cover
Contact Name
Anissa Lestari Kadiyono
Contact Email
anissa.lestari@unpad.ac.id
Phone
+6281311114811
Journal Mail Official
jurnal.psp@unpad.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Bandung Sumedang KM. 21 Jatinangor - Sumedang 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Psychological Science and Profession
ISSN : 25983075     EISSN : 26142279     DOI : https://doi.org/10.24198/jpsp
Aim: Jurnal ini memuat artikel ilmiah hasil penelitian yang terkait dengan keilmuan dasar psikologi dan penerapannya dalam keprofesian Psikolog. Scope: Adapun bidang psikologi yang termasuk di dalamnya yaitu Psikologi Klinis baik dewasa, anak maupun remaja, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, dan Psikologi Umum & Eksperimen.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess" : 8 Documents clear
PENGARUH INDUKSI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF TERHADAP PERSEPSI AKURASI BERITA PALSU (FAKE NEWS) PADA SITUASI EFEK KEBENARAN SEMU (ILLUSORY TRUTH EFFECT) Muh. Zulfajri Shadiq Taswin; Whisnu Yudiana
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2221.598 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.19374

Abstract

Penyebaran informasi yang begitu cepat ternyata kurang dapat diimbangi dengan jaminan bahwa informasi tersebut benar adanya. Fenomena beredarnya berita di dunia maya yang kontennya tidak sesuai dengan kenyataan, dikenal dengan istilah berita palsu (fake news). Semakin sering seseorang mendengar sebuah informasi, terlepas dari apakah informasi tersebut benar atau tidak, semakin mungkin pula ia mempercayai bahwa informasi tersebut benar. Fenomena tersebut dinamakan dengan efek kebenaran semu (illusory truth effect). Kecenderungan menggunakan salah satu dari dua proses kognitif yang ada, yakni proses tipe 1 (intuitif) atau tipe 2 (reflektif), ketika menerima berita palsu dinamakan gaya kognitif. Orang dengan gaya kognitif reflektif cenderung lebih mungkin untuk mampu membedakan berita palsu dari berita asli, dibandingkan orang dengan gaya kognitif intuitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam situasi efek kebenaran semu terjadi, seseorang yang diinduksikan gaya kognitif reflektif lebih mampu menilai berita palsu sebagai palsu dibandingkan orang yang tidak terinduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan metode between participant post-test only design yang dilakukan pada 215 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran menggunakan simple random sampling. Induksi gaya kognitif reflektif diberikan pada kelompok eksperimen menggunakan metode Visual Priming gambar patung The Thinker. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney U dua sampel bebas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh induksi gaya kognitif reflektif terhadap persepsi akurasi berita palsu dalam situasi adanya efek kebenaran semu. Penjelasan dominan yang menjadi dugaan peneliti ialah karena induksi menggunakan visual priming gambar patung The Thinker tidak dapat direplikasi pada penelitian ini.
SOCIAL MEDIA ENGAGEMENT SEBAGAI MEDIATOR ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA Sarentya Fathadhika; - Afriani
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.872 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.18741

Abstract

Fear of missing out atau kekhawatiran akan kehilangan momen penting pada aktivitas media sosial, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya intensitas remaja dalam menggunakan media sosial saat ini. Hal tersebut dapat mengarah kepada terjadinya kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of missing out dengan kecanduan media sosial yang dimediasi oleh social media engagement pada remaja di Kota Banda Aceh. Sejumlah 343 remaja dengan rentang usia 13 – 18 tahun dari 4 sekolah menengah di Kota Banda Aceh terpilih sebagai subjek penelitian melalui metode multistage cluster dan disproportionate stratified random sampling. Penelitian ini mengadaptasi alat ukur yaitu Social Media Disorder (SMD) Scale-short version dari Eijnden, Lemmens, dan Valkenburg, Fear of missing out Scale dari Przybylski, Murayama, Haan, dan Gladwell, dan Social media engagement Questionnaire dari Przybylski, Murayama, Haan, dan Gladwell untuk mengukur variabel kecanduan media sosial, fear of missing out, dan social media engagement. Data penelitian dianalisa menggunakan hierarchical regression analysis untuk menguji hipotesa penelitian. Hasil analisa menunjukkan bahwa fear of missing out memiliki hubungan yang signifikan secara langsung (β=0,37; p<0,05) dan tidak langsung (β=0,39; p<0,05) terhadap kecanduan media sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kecanduan media sosial berkaitan dengan fear of missing out yang dimediasi oleh social media engagement. Semakin besar kekhawatiran remaja akan kehilangan momen dalam media sosial, maka mendorong mereka untuk terus dapat terikat dengan aktivitas di media sosial yang mengarah kepada perilaku kecanduan.
HUBUNGAN ANTARA HEALTH CONSCIOUSNESS DENGAN EMPLOYEE WELL-BEING PADA KARYAWAN DI DKI JAKARTA Nuri Sadida
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.998 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.19223

