cover
Contact Name
Anisul Fuad
Contact Email
anisulfuad77@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
anisulfuad77@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
ISSN : 2580085X     EISSN : 25800973     DOI : -
The EMPOWER Journal focuses on the theme and topic of Development of Islamic Communities and Social Sciences Paradigms and Theories, including: 1) Management of Islamic Community Welfare. 2) Social History of Indonesian Islamic Society. 3) Development Studies. 4) Culture. 5) Islamic politics. 6) Islamic Geography. 7) Rural and Urban Sociology. 8) Community Development Management. 9) Economic Map of Muslims. 10) Ecology.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
PERAN PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN BERPIKIR DAN EMOSI REMAJA (Sebagai Wacana) khusnul khotima
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.992 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3509

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah bagian dari masyarakat, di mana ia memiliki peran penting dalam suatu tatanan kehidupan di masyarakat. Masa remaja merupakan masa peralihan di mana terjadi perubahan secara psikis dan psikologis. Dalam masa ini, remaja rentan mengalami perubahan yang dapat dikatakan signifikan. Perubahan-perubahan tersebut tidak lain banyak dipengaruhi oleh lingkungan di mana remaja itu tinggal. Perubahan berpikir atau kognitif dan emosi merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh remaja dalam umumnya. Jika tidak ada pengontrolan atau upaya dalam pembentukan pribadi remaja, maka pembentukan atau perubahan yang terjadi, baik secara kognitif maupun emosi tersebut, akan mengalami ketidaksesuaian dengan norma atau nilai-nilai dalam masyarakatnya. Pembelajaran literasi adalah salah satu upaya yang dicanangkan oleh pemerintah dalam pembentukan kepribadian remaja, terutama dalam pembentukan kecerdasan secara kognitif dan emosi, sehingga remaja dapat menjalankan peranannya sebagai masyarakat dengan baik dan prososial.  Kata Kunci: Remaja, Pembelajaran Literasi, Kecerdasan Berpikir, Kecerdasan Emosi ABSTRACTTeenagers are a part of society, where they have an important role in a life order in society. Adolescence is a transitional period where there is a psychological and psychological change. In this period, young people are vulnerable to change that can be said to be significant. These changes are not much influenced by the environment in which the teenager lives. Thinking or cognitive and emotional changes are one of the changes experienced by teenagers in general. If there is no control or effort in the personal formation of adolescents, then the formation or changes that occur, both cognitively and emotionally, will experience discrepancies with the norms or values in their society. Literacy learning is one of the efforts proclaimed by the government in the formation of adolescent personality, especially in the formation of intelligence cognitively and emotionally, so that adolescents can carry out their roles as well and prosocial society. Keywords: Youth, Literacy Learning, Thinking Intelligence, Emotional Intelligence
KAJIAN LITERASI STRATEGI COPING PADA ANAK JALANAN DI JOGJAKARTA Siti Aminah
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.145 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3514

