cover
Contact Name
Nur Eka Kusuma Hindrasti
Contact Email
nurekakh2017@umrah.ac.id
Phone
+6285233711332
Journal Mail Official
kiprah@umrah.ac.id
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl Politeknik, Senggarang, Tanjungpinang, Kep. Riau
Location
Kota tanjung pinang,
Kepulauan riau
INDONESIA
Jurnal Kiprah
ISSN : 23547278     EISSN : 25806947     DOI : -
Core Subject : Education,
KIPRAH merupakan usaha giat dalam melakukan sesuatu terutama ditujukan bagi dosen untuk lebih giat mempublikasikan karya ilmiah. Jurnal Kiprah ini dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal ini memuat artikel berupa hasil penelitian dan kajian literatur di dalam bidang pendidikan yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah" : 9 Documents clear
Penggunaan Media Permainan (Teka Teki Dadu) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Siswa Kelas IX A SMP Negeri 3 Bintan Scorpiana, Rahmawati
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.1633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media permainan Teka Teki Dadu dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menulis siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2018/2019. Tujuan pembelajaran menulis yang ingin dicapai yaitu siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX A berjumlah 32 siswa. Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas lembar penilaian tertulis (penilaian proyek), lembar observasi, dan angket. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase rata-rata keaktifan siswa dari 63,54% pada siklus pertama menjadi 77,08% pada siklus kedua. Penggunaan media permainan (Teka Teki Dadu) juga meningkatkan hasil belajar menulis siswa. Hal ini terlihat adanya peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebelum tindakan (prasiklus) hanya 50,00% (16 siswa), pada siklus pertama mencapai 65,63% (22 siswa) dan pada siklus kedua ketuntasan meningkat menjadi 81,25% (26 siswa). Penggunaan media permainan (Teka Teki Dadu) dalam pembelajaran ternyata mendapat tanggapan positif, 97,50% siswa setuju dengan penggunaan media ini karena dapat memudahkan mereka memahami konsep-konsep dan materi pelajaran, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, memacu mereka untuk aktif, dan membiasakan siswa untuk bekerja sama. This study aims to describe the buse of Dice Puzzle Game media to improve writing activities and learning outcomes of grade IX A students of SMP Negeri 3 Bintan 2018/2019 Academic Year. The research subjects were 32 students of Class IX A. The instruments in this study consisted of a written assessment sheet (project appraisal), an observation sheet, and a questionnaire. Data collection techniques using descriptive analysis. The results showed an increase in the average percentage of student activity from 63,54% in the first cycle increased to 77,08% in the second cycle. The use of game media (Dice Puzzle) also improves student writing learning outcomes, this is seen by a significant increase from the first cycle to the second cycle. The increase in the number of students who completed it before the action (prasiklus) was only 50,00% (16 students), in the first cycle it reached 65,63% (22 students) and in the second cycle completeness rose to 81,25% (26 students). The use of game media (Dice Puzzle) in learning turned out to get a positive response 97,50% of students agreed with the use of this media because it can facilitate them to understand concepts and subject matter, make the learning atmosphere enjoyable, encourage them to be active, familiarize students to cooperate
Implementasi Budaya Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMA Kaharuddin, Andi; Syahrir, Nasrun; Trisniawati
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.1964

Abstract

Sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge merupakan budaya moral Bugis di Sulawesi Selatan yang perlu dilestarikan di dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk melihat peningkatan hasil belajar matematika siswa SMA dari implementasi budaya sipakatau, sipakalebbi, sipakainge. Penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan kelas. Delapan puluh delapan siswa kelas IPA XI SMA Negeri 5 Makassar menjadi sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen observasi dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Implementasi budaya sipakatau meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 87%; (2) Implementasi budaya sipakalebbi meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 88%; dan (3) Implementasi budaya sipakainge meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 85%. Secara umum disimpulkan bahwa implementasi budaya sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge meningkatkan hasil belajar siswa kelas IPA XI SMA Negeri 5 Makassar sebesar 86%. Sipakatau, sipakalebbi, and sipakainge are bugis moral cultures in South Sulawesi that need to be preserved in learning. The aim to see the improving in mathematics learning outcomes of high school students from the implementation of the culture of Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge. This research was a class action research method. 88 students of class XI IPA of SMAN Negeri 3 Makassar became the research sample. The instrument used to collect data uses student learning outcomes tests. The results of this study indicated that as many: (1) the application of sipakainge culture increases student learning outcomes by 87%. (2) the application of sipakalebbi culture increases student learning outcomes by 88%. and (3) the application of sipakainge culture increases student learning outcomes by 85%. In general, it is concluded that the implementation of sipakatau, sipakalebbi and sipakainge culture improves student learning outcomes of class XI IPA SMAN 5 Makassar by 86%.
Pengembangan Modul Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Local Wisdom pada Materi Menulis Karangan Narasi untuk Siswa SD Hanifa Sukma, Hanum; Ganis Amurdawati
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.1991