Abstract

Kesejahteraan merupakan aspek penting untuk menunjang produktivitas sumber  daya  manusia.  Kesejahteraan  di tempat kerja bukan  hanya kesejahteraan  fisik,  namun  juga  meliputi  kesejahteraan  psikologis. Kesejahteraan fisik dipengaruhi oleh kesadaran kesehatan dan gaya hidup, sementara  kesejahteraan  psikologis  dipengaruhi  oleh  beban  pekerjaan yang termasuk di dalamnya adalah tenggat waktu, beban kerja, tekanan dari atasan, dan kolega kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau   tidaknya   hubungan   antara   health   consciousness   (kesadaran kesehatan) dengan Employee Well-Being (kesejahteraan karyawan) pada karyawan. Penelitian ini  menggunakan  pendekatan  kuantitatif  dengan kuesioner  sebagai  instrumen  penelitian.  Pada  penelitian  ini  peneliti mengadaptasi alat ukur kesadaran kesehatan yang dibuat oleh Hong pada tahun 2009 dan  memodifikasi alat ukur  kesejahteraan  karyawan  yang disusun oleh Juniper pada tahun 2010. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan kantoran (office) yang bekerja di DKI Jakarta sebanyak  164  partisipan.  Data diolah dengan uji Spearman, dan didapat hasil r = 0.209 (ρ= 0.007≤0.05) yang artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesadaran kesehatan dengan kesejahteraan  karyawan.
EFEKTIVITAS CAREER DEVELOPMENT LEARNING PROGRAM UNTUK MEMPERSIAPKAN EMPLOYABILITY DEVELOPMENT PADA SISWA SMK Rezki Ashriyana Sulistiobudi; Lucia Voni Pebriani
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.544 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.19466

Abstract

Sekolah vokasi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk bisa membantu memangkas tingkat pengangguran di Indonesia. Program revitalisasi dan berbagai kebijakan yang dilakukan masih belum cukup signifikan untuk meningkatkan kemampuan kerja lulusan. Dalam konsep employability development, kemampuan kerja lulusan perlu dipersiapkan sejak dini dengan dasar penetapan arah karir yang matang. Melalui career development learning dengan tahapan dasar yaitu membangun self awareness dan opportunity awareness, maka disusunlah sebuah program yang terdiri dari berbagai aktivitas yang disebut Career Development Learning Program. Sebanyak 26 orang peserta yang berasal dari salah satu SMK di Jatinangor berpartisipasi dalam program ini. Berdasarkan hasil analisa, terdapat peningkatan self awareness yang signifikan pada siswa. Pasca program, peserta juga mengalami peningkatan upaya dalam career self exploration untuk membangun opportunity awareness mengenai dunia kerja. Hal ini menjadi tahapan kritis untuk menentukan aktivitas-aktivitas relevan yang dapat berkontribusi pada pengembangan employability siswa selama dipersiapkan di jenjang sekolah. 
KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL: STUDI DI SMPN 1 MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG Husna, Aulia Nurul
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.989 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.21599

Abstract

Remaja yang belum memiliki kemandirian emosional sesuai dengan usianya, dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan identitas diri yang jelas. Hal ini karena kemandirian emosional penting bagi individu, terutama pada remaja awal karena kemandirian emosional ini menunjukkan proses kematangan individu dalam mempersiapkan diri menuju dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik mengenai gambaran kemandirian emosional pada siswa SMPN 1 Margaasih Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan terhadap 290 siswa (remaja awal) SMPN 1 Margaasih Kabupaten Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah non eksperimental kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan alat ukur berupa kuesioner tentang kemandirian emosional, yang mengacu pada teori Steinberg. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa SMPN 1 MargaasihKabupaten Bandung memiliki kemandirian emosional yang tergolong tinggi. Artinya, mereka sudah mampu memandang orang tuanya bukan sebagai sosok yang paling tahu mengenai kehidupan dan perasaan remaja. Mampu memandang dan berinteraksi dengan orang tuasebagai orang dewasa lainnya yang memiliki berbagai peran. Dapat bergantung pada kemampuan dirinya sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang tua ketika menyelesaikan masalah. Serta memiliki sesuatu yang pribadi yang tidak selalu harus diketahui oleh orang tua(proses individuasi) dan dapat bertanggung jawab atas dirinya.
PERAN AWARENESS OF CONSEQUENCES TERHADAP PERILAKU PRO-LINGKUNGAN PADA WARGA JAKARTA Fitri Arlinkasari
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.21600

