasin. This study used a descriptive qualitative approach. This research data were in the form of teacher’s speech acts containing the representation of power during the learning and teaching process. The source of this research data was a classroom teacher who was teaching in the classroom at MI Istiqlal Banjarmasin. The researcher used the pragmatic approach, the listening and the recording techniques to obtain information in accordance with the object to be the focus of the research. The research found six types of representation of the power of directive speech acts made by the classroom teacher in at MI Istiqlal Banjarmasin such as requests, questions, orders, prohibitions, granting permission, and advice. Representation of teacher power in directive speech acts were in the forms of teacher’s expertise, humanity and legitimate power; power in expressing pleasure and displeasure; and power in giving direction and affirmation. The teacher most on often spoke speech acts of questions and commands during the learning and teaching process in the classrom.Keywords: representation, power, teacher, directive speech acts, ibtidaiyah madrasaRepresentasi Kekuasaan Tindak Tutur Direktif Guru Kelas pada Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan mengetahui representasi kekuasaan dalam tindak tutur direktif permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat pada guru kelas dan efeknya terhadap siswa MI Istiqlal Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian ini berupa tuturan guru saat proses pembelajaran yang tuturannya mengandung representasi kekuasaan.  Sumber data penelitian ini adalah guru kelas di MI Istiqlal Banjarmasin yang sedang mengajar di dalam kelas. Penulis menggunakan ancangan pragmatik, teknik simak dan teknik catat untuk memperoleh keterangan sesuai dengan objek yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini ditemukannya enam representasi kekuasaan tindak tutur direktif guru kelas pada MI Istiqlal Banjarmasin seperti permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat. Representasi kekuasaan guru dalam tindak tutur direktif ini berupa kekuasaan kepakaran, humanis, dan absah guru; kekuasaan menyatakan rasa senang dan tidak senang; dan kekuasaan dalam memberi pengarahan dan penegasan. Tindak tutur pertanyaan dan perintah paling sering diujarkan guru saat proses pembelajaran di kelas.Kata-kata Kunci: representasi, kekuasaan, guru, tindak tutur direktif, madrasah ibtidaiyah
SIKAP BAHASA DESAINER GRAFIS DI KOTA BANJARMASIN TERHADAP BAHASA INDONESIA (LANGUAGE ATTITUDE OF GRAPHIC DESIGNERS IN BANJARMASIN CITY TOWARDS INDONESIAN LANGUAGE) Yuliati Puspita Sari
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i2.11772

Abstract

Language Attitude of Graphic Designers in Banjarmasin City towards Indonesian Language. This study aims to (1) describe the language attitude of graphic designers in Banjarmasin City towards Indonesian language in terms of loyalty, pride, and awareness of norms; (2) determine whether or not there is an effect of X variable (gender, age, educational background, work experience, and the size of the business) towards Y variable (language attitude), either partially or simultaneously. This study is a quantitative study. The samples are 30 people. The data analysis technique used in this study is descriptive statistical test and multiple linear regression test. The results show that (1) the language attitudes of graphic designers in Banjarmasin City tend to lead to positive language attitudes; and (2) partially only education variable has an effect towards language attitude, and simultaneously, all X variables affect Y variable.Key words: language attitude, language loyalty, language pride, awareness of language norms.Sikap Bahasa Desainer Grafis di Kota Banjarmasin terhadap Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan sikap bahasa desainer grafis di Kota Banjarmasin terhadap bahasa Indonesia ditinjau dari segi kesetiaan, kebanggaan, dan kesadaran terhadap norma; (2) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel X (jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan besar kecilnya usaha) terhadap variabel Y (sikap bahasa), baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel berjumlah 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik deskriptif dan uji regresi linear berganda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sikap bahasa para desainer grafis di Kota Banjarmasin cenderung mengarah kepada sikap bahasa positif; dan (2) secara parsial hanya variabel pendidikan yang berpengaruh terhadap sikap bahasa, dan secara simultan, seluruh variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.Kata-kata Kunci: sikap bahasa, kesetiaan berbahasa, kebanggaan berbahasa, kesadaran norma bahasa.

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 2 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 13, No 1 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 1 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 2 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 1 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 1 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 1 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 2 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 1 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 1 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 1 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) More Issue