cover
Contact Name
Ahadiyat Yugi R., SP., MSi., D.Tech.Sc.
Contact Email
psi.faperta@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ahadiyat_yugi@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian
ISSN : 14100029     EISSN : 25496786     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Agrin provides facilities for publishing articles or quality papers in the form of research results in various aspects of agriculture and agricultural commodities widely including ; agronomy, agroecology, plant breeding, horticulture, soil science, plant protection, agribusiness, agroforestry, food science and technology , agricultural techniques, agricultural innovations, agricultural models and agricultural biotechnology. This journal is published twice a year, ie the April and October. The Agrin Journal invites researchers, academics and intellectuals to contribute critical writing and contribute to the development of agricultural science.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2019): Agrin" : 8 Documents clear
APLIKASI MIKORIZA DAN AZOLLA TERHADAP KEBUTUHAN AIR DAN HASIL BAWANG MERAH PADA LAHAN MARJINAL begananda begananada
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.93 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.433

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pupuk hayati mikoriza + azolla dengan pengurangan dosis anjuran pupuk N, P, dan K terhadap kebutuhan air, titik layu permanen, porositas, berat jenis isi, berat jenis partikel dan hasil tanaman bawang merah pada tanah ultisol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK dan diulang tiga kali. Faktor yang dicoba adalah (1) dosis pupuk hayati mikoriza + azolla dengan 3 taraf, yaitu: H1 = 10 g pupuk mikoriza + 0 g pupuk azolla, H2 = 20 g pupuk mikoriza + 10 g pupuk azolla, dan H3 = 30 g pupuk mikoriza + 20 g pupuk azolla per tanaman, dan (2) pengurangan dosis anjuran pupuk N, P dan K yang terdiri P0= pengurangan 0%, P1= pengurangan 25%, dan P2 = pengurangan 50%. Variabel yang diamati yaitu air tersedia, berat jenis isi, berat jenis partikel, porositas, batas cair, batas berubah warna, tinggi tanaman, bobot umbi segar, bobot umbi kering per polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza + azolla dapat menurunkan kebutuhan air tanaman, bobot umbi kering dan berat jenis isi tetapi tidak berpengaruh pada berat jenis partikel, porositas, titik layu permanen, tinggi tanaman, dan bobot umbi segar. Kombinasi perlakuan terbaik yaitu pupuk hayati mikoriza + azolla 30 g per tanaman dan pengurangan dosis anjuran pupuk N, P dan K sekitar 43%. Kata Kunci : Bawang merah, kebutuhan air, Mikoriza, Azolla
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN ANTOSIANIN PADI HITAM (Oryza sativa ‘cempo ireng’) DENGAN PUPUK KANDANG Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.294 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.425

Abstract

Nowdays people tend to consume good healthy diets such as black rice. Black rice contain anthocyanin that acts as antioxidant. High demand of black rice in the market need to synchronize with high production that can be fulfil by fertilizer application. This research conducted to evaluated growth and yield of black rice ‘Cempo Ireng’ by cytokinin and manure application. Research was start in November 2015-Mei 2016 at Sangihe District. The treatment was arranged by dosage of manure 0, 5, 10, 15 ton ha-1 and incubated for two week. The results of this study showed that manure can affect the growth and yield of black rice.
AKLIMATISASI TANAMAN ANGGREK PHALAENOPSIS PADA PENGGUNAAN JENIS MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN YANG BERBEDA erni indriani
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.666 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.429

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis media tanam dan konsentrasi pupuk daun Farmer terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Phalaenopsis. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat ± 250 m dpl. Desa Banjarsari Kulon berdasarkan letak astronomis berada pada 7,36˚ Lintang Selatan (LS) dan 109,24˚ Bujur Timur (BT). Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai Maret 2018 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis media tanam (pakis, sabut kelapa dan akar kadaka) dan konsentrasi pupuk daun Farmer (0, 1, 2 dan 3 ml/l). Variabel yang diamati adalah jumlah klorofil daun, luas daun, peningkatan jumlah daun, diameter batang, intensitas cahaya, suhu, kelembaban dan jumlah stomata. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F, apabila terdapat keragaman dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam sabut kelapa menghasilkan jumlah stomata tanaman anggrek Phalaenopsis tertinggi yaitu sebesar 39,79 stomata/mm2 dibandingkan media tanam akar kadaka (35,77) dan pakis (34,96). Perlakuan konsentrasi pupuk daun Farmer 1 ml/l dan 2 ml/l menghasilkan peningkatan jumlah daun lebih banyak pada tanaman anggrek Phalaenopsis yaitu sebesar 1,20 dan 1,19 helai dibandingkan konsentrasi 0 ml/l (1,11 helai) dan 3 ml/l (1,12 helai).Kata Kunci: Phalaenopsis, media tanam dan pupuk daun.farmer
Induksi Umbi Mikro dan Regenerasi Tunas Langsung Tanaman Kentang Dataran Medium pada Beberapa Jenis Auksin dan Konsentrasi Sukrosa yang Berbeda Sepdian Luri Asmono; Vega Kartika Sari
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.697 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.466