Abstract

Modul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi pendukung siswa dalam menguasai materi sebab materi bahasa Indonesia saat ini diorientasikan berbasis teks. Tujuan pengembangan bahan ajar berbentuk modul ini untuk menghasilkan bahan ajar modul berbasis local wisdom yang layak pada materi menulis karangan narasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Reseach and Development. Pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analyse, Design, Development, Implementation and Evaluation). Namun, pengembangan ini hanya sampai tahap implementation dan tahap kelima tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Implementasi dilakukan pada salah satu sekolah dasar dengan subjek 28 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Data yang didapatkan dianalisis dengan deskriptif persentase. Hasil dari validasi modul oleh ahli materi dan pembelajaran terdiri dari aspek kelayakan isi sebesar 89%, aspek kebahasaan 87%, dan aspek sajian 82%. Sementara itu, penilaian produk oleh ahli media meliputi aspek bahan ajar sebesar 83%, aspek gambar/kegrafikan sebesar 81%, dan aspek tampilan sebesar 82%. Hasil uji coba terbatas mendapat respon positif sebesar 98,25% sehingga modul sangat layak digunakan sebagai bahan ajar. Penelitian ini menghasilkan pengembangan bahan ajar modul yang berbasis local wisdom di sekitar siswa yang menjadikan inovasi dalam mengembangkan kemampuan menulis narasi. The position of Indonesian Language subjects in the 2013 Curriculum is an intermittent interrelation of other subjects in the learning process, in addition to that the Indonesian language material is currently oriented based on text. The purpose of developing teaching materials is to form modules to produce module teaching materials based on local wisdom in writing narrative essays for fifth grade students to find out the level of feasibility of the modules developed in writing local narrative essay writing materials. This type of research is development research or research and development. An interesting development in the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). However, this development only reached implementation, and the completion was not carried out due to time and cost limitations. Implementation was carried out in one of the elementary schools with a subject of 28 students. The technique of collecting data in this study used a questionnaire. The data obtained were analyzed with descriptive percentages. The results of the module validation by subject matter and learning experts consisted of 89% content eligibility aspects, 87% linguistic aspects, and 82% presentation aspects. Meanwhile, media experts released products with 83% teaching aspect, 81% picture / graphic aspect and 82% visual aspect. The limited trial results received a positive response of 98.25% so that the module is very feasible to use as teaching material. Teaching material based development modules based on local wisdom among students become an innovation in developing narrative writing skills
Pemanfaatan Media Manipulatif untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains di Kelas V SDI Ende 14 Sariyyah, Nining
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.1993

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains melalui pemanfaatan media manipulatif pada siswa kelas V SDI Ende 14. Subyek penelitian merupakan siswa kelas V SDI Ende 14 yang berjumlah 28 orang. Prosedur dalam penelitian ini terdiri atas empat tahapan yang dilaksanakan secara siklik yakni tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Data diambil dengan teknik observasi, angket, dan catatan lapangan. Data dianalis secara interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan media manipulatif terjadi peningkatan keterampilan proses sains pada siswa kelas V SDI Ende 14 yang terdiri dari keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, mengomunikasi, memprediksi, dan menginferensi. Rata-rata peningkatan keenam keterampilan proses sains tersebut setiap siklusnya terdiri dari siklus I sebesar 31,57% (kategori kurang), meningkat menjadi 61,04% (kategori cukup) pada siklus II, dan pada siklus III meningkat sebesar 77,6% (kategori baik). This research is a classroom action research which aims to improve science process skills through the use of manipulative media in grade V SDI Ende 14. The subjects of the study were 28 students of class V SDI Ende 14. The procedure in this study consisted of four stages which were carried out cyclically, namely the planning stage, the action stage, the observation stage and the reflection stage. The data were collected by means of observation, questionnaires and field notes. The data are analyzed interactively through the stages of data reduction, data presentation and verification. The results showed that after applying manipulative media, there was an increase in science process skills in grade V SDI Ende 14 which consisted of observing, classifying, measuring, communicating, predicting and inferring skills. The average increase in the six science process skills each cycle consists of cycle I of 31.57% (poor category), increasing to 61.04% (sufficient category) in cycle II and in cycle III increasing by 77.6% (category well).
Model Adaptive Blended Curriculum (ABC) sebagai Inovasi Kurikulum dalam Upaya Mendukung Pemerataan Pendidikan Zahid Zufar At Thaariq; Agus Wedi
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.2002

Abstract

Indonesia merupakan negara yang luas baik dari segi geografis maupun budaya. Dengan melihat perbedaan tersebut, tentunya tiap-tiap sumber daya manusia pada tiap-tiap wilayah menjadi lebih beragam. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengajukan suatu inovasi model kurikulum yang dianggap tepat untuk diterapkan. Kurikulum yang baik di era sekarang tentunya tidak mengedepankan teacher centered learning, namun memprioritaskan student centered learning. Kurikulum secara adaptif sangat berpotensi untuk mewujudkan student centered learning. Maka dari itu, model semacam ini sangat tepat untuk diterapkan karena memenuhi unsur prinsip-prinsip dalam kurikulum, terutama prinsip relevansi dengan perkembangan zaman. Adaptive Blended Curriculum (ABC) merupakan suatu model inovasi kurikulum yang menekankan pada kurikulum secara blended (campuran) antara langsung dengan tidak langsung. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi alternatif dalam penerapan kurikulum yang layak di Indonesia. Indonesia is a vast country both geographically and culturally. By looking at these differences, of course, it makes each potential human resource in each region more diverse. So, this study aims to propose an innovative curriculum model that is considered appropriate to be applied. A good curriculum in the current era certainly does not prioritize teacher centered learning, but prioritizes student centered learning. Adaptive curriculum has the potential to realize student centered learning. Therefore, this kind of model is very appropriate to be applied because it fulfills the elements of the principles in the curriculum, especially the principle of relevance to the times. Adaptive Blended Curriculum (ABC) is a curriculum innovation model that emphasizes the curriculum blended direct and indirect. The results of this study are expected to become an alternative reference in implementing a proper curriculum in Indonesia.
Penerapan Model PBL dengan Metode Course Review Horay Berbantuan Media Crossword untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Hasanah, Uswatun; Anekawati, Anik; Fajarianingtyas, Dyah Ayu
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.2049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model PBL dengan metode CRH berbantuan media crossword terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian, yaitu quasi experiment. Metode penelitian quasi experiment ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan penerapan model PBL dengan metode CRH berbantuan media crossword, sedangkan kelas kontrol menggunakan penerapan model PBL dengan metode ceramah. Teknik analisis data yang digunakan di antaranya adalah teknik analisis statistik Mann-Whitney untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data melalui instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas belajar yang diperoleh, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model PBL dengan metode CRH berbantuan media crossword dan siswa melalui model PBL dengan metode ceramah, sedangkan untuk hasil belajar siswa melalui instrumen tes hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan model PBL dengan metode CRH berbantuan media crossword dan kelas yang menggunakan model PBL dengan metode ceramah. This study aims to determine the application of the PBL model with the CRH method assisted by crossword media to the activities and learning outcomes of junior high school science learning. This research is a type of quantitative research with a research method, namely a quasi-experiment. This quasi-experimental research method was carried out in the experimental class and the control class. The experimental class used the application of the PBL model with the CRH method assisted by crossword media while the control class used the application of the PBL model with the lecture method. The data analysis technique used includes the Mann-Whitney statistical analysis technique to determine student activity and learning outcomes. Based on the results of data analysis through research instruments in the form of observation sheets of learning activities obtained, it shows that there are differences in student learning activities through the application of the PBL model with the CRH method assisted by crossword media and students through the PBL model with the lecture method, while for student learning outcomes through the results test instrument learning shows that there are differences in learning outcomes between classes using the PBL model with the CRH method assisted by crossword media and the class using the PBL model with the lecture method.
Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bangun Datar dan Bangun Ruang Fajari, Urip Nurul
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.2071