Abstract

ABSTRAK Ide awal dari tulisan ini adalah menghangatkan kembali data yang pernah saya dapatkan ketika menjadi Mahasiswa Pascasarjana Psikologi UGM. Salah satunya adalah teori tentang penanganan anak jalanan dengan strategi coping. Strategi coping menurut hemat saya lebih dimaknai sebagai solusi bagi diri seseorang dalam menemukan setiap masalah, baik lingkungan maupun dari dirinya sendiri. Sederhanya individu tersebut mampu menyelesaikan, baik dalam waktu yang dekat maupun waktu yang lama. Dalam  tulisan ini, beberapa yang diungkap adalah startegi coping, yakni sebuah strategi yang biasa dan efektif untuk penanganan anak jalanan. Anak jalanan yang dimaksudkan adalah mereka yang mengalami kesulitan khusus dan biasa hidup di jalanan untuk segera ditangani secara cepat. Selain itu, permasalahan yang sering muncul bagi anak jalanan sendiri terkait dengan eksploitasi kekerasan, pekerjaan, seksual, kesehatan, narkoba, dan yang lain. Anak jalanan ini muncul diakibatkan faktor ekonomi keluarga yang tidak cukup untuk biaya sekolah sehingga menuntut untuk membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Ada juga karena diajak temannya dengan meminta-minta di jalanan. Alhasil pekerjaan ini cepat mendapatkan uang dengan tidak terlalu berat untuk dilakukan oleh anak-anak.  Kesimpulan sementara bahwa penanganan anak jalanan yang tumbuh di kota-kota dapat dilakukan dengan strategi coping, yang tidak lain adalah individu berusaha untuk mengelola ketidaksesuaian yang dirasakan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki dalam situasi yang menimbulkan stress.  Kata Kunci: Coping, Anak Jalanan, Strategi, Literasi ABSTRACTThe early idea of this writing is to warm up the data that I have ever goten when I was a student at Psychology Graduate school of UGM. One of them was a theory of handling street children with coping strategies. Coping strategy in my definition refers as solution for someone in finding every problem both with the environment and even from itself. Simply, their individual is able to solve it, both in the near and long term. This paper reveals coping strategies which means an ordinary and effective strategy for handling street children. Street children here means those who experience special difficulties and are used to living on the streets to be dealt with quickly. Furthermore the problems that often arise for street children related to violence, exploitation, labour exploitation, sexuality, health, drugs, etc. The emergence of this street children is causes by economic factors of their family, which is not enough for school fees so it demands to help the family in meeting the family's living needs. Some of them were invited by his friend so begging on the street. The Results this kind of occupation quickly got a lot of money and not too heavy for children to do. The hypothesis that handling street children, which are growing in the cities could be done by coping strategies which means the individuals strive to manage perceived discrepancies between demands and resources which owned in stressful situations. Keywords: coping, street children, strategy, literation.
PEMIKIRAN TRANSFORMATIF SOEKARNO DALAM POLITIK ISLAM (Pendekatan Transformatif Bill Gould, Karl Stenbrink, dan Kontowijoyo) Anwar Sanusi
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.967 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3510

Abstract

ABSTRAK Soekarno menyeru umat Islam untuk “menggali api Islam”, karena  Soekarno melihat  bahwa   kaum Muslimin baik di Indonesia maupun di dunia hanya  mewarisi “abu” dan “arang“  yang  mati dan  statis dari warisan  kultural. Kemunduran Islam disebabkan karena pensakralan fiqh dan ijma ulama yang kemudian berujung pada penutupan pintu ijtihad, bahkan Fiqh telah menjadi algojo roh semangat Islam. Dalam persoalan tabir, pensucian bekas jilatan anjing, transfusi darah, perbedaan bank dengan riba harus dilakukan rekontruksi kalau Islam ingin maju. Perdebatan mengenai bentuk negara antara nasionalis-sekuler dengan kelompok nasionalis-Islam membuat Soekarno berpikir untuk menemukan formulasi yang bisa diterima oleh semua kelompok, yakni Rumusan Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan akumulasi perdebatan dua kelompok tersebut. Selain perdebatan tersebut, Soekarno juga menghadapi persoalan sistem parlementer yang mengalami jatuh bangun sehingga Soekarno menggagas Demokrasi Terpimpin serta Soekarno menggagas konsep NASAKOM atau integrasi persoalan bangsa dari nasionalisme (PNI), agama (NU), dan sosialisme (PKI) dengan dukungan militer. Kata Kunci: Transformatif, Soekarno, Pancasila, dan Nasakom ABSTRACTSoekarno called on Muslims to "dig up the fire of Islam", because Soekarno saw that Muslims both in Indonesia and in the world only inherited dead and static "ashes" and "charcoal" from cultural heritage. The decline of Islam was caused by the sanctification of fiqh and ijma ulama which then led to the closing of the door of ijtihad, even Fiqh had become the executioner of the spirit of Islamic spirit. In the case of veils, purification of dog licks, blood transfusions, bank differences with usury must be reconstructed if Islam wants to advance. The debate about the form of the state between nationalist-secular and nationalist-Islamic groups led Sukarno to think of finding a formulation that could be accepted by all groups, namely the Pancasila Formulation of the first precepts, namely the Almighty Godhead which is the accumulation of the debates of the two groups. In addition to the debate, Soekarno also faced the problem of a parliamentary system which had fallen and so Sukarno initiated Guided Democracy and Sukarno initiated the NASAKOM concept or integration of national problems from nationalism (PNI), religion (NU) and socialism (PKI) with military support. Keywords: Transformative, Sukarno, Pancasila, and Nasakom
DAMPAK PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUP PENDUDUK INDONESIA TERHADAP STRUKTUR DEMOGRAFI DAN PERAWATAN LANJUT USIA Suryadi Suryadi
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.839 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3515