Abstract

Pengambangan tanaman kentang di dataran medium atau rendah sangat diperlukan untuk memperluas areal penanamannya. Oleh sebab itu harus ditunjang dengan metode kultur in vitro untuk memproduksi umbi dan tunas mikro kentang dan secara teknis diperlukan asupan zat pengatur tumbuh dan konsentrasi sukrosa yang cocok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa jenis auksin dan beberapa level sukrosa terhadap pembentukan umbi mikro dan regenerasi tunas kentang DTO-28 dan Desiree, serta mengetahui jenis auksin terbaik dan konsentrasi sukrosa. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 5 ulangan. Faktor perlakuan pertama ialah kultivar kentang (DTO-28 dan Desiree). Faktor kedua ialah auksin (IAA, IBA, NAA) dan faktor ketiga ialah konsentrasi sukrosa yang terdiri atas tiga taraf (90g/l, 120g/l, 150g/l). Parameter yang diamati meliputi persentase pembentukan umbi, waktu inisiasi, jumlah dan diameter umbi mikro, serta jumlah dan panjang tunas. Jenis auksin yang mampu memacu pembentukan umbi mikro lebih baik adalah NAA. Selain itu data menunjukkan bahwa semakin tinggi sukrosa yang diberikan akan berpengaruh pada jumlah umbi yang terbentuk. Perlakuan yang menggunakan 0,25 ppm NAA + 150 g/l sukrosa berpengaruh sangat nyata pada saat inisiasi umbi, yaitu pada 22 HST dan menghasilkan umbi terbanyak yaitu rata-rata 2,4 umbi/planlet. Kultivar yang sangat responsif terhadap media perlakuan adalah DTO-28. Selain itu, hasil analisis manyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi sukrosa semakin menurunkan jumlah dan menghambat pemanjangan tunas. Sukrosa pada konsentrasi 90 g/l memberikan jumlah tunas terbanyak yaitu rata-rata 5,27 tunas dengan panjang rata-rata 4,70 cm.Kata kunci: umbi mikro, sukrosa, auksin, desiree, DTO-28
EFEKTIVITAS PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA Pseudomonas fluorescens DALAM PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Hatyanta Nuha Pradhipta; Irianti Kurniasari; Ugik Romadi
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.427

Abstract

Bulai merupakan penyakit utama pada tanaman jagung yang disebabkan cendawan patogen Peronosclerospora maydis. P. maydis menyebabkan potensi kehilangan hasil mencapai 100%. Berbagai pengendalian yang dilakukan belum memberikan hasil yang optimal dan bahkan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. PGPR Pseudomonas fluorescens diketahui berpotensi sebagai pengendali penyakit bulai yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas P. fluorescens terhadap penekanan penyakit bulai pada tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan konsentrasi larutan P. fluorescens sebagai perlakuan terdiri dari: P1=0 ml/L, P2=50 ml/L, P3=75 ml/L, P4=100 ml/L, P5=fungisida fenamidon 50%. Hasil penelitian menunjukan bahwa P. fluorescens dapat efektif mengendalikan penyakit bulai, sedangkan perbedaan konsentrasi P. fluorescens tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam pengendalian penyakit bulai pada tanaman jagung. Kata kunci: Penyakit bulai, PGPR,  Pseudomonas fluorescens, tanaman jagung ABSTRACTDowney mildew is the main disease in maize that caused by the fungus pathogen Peronosclerospora maydis. P. maydis caused significant yield loss of up to 100%. The various controls of downey mildew did not bring out succeed and even have a negative impact for the environment and human health. PGPR Pseudomonas fluorescens considered can be used as biological control agents against downy mildew which is environmental friendly. This study aims to determine the effectiveness of P. fluorescens in the controling of downey mildew in maize. Randomized Block Design were used in this research with concentration of P. fluorescens as a treatment consist of:  P1 = 0 ml / L, P2 = 50 ml / L, P3 = 75 ml / L, P4 = 100 ml / L, P5 = fenamidone fungicide 50 %. The results showed that P. fluorescens effective to controling of downy mildew, while differences in P. fluorescens concentration has not significant effect for controlling downy mildew in maize. Keywords: Downy Mildew, PGPR,  Pseudomonas fluorescens, Maize
INDUKSI KALUS LIMA KULTIVAR SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN SUKROSA DAN BERBAGAI KONSENTRASI MALTOSA Adinda Humaira; Suseno Amien
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.727 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon berbagai kultivar seledri terhadap induk sikalus dengan menggunakan sukrosa dan maltosa. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah kultivar seledri terdiri atas lima taraf yaitu Aroma, Bamby, Samantha, Sunda,Tall Utah. Faktor kedua adalah konsentrasi karbohidrat yang terdiri atas lima taraf yaitu sukrosa 20 g/L, maltosa 20 g/L), maltosa 30 g/L, maltosa 40 g/L, maltosa 60 g/L. Variabel yang diamati meliputi waktu awal kalus terbentuk, diameter kalus, warna kalus, tekstur kalus, kalus embriogenik, dan jumlah tunas pada tahap regenerasi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi sukrosa 20 g/L merupakan konsentrasi terbaik terhadap kecepatan muncul kalus pada kultivar Bamby. Sukrosa 20 g/L memberikan pengaruh paling baik terhadap ukuran kalus pada kultivar Aroma. Maltosa 30 g/L mampu menginduksi kalus dari semua kultivar seledri yang digunakan. Kulvivar Samantha  responsif terhadap pembentukan kalus di semua konsentrasi Maltosa yang digunakan. Kata kunci: seledri, sukrosa, maltosa, kalus Keywords: Celery, Plant Breeding, Carbohydrate, Maltose, and Callus
EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN DAN ANALISIS FINANSIAL USAHA TANI BAWANG MERAH BERPENYAKIT MOLER PADA BERBAGAI POLA TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM noor laili aziza
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.429 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.473