Abstract

Matematika merupakan bidang studi yang memegang peranan penting dalam pendidikan. Geometri adalah salah satu materi dari matematika yang diajarkan di sekolah dasar. Geometri sering dianggap sebagai materi yang paling sulit dipahami karena memiliki istilah-istilah yang tidak mudah untuk dipahami. Permasalahan geometri yang paling sering muncul di sekolah dasar adalah miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada materi bangun datar dan bangun ruang, penyebab, dan solusi penanganannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Subjek penelitian ini adalah 56 siswa siswa kelas 5 SDN 2 Karangreja dan SDN 1 Sirandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada materi: (1) posisi posisi segiempat, istilah segiempat, dan hubungan antar bentuk-bentuk segiempat; (2) istilah luas daerah bangun datar; (3) alas prisma; (4) garis tinggi limas; (5) sisi balok; dan (6) rusuk kerucut. Miskonsepsi siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) penjelasan guru yang tidak menyeluruh; (2) siswa belum memahami istilah-istilah dasar seperti sisi, rusuk, dll.; (3) siswa terbiasa dengan posisi bangun datar atau bangun ruang yang horizontal; (4) pembelajaran tanpa visualisasi benda konkret. Adapun solusi penanganannya adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang konkret dan menarik, dan menjelaskan perbedaan istilah-istilah bangun datar maupun bangun ruang secara menyeluruh. Mathematics is a field of study that plays an important role in education. Geometry is one of the materials from mathematics taught in elementary schools. Geometry is often considered the most difficult material to understand because it has terms that are not easy to understand. The most common geometry problem that arises in elementary schools is misconception. This study aims to analyze students' misconceptions on two-dimensional figure material and geometry, their causes, and their handling solutions. The research method used is qualitative with a descriptive exploratory approach. The subjects of this study were 56 fifth grade students of SDN 2 Karangreja and SDN 1 Sirandu. The results showed that there were students' misconceptions on the material: (1) quadrilateral positions, quadrilateral terms, and relationships between quadrilateral forms; (2) the term area of ​​a two-dimensional figure; (3) the base of the prism; (4) pyramid altitude; (5) cuboid side; and (6) cone edge. Student misconceptions are caused by several factors, namely (1) incomplete teacher explanation; (2) students have not yet understood basic terms such as sides, edges, etc.; (3) students are accustomed to horizontal two-dimensional figure or geometry positions; (4) learning without visualization of concrete objects. The solution is to use concrete and interesting learning media, and explain the differences in terms of two-dimensional figures and geometry as a whole.
Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bermain Peran terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Ita Chairun Nissa; Kurniawan, Ade
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.2079

Abstract

Dua tantangan utama yang dihadapi oleh mahasiswa calon guru matematika adalah mampu berpikir dan bekerja seperti matematikawan dan memiliki keterampilan komunikasi, interaksi, dan kerjasama yang baik. Implikasi dari tantangan-tantangan ini adalah pentingnya untuk memiliki pendekatan pembelajaran yang dapat mendukung keduanya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini adalah suatu quasi- experimental research dengan non-equivalent control group posttest only design. Populasi sebanyak 42 mahasiswa dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen diperlakukan dengan pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran sedangkan kelompok kontrol hanya diperlakukan dengan pembelajaran berbasis masalah saja. Analisa data penelitian ini antara lain; (1) pengujian validitas tes menurut ahli, (2) pengujian reliabilitas tes dengan pearson correlation coefficient, (3) pengujian normalitas data melalui interpretasi skewness dan kurtosis, (4) pengujian homogenitas data dengan F-test, dan (5) pengujian hipotesis dengan t-test. Semua pengujian data dilakukan menggunakan analysis toolpak pada Microsoft Excel. Hasil pengujian hipotesis dengan t-test menunjukkan bahwa thitung = 7.64 > ttabel = 1.68 yang artinya Ho ditolak pada α = 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah; Bermain Peran; Hasil Belajar
Realistic Mathematics Education Principles for Designing a Learning Sequence on Number Patterns Jupri, Al; Usdiyana, Dian; Sispiyati, Ririn
Jurnal Kiprah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kiprah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kiprah.v8i2.2358

Abstract

The number pattern is one of mathematics topics taught for junior high school students that relate between arithmetic and algebra domain. This topic bridges arithmetical and algebraic thinking. Therefore, the learning for this topic should be designed meaningfully. This research aims to design a learning sequence on the number patterns using principles of Realistic Mathematics Education (RME). To do this, we used design research method, particularly the preliminary design phase, with the following three steps. First, literature study was conducted to collect student difficulties in the learning of number patterns, relevant studies, and the theory of RME. Second, we observed Indonesian mathematics textbooks addressing the number patterns to see a learning sequence for this topic. Finally, we designed a learning sequence for the number patterns using the RME principles, particularly the reality principle, level principle, and intertwinement principle. The result of this research includes the learning sequence for the number patterns according to the RME principles, which consists of three activities: relationship between patterns and numbers; exploration of numbers; and generalization of number patterns. We conclude that the three principles of RME are fruitful for designing a meaningful learning sequence for the topic of number patterns.

Page 1 of 1 | Total Record : 9