Abstract

Menurut laporan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2018, Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah yang memiliki indeks kualitas lingkungan hidup yang cukup rendah, dengan kisaran nilai 35.78%. Fakta ini juga diungkapkan oleh dinas kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016 bahwa Jakarta merupakan kota besar yangmenghasilkan sampah yang cukup banyak, yaitu 6.5 – 7 ton per hari. Permasalahan sampah tidak terlepas dari perilaku manusia yang kurang memperhatikan kondisi lingkungannya. Perilaku membuang sampah sembarangan kini sudah menjadi kebiasan masyarakatdan dianggap sebagai hal yang biasa. Untuk mengurangi sampah yang jumlahnya semakin banyak diperlukan kesadaran masyarakat untuk berperilaku pro-lingkungan. Perilaku pro-lingkungan dipengaruhui oleh beberapa faktor salah satunya adalah awareness ofconsequences (AC). AC adalah kecenderungan untuk menjadi sadar atas konsekuensi atau dampak dari perilaku kita pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah AC berperan terhadap perilaku pro-lingkungan pada masyarakat Jakarta. Penelitimenggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe korelasional dengan Incidental Sampling. Penelitian ini memiliki sampel sebanyak 332 responden dengan beberapa karakteristik demografi. Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa AC memiliki peranterhadap perilaku pro lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi AC yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi juga perilaku pro-lingkungan seseorang. Peran AC terhadap perilaku pro-lingkungan dapat dilihat dari nilai R Square Change sebesar 0,171 atau 17%. Hal ini berarti awareness of consequences berperan sebesar 17% dan 83% dipengaruhui oleh faktor-faktor yang lain. 
INTERVENSI ORGANISASI MELALUI PENYUSUNAN PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS BALANCED SCORECARD Nugroho, Bintang Karismacho; -, Artiawati
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.814 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.21601

Abstract

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, hanya saja bukan merupakan hal yang mudah untuk mewujudkannya. Hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan bisnis selalu menghadapi situasi yang terus berubah setiap periode. Perubahan tersebut dapat disebabkan dari internal maupun eksternal perusahaan, sehingga perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat agar perubahan situasi tidak menjadi ancaman yang dapat menghambat pencapaian sasaran perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan intervensiyang dapat mengatasi permasalahan tersebut, yaitu penyusunan performance management system berbasis balanced scorecard, karena dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan melalui pengelolaan sumber daya manusia dengan mempertimbangkan kondisi internal daneksternal perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan intervensi berupa rancangan performance management system (tahap prerequisites) berbasis balanced scorecard yang dapat dijadikan acuan dasar bagi perusahaan dalam mencapai kinerja yang optimal. Metodepenelitian ini adalah research & development, dengan melibatkan seluruh job title sebagai partisipan. Hasil rancangan intervensi yang telah dirumuskan berupa rancangan performance management system pada tahap prerequisites (rumusan harapan pimpinan dan skema arahanstrategi, balanced scorecard (objective)). Hasil evaluasi terhadap rancangan intervensi menyimpulkan bahwa rancangan intervensi yang telah dirumuskan ini dapat diterima oleh user dan diberi penilaian yang tinggi oleh expert rater, meskipun terdapat beberapa catatan yang diberikan oleh user dan expert rater. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini, yaitu penelitian selanjutnya perlu tetap mengacu pada konsep performance management system tahap prerequisites yang telah dirumuskan, agar pengembangan tetap terintegrasi dengan arah, tujuan, dan strategi perusahaan, serta PT. X juga perlu melakukan pilot test untuk menguji keefektifan rancangan intervensi yang telah dirumuskan.
PERBEDAAN EFEK RESTORATIF BERDASARKAN PAPARAN VISUAL JENIS LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS INDIVIDU Melok Roro Kinanthi
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.21 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i3.21598

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan setting lingkungan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan psikologisindividu setelah mengalami kondisi yang penuh tekanan melalui pengukuran efek restoratif yang dirasakan oleh responden. Denganpendekatan eksperimental, penelitian ini bertujuan melihat perbandingan efek restoratif berdasarkan perbedaan paparan visual jenislingkungan, yaitu lingkungan natural (natural environment) dan lingkungan terbangun (built environment). Lingkungan natural(natural environment) adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia sedangkan lingkunganterbangun (built environment) adalah segala sesuatu yang dibuat, disusun dan dipelihara oleh manusia untuk memenuhi keperluanmanusia yang menengahi lingkungan secara keseluruhan dengan hasil yang memengaruhi konteks lingkungan. Berdasarkan hasilpenelitian, diketahui bahwa terdapat perbedaan atensi dan emosi yang signifikan berdasarkan jenis stimulus yang diterima responden.Artinya, jenis stimulus lingkungan yang berbeda dapat menghasilkan respon stres yang berbeda pada individu. Dengan kata lain,stimulus lingkungan yang berbeda juga berpotensi memberikan efek restoratif yang berbeda pada individu. Secara khusus, perbedaantersebut terlihat signifikan pada aspek emosi dan atensi, namun tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada aspek fisiologis yangdiukur melalui tekanan darah. Pada aspek emosi, subjek yang mendapatkan stimulus nature menunjukkan respon emosi yang lebihpositif dibandingkan subjek dengan stimulus built. Sebaliknya, pada aspek atensi, subjek yang menerima stimulus built menunjukkanpeningkatan kapasitas atensi yang lebih baik dibandingkan subjek pada kelompok nature.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 3 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 3 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 2 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 1 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 1 (2018): Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess More Issue