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran dengan nilai ekonomi tinggi, namun produktivitasnya di Kalimantan Selatan masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya yaitu penyakit moler yang disebabkan oleh patogen Fusarium spp., namun patogen ini diduga dapat ditekan melalui manipulasi lingkungan seperti pengubahan pola tanam bawang merah dari monokultur menjadi tumpang sari sekaligus pengaplikasian beberapa dosis pupuk kalium dalam usaha peningkatan ketahanan tanaman.  Oleh karena itulah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan lahan dan analisis finansial usaha  tani bawang merah berpenyakit moler pada lingkungan yang telah dimanipulasi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dan lahan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA) Banjarbaru dari bulan Oktober 2015-Maret 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dari tiga faktor dan dua kali ulangan. Faktor pertama yaitu Fusarium spp.: tanpa Fusarium spp. dan dengan Fusarium spp.. Faktor kedua berupa dosis pupuk Kalium: 60 kg ha-1, 120 kg ha-1, dan 180 kg ha-1. Faktor ketiga berupa pola tanam: monokultur bawang merah, monokultur bawang sabrang, tanaman bawang merah 1 baris dan bawang sabrang 1 baris, tanaman bawang merah 2 baris dan bawang sabrang 1 baris, dan tanaman bawang sabrang mengelilingi pertanaman bawang merah. Total terdapat 60 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi pemanfaatan lahan dan analisis finansial usaha tani terbaik terdapat pada perlakuan 120  kg ha-1 K2O  dengan pola tanam tanaman bawang sabrang mengelilingi pertanaman bawang merah berpenyakit moler.
SIFAT KIMIAWI MENTEGA KETAPANG (Catappa butter) (Pengaruh Lama Sangrai Dan Lama Rendam) Gunawan wijonarko; erminawati erminawati; isti Handayani
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.762 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.470

Abstract

Biji ketapang mempunyaicita rasa yang enak dan komposisi kimia yang mirip dengan kacang tanah. Oleh karena itu biji ketapang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dibuat menjadi produk pangan baru. Salah satu produk pangan tersebut adalah mentega ketapang (Catapa butter). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untukmengevaluasi sifat kmiawi mentega ketapang yang dibuat pada berbagai : (1) lama penyangraian (2) lama perendaman  (3) lama penyangraian dan perendaman.Rancangan yang digunakan dalam peneltian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Faktor yang dicoba adalah lama penyangraian (4 ; 8 ; dan 12 menit) dan lama prendaman (0 dan 12 jam). Perlakuan disusun secara faktorial sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan. Percobaan diulang 4 kali dengan 24 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah kadar air, abu, serat kasar, lemak dan protein. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Uji F. Jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Rentang Jamak Duncan (DMRT) untuk menentukan perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik kemudian dibandingakn dengan selai kacang tanah non komersial. Hasil penelitian menunjukkan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap kadar air dan abu sedangkan perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar air, abu dan protein. Kombinasi keduanya memberikan pengaruh yang nyata hanya terhadap kadar protein. Penyangraian 8 menit menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,8% dan abu 2,6% sedangkan perendaman 0 jam menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,5%, abu 2,7% dan protein 26,5%. Kombinasi kedua perlakuan berpengaruh terhadap kadar air, abu dan protein mentega ketapang. Dibandingkan dengan SNI selai kacang tanah, mentega ketapang mempunyai karakter kimiawi yang mirip kecuali pada kadar abu yang cenderung lebih tinggi yaitu sebesar 2,7%.  Penyangraian 8 menit dan perendaman 0 jam menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,7%, abu 2,5%, serat kasar 1,8%, lemak 50,6% dan protein 27,6%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8