Abstract

ABSTRAK Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kemajuan dalam bidang kedokteran telah menjadikan usia harapan hidup penduduk semakin panjang, dampak langsungnya adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia dan kebutuhan akan pola perawatan lansia. permasalahan semakin kompleks ketika terjadi pergeseran model keluarga dari keluarga luas menjadi keluarga inti. menghadapi tantangan tersebut para peneliti dan penggiat sosial kemasyarakatan harus dapat menemukan alternatif kebijakan yang dapat dilaksanakan pada akar rumput. sehingga konsep lansia tetap aktif dan produktif tetap menjadi keniscayaan untuk dilakukan. Kata kunci: usia harapan hidup, lansia, aktif dan produktif ABSTRACT The improvement in the level of community welfare and advances in the field of medicine has made the increasing of population life expectancy at birth (eo) is longer, the direct impact of that shifting is an increase in the number of elderly people and the need for the elderly care pattern or model. The problem is more critical when there is a shift in the family model from an extended family to a nuclear family. Envisage these challenges, researchers and community social activists must be able to find alternative policies that can be implemented at the grassroots spheres. so that the concept of the elderly remaining active and productive remains a necessity to carried out. key word: life expectancy, elderly, active and productive
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KERTAJAYA, CIANJUR OLEH PEMERINTAHAN DESA DAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-MUSRI’ Asep Kurniawan
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.69 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3511

Abstract

ABSTRAK Peran pemerintah desa dan pesantren adalah sebagai lembaga pemberdaya masyarakat, Hal ini sebagaimana diperlihatkan dengan apa yang terjadi di Desa Kertajaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam tentang pemberdayaan masyarakat desa Kertajaya oleh pemerintah desa dan Pesantren Miftahul Huda. Metode penelitian ialah deskriptif kualitatif dan studi kasus. Instrumen pengumpulan data ialah wawancara mendalam, observasi mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui collecting data, reducing data, displaying data, dan conclusing data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Desa Kertajaya hidup rukun dalam keragaman agama. Mata pencaharian utama mereka adalah berpetani, namun memilliki kesejahteraan yang rendah. Untuk itu pemerintahan desa bersama lembaga yang ada khususnya Pesantren Miftahul Huda tergerak untuk melakukan pemberdayaan. Pemerintah desa mengadakan program pendidikan wajib belajar, pendidikan life skill, kesehatan, peningkatan pontensi pertanian bekerjasama dengan berbagai pihak. Sementara itu Pesantren Miftahul Huda al-Musri’ selaku pesantren salaf yang memiliki keunggulan agrobisnis memberdayakan masyarakat melalui pendidikan keagamaan dan life skill, agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pemberdayaan masyarakat ini berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat baik dalam tingkat pendidikan, spiritual maupun peningkatan pendapatan ekonomi. Kata Kunci: Pengangguran, Urbanisasi, Kepedulian, Kearifan lokal, Perubahan keyakinan,  Peningkatan Pendapatan ABSTRACT The role of village government and pesantren are community empowerment institutions. This was shown by what happened in Kertajaya Village. This study aimed to reveal in depth the empowerment of the Kertajaya village community by the village government and Pesantren Miftahul Huda al-Musri’. The research method was one case qualitative-descriptive. Data collection instruments were in-depth interviews, in-depth observations, and documentation. Data analysis was conducted through collecting data, reducing data, displaying data, and conclusing data. Research findings showen that the Kertajaya Village Community lived harmoniously in religious diversity. Their main livelihood was farming, but they had low welfare.For this reason, the village government together with the existing institutions,especially Miftahul Huda Islamic Boarding School were motivated to empower them. The village government organized compulsory education programs, life skills education, health, increased agricultural potential in collaboration with various parties. Meanwhile Pesantren Miftahul Huda al-Musri, a salaf pesantren, had the advantage of agribusines. It empowered people through religious and life skills education, agribusiness which included agriculture, plantations, livestock and fisheries. This community empowerment had a positive impact on improving the welfare of the community, both in the level of education, spiritual and increasing economic income. Keywords: Unemployment, Urbanization, Concern, Local Wisdom, Changing Beliefs, Increasing Income
BUDAYA POLITIK MENGGELITIK, PEREMPUAN TERTARIK GENDER DAN POLITIK DALAM TUBUH PEREMPUAN Hilyatul Auliya
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.82 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3501

Abstract

ABSTRAK Agama memang menjauhkan kita dari dosa, tapi berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama, itulah penggalan pernyataan Kartini. Perkembangan zaman yang serba modern serta bersemilirkan kesetaraan gender, membuat kaum perempuan lebih aktif dalam melakukan setiap hal yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Salah satunya dalam dunia politik. Saat ini, banyak kaum perempuan yang ikut andil dalam dunia keberpolitikan.Manfaat perempuan aktif dalam berpartisipasi politik akan dirasakan jika dia dapat mengambil peran dalam berbagai wilayah, baik ranah publik dan domestik. Apalagi jika perempuan bias bahu membahu mengangkat derajatnya dengan tidak menginjak perempuan lain dan tentunya bersama kaum pria yang sadar akan persamaan derajat.  ABSTRACTReligion does keep us from sin, but how many sins do we do in the name of religion, that's a fragment of Kartini's statement. The development of a modern era and a gender equality, make women more active in doing everything done by men. One of them is in politics. At present, many women are contributing to the world of politics. The benefits of active women in political participation will be felt if they can take roles in various regions, both in the public and domestic spheres. Especially if women can work together to raise their degrees by not stepping on other women and of course with men who are aware of the same degree.
FENOMENOLOGI DAKWAH (Dakwah dalam Paradigma Sosial Budaya) M. Fuad Anwar
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.457 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3512

Abstract

ABSTRAKIlmu dakwah secara dikhotomi adalah bagian dari ilmu-ilmu sosial, yang berkaitan erat dengan masalah-masalah  manusia dengan masayarakat sekitarnya, baik dalam rangka interaksi kehidupan beragama, berkepercayaan dan beribadah, maupun dalam rangka mengkomunikasikan ajaran-ajaran agama kepada penganutnya, Paradigma sosial budaya adalah salah satu perspektif yang berkaitan dengan latar kehidupan sosial masayarakat dan sistem budayanya. Pola dakwah sosial budaya dengan pendekatan fenomenologi dapat diterapkan melalui berbagai macam media  pengajian ceramah agama dan lain-lain, dakwah fenomenologi adalah pola dakwah yang sangat memperhatikan aspek pemahaman masyarakat dalam konteks kegiatan dakwah dakwah Kata Kunci: Dakwah, Sosial, FenomenologiABSTRACTPreaching science in dichotomy is part of the social sciences, which are closely related to human problems with the surrounding community, both in the context of the interaction of religious life, berekepyaanan and worship, as well as in communicating religious teachings to adherents, social cultural paradigm is one perspective related to the background of the social life of the society and its cultural systems. The socio-cultural propaganda pattern with a phenomenological approach can be applied through various kinds of religious lecture recitation media and others. da'wah da'wah activities Keywords: Da'wah, Social, Phenomenology
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA MEDAL JAYA DI DESA CIJEMIT KECAMATAN CINIRU KABUPATEN KUNINGAN Istiqomah Istiqomah
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.759 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i2.3508

Abstract

ABSTRAKKemiskinan merupakan masalah sosial yang masih relevan untuk dapat dikaji hingga saat ini dan dicarikan solusinya. Dalam penanggulangan kemiskinan perlu juga diperhatikan pendekatan yang memanfaatkan modal sosial yang ada di masyarakat dalam hal ini masyarakat pedesaan yang notabenya memiliki tingkat kemiskinan lebih besar dari pada perkotaan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan peran serta kaum muda di desa.  Kaum muda biasanya bergabung dengan kegiatan social salah satunya karang taruna. Terdapat karang taruna yang melakukan pemberdayaan masyarakat yaitu karang taruna Medal Jaya. Karang taruna tersebut memiliki beberapa program pemberdayaan masyarakat. Dari program tersebut semua kegiatannya merupakan pemberdayaan masyarakat karena dalam setiap kegiatan melibatkan masyarakat dan kegiatan tersebut dirancang atas kebutuhan dan kemauan masyarakat itu sendiri. Sehingga dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut karang taruna tersebut mampu mencapai tujuannya diantaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan masyarakat menjadi lebih mandiri. Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, modal sosial, karang taruna Medal jaya  ABSTRACTPoverty is a social problem that is still relevant to be studied so far and a solution is sought. In poverty alleviation, it is also necessary to pay attention to approaches that utilize social capital in the community, in this case rural communities, which in fact have a greater level of poverty than urban areas. One of them is by utilizing the participation of young people in the village. Young people usually join social activities, one of which is Karang Taruna. There is a youth organization that conducts community empowerment, namely the Jaya Medal Youth Organization. The youth organization has several community empowerment programs. From the program all activities are community empowerment because in every activity involving the community and the activity is designed for the needs and will of the community itself. So that with the existence of community empowerment activities, the youth organization is able to achieve its objectives including improving the welfare of the community and opening jobs for the community and society to become more independent. Keyword: Community empowerment, social capital, Youth Medal Jaya
STRATEGI REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOTIKA MELALUI PENDEKATAN KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL-QODIR CANGKRINGAN SLEMAN) Mirza Maulana
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.582 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i1.4230

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dan dilatarbelakangi dengan meningkatnya penyalahguna dikalangan remaja yang tentunya dapat merusak perkembangan tumbuh kembang dan masa depannya. Oleh kerana itu perlu dilakukan sebuah pendekatan khusus untuk menghilangkan kebiasaan penggunaan narkotika dalam bentuk rehabilitasi sosial. Fokus penelitian adalah untuk mendeskripsikan konsep dan aktifitas rehabilitasi perspektif keagamaan di Pondok Pesantren Al-Qodir Cangkringan Sleman yang berdampak kepada penyembuhan bagi para santri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, observasi dan analisis data dengan teori Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menjabarkan bahwa konsep Rehabilitasi perspektif agama memiliki banyak kesamaan dalam teori rehabilitasi secara umum, terdapat proses medis dan sosial. Dalam rehabilitasi pandangan agama lebih ditekankan aspek rohaniah, sehingga diharapkan pasien juga mengerti kewajiban menjadi orang yang beriman. Sedangkan proses rehabilitasi yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Qodir dalam bentuk kegiatan sehari-hari seperti dengan Terapi Mandi, Terapi Sholat Dan Dzikir, Terapi Peralihan Dan Terapi Mujahadah.
AKULTURASI ADAT DAN HUKUM ISLAM TERKAIT HARTA WARISAN SUKU MINANGKABAU Muhammad Ikhsan Ghofur
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.037 KB) | DOI: 10.24235/empower.v2i2.4639

Abstract

ABSTRAKMinangkabau adalah suku yang menggunakan sistem matrilineal di mana garis keturunan ibu digunakan. Sistem matrilineal yang diadopsi ini juga mempengaruhi kepemilikan properti yang dimiliki oleh suku ini yang sebagian besar dimiliki oleh perempuan dan dikelola dari ninik (nenek / jangkar) hingga mamak (paman) kemudian dari mamak (paman) hingga kemenakan (keponakan). Selain itu, setiap anggota suku berkewajiban untuk mengembangkan properti itu sehingga mereka tidak memiliki hak atas properti yang dikembangkan. Setelah Islam memasuki wilayah Minangkabau, terjadi transformasi posisi properti rakyat, orang-orang Minangkabau menjadi lebih fokus pada properti keluarga mereka sendiri karena properti suku menjadi properti alternatif. Pemisahan properti dilakukan, yang mana milik orang-orang yang disebut properti warisan dan masih menggunakan sistem adat yang diwariskan, dan properti keluarga yang disebut properti pendapatan di mana hukum Islam digunakan untuk mengatur warisan. Kata Kunci: Minangkabau, Warisan, Properti Warisan, Properti Pendapatan.

Page 3 of 13 | Total Record